Perjanjian Garam-Joshua Ivan



Perjanjian Garam
Joshua Ivan Sudrajat

 
Pagi Ini Saya diingatkan Tuhan untuk menulis mengenai Perjanjian Garam, Kita sebagai anak-anak Tuhan yang di panggil Tuhan untuk menjadi Garam Dunia. Fungsi Garam itu selain untuk mengasinkan dan mengawetkan makanan dari segala macam kebusukan.

Saya mengumpulkan berbagai macam tulisan mengenai garam, semoga menjadi berkat buat orang-orang yang mau mempelajarinya. 

* Imamat 2:13
LAI TB, Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.
KJV, And every oblation of thy meat offering shalt thou season with salt; neither shalt thou suffer the salt of the covenant of thy God to be lacking from thy meat offering: with all thine offerings thou shalt offer salt.
Hebrew,
וְכָל־קָרְבַּן מִנְחָתְךָ בַּמֶּלַח תִּמְלָח וְלֹא תַשְׁבִּית מֶלַח בְּרִית אֱלֹהֶיךָ מֵעַל מִנְחָתֶךָ עַל כָּל־קָרְבָּנְךָ תַּקְרִיב מֶֽלַח׃ ס
Translit interlinear, VEKHOL-QORBAN {dan seluruh korban} MIN'KHAT'KHA {korban daging/persembahanmu} BAMELAKH {dengan garam} TIM'LAKH {engkau harus menggarami} VELO' {dan tidak} TASH'BIT {engkau akan melalaikan} MELAKH {garam} BERIT {perjanjian} 'ELOHEYKHA {Allahmu} MA'AL {dari} MIN'KHATEKHA {korban daging/ persembahanmu} 'AL {atas} KOL-QORBAN'KHA {segala korbanmu} TAQ'RIV {engkau harus mempersembahkan} MELAKH {garam}

Garam, Ibrani: מֶלַח - MELAKH, nomina maskulin; Yunani: λας - HALAS, nomina netral, dengan word forms (Singular) yang digunakan dalam Alkitab PB, sbb:
Nominative : λας - HALAS (6x)
Dative: λατι - HALATI (1x)
Accusative: λα - HALA(1x)

Garam adalah senyawa kristalin natrium klorida (NaCl) berwarna putih, yang dikenal sebagai garam dapur. Di bumi ini terdapat endapan garam batuan di bawah tanah yang luar biasa banyaknya, ada yang tebalnya ratusan meter. Samudra-samudra di dunia mengandung kira-kira 3,5 persen garam, sebagian besar adalah natrium klorida. Hal ini mungkin tampaknya sangat sedikit, tetapi satu kilometer kubik air laut mengandung hampir 27 juta ton garam.

Garam, Ibrani: מֶלַח - MELAKH mempunyai tempat yang sangat penting dalam masyarakat primitif yang sederhana dari orang Israel dahulu kala. Ayub memberi tahu bahwa garam sudah dipakai dari zaman purba untuk menyedapkan makanan (Ayub 6:6). Manusia di zaman kuno mempersembahkan kepada Allah makanan yang dianggapnya lezat, karena itu garam juga turut dipersembahkan (Yehezkiel 43:24). Pada zaman Alkitab, garam telah dihubungkan dengan kesehatan, kesediaan menerima tamu, kemurnian, dan sifat tahan lama. Yehezkiel menceritakan bahwa pada zaman kuno orang Israel menggosok garam pada bayi-bayi yang baru lahir (Yehezkiel 16:4).

Upacara-upacara agama di kemudian hari menekankan sifat garam yang membersihkan. Akhirnya garam mulai melambangkan kewajiban yang paling suci dan paling mengikat. Tuhan berkata tentang perjanjian-Nya dengan orang Israel, "Itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya" (Bilangan 18:19). Kedua Tawarikh menceritakan bahwa "Tuhan Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu Perjanjian garam" (2 Tawarikh 13:5). Tuhan Yesus menyatakan kepada para murid-Nya bahwa mereka adalah "garam dunia" (Matius 5:13). Paulus menghubungkan garam dengan hikmat, "Hendaklah senantiasa perkataanmu itu berkat, diasinkan dengan garam" (Kolose 4:6).

Orang tidak dapat bercocok tanam di tanah yang kandungan garamnya tinggi. Alkitab juga berbicara tentang aspek ini dari garam. Ketika Abimelekh merebut kota Sikhem, ia menaburi tanah itu dengan garam agar wilayah itu tetap tandus dan tidak subur (Hakim 9:45).

