Sukses Daun atau Sukses Buah

Sukses Daun atau Sukses Buah

Tuhan Yesus mencari buah, bukan daun. Tetapi karena pohon ini hanya banyak daunnya yang rindang dan tidak ada buah, maka pohon ini dikutuki dan menjadi kering total.  Yang diharapkan Tuhan adalah buah, bukan daun.

Mat 21:19 Dekat jalan ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu:”Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

I. DEFINISI DAN TUJUAN HIDUP

Apakah tujuan hidup kita? Hampir semua orang tujuan hidupnya adalah hidup yang sukses. Tuhan memang menjanjikan sukses.
Yus 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis didalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (engkau akan beruntung =you shall have good success,KJV).
Semua orang senang, dan ingin mendapatkannya, tetapi persepsi atau gambaran sukses orang banyak dengan gambaran sukses Tuhan itu seringkali tidak sama.
Biasanya kebanyakan orang berpikir kalau sukses itu berarti uang banyak, sekolah dan karier berhasil, kedudukan tinggi, badan sehat, keluarga baik-baik sehingga hidup enak, itu hidup yang sukses bagi orang dunia.  Tetapi pikiran Tuhan tentang sukses lain.
Tuhan memberi sukses yang indah-indah pada Yusak dan Israel (kalau memegang Firman Tuhan, taat dengan segenap hati) yaitu berhasil masuk Kanaan, mempusakainya dan tinggal selamanya disana. Ini sukses yang Tuhan maksudkan. Bukan sekedar sukses di tengah jalan, dapat makan cukup, nafkah cukup, sehat, tidak diganggu orang, dan kalau toh diserang orang bisa menang, bahkan seluruh keluarga sehat dan kaya. Ini bukan sukses yang dijanjikan Tuhan. Memang segala fasilitas itu juga diberikan Tuhan, tetapi itu bukan sukses yang dimaksudkan Tuhan bagi kita.

Sukses untuk hidup di dunia (ini perjalanan hidup yang pendek 70-  80 tahun saja) ini adalah sukses daun, tetapi sukses yang Tuhan  maksudkan adalah sukses buah, berhasil masuk Kanaan,  mempusakai negeri perjanjian untuk selama-lamanya artinya  berhasil masuk dalam Surga kekal.

Tidak semua orang Israel  mengalami sukses mempusakai Kanaan. Banyak yang hanya mendapat sukses daun, sukses dalam perjalanannya,tidak kurang sesuatu apapun, bahkan limpah, tetapi tidak masuk Kanaan. Tetapi generasi yang lahir di padang gurun (lahir baru) itu yang berhasil masuk Kanaan.
Sukses yang dipikir orang banyak adalah sukses daun, limpah, senang, kaya, berhasil di dunia, tetapi bukan ini tujuan penebusan. Ini sukses daun. Tetapi maksud Tuhan bagi kita ialah sukses sampai masuk Surga untuk selama-lamanya dan penuh kemuliaan dan pahala, ini sukses buah.

II. TUJUAN HIDUP ORANG DUNIA HANYA SUKSES

DAUN.

Mereka puas dengan sukses daun sebab:

  1. Mereka tidak mengerti tentang hidup yang kekal dan tidak tahu caranya untuk mendapatkannya.  Banyak merasa puas dan tenang-tenang saja, sebab di mana mana semua orang begitu, itu jalan hidup semua orang.
  2. Yang bisa dinikmati hanya hal hal yang fana, sebab mereka tidak mengenal dan tidak bisa menikmati hal- hal yang kekal.
  3. Semua ada dalam tangan Iblis Rom 7:14.Orang-orang yang berdosa itu buta mata hatinya (2Kor 4:4) sehingga tidak mengenal hal hal yang kekal.  Sebab itu untuk hal-hal yang fana, mereka rebut sebanyak mungkin, dosa atau tidak, mereka tidak pusing, asal halal untuk orang-orang jamannya.Sebab itu hampir semua menyembah mammon (cinta uang), segala macam kesukaan daging dan dosa sehingga mereka limpah dengan dosa; dan ini berarti mereka tetap dalam kerajaan Iblis di dunia sampai ke dalam Neraka.
Jangan puas hanya dengan sukses daun, dengan segala kebutuhan di dunia. Orang orang beriman yang salah mengerti akan berlomba-lomba (seperti orang dunia) untuk mendapatkan sukses daun. Mereka mencari uang dan perkara-perkara yang fana dengan tidak henti-hentinya sampai menjadi lebih dari kaya, lebih dari yang bisa dipakai, lebih dari pada yang bisa dimakan dst. Seringkali mereka tidak sadar (buta rohani), sehingga menghalalkan segala cara sampai berkelahi dan membunuh, sampai bohong, sampai menipu dan korupsi untuk mendapatkan untung lebih banyak, supaya sukses, tetapi ini sukses daun. Itu sia-sia di hadapan Tuhan.
Ada beberapa orang dunia yang sedikit sadar, mereka berkata untuk apa terlalu ngotot sampai menghalalkan segala cara, padahal yang dimakan hanya satu piring (makan dua piring apalagi tiga atau empat, menjadi gendut, datang kencing manis, kholesterol meningkat, tekanan darah bertambah, beban jantung tambah berat, lalu akhirnya stroke, belum lagi kanker sebab apa saja yang enak dimakan saja dan sebagainya).
Juga pakaian hanya satu setel, kalau pakai dobel terlalu panas, juga  sepatu  hanya satu pasang yang bisa dipakai, juga peti mati hanya bisa pakai satu saja, tidak mungkin memakai dua peti mati. Kalau uangnya sudah terlalu banyak, tidak semua bisa dipakai atau dinikmati, sekedar memenuhi perasaan hati.

