Warisan Daud Bagian 2

Warisan Daud Bagian 2
Ev. Indriati Tjipto Purnomo



Gihon : Kemurnian dan Kedalaman
Mengapa Salomo harus diurapi di Gihon ? Bukan di Istana ataupun di Bait Suci ? Tahukah saudara, Gihon itu tempat yang sempit, jalannya menurun. Tapi inilah tempat yang dipilih untuk mengurapi Salomo, Raja yang membawa Israel ke Puncak Kejayaan. Jika saudara mau turun dan mau lewati jalan yang sempit, maka pengurapan itu akan turun dan tetap ada atas saudara. Banyak yang berpikir kalau diurapi, hidupnya akan terus naik. Padahal seringkali untuk diurapi kita harus berani turun. Daud pun telah diurapi, bukan promosi yang didapat, tapi dikejar-kejar, hampir dibunuh dan dianggap pemberontak. Bukankah Yusuf masuk penjara dan menjadi budak setelah ia diurapi ? Bukankah Yesus harus naik ke atas kayu salib setelah menerima pengurapan ? Inilah jalan turun.

Selama saudara rela di jalan turun itu, saudara berada di jalan yang aman. Tapi kalau hati yang sudah ingin yang enak, pelayanan pilih-pilih tempat yang terkenal, berAC atau yang banyak jemaatnya, ini sebenarnya awal kejatuhan. Kalau saudara berpikir saudara diurapi untuk kotbah di mimbar demi mimbar yang ribuan bahkan puluhan ribu yang hadir, itulah awal saudara kehilangan urapan. Yesus berkata Ia diutus dan diurapi untuk turun mengabarkan Kabar Kesukaan untuk orang-orang miskin, mereka yang dipenjara seperti dalam Yesaya 61.

Jika saudara mengerti saudara diurapi untuk turun melayani orang-orang dibwah, saudara akan terus berada dalam pengurapan itu. Saat hati saya sudah mulai menyukai pelayanan ditempat yang enak, saya dijemput mobil yang bagus, diberi fasilitas hotel yang terbaik.... Saya tahu itu bukan tempat untuk menjaga urapan. Saya akan pelayanan ke luar pulau Jawa, ke pelosok yang butuh lima jam perjalanan darat, tempat penginapan tidak ber AC, tidak ada air bersih. Saya pergi ke tempat-tempat dimana orang dianggap sebagai sampah masyarakat, saya ke rumah sembuh jiwa untuk memandikan mereka dan mendoakan mereka.

Pergilah ke Gihon, jalan yang turun untuk menjaga urapan yang Tuhan berikan. Senagi mezbah bukan panggung, sebab urapan akan mati pelan-pelan jika saudara menyukai panggung, tapi urapan akan semakin mengalir saat saudara berada dalam mezbah hari demi hari.

Hal berikutnya yang ajaib bahwa Gihon ini tempat mengalir air kolam Siloam, dimana terjadi Mujizat dan Keajaiban terjadi ? Tapi kata Gihon juga berarti mata air yang murni. Salah satu Warisan Daud adalah Kemurnian.

Mari Cek Hidup kita seberapa banyak kita memiliki kemurnian hati ? Saya melihat teladan hidup ayah saya, Pak Yuska di usia beliau yang semakin bertambah, kemurnian hatinya tetap terlihat. Suatu kali ayah saya menerima uang persembahan yang cukup banyak untuk hadiah ulang tahunnya. Bendaharanya bertanya uangnya mau dipakai untuk apa, dan beliau jawab semua untuk persekutuan, satu senpun beliau tidak ambil. Bendaharanya tanya lagi, kok beliau tidak ambil sepuluh persen, bukankah itu adalah hak beliau. Dan beliau berkata, hati itu perlu terus dijaga agar tetap murni. Tidak banyak orang yang bisa menjaga kemurnian.

Banyak orang pelayanan tapi uangnya dipakai untuk kepentingan pribadi, itu sudah tidak murni. Ada orang pelayanan tersinggung sedikit, marah itu sudah tidak murni. Banyak orang pelayanan, memakai mimbar untuk menyakiti orang lain, menjelekkan orang lain, itu sudah tidak murni. Saudara saya berdoa sampai kapan pun kita tetap belajar untuk menjadi murni.

Selain itu Gihon juga berarti Kedalaman. Banyak anak Tuhan merasal kenal dengan Tuhan. Tapi seberapa saudara mempunyai kedalaman denganNya ? Apakah saudara tahu bahwa Tuhan angkat seseorang karena Ia mempunyai perhitungan dan alasan, bukan karena Dia pilih kasih ? Tuhan angkat seseorang yang sudah melewati tahap diuji, diajar, penampian dan didapati punya skill, dapat dipercaya.

Kalau saudara mau belajar memiliki kedalaman, mari jangan lakukan apapun karena emosi atau perasaan, karena suka, tapi hitunglah dan setidaknya saudara memiliki lima alasan mengapa lakukan itu. Dan saudara akan menjadi orang yang dalam dan makin dalam lagi. Saat saudara memiliki kedalaman pengenalan, kedalaman iman, kedalaman hikmat maka saudara akan melihat hidupmu berubah, tidak lagi penuh dengan kegagalan. (Bersambung)

Jatiwangi, 27 Juli 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Sumber :
Buku Warisan Higher Than Ever
Ev. Mikhael Indriati Tjipto
Halaman : 18 - 21
Blessed To Bless – Bekasi

Pemesanan Hubungi :
+62 21 4585 1254 dan +62 8888 377 977
  

Komentar

Postingan Populer