Orang Fenisia memperoleh banyak garam dengan cara menguapkan air Laut Tengah di tambak-tambak, demikian juga kita kenal di Indonesia :

Tambak garam

Garam merupakan salah satu kebutuhan hidup yang mendasar. Kegunaannya bersifat universal dan kelihatannya persediaan garam tidak ada habis-habisnya. Garam selain memiliki kualitas yang menguntungkan, garam juga bisa merusak. Garam bisa mengubah tanah yang subur menjadi tanah yang tandus (Lihat: Ulangan 29:22,23; Hakim-hakim 9:45; Ayub 39:6; Mazmur 107:34; Yeremia 17:6; Zefanya 2:9.). Contohnya, wilayah di sekitar Laut Mati. Garam dapat mengakibatkan tanah tidak subur dan dampaknya terhadap rerumputan negatif (Ulangan 29:23). Demikianlah maka 'tanah angus di padang gurun' (Yeremia 17:6) sama artinya dengan tanah yang tandus karena garam. Abimelekh mengikuti kebiasaan kuno dalam menaburi reruntuhan kota Sikhem dengan garam (Hakim 9:45) sebagai tanda kesunyian kekal.

Alkitab menyatakan bahwa garam adalah bagian penting dalam menu manusia, sebagai bumbu makanan (Ayub 6:6). Di bawah Hukum Taurat, apa pun yang dipersembahkan kepada Allah di atas mezbah harus digarami, bukan karena alasan rasa, melainkan, tidak diragukan, karena garam melambangkan keadaan bebas dari kerusakan atau kebusukan (Imamat 2:11-13; Yehezkiel 43:24) .Tampaknya, untuk tujuan inilah garam disimpan dalam jumlah besar di halaman Bait Allah. Ezra memastikan agar banyak garam tersedia untuk korban-korban (Ezra 6:9; 7:21-22).

Garam diakui memiliki khasiat tertentu untuk menyembuhkan penyakit, untuk obat, dan antiseptik. Pada waktu lahir, bayi kadang-kadang digosok dengan garam (Yehezkiel 16:4). Dalam jumlah terbatas, garam bermanfaat untuk tanah yang memiliki keasaman tertentu atau apabila dicampur dengan pupuk; tetapi jika dibiarkan menumpuk di tanah, garam akan membunuh tumbuh-tumbuhan dan membuat tanah itu tandus, seperti halnya Lembah Efrat yang semula subur. Kota yang akan dihukum dengan pembinasaan total adakalanya sengaja ditaburi garam, suatu tindakan yang menyatakan harapan agar tempat itu tandus untuk selama-lamanya (Ulangan 29:22-23; Hakim 9:45; Ayub 39:5-6; Yeremia 17:6).

Orang Ibrani mempunyai persediaan garam yang melimpah di pantai-pantai Laut Mati :

* Zefanya 2:9
LAI TB, Sebab itu, demi Aku yang hidup -- demikianlah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel -- maka Moab akan menjadi seperti Sodom dan bani Amon seperti Gomora, yakni menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam dan tempat sunyi sepi sampai selama-lamanya. Sisa-sisa umat-Ku akan menjarah mereka dan yang masih tinggal dari bangsa-Ku itu akan memiliki mereka sebagai warisan."
KJV, Therefore as I live, saith the LORD of hosts, the God of Israel, Surely Moab shall be as Sodom, and the children of Ammon as Gomorrah, even the breeding of nettles, and saltpits, and a perpetual desolation: the residue of my people shall spoil them, and the remnant of my people shall possess them.
Hebrew,
לָכֵן חַי־אָנִי נְאֻם יְהוָה צְבָאֹות אֱלֹהֵי יִשְׂרָאֵל כִּֽי־מֹואָב כִּסְדֹם תִּֽהְיֶה וּבְנֵי עַמֹּון כַּֽעֲמֹרָה מִמְשַׁק חָרוּל וּמִכְרֵה־מֶלַח וּשְׁמָמָה עַד־עֹולָם שְׁאֵרִית עַמִּי יְבָזּוּם וְיֶתֶר גוי יִנְחָלֽוּם׃
Translit interlinear, LAKHEN {sebab itu} KHAI-ANI {demi Aku yang hidup} NE'UM {Firman} YEHOVAH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} TSEVA'OT {semesta alam} ELOHEI {Allah dari} YIS'RA'EL {israel} KI {maka} MO'AV {moab} KIS'DOM {akan seperti sodom} TIH'YEH {dia akan menjadi} UVENEI {dan bani} 'AMON {amon} KA'AMORAH {seperti gomorah} MIM'SHAQ {menjadi tempat} KHARUL {tumbuh2an berduri} UMIKH'REH {menjadi tadah} -MELAKH {garam} USHEMAMAH {dan menjadi tempat kehancuran} 'AD-'OLAM {untuk selamanya} SHE'ERIT {sisa2 dari} 'AMI {umat-Ku} YEVAZUM {dia akan memangsa} VEYETER {dan dia yg bertahan dari} GOYI {bangsaku} YIN'KHALUM {akan memiliki mereka}