Pkh 5:9 Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan  siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya.  Ini pun sia-sia.
Beberapa orang yang sadar bisa mengerti hal ini. Tetapi meskipun  mereka sedikit mengerti, tetapi hanya sampai di situ saja; mungkin  bisa mengurangi kejahatan uang, tetapi tetap hanya mendapat  sukses daun!
Tetapi kita mengerti lebih banyak. Hidup ini bukan hanya untuk sukses daun, tetapi terutama untuk sukses buah, supaya hidup kita tumbuh dan berbuah-buah, sebab semua buah-buah itu akan ikut dengan kita dalam kekekalan dan dalam kemuliaan yang abadi, di Surga yang kekal. Tuhan juga memberi fasilitas yang kita perlulan (ini dianggap sukses oleh banyak orang, padahal ini hanya sukses daun). Tetapi tujuan hidup kita yang utama ialah supaya tumbuh seperti Kristus dan berbuah-buah lebat, berbuah jiwa-jiwa,  masuk dalam Surga dengan sukses, sukses buah!

III. TUJUAN HIDUP ORANG BERIMAN.

Semua orang percaya pada Tuhan Yesus sudah selamat, tetapi keselamatan ini harus dipelihara jangan sampai hilang.
Pil 2:12c …..kerjakanlah selamatmu sendiri dengan takut dan gentar, (TL)
Betul-betul masuk dalam kerajaan Surga itu sukses yang sebenarnya yaitu sukses buah.

Kalau seorang sukses buah, itu berarti ia berada dalam tangan Tuhan, sebab tanpa Tuhan seorang akan jatuh kembali dalam perhambaan dosa dan ikatan-ikatannya, yaitu kembali dalam hidup lama.
Kita membutuhkan Tuhan bukan saja pada permulaannya, tetapi terus menerus sepanjang umur hidup kita.
Sebab tanpa Tuhan, tidak ada orang bisa tetap bertahan dalam kesucian. Tanpa Tuhan tidak ada orang bisa melakukan kehendak Bapa sampai masuk Surga Mat 7:21. Tanpa Tuhan akan kembali dikalahkan setan, lalu setan kembali berkuasa dan memperhambakannya. Mat 12:43-45.
Sebab itu keselamatan harus dipelihara dengan cara tetap tinggal di dalam Tuhan Yoh 15:5. Kita tidak bisa mengerjakan atau memelihara keselamatan kita sendiri tanpa Tuhan. Kalau kita tetap tinggal dalam Tuhan, ini berarti taat pada Firman Tuhan dan orang yang taat itu berarti hidup dalam kesucian Gal 5:1, selalu pikul salib Pil 1:29.
Kalau kita mau taat, Tuhan sanggup terus menyelamatkam kita sampai akhir hidup kita. Ibr 7:25 dan inilah sukses buah. Memang sukses buah itu ada tingkatan-tingkatannya sesuai dengan ketaatan orang tersebut. Tetapi orang yang punya sukses buah itu juga punya sukses daun.

