Ujian Kesabaran dan Penguasaan Diri



Ujian Kesabaran dan Penguasaan Diri
Ev. Yusak Tjipto Purnomo

Rahasia Keberhasilan orang kristen adalah iman. Tetapi tanpa disertai kerendahan hati dan mau dibentuk, lemah lembut tidak akan menjadi sempurna. Mengapa ? Karena dosa didalam diri kita, dalam daging ini sudah masuk didalam kromosom darah kita. Bukankah di dalam Yesus kita menjadi ciptaan baru ? Amin. Tapi bukan berarti kamu menjadi bersih dan sempurnaa. Selama kamu hidup di dalam daging, sifatmu yang jelek harus dipotong bukan dicabut. Kalau dicabut semua darahnya menjadi kosong, mati karena diganti darah yang baru, darah buatan. Hidup beberapa hari saja, lalu mati.

Makanya Alkitab berkata, kamu dan saya adalah carang – carangNya yang setiap kali harus dibersihkan. Firman Tuhan yang membersihkan kita. Dan carang – carang yang tidak berbuah akan dipotong, dikerat (perlakuan pertanian untuk merangsang pembuahan terjadi). Maka oleh sebab itu saudara kita harus benar – benar perhatikan.

“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” (Ibrani 12 : 14)

Banyak orang menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, Rasul Paulus berkata kepada orang – orang yang sudah bertobat, dibaptis dan berkarunia. Tetapi kenapa disini dikatakan, “Usahakan...” Harus ada perjuangan terus menerus selama hidup di dunia, makanya dikatakan sangkal diri. Kalau sangkal diri itu untuk dirimu, pikul salib untuk orang lain. Oleh karena itu saudara perlu benar-benar belajar, supaya jangan timbul akar pahit, kan sudah menjadi manusia yang baru ? Tetap ada saudara, benihnya tetap ada. Kapan akar pahit itu datang ? Karena perbuatan orang lain tidak cocok dengan perbuatan kita. Kalau pikiran orang lain tidak cocok dengan pikiran kita, sehingga itu menekan kita dan timbul akar pahit. Karena apa ? Karena kita lupa akan kasih karunia Tuhan.

Apa itu kasih karunia ? Pemberian Tuhan. Nah pemberian Tuhan itu apa ? Nah kamu selalu mikir pemberian Tuhan itu mestinya baik, enak, betul toh ?

Pemberian Tuhan itu belum tentu enak, belum tentu baik menurut kamu. Menurut Tuhan pasti baik, kenapa ? Karena Tuhan selalu merencanakan yang terbaik, tapi jalanNya pasti baik atau tidak ? Belum tentu, jalannya pasti enak tidak ? Belum tentu. Masalahnya disitu.

Contohnya begini, dulu walaupun saya selalu baca Firman Tuhan, selalu ingat kasih karunia Tuhan Yesus. “Tapi kenapa Tuhan, kok aku dikasih orang yang selalu bikin gara-gara sama saya ? Tidak ada apa – apa selalu bikin gara – gara sama saya.”

Saudara tahu ? Tuhan tahu saya belum punya buah roh penguasaan diri dan kesabaran, jadi kalau itu ditimbulkan, spontan emosi dan marah.

“Padahal aku melakukan pekerjaan Tuhan, tapi masih dicela lagi, salah lagi.” Tuhan tahu, dibiarkan dikasih benturan seperti itu, karena apa ? Karena Tuhan tahu, oh dia belum sabar dan belum bisa menguasai diri, jadi dibentur terus. Tiap kali timbul, reaksinya marah, kalah lagi. Lalu Tuhan tanya “Kamu sudah menang atau kalah ?”

“Kalah lagi, habis marah sih Tuhan, habis jengkel sih,...” Dulunya marah, lalu keluar kata – kata di mulut. Yang kedua sudah bisa diam, tapi hati masih panas. Masih kalah, Cuma sudah berkurang. Dulunya tidak bisa menguasai diri 100 persen sekarang sudah berkurang menjadi 75 persen. Buat Tuhan gak cukup hanya segitu, jadi dibenturkan lagi.

Aduh Tuhan, kok orang itu masih ngelunjak, keterlaluan, jadi bikin jengkel lagi, nah kalah lagi, baru bisa menguasai diri 50 persen,.... dibenturkan lagi.