Di sepanjang sejarah manusia, garam sudah digunakan untuk mengawetkan dan memberi rasa terhadap makanan, dalam arti ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan :
* Matius 5:13
LAI TB, "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
KJV, Ye are the salt of the earth: but if the salt have lost his savour, wherewith shall it be salted? it is thenceforth good for nothing, but to be cast out, and to be trodden under foot of men.
TR, υμεις εστε το αλας της γης εαν δε το αλας μωρανθη εν τινι αλισθησεται εις ουδεν ισχυει ετι ει μη βληθηναι εξω και καταπατεισθαι υπο των ανθρωπων
Translit interlinear, humeis {kamu} este {adalah} to halas {garam} tês gês {dunia} ean {jika} de {tetapi} to halas {garam} môranthê {menjadi tawar} en {dengan} tini {apakah} alisthêsetai {ia dijadikan asin/ ia digarami} eis {karena} ouden {sama sekali tidak} ischuei {ia berguna} eti ei {kecuali} mê blêthênai {dibuang} exô {keluar} kai {dan} katapateisthai {diinjak-injak} hupo {oleh} tôn anthrôpôn {orang-orang}

* Markus 9:50
LAI TB, Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
KJV, Salt is good: but if the salt have lost his saltness, wherewith will ye season it? Have salt in yourselves, and have peace one with another.
TR, καλον το αλας εαν δε το αλας αναλον γενηται εν τινι αυτο αρτυσετε εχετε εν εαυτοις αλας και ειρηνευετε εν αλληλοις
Translit interlinear, kalon {bait} to {itu} halas {garam} ean {jikalau} de {tetapi} to alas {garam} analon {yang tanpa garam} genêtai {menjadi} en {dengan} tini {apakah} auto {dia} artusete {kamu akan menggarami} echete {kamu harus mempunyai} en {dalam} heautois {dirimu} halas {garam} kai {dan} eirêneuete {hiduplah dengan damai} en allêlois {satu dengan yang lain}

Barangkali kita semua tahu bahwa, Kata "gaji" atau "salary" dalam bahasa Inggris ternyata berasal dari kata "garam" atau "salt".
Sebagai bahan pengawet tertua, di masa lalu garam justru sangat sulit ditemukan. Saking jarangnya, dalam keseharian garam justru kerap dijadikan sebagai alat tukar pembayaran. Bayangkan, mendapat 1 sendok makan garam setara dengan kerja keras seharian!

Maka tidak mengherankan, kita juga dapat melihatnya di masa leluhur Israel, garam pun sudah dikenal manfaat dan nilainya. Istilah "PERJANJIAN GARAM" jelas diambil dari pengertian yang berlaku di masyarakat setempat, pada saat Alkitab kita ditulis, PL maupun PB. (lihat penjelasannya pada nomer. 3)

LAUT MATI - LAUT GARAM


Dead Sea Shore with white salt grains on bottom of lake

Garam banyak sekali terdapat di Palestina. Jebel Usdum yang terkenal sebenarnya sebuah gunung garam batu, sekitar 11 km panjang. Punggung gunung ini membentang sepanjang sudut selatan dan barat daya dari Laut Mati. Orang Yahudi memakai garam batu yang berasal dari punggung gunung ini. Mereka juga mendapat garam dengan menguatkan air Laut Tengah dan Laut Mati.

Edward A. Robinson, seorang pengupas Alkitab, berpendapat bahwa dataran luas di sebelah timur Jebel Usdum adalah "Lembah Asin", tempat pasukan Daud mengalahkan orang Edom (2 Samuel 8:13; 1 Tawarikh 18:12; 2 Tawarikh 25:11).

Laut Mati (disebut juga Laut Garam) di Palestina mengandung kira-kira sembilan kali lebih banyak garam (Kej 14:3). Garam mudah diperoleh orang Israel. Dengan menguapkan air Laut Mati, mereka dapat memperoleh banyak sekali garam, walaupun mutunya jelek. Ada bukit-bukit yang mengandung garam di dekat ujung selatan Laut Mati, tidak jauh dari tempat istri Lot menjadi tiang garam (Kejadian 19:26; Zefanya 2:9). Pasokan garam di Palestina bagian utara mungkin, paling tidak sebagian, berasal dari orang Fenisia, yang konon memperolehnya dengan menguapkan air Laut Tengah.

Dan di bukit Garam (Jebel Usdum), sebuah dataran tinggi seluas 4.000 hektar di sudut barat-daya Laut Mati.

Hasil gambar untuk Jebel Usdum Jebel Usdum

Daerah ini secara tradisional dikaitkan dengan nasib istri Lot (Kejadian 19:26). Garam macam itu terjadi dari karang atau fosil. Karena ketidak-murnian dan perubahan-perubahan kimiawi, maka lapisan luarnya biasanya kurang sedap. Acuan dalam Matius 5:13 menunjuk pada hal yang akhir itu, yang umumnya dibuang karena tidak ada harganya.