Sebaliknya orang yang punya sukses daun, tidak atau belum punya  sukses buah. Tetapi orang yang mempunyai sukses buah, itu juga  mempunyai sukses daun. Semua orang mencari dan menuntut sukses  daun ini, kalau toh mereka dapat sukses daun, mereka tidak punya  sukses buah.
Mat 6;32-33 Semua itu dicari bangsa bangsa yang tidak mengenal  Allah(yaitu sukses daun). Akan tetapi Bapamu yang di Sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya (ini sukses buah),maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Tetapi orang yang mempunyai sukses buah (dari Tuhan) ia juga punya sukses daun sampai batas-batas yang bisa ditanggungnya.
Tuhan sanggup memberi sukses daun (fasilitas yang diperlukan dalam dunia) dalam jumlah yang tidak terbatas, tetapi Ia dibatasi oleh kemampuan anak-anakNya, supaya jangan sampai kalau berlebih-lebih nanti menjadi sombong,duniawi, cinta hal-hal yang fana sehingga jatuh dalam dosa dan akhirnya hilang keselamatannya.
Tuhan akan memberi semua umatNya sukses daun sesuaidengan imannya dan dengan kemampuan untuk menerimanya yaitu tidak sampai mempengaruhi keselamatannya, rohaninya 1Kor 7:31.
Yang percaya Tuhan Yesus harus mengerti hal ini,yaitu supaya ia mempunyai sukses buah, betul-betul masuk Surga. Percaya tanpa masuk Surga itu sia-sia, itu kegagalan dan kebodohan yang besar, karena sudah tahu jalan tetapi  tidak masuk Surga!
Sebab itu setiap orang percaya harus mengerti Firman Tuhan (jangan percaya yang salah, fanatik) tetapi mengerti dengan baik dan mentaatinya Mat 13:19,23.
Sebab itu semua orang baru harus tinggal dalam Kristus bahkan penuh Roh Kudus sehingga bisa bersukacita dengan Tuhan Mat 11:30 dan tetap hidup suci, lalu tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan 1Pet 2:2 tumbuh dalam doa, dalam Roh sehingga terus dipimpin Roh 1 Tes 5:17, tumbuh dalam persekutuan dan bersaksi/pelayanan, sehingga memiliki sukses buah, termasuk juga semua fasilitas untuk hidup di dunia ini (=sukses daun yang dituntut orang kafir). Jangan mencari sukses daun saja, itu seperti orang dunia dan bagi orang beriman itu berarti masuk dalam jerat Iblis (sebab tujuannya hanya mencari sukses daun), akhirnya binasa.

IV.SUKSES BUAH ITU BERBUAH DI DUNIA SAMPAI

SURGA.


Orang yang tetap selamat itu berarti tetap tinggal dalam Kristus, itu punya sukses buah dan orang orang seperti ini akan berbuah-buah dalam hidupnya. Ini orang beriman yang normal, ia dengan setia tinggal di dalam Kristus sehingga tumbuh dan berbuah-buah. Semua mahluk hidup yang normal itu tumbuh dan berbuah- buah. Kalau kita menanam pohon dan tidak tumbuh itu tidak normal. Kalau pohon yang kita tanam itu tumbuh tetapi tidak berbuah itu juga tidak normal.
Yang normal itu tumbuh dan berbuah.
Begitu juga secara rohani, kita harus tumbuh makin seperti Kristus, bukan lagi menurut cara hidup dan tabiat yang lama, tetapi berubah seperti Kristus dalam segala segi hidup.
1 Kor 11:1 Hendaklah kamu menurut teladanku, seperti akupun menurut teladan Kristus.(TL)
Seperti Kristus sehingga orang tidak melihat kita (yang lama) lagi, tetapi mereka melihat Kristus (inilah orang yang baru) bukan kita lagi.
Gal 2:20 Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Sampai dimana kita tumbuh, sampai disitu tingkat kemuliaan kita untuk kekal. Kalau tidak tumbuh, berarti tetap dalam hidup lama dan akan kembali berbuat dosa sehingga limpah dengan dosa dan dosa tidak boleh masuk Surga. Wah 21:27; 22:15.
Dalam Kristus kita bisa hidup baru dan suci, dan itu indah dan senang, tidak kalah dengan cara hidup dunia yang manapun; apalagi kalau kita mengalami rencana Allah dalam hidup kita, paling indah.Selain itu juga harus berbuah, sebab tidak berbuah itu tidak normal, tidak wajar.Buah-buah yang kita hasilkan di dunia itu akan terus mengikut kita menjadi pahala dalam Surga untuk kekal.
Wah 14:13 Dan  aku mendengar suara dari Surga berkata: Tuliskan; “Berbahagialah orang orang mati yang mati  dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jeri lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”
Kita harus belajar hidup berbuah-buah bagi Tuhan, melakukan semua yang berkenan kepada Tuhan, istimewa berbuah jiwa-jiwa. Banyak orang belum sadar akan hal ini dan itu berbahaya bagi keselamatan jiwanya, sebab kalau kita diberi kesempatan untuk hidup, itu maksudnya untuk berbuah-buah, bukan untuk hidup sia sia apalagi limpah berbuat dosa.
Pil 1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah, jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Kita akan melihat dua hal:
1. HARUS BERBUAH.
Orang beriman yang tidak berbuah, sesudah jumlah waktu yang diberikan habis, maka ia akan dipotong dan dilempar ke dalam api dan ini berarti Neraka.