Istri Lot, yang berhenti berjalan dan menoleh ke belakang, dibinasakan oleh garam yang jatuh menimpanya ia menjadi tiang garam ( נְצִיב מֶלַח - NETSIV MELAKH). Tapi keluarganya bergegas lari terus (Kejadian 19:15-28).

PERJANJIAN GARAM

Di kalangan masyarakat Timur Dekat garam digunakan untuk mensahkan perjanjian, sehingga garam menjadi lambang kesetiaan dan kelanggengan. Dalam korban sajian imamat (Imamat 2:13) garam digunakan sebagai pengawet untuk menandai ciri langgeng dari 'perjanjian garam' antara Allah dan Israel (Bilangan 18:19; 2 Tawarikh 13:5). Perjanjian Garam (Ibrani: " בְּרִית מֶלַח - BERIT MELAKH") adalah perjanjian yang menggunakan obyek tertentu yang dibubuhi garam, dengan makna bahwa perjanjian itu tidak akan pernah dibatalkan :
* Imamat 2:13
LAI TB, Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.
KJV, And every oblation of thy meat offering shalt thou season with salt; neither shalt thou suffer the salt of the covenant of thy God to be lacking from thy meat offering: with all thine offerings thou shalt offer salt.
Hebrew,
וְכָל־קָרְבַּן מִנְחָתְךָ בַּמֶּלַח תִּמְלָח וְלֹא תַשְׁבִּית מֶלַח בְּרִית אֱלֹהֶיךָ מֵעַל מִנְחָתֶךָ עַל כָּל־קָרְבָּנְךָ תַּקְרִיב מֶֽלַח׃ ס
Translit interlinear, VEKHOL-QORBAN {dan seluruh korban} MIN'KHAT'KHA {korban daging/persembahanmu} BAMELAKH {dengan garam} TIM'LAKH {engkau harus menggarami} VELO' {dan tidak} TASH'BIT {engkau akan melalaikan} MELAKH {garam} BERIT {perjanjian} 'ELOHEYKHA {Allahmu} MA'AL {dari} MIN'KHATEKHA {korban daging/ persembahanmu} 'AL {atas} KOL-QORBAN'KHA {segala korbanmu} TAQ'RIV {engkau harus mempersembahkan} MELAKH {garam}

* Bilangan 18:19
LAI TB, Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
KJV, All the heave offerings of the holy things, which the children of Israel offer unto the LORD, have I given thee, and thy sons and thy daughters with thee, by a statute for ever: it is a covenant of salt for ever before the LORD unto thee and to thy seed with thee.
Hebrew,
כֹּל ׀ תְּרוּמֹת הַקֳּדָשִׁים אֲשֶׁר יָרִימוּ בְנֵֽי־יִשְׂרָאֵל לַֽיהוָה נָתַתִּֽי לְךָ וּלְבָנֶיךָ וְלִבְנֹתֶיךָ אִתְּךָ לְחָק־עֹולָם בְּרִית מֶלַח עֹולָם הִוא לִפְנֵי יְהוָה לְךָ וּלְזַרְעֲךָ אִתָּֽךְ׃
Translit interlinear, KOL {seluruh} TERUMOT {persembahan khusus} HAQODASHIM {yang kudus} 'ASHER {yang} YARIMU {mereka akan mempersembahkan} VENEY-YIS'RA'EL {anak-anak [dari] Israel} LAY'HOVAH {dibaca: L'Adonay, kepada TUHAN} NATATI {Aku memberikan} LEKHA {kepadamu} ULEVANEIKHA {dan kepada anak-anakmu laki-laki} VELIV'NOTEIKHA {dan kepada anak-anakmu perempuan} 'ITEKHA {bagimu} LEKHAQ-'OLAM {sebagai ketetapan kekal} BERIT {perjanjian} MELAKH {garam} 'OLAM {kekal} HI' {ia} LIFNEY {di hadapan} YEHOVAH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} LEKHA {bagimu} ULEZAR'AKHA {dan bagi keturunanmu} 'ITAKH {dengannya}

Elisa menggunakan garam untuk menyehatkan air yang tidak baik di mata air Yerikho (2 Raja 2:19-22). Bayi-bayi yg baru lahir biasanya diolesi garam sebelum dibedungi (Yehezkiel 16:4). Di bawah Antiokhus Epifanes, Siria menetapkan pajak garam yang dibayarkan kepada Roma.

Di kalangan masyarakat Timur Dekat, garam digunakan untuk :
1. Mensahkan perjanjian, sehingga garam menjadi lambang kesetiaan dan kelanggengan.
2. Perjanjian garam, menurut custom (adat) orang di Timur Tengah, kalau disuguhi garam, berarti permusuhan selesai/ damai.
(Sumber DAKE'S Bible).