Yoh 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Yoh 15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia (tidak berbuah dan) di buang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian di kumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Mat 3:10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

Keselamatan itu bukan seperti tiket masuk Surga yang bisa disimpan dan baru pada waktunya (waktu mati) dipakai untuk masuk Surga.  Keselamatan itu bukan seperti tiket, tetapi dinyatakan dalam suatu bentuk hidup ilahi. Tuhan memberinya gratis, tetapi harus dipelihara dan ditumbuhkan selama kita diberi kesempatan untuk hidup. Kita harus melakukan kehendak Tuhan.
Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Surga.
Kalau tidak berbuah dipotong. Di mana-mana Tuhan menuntut buah Luk 13:7-9, Yes 5:4-7 dan lain-lain. Kadang-kadang Tuhan memberi waktu tambahan, kadang-kadang tidak. Tetapi kalau seseorang masih hidup, itu tandanya bahwa ia masih diberi waktu, biasanya karena Allah (yang tahu lebih dahulu), bisa melihat bahwa ia masih bisa dan masih akan berbuah-buah atau akan bertobat, tetapi jangan lupa, jangan ditunda, sebab untuk setiap hal sudah ditentukan waktu yang khusus (Pkh 3:11), kalau itu diabaikan, kesempatannya yang indah-indah itu hilang, akhirnya hanya seperti orang menerusi api 1Kor 3:15, gundul; pasti menyesal waktu sampai di Surga atau lebih jelek lagi, masuk api Neraka.
Juga untuk bertobat, kalau makin lambat bertobat karena keras hati, maka kesempatannya makin habis, bahkan keselamatannya juga bisa hilang. Mungkin orang itu tidak akan bertobat, tetapi tetap diberi waktu, itu untuk menggenapi jumlah orang berdosa di dunia, menggenapi sebagian kerinduan iblis. Kalau Tuhan tidak memberi waktu, ia bisa langsung mati oleh salah satu dosanya dan binasa kekal. Hidup yang tidak digunakan (sesuai rencana Allah) itu seperti kayu yang tidak dibuat apa-apa, akhirya habis terbakar Yez 15:3-6, Zak 3:2. Kalau toh ia bertobat kembali sesudah hidupnya terbakar dengan dosa,sisa yang masih belum terbakar hanya sedikit, tidak bisa diolah menjadi apa-apa.
Begitu juga kesempatan untuk berbuah-buah, kalau tidak dipakai, habis, hilang dengan sia-sia. Kalau masih bisa masuk Surga itu masih untung.
1Kor 3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan  diselamatkan, tetapi seperti (orang lolos) dari dalam api. Jadi orang Kristen harus berbuah, ini dituntut Tuhan!

2. APA BUAH ITU?
Satu-satunya yang paling penting dan berharga bagi Allah adalah jiwa-jiwa.Semua yang lain tidak berarti bagiNya (tetapi bagi kita, apalagi orang duniawi sangat berarti). Semesta alam diciptakan Allah dalam sekejab dengan FirmanNya, begitu juga akan lenyap dalam sekejab dengan FirmanNya Ibr 11:3, Wah 20:11. Bumi dan dunia ini hanya tempat menumbuhkan manusia menjadi anak-anak  Allah atau kalau berontak, menjadi anak-anak iblis lalu dituai masuk ke rumah bapanya masing-masing.
1Yoh 3:10 Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran,tidak berasal dari Allah, demikian juga barang siapa yang tidak mengasihi saudaranya.
Satu-satunya buah yang paling berarti bagi Allah adalah jiwa-jiwa. Jiwa-jiwa yang kita menangkan dan yang kita layani supaya tumbuh, itu menjadi mahkota atau pahala kita untuk kekal.
1Tes 2:19 Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu?
Tuhan menghendaki kita menjadi garam dan terang dunia (untuk jiwa-jiwa), yaitu dengan mencintai orang-orang di sekitar kita Luk 10:27 untuk menyelamatkan dan menumbuhkannya. Perbuatan yang lain seperti memberi persembahan uang, waktu, tenaga, melakukan perkara-perkara administrasi, bersih-bersih, sopir dll dalam pelayanan, itu semua maksudnya  untuk melayani jiwa-jiwa secara langsung atau tidak langsung, itu juga bisa dianggap buah. Semua maksudnya adalah untuk memenangkan, menumbuhkan dan menggembalakan jiwa-jiwa, semua itu juga termasuk buah. Tetapi kesempatan untuk melayani, harus langsung kita pakai, sebab itu yang terutama dan tertinggi.
Biasanya yang menjadi penghalang terbesar untuk  memenangkan jiwa adalah dosa dan kebodohan. Dosa  membuat bantut (tidak berhasil) sebab Tuhan tidak  beserta dan tidak ada gairah, tertuduh (sebab sendiri  tidak bertobat). Juga kebodohan, itu berarti  orangnya masa bodoh, sebab tidak mengerti atau  tidak mau mengerti, sehingga masa bodoh.Orang  yang mengerti tidak bisa berhenti memenangkan jiwa  atau melayani jiwa-jiwa. Moody tidak bisa tidur kalau  hari itu ia belum bersaksi pada satu orang pun. Orang  yang sehat rohaninya, penuh dan dipimpin Roh dan mengerti akan bergairah untuk jiwa-jiwa (ikut menggenapkan 3 angka kedatangan Tuhan. Lihat buku target oleh Pdt.Jusuf B.S.). Bahkan gairah itu menghanguskannya. Ia berani mengorbankan apa saja untuk bisa memenangkan dan melayani jiwa-jiwa.
Yoh 2:17 Maka teringatlah oleh murid-murid-Nya bahwa sudah tersurat: Gairah karena rumah-Mu kelak menghancurkan Aku. (TL)
Sebab-sebab lain mengapa tidak berbuah adalah: Tidak percaya, hidup menurut daging, mengejar sukses daun, uang, kedudukan dll. Jangan sampai kita tidak berbuah!
Orang Kristen pada umumnya hanya ingin disertai Tuhan untuk sukses daun, bukan sukses buah, yaitu untuk hal-hal yang fana. Hal ini disukai iblis, sebab ia menuai banyak jiwa-jiwa untuk Nerakanya (sebab yang tidak berbuah,akhirnya, kalau waktunya habis, akan dipotong dan dimasukkan ke dalam api).
Kalau tidak masuk Surga, ini hidup yang sia-sia, hanya sukses daun. Orang yang sukses buah itu bergairah melayani jiwa-jiwa, termasuk juga melayani anak sendiri, keluarga sendiri, orang seisi rumah, sahabat, rekan kerja dan semua orang di dekatnya. Mulai saja dengan orang yang manapun yang kita terbeban, maka rohaninya akan cepat tumbuh.
2 Tim 2:20-21 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, di pandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Jangan berhenti tumbuh sebelum sampai pada target, yaitu menjadi seperti Kristus=sempurna! Orang yang disertai Tuhan dalam melayani jiwa-jiwa akan merasa kepuasan, sukacita dan sejahtera, sebab Tuhan sangat senang dan Roh Kudus memberi sukacita ilahi dalam hatinya.
Rom 14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Ingat satu jiwa bertobat, seluruh Surga bersukacita, begitu besar arti jiwa bagi Allah.
Luk 15:7 Aku berkata kepadamu:Demikian juga akan ada sukacita di Surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” (Juga Luk 15:10;32)

Kalau tidak berbuah, orang itu akan tumbuh dalam dosa dan kutuk dosa membuatnya kering, sehingga sukses daunpun sia-sia, semua kering dan binasa! Mrk 11:20 Takutlah akan kebenaran Firman Tuhan.

V. JANGAN BEKERJA KARENA YANG FANA. Yoh 6:27

Yoh 6:27 Janganlah kamu bekerja karena makanan yang fana, melainkan karena makanan yang baka, yaitu yang akan diberi kepadamu oleh Anak manusia, karena Ialah yang dimeteraikan oleh Bapa itu, yaitu Allah.”
Kita harus berbuah-buah itu bukan berarti tidak boleh bekerja, ini bertentangan dengan 2 Tes 3:10
2 Tes 3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
Tetapi umat Tuhan yang bekerja mencari nafkah itu bukan untuk sukses daun tetapi untuk sukses buah, Kita bekerja untuk mendapat fasilitas supaya bisa hidup dan hidup ini untuk melakukan kehendak Allah, menjadi garam dan terang dunia. Ingat ini tujuan hidup kita, sebab itu sekalipun bekerja sekuler, itu juga tujuannya untuk mendapat yang kekal, untuk sukses buah.

KESIMPULAN

Tidak bisa tumbuh seperti Kristus dan tidak bisa berbuah berarti ada yang tidak beres, tidak betul.
Yang normal itu tumbuh dan berbuah! Sebab itu kita harus serius dengan hal ini. Kalau seorang mendapat sukses buah, pasti fasilitas (sukses daun) itu juga akan diberi Tuhan dengan limpah, seberapa banyak yang bisa ditanggungnya, sudah termasuk di dalamnya, tetapi jangan seperti orang dunia yang hanya mengejar sukses daun saja.
Kalau kita normal, mengerti, lebih-lebih penuh dan mau taat dipimpin Roh, pasti kita bisa tumbuhdan berbuah-buah. Rindulah berbuah-buah lebat memuliakan Tuhan, sebab ini kehendak Tuhan bagi hidup kita.
Yoh 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu.
Jangan kuatir akan:
1. Fasilitas yang fana, Tuhan sanggup memberi dengan jalan halal dengan limpah, Dia maha kuasa dan maha tahu! Orang dunia mengumpulkan terlalu banyak daun (perkara-perkara yang fana),tidak bisa dipakai semua, hanya satu piring nasi, satu baju, satu peti mati. Raja-raja Mesir membuat pyramid besar sebagai peti matinya dan semua hartanya disimpan dalam pyramid dengan maksud supaya ikut terbawa dalam kekekalan. Tetapi ternyata pencuri yang memanfaatkan, dan sekarang sisa-sisanya saja (hampir habis) disimpan di museum, tidak bisa dibawa ke alam berzakh.