Kitab Ezra mencatat hal yang berkaitan dengan "Perjanjian Garam" ini:
* Ezra 4:14
LAI TB, Sekarang, oleh karena kami mempunyai hubungan dengan raja dan tidak patut bagi kami melihat raja kena cela, maka oleh sebab itu kami menyuruh orang memberitahukan hal itu kepada raja,
KJV, Now because we have maintenance from the king's palace, and it was not meet for us to see the king's dishonour, therefore have we sent and certified the king;
Young's Literal Translation, Now, because that the salt of the palace is our salt, and the nakedness of the king we have no patience to see, therefore we have sent and made known to the king;
Aramaic dalam aksara Hebrew,
כְּעַן כָּל־קֳבֵל דִּי־מְלַח הֵיכְלָא מְלַחְנָא וְעַרְוַת מַלְכָּא לָא אֲרִיךְ־לַנָא לְמֶחֱזֵא עַל־דְּנָה שְׁלַחְנָא וְהֹודַעְנָא לְמַלְכָּא׃
Translit interlinear KE'AN {sekarang} KOL {karena} -QOVEL {sebab} DI-MELAKH {dengan garam} HEYKH'LA' {dari istana} MELAKH'NA' {kami telah memakan garam, Verb Peal Perfect 1st Com. Pl.} VE'ARVAT {dan ketelanjangan (aib)} MAL'KA' {raja} LA' {tidak} 'ARIKH-LANA' LEMEKHEZE' {tidak patut bagi kami untuk melihat} 'AL-DENAH {untuk hal tsb} SHELAKH'NA' {telah menyuruh kami, Verb Peal Perfect 1st Com. Pl.} VEHODA'NA' {dan kami telah mengetahui (pengamatan ini), Verb Haphel Perfect 1st Com. Pl.} LEMALKA' {kepada raja}

"Kami mempunyai hubungan dengan raja", "KOL-QOVEL DI-MELAKH HEYKH'LA' MELAKH'NA' secara harfiah "kami telah memakan garam dari garam istana". LAI menterjemahkan secara "makna", bukan harfiah. Barangkali dengan pertimbangan bahwa orang Indonesia tidak mengenal peribahasa itu. KJV yang biasanya menterjemahkan ayat secara static (kata-per-kata) untuk ayat inipun menterjemahkannya secara konteks/ maknawi, bukan harfiah, perhatikan tidak ada kata "salt" dalam terjemahan di bawah ini :
KJV, Now because we have maintenance from the king's palace, and it was not meet for us to see the king's dishonour, therefore have we sent and certified the king;


Penjelasan dari Treasury of Scripture Knowledge:
"have maintenance, etc." Chaldee "are salted with the salt of the palace". Salt is reckoned among the principal necessaries of life, hence, by a very natural figure, salt is used for food or maintenance in general. I am well informed, says Mr. Parkhurst, that it is a common expression of the natives in the East Indies, "I eat such a one's salt," meaning, I am fed by him. Salt was also, as it still is, among eastern nations, a symbol of friendship and hospitality; and hence, to eat a man's salt, is to be bound to him by the ties of friendship.

Sebenarnya, dalam istilah bahasa Indonesia, kita juga mengenal istilah "makan garam" atau "makan asam-garam" yang dikaitkan dengan "pengalaman seseorang" atau "senioritas seseorang." Para utusan raja itu memproklamirkan senioritasnya bahwa "mereka telah makan garam dari garam istana," menunjukkan bahwa mereka adalah orang2 penting dengan pengetahuan dan pengalaman kerajaan, sebagai duta/ penasehat dari kerajaan. Seseorang yang bekerja di kerajaan, pastilah dia seorang yang terpelajar, dari keluarga terpelajar, orang yang bijaksana, dll. Pernyataan "KOL-QOVEL DI-MELAKH HEYKH'LA' MELAKH'NA' itu juga untuk menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang telah "diikat" dengan "Perjanjian Garam di Istana Kerajaan."