Tetapi kalau kita berbuah-buah, semua buah yang kita hasilkan akan mengikut kita menjadi pahala kita untuk kekal. Jangan sampai tidak tumbuh dan tidak berbuah, sebab Tuhan sangat sedih, bisa-bisa tidak pulang ke rumah Bapa! Jangan sembarangan, dan jangan kuatir keperluan sehari-hari, sebab Allah yang menentukan uang, kesehatan dan lain-lain, sukses di dunia serta jumlah fasilitas yang bisa kita dapatkan. Orang dapat sukses buah juga dapat sukses daun, tetapi bukan sebaliknya.

VI. PERBANDINGAN SUKSES DAUN DAN SUKSES

BUAH.

Tidak semua orang Kristen merasa puas dengan sukses buah, ada yang lebih cocok dan lebih puas dengan sukses daun. Ini memang tergantung dari tingkat rohaninya.

A. Kristen Halaman.*)
*)Untuk mengerti lebih lanjut tentang Kemah Suci = Tabernakel, yaitu bait Allah, orang Israel dalam Perjanjian Lama, bisa dibaca dalam buku “Kemah Suci” jilid I oleh Pdt.Jusuf B.S.)

Ini kanak-kanak rohani, duniawi, suam, hanya bisa minum susu rohani (Ibr 5:12-14).
Biasanya mereka jatuh bangun dalam dosa, bahkan juga Ligabo (= Lima gadis bodoh) boleh digolongkan disini (sebab sering keluar masuk Ruangan Suci – Halaman).
Kanak-kanak tidak bisa berpikir dewasa. Mereka masih perlu banyak bermain-main. Kadang-kadang kita merangsang mereka belajar dengan memberi hadiah dan lain-lain. Kalau kita menjalaskan bahwa mereka perlu belajar baik-baik supaya diperlengkapi untuk waktu dewasa (untuk lebih mudah mencari nafkah dalam dunia yang penuhpersaingan),mereka tidak bisa mengerti, pikirannya belum bisa mencapai pikiran orang dewasa.
Kalau kita berjanji untuk memberi coklat atau barang mainan bila mereka mau belajar sungguh-sungguh, mereka lebih mengerti, lebih bisa menangkap.
Begitu kanak-kanak rohani, harus didorong dengan berkat-berkat jasmani. Orang beriman yang sungguh-sungguh mencari kerajaan Surga, maka segala kebutuhannya akan ditambahkan Tuhan denganh limpah, mereka bisa mengerti dan setuju Mat 6:33.
Semua orang dunia mau menuruti syarat-syarat berhala karena berharap dapat untung atau nasib baik.

INI  SUKSES DAUN!

Mereka sulit merasakan atau menikmati hal-hal kekal yang belum bisa dilihat dan dipegang.Sebab itu diam-diam banyak orang Kristen tingkat halaman lebih suka pada sukses daun yang langsung bisa dinikmati daripada sukses buah yang masih “tergantung tinggi di langit” bagi mereka.
B. KRISTEN RUANGAN SUCI.
Ini orang-orang yang dewasa rohaninya dan bisa hidup dipimpin Roh. Roh Kudus yang memberi kesadaran, pengertian tentang hal-hal yang kekal  1Kor2:10-13
Contoh: Orang India yang miskin-miskin, tetapi mereka membangun kuil, rumah dewanya yang sangat indah, padahal mereka sendiri sangat miskin. Mereka berkata, rumah dewanya harus indah dan mulia, rumah mereka jelek-jelek tidak apa-apa.Mereka mendahulukan Tuhannya.
Orang Israel sebaliknya  Hag 1:1-6, mereka membangun rumah sendiri, rumah Allah dibiarkan. Ini seperti orang-orang yang hanya mementingkan daunnya, buahnya tidak ada.Tetapi orang-orang yang penuh dan dipimpin Roh ini (Ligabis) bisa menikmati kesukaan dari Roh, bisa melihat pengharapan yang kekal dan mahkota yang belum kelihatan, mereka lebih mementingkan sukses buah.
Ayub memegang sukses buah tetapi isterinya sukses daun Sebab itu waktu semua sukses jasmaninya hilang, apalagi anak-anaknya mati semua, Ny.Ayub tidak tahan dan ia menghojat Tuhan, undur dari Tuhan! Tetapi Ayub tetap tahan sekalipun penderitaannya sama dengan isterinya, bahkan sebagai kepala keluarga bebannya lebih berat dari isterinya. Sebab itu Ayub bisa berkata:
Ayub  13:15a Meskipun Ia membunuhku, tetapi aku tetap percaya kepadaNya (KJV).
Orang-orang Kristen dalam Ruangan Suci bisa menikmati sukses buah, sekalipun kadang-kadang ada krisis daun yang cukup lama seperti Ayub, mungkin beberapa bulan, mungkin juga sampai 1 tahun, baru ia bisa keluar dari krisisnya itu, tetapi ia tetap setia pada Tuhan dan menolak ajakan isterinya untuk meninggalkan Tuhan, apalagi menghojat Tuhan,itu “gila”.
Memang tujuan orang Kristen yang betul itu bukan uang,popularitas, kedudukan dan lain-lain hal yang fana, tetapi supaya kita bisa hidup memperkenankan Tuhan, sebab rindu masuk Surga dengan kemuliaan dan limpah pahala.
Sukses daun bukan tujuan kita, kalau kita dapat sukses buah,pasti Tuhan juga memberi daun dengan limpah, sesuai dengan seberapa banyak yang bisa kita terima dan pakai. Tetapi orang Halaman, apalagi orang yang belum percaya, biasanya mereka mau percaya sebab berharap sembuh, tertolong, dapat berkat banyak dan lain-lain.  Sebab itu kalau ada orang-orang beriman yang masih belum menyadari hal ini dan tetap merindukan daun lebih dari buah, jangan kita paksa, tetapi kita doakan, bimbing, jelaskan dan menunggunya sampai ia betul-betul sadar dan merindukan sendiri sukses buah lebih daripada sukses daun.