Hasil gambar untuk Perjanjian Garam Garam telah diketahui mempunyai unsur kimiawi yang dapat mencegah pembusukan. Oleh karena itu, garam menjadi lambang kestabilan dan keadaan permanen. Sering kali, dalam pembuatan perjanjian, pihak-pihak dalam perjanjian itu melakukan makan bersama (mereka makan garam bersama) yang menunjukkan keloyalan dan kesetiaan abadi kepada satu sama lain dalam hubungan perjanjian itu. Karena itu, "Perjanjian Garam" dianggap sangat mengikat (Bilangan 18:19). Sesuai dengan hal itu, pernyataan Raja Abia dari Yehuda bahwa TUHAN telah membuat "Perjanjian Garam" dengan Daud serta keturunannya. Ini berarti bahwa perjanjian dengan keluarga Daud untuk kedudukan sebagai Raja akan berlaku selama-lamanya. Tuhan Yesus Kristus, Allah yang inkarnasi ke bumi, Dia lahir sebagai "keturunan Daud" dan "akar dari Daud," dan Dia adalah pribadi yang memiliki Kerajaan dan menjalankan urusan-urusannya untuk selama-lamanya (2 Tawarikh 13:4-5; Mazmur 18:50; Yesaya 9:6-7; Matius 1:1; Wahyu 5:5):
* 2 Tawarikh 13:4-5
13:4 LAI TB, Lalu Abia berdiri di atas gunung Zemaraim, yang termasuk pegunungan Efraim, dan berkata: "Dengarlah kepadaku, Yerobeam dan seluruh Israel!
13:5 LAI TB, Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?
KJV, Ought ye not to know that the LORD God of Israel gave the kingdom over Israel to David for ever, even to him and to his sons by a covenant of salt?
Hebrew,
הֲלֹא לָכֶם לָדַעַת כִּי יְהוָה אֱלֹהֵי יִשְׂרָאֵל נָתַן מַמְלָכָה לְדָוִיד עַל־יִשְׂרָאֵל לְעֹולָם לֹו וּלְבָנָיו בְּרִית מֶֽלַח׃ ס
Translit interlinear, HALO {bukankah} LAKHEM {kepada kalian} LADA'AT {untuk mengetahui} KI {bahwa} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) 'ELOHEY {Allah dari} YIS'RA'EL {israel} NATAN {Dia telah memberi} MAM'LAKHA {kuasa kerajaan} LEDAVID {kepada daud} 'AL-YIS'RA'EL {atas israel} LE'OLAM {untuk selamanya} LO {kepadanya} ULEVANAV {dan kepada putera2nya} BERIT {dengan perjanjian} MELAKH {garam}
GARAM, SEBAGAI KIASAN

Garam sering digunakan secara kiasan dalam Alkitab. Di sepanjang sejarah garam sudah digunakan untuk mengawetkan dan memberi rasa terhadap makanan, dalam arti ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan :
* Matius 5:13
LAI TB, "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
KJV, Ye are the salt of the earth: but if the salt have lost his savour, wherewith shall it be salted? it is thenceforth good for nothing, but to be cast out, and to be trodden under foot of men.
TR, υμεις εστε το αλας της γης εαν δε το αλας μωρανθη εν τινι αλισθησεται εις ουδεν ισχυει ετι ει μη βληθηναι εξω και καταπατεισθαι υπο των ανθρωπων
Translit interlinear, humeis {kamu} este {adalah} to halas {garam} tês gês {dunia} ean {jika} de {tetapi} to halas {garam} môranthê {menjadi tawar} en {dengan} tini {apakah} alisthêsetai {ia dijadikan asin/ ia digarami} eis {karena} ouden {sama sekali tidak} iskhuei {ia berguna} eti ei {kecuali} mê blêthênai {dibuang} exô {keluar} kai {dan} katapateisthai {diinjak-injak} hupo {oleh} tôn anthrôpôn {orang-orang}

* Markus 9:50
LAI TB, Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
KJV, Salt is good: but if the salt have lost his saltness, wherewith will ye season it? Have salt in yourselves, and have peace one with another.
TR, καλον το αλας εαν δε το αλας αναλον γενηται εν τινι αυτο αρτυσετε εχετε εν εαυτοις αλας και ειρηνευετε εν αλληλοις
Translit interlinear, kalon {baik/ berguna} to {itu} halas {garam} ean {jikalau} de {tetapi} to halas {garam} analon {yg tanpa garam (tawar)} genêtai {menjadi} en {dengan} tini {apakah} auto {dia} artusete {kalian akan menggarami} ekhete {kalian harus elalu mempunyai} en {dalam} heautois {diri kalian sendiri} halas {garam} kai {dan} eirêneuete {hiduplah di dalam kedamaian} en allêlois {saling/ satu dengan lainnya}

Pertanyaan "Kamu adalah garam dunia" adalah menyatakan bahwa murid-murid Tuhan Yesus mempunyai pengaruh yang sifatnya melindungi orang-orang lain, yang mencegah pembusukan moral dan rohani. Kabar baik yang mereka bawa akan menyelamatkan kehidupan. Dan Ia melanjutkan Sabda-Nya kepada mereka: "tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. " (Matius 5:13; Markus 9:50; Lukas 14:34-35).

Seseorang bisa menggunakan garam untuk mengasinkan daging atau roti, tetapi jika garam yang bisa dipakai untuk tujuan ini kehilangan rasa asinnya, maka apa yang bisa digunakan untuk mengasinkannya?

Jika itu benar-benar garam, Bagaimana mungkin garam kehilangan rasa asinnya?