VII. HUBUNGAN DAUN DAN BUAH

Tuhan mencari buah, tetapi untuk bisa menghasilkan buah diperlukan daun dan Tuhan sangat mengerti tentang hal ini. Mat 6:32. Semua hamba-hamba Tuhan dan umat Tuhan tetap perlu uang, kesehatan dan lain-lain hal fana untuk bisa hidup di dunia. Juga pekerjaan Tuhan dalam operasionalnya memerlukan segala fasilitas dan perlengkapan yang fana ini. Tetapi jangan sampai hal-hal yang fana ini menjadi tujuan hidup kita, jangan sampai menjadi berhala misalnya berhala mammon.
Kita tidak perlu kuatir akan segala kebutuhan atau fasilitas untuk hidup di dunia sebab Allah sanggup memberi dengan limpah bahkan tidak terbatas!
  1. Jangan kuatir.
    Percayalah bahwa Allah kita maha kuasa dan Ia berjanji memberikan segala kebutuhan kita Mat 6:33. Bahkan Dia bisa memberi dengan limpah dan tidak terbatas Yoh 10:10, Ef 3:20, Pil 4:19.
  2. Tuhan memberi sesuai dengan kemampuan kita untuk menerimanya. Orang kafir menuntut hal ini bahkan mengharapkan sebanyak-banyaknya Mat 6:32.
Ada orang diberkati sehingga menjadi kaya, sehat, kuat, sukses tetapi ia tidak kuat menerimanya. Tandanya kalau ia tidak tahan, tidak kuat; ia menjadi sombong, tidak bisa dinasehati lagi, mudah marah, bahkan kalau tidak dituruti kehendaknya, ia mengancam akan pindah Gereja dan mulai suka mencari kesukaan daging. Bagi orang seperti ini, menjadi kaya membuatnya susah masuk Surga Mat 19:23.
Orang seperti ini, makin kaya makin banyak dosanya sebab itu terpaksa Tuhan membatasi berkatNya, bukan karena Dia tidak sanggup memberi kelimpahan, tetapi justru karena orang itu yang tidak sanggup menerimanya. Kalau kita sanggup menerima banyak berkat jasmani dan tidak menjadi dosa, bahkan bisa berbuah-buah lebih limpah, pasti Tuhan akan memberi lebih banyak.
Justru Tuhan menunggu kapan kita bisa diberi lebih banyak dan berbuah lebih banyak, Dia sangat senang memberi limpah.
Yusuf tahan dan bisa diberi sangat banyak. Waktu di rumah Potifar, semua uang dan seisi rumah dipercayakan sepenuhnya pada Yusuf tanpa kontrol, sebab Potifar sendiri tidak tahu tentang seisi rumah dan hartanya.
Kalau Yusuf mau memakai kesempatan ini untuk kepentingannya sendiri, ia bisa mengambil uang Potifar dengan mudah, kalau perlu melarikan diri, apalagi kalau “tahu sama tahu” dengan isteri Potifar yang sudah jatuh hati pada Yusuf. Tetapi Yusuf tidak mau berbuat dosa sedikitpun sekalipun ada kesempatan yang besar. Waktu di istana Firaun, ia juga dipercayai penuh, bahkan dianggap seperti bapaknya oleh Firaun. Tidak seorangpun bisa bergerak dari Mesir tanpa izin Yusuf. Semua uang di Mesir, Kanaan dan sekitarnya ada dalam tangan Yusuf. Belum pernah terjadi seperti ini, Yusuf bisa mengambil dari uang itu berapa saja, tetapi Yusuf tetap tidak berdosa, Ia mempunyai uang, kedudukan dan kuasa yang sangat besar.
Waktu bapaknya Yakub meninggal, saudara-saudaranya menjadi ketakutan luar biasa, sebab mereka mengira Yusuf segan hanya kepada bapaknya, sehingga tidak membalas perbuatan jahat saudara-saudaranya yang sangat keji.
Tetapi Yusuf sama sekali tidak mau membalas, ia tetap mengampuni dan mencintai pembunuh-pembunuhnya yang kejam. Dengan uang dan kuasa yang limpah Yusuf  tidak berdosa, sebab itu Tuhan menambahi dia tanpa batas sehingga Yusuf bisa melaksanakan proyek Allah yaitu memelihara dan membiakkan Israel di Mesir sehingga mereka menjadi bangsa yang besar!
Kalau kita bisa dipercaya, tidak sampai berdosa, mau melakukan kehendak Tuhan, Tuhan sanggup memperlengkapi kita dengan jumlah berapapun, bahkan sampai tidak terbatas.
Begitu juga Daniel, Daud diberkati dengan sangat limpah sebab mereka sanggup menanggung beban berkat yang besar itu (sukses daun).