Tentunya yang namanya Garam, dia akan tetap asin dan bisa mempertahankan keasinannya. Tetapi mungkin dalam pengalaman hidup sehari-hari orang Galilea, pernah/ mungkin ada ditemukan garam yang tidak murni. Mungkin garam dicampur dengan bahan-bahan lain, dengan beragam bentuk tanah/ pasir yang bentuk kristalnya kelihatan mirip dengan garam. Garam campuran (yang tidak asli ini) selama perbandingan garam dalam campuran itu cukup tinggi, maka campuran itu bisa memenuhi tujuan sebagai garam yang sesungguhnya. Tetapi jika karena terkena udara yang lembab atau karena sebab-sebab yang lain semua kadar garam dalam campuran itu akan merembes keluar, maka apa yang tertinggal kemudian sama sekali tidak berguna.
* Lukas 14:34-35
14:34 Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?

14:35 Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
KJV, It is neither fit for the land, nor yet for the dunghill; but men cast it out. He that hath ears to hear, let him hear.
TR, ουτε εις γην ουτε εις κοπριαν ευθετον εστιν εξω βαλλουσιν αυτο ο εχων ωτα ακουειν ακουετω
Translit interlinear, oute {tidak juga} eis {untuk} gên {tanah} oute {tidak juga} eis {untuk} koprian {timbunan pupuk kandang} eutheton {yang berguna} estin {itu adalah} exô {keluar} ballousin {mereka membuang} auto {dia} ho {orang yang} ekhôn {mampunyai} hôta {telinga-tlinga} akouein {untuk mendengar} akouetô {hendaklah ia mendengar}

Lukas 14:35 membahas garam yang kehilangan keasinannya dengan sangat satir. Terjemahan KJV : "Tidak ada gunanya baik untuk ladang maupun untuk ditaruh di tumpukan kotoran binatang (pupuk kandang)"dunghill.

Orang mungkin mengira bahwa tumpukan kotoran binatang adalah tempat yang paling cocok untuk itu, namun garam yang tak berguna itu fungsinya lebih rendah dari "kotoran binatang" yang walaupun kotor dan bau, namun bisa berguna untuk pupuk. Berbeda dengan "garam yang kehilangan fungsinya" ia sama sekali tidak berguna. Demikianlah juga murid-murid Tuhan yang kehilangan "keasinannya", ia sama sekali tidak berguna.

"Kamu adalah garam dunia" (Matius 5:13) yang ditujukan kepada murid-murid Tuhan Yesus, yang mempunyai fungsi khusus di bumi, meskipun garam dalam jumlah kecil dalam suatu komposisi dalam suatu masakan, ia memberi pengaruh yang menyeluruh dalam sebuah adonan.

Bila para murid gagal melakukan "fungsi garam", itu sama saja seperti mereka tidak ada (tidak eksis), apapun yang mereka lakukan. Pengaruh yang diinginkan Tuhan kita adalah agar semua murid bisa menyelamatkan sesamanya, menyucikan sesamanya, berguna bagi sesamanya, menambah gairah dalam kehidupan masyarakat, dan menjadi suatu daya bagi perdamaian.

Garam telah diketahui mempunyai unsur kimiawi yang dapat mencegah pembusukan. Oleh karena itu, garam menjadi lambang kestabilan dan keadaan permanen. Sering kali, dalam pembuatan perjanjian, pihak-pihak dalam perjanjian itu melakukan makan bersama (mereka makan garam bersama) yang menunjukkan keloyalan dan kesetiaan abadi kepada satu sama lain dalam hubungan perjanjian itu. Karena itu, "Perjanjian Garam" dianggap sangat mengikat (Bilangan 18:19). Sesuai dengan hal itu, pernyataan Raja Abia dari Yehuda bahwa TUHAN telah membuat "Perjanjian Garam" dengan Daud serta keturunannya. Ini berarti bahwa perjanjian dengan keluarga Daud untuk kedudukan sebagai Raja akan berlaku selama-lamanya. Tuhan Yesus Kristus, Allah yang inkarnasi ke bumi, Dia lahir sebagai "keturunan Daud" dan "akar dari Daud," dan Dia adalah pribadi yang memiliki Kerajaan dan menjalankan urusan-urusannya untuk selama-lamanya (2 Tawarikh 13:4-5; Mazmur 18:50; Yesaya 9:6-7; Matius 1:1; Wahyu 5:5):
* 2 Tawarikh 13:4-5
13:4 LAI TB, Lalu Abia berdiri di atas gunung Zemaraim, yang termasuk pegunungan Efraim, dan berkata: "Dengarlah kepadaku, Yerobeam dan seluruh Israel!
13:5 LAI TB, Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?
KJV, Ought ye not to know that the LORD God of Israel gave the kingdom over Israel to David for ever, even to him and to his sons by a covenant of salt?
Hebrew,
הֲלֹא לָכֶם לָדַעַת כִּי יְהוָה אֱלֹהֵי יִשְׂרָאֵל נָתַן מַמְלָכָה לְדָוִיד עַל־יִשְׂרָאֵל לְעֹולָם לֹו וּלְבָנָיו בְּרִית מֶֽלַח׃ ס
Translit interlinear, HALO {bukankah} LAKHEM {pada kalian} LADA'AT {mengetahui} KI {bahwa} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) 'ELOHEY {Allah dari} YIS'RA'EL {israel} NATAN {Dia telah memberi} MAM'LAKHA {kuasa kerajaan} LEDAVID {kepada daud} 'AL-YIS'RA'EL {atas israel} LE'OLAM {untuk selamanya} LO {kepadanya} ULEVANAV {dan kepada putera2nya} BERIT {dengan perjanjian} MELAKH {garam}


Setiap orang akan digarami dengan api dalam satu dari dua cara:
1. Oleh nyala api siksaan dalam kehidupan ini, yang datang kepada mereka yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus Kristus (Lukas 14:33-34; Yohanes 15:18-21) atau
2. dengan api neraka dalam kehidupan yang akan datang, yang datang kepada orang yang menolak Yesus dalam kehidupan ini (bd. ayat Markus 9:47-49).

Tuhan Yesus berfirman, "Karena setiap orang akan digarami dengan api":
* Markus 9:49
LAI TB, Karena setiap orang akan digarami dengan api.
MILT, Sebab setiap orang akan digarami dengan api, dan setiap kurban akan digarami dengan garam.
KJV, For every one shall be salted with fire, and every sacrifice shall be salted with salt.
Hebrew Names Version (HNV), For everyone will be salted with fire, and every sacrifice will be seasoned with salt.
TR, πας γαρ πυρι αλισθησεται και πασα θυσια αλι αλισθησεται
Translit interlinear, pas {setiap} gar {sebab} puri {dengan api, noun - dative singular neuter} halisthêsetai {dia akan digarami, verb - future passive indicative - third person singular} kai {dan} pasa {setiap} thusia {kurban, noun - nominative singular feminine} hali {dengan garam, noun - dative singular neuter} halisthêsetai {dia akan digarami, verb - future passive indicative - third person singular}

Ikatan kalimatnya memaksudkan "penggaraman" dengan api Neraka, yaitu atas semua orang yang jatuh ke dalam kehidupan yang berdosa atau yang menyebabkan orang lain tersandung (baca selengkapnya Markus 9:42-49). Setelah itu, Tuhan Yesus menggunakan "garam" tersebut dengan arti yang berbeda, dengan bersabda demikian:
* Markus 9:50
LAI TB, Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
MILT, Garam itu berguna, tetapi jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah kamu akan mengasinkannya? Milikilah garam di dalam dirimu sendiri, dan berdamailah seorang terhadap yang lain!"
KJV,Salt is good: but if the salt have lost his saltness, wherewith will ye season it? Have salt in yourselves, and have peace one with another.
TR, καλον το αλας εαν δε το αλας αναλον γενηται εν τινι αυτο αρτυσετε εχετε εν εαυτοις αλας και ειρηνευετε εν αλληλοις
Translit interlinear, kalon {baik/ berguna} to {itu} halas {garam} ean {jikalau} de {tetapi} to halas {garam} analon {yg tanpa garam (tawar)} genêtai {menjadi} en {dengan} tini {apakah} auto {dia} artusete {kalian akan menggarami} ekhete {kalian harus elalu mempunyai} en {dalam} heautois {diri kalian sendiri} halas {garam} kai {dan} eirêneuete {hiduplah di dalam kedamaian} en allêlois {saling/ satu dengan lainnya}

Garam menghilangkan rasa hambar. Betapapun masakan itu diolah dengan baik, jika tanpa garam, makanan itu menjadi hambar. Selaras dengan Sabda Kristus dalam Markus 9:50 itu, Rasul Paulus menggunakan kata "garam" dalam makna yang sama, gambaran orang Kristen yang hambar kelihatan dari apa yang ia katakan. Salah satu cara untuk mengetahui "ketidak-asinan" seorang ialah dari 'bahasa' yang ia gunakan, perhatikan ayat ini :
* Kolose 4:6
LAI TB, Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
LAI TL, Hendaklah senantiasa perkataanmu itu berkat, dimasinkan dengan garam, supaya dapat kamu mengetahui bagaimana kamu memberi jawab kepada tiap-tiap orang.
KJV, Let your speech be alway with grace, seasoned with salt, that ye may know how ye ought to answer every man.
TR, ο λογος υμων παντοτε εν χαριτι αλατι ηρτυμενος ειδεναι πως δει υμας ενι εκαστω αποκρινεσθαι
Translit interlinear, ho logos {perkataan} humôn {mu} pantote {senantiasa} en {dengan} khariti {berkat} halati {dengan garam} êrtumenos {seperti telah dibumbui} eidenai {agar tahu} pôs {bagaimana} dei {harus} humas {kamu} eni ekastô {kepada setiap orang} apokrinesthai {menjawab}

Tingkah laku dan tutur kata seseorang hendaknya selalu menarik, bertimbang rasa, sehat, dan membantu menyelamatkan kehidupan.

Komentar

Postingan Populer