Fondasi harus kokoh!

Orang yang mencari sukses buah itu memperhatikan hidup rohaninya supaya berkenan pada Tuhan. Ia akan memperhatikan Firman Tuhan,mentaatinya, penuh dengan Roh Kudus dan taat dipimpin Roh sehingga rohaninya tumbuh makin seperti Kristus dan berbuah-buah lebat. Orang seperti ini mempunyai dasar yang makin kokoh Mat 7:24-27. Kalau fondasinya kuat, Tuhan bisa menambahkan di atasnya jumlah yang makin besar, baik uang, baik kedudukan, baik karunia-karunia rohani dan lain-lain sehingga bisa dipakai Tuhan dengan heran tanpa menjadi sombong atau jatuh dalam dosa lainnya.
Alen A dipakai Tuhan luar biasa. Tenda-tenda penginjilannya sangat besar, truk-truknya luar biasa besarnya dengan tulisan A.Alen. Tetapi pada waktu ia menjadi besar, ia jatuh dan seluruh pelayanannya habis. Sebab itu Tuhan tidak mau memberi lebih banyak, tidak mau memakai lebih heran kalau Tuhan melihat pondasinya tidak kuat.
Seringkali orang yang ambisi terus minta lebih banyak, bahkan berdoa puasa, memaksakan Tuhan seperti Hizkia. Kadang-kadang Tuhan toh memberikannya tetapi akhirnya roboh. Hizkia diberi 15 tahun tetapi ia membuat kesalahan yang fatal untuk turunannya.
Jangan ingin menjadi besar, jangan ambisi, jangan paksakan Tuhan, tetapi tumbuhlah dalam kesucian, miliki pondasi yang kuat dan semakin kuat.
Hidup yang makin seperti Kristus, itu yang bisa tahan uji dari segala segi.Pada saatnya Tuhan akan memperbanyak talenta dan karunia-karuniaNya dalam batas-batas yang aman. Tuhan bisa membuat setiap orang limpah dengan mujizat, sampai orang mati bangkit, menjadi pengkhotbah yang hebat, berbuat perkara-perkara besar, Dia sanggup, itu sangat mudah, tetapi Ia tidak mau melakukannya sembarangan atau ngawur, Ia memberi sesuai dengan kemampuan kita, supaya sesudah selesai, kita tidak  masuk Neraka seperti Mat 7:23, tetapi masuk dalam kemuliaan yang kekal dan limpah pahala.
Yang penting hidup yang berkenan kepada Tuhan, cocok dengan FirmanNya sekalipun talentanya kecil, uangnya tidak terlalu banyak, tidak terlalu populer; Semua diberi Tuhan sesuai dengan batas-batas keamanan untuk keselamatan jiwa masing-masing.
Tuhan ingin memakai kita semaksimal mungkin, tetapi masih dalam batas aman, yaitu masih mau tetap tinggal di jalan sempit, tetap tinggal di atas Mezbah. Sekalipun makin heran dan makin kaya, makin berkuasa tetapi tetap dalam kesucian seperti Yusuf. Sebab itu buatlah pondasi yang kuat, hidup berkenan pada Tuhan sesuai Firman Tuhan dalam pengurapan Roh Kudus (tanpa pimpinan dan kuasa Roh Kudus, kita tidak mampu hidup mentaati Firman Tuhan, itu menjadi beban yang terlalu besar dan berat. Tetapi dengan Roh Kudus mentaati Firman Tuhan menjadi ringan 1Yoh 5:3 dan senang Mat11:30).
NYANYIAN:
Tabernakel Glori No.240.
Tinggal tetap dalam Yesus,
Tentu kau berbuah banyak.
Amat senang
Jika Tuhan berkata:
“Ku dapat buah amat banyak”.

sumber : www.tulang-elisa.org

Komentar

Postingan Populer