Kasian ya Tuhan, dia kok dipakai benturan dengan saya ? “Ya karena Aku mau pakai kamu, dan pakai dia juga. Yang suka bentur – bentur kamu itu penting, karena belum bisa kalahkan sifat cerewetnya itu.”

Terutama yang dipakai untuk benturan itu biasanya suami dengan istri, bapak dengan anak, ibu sama anak, ibu sama menantu, menantu sama mertua. Tapi kalau saudara sudah menang oh beres... sekalipun berbenturan bisa ketawa, “mesem-mesem”, santai.

Menang itu luar biasa dan Tuhan bilang “Lulus !” Satu Berbuah Kesabaran, Satu Berbuah Penguasaan Diri. Nanti kalau sudah lulus begitu, bilang sudah selesai. Siapa bilang ? Tuhan berkata, supaya Bapaku disurga dimuliakan, kamu harus berbuah lebat. Berarti buahnya banyak, berarti wataknya yang jelek banyak. Loh iya toh. Buah roh itu dihasilkan dari buah yang jelek kan asalnya ?

Umpamanya Buah Kesabaran, dihasilkan dari watak yang tidak sabar. Buah Penguasaan Diri dihasilkan dari watak yang tidak bisa menguasai diri, spontan dan emosional. Sekarang kamu menyadari jeleknya banyak atau sedikit ? Kalau sudah sadar banyak, itu baik karena sudah mulai mengerti dirinya jelek sehingga orang itu akan berbuah banyak, karena mau menjadi pelaku Firman Tuhan, walaupun belum mengerti atau tanpa pengertian.

Seperti yang saya lihat tadi, Tuhan bilang “Kalau kamu berani mau cepat, terjun ke jurang.” Saya diomongin begitu, pikiran saya bilang mati ! Tadi saya bilang, “Yang ngomong kan Yesus, kalau mati Dia sanggup membangkitkan, peduli amat.”

Tapi saya lihat jurang, aduh takut. Daripada takut lihat ke bawah, lebih baik lihat ke atas. Jadi tidak melihat. Makanya Alkitab berkata : “Pandang Yesus, ingat kasih karunia Dia.”

Ya sudah saya Cuma berkata : “Dalam Nama Yesus !” lalu loncatlah saya sekuat-kuatnya. Pikirku itu nanti dipegang Malaikat terus sampai ke bawah sana. “Itu kan pikiranmu” Kata Tuhan. Pikiran kita bukanlah pikiran Tuhan, tapi dibutuhkan Tuhan itu nurut, TAAT.

Meskipun tidak mengerti, saya loncat, bruggg...!! Eh jaraknya itu Cuma dua meter. Tapi aku tidak jatuh ke jurang. Ternyata apa saudara ? Tuhan itu suka bikin kejutan. Ternyata dilapisi dengan jembatan kaca ohhh... Jadi saya begitu tetap kelihatan jurang kok, tembus pandang kok. Tuhan mesem (senyum). “Karena kamu nurut, kamu melihat mujizat.” Kalau Aku menyuruh Aku siapkan segala-galanya. Tidak perlu kamu lihat, yang dibutuhkan adalah kamu NURUT. Itu Iman !

Lalu dalam waktu sekejap saya lari dan sampai ke atas gunung. Tuhan bilang “Kamu dapat mencapai itu.” Dan kurang dari satu jam saya mendapat rumah.

Tuhan tidak tergesa-gesa, tapi Dia juga tidak pernah terlambat. Pas ! Tuhan itu Timingnya selalu pas. Kenapa ? Memang Tuhan itu selalu senang begitu. Buat ketegangan. Kenapa kamu selalu dibuat tegang sama Tuhan ? Sebabnya kamu kurang percaya, kurang sabar, makanya kerap kali dipepet terus.

Makanya saya santai tidak pernah tegang, santai... saya bilang “Rileks...” Tapi rileks yang masa bodoh itu salah itu orang frustasi namanya. Rileks karena percaya, bahwa apapun yang Tuhan firmankan pasti jadi. Itu luar biasanya Tuhan, dan apapun kejelekanmu diubahkan oleh Tuhan asalkan kamu melakukan Firman Tuhan. Ingat akan pengorbanan Yesus dan kalau kasih karunia itu diberikan, ingat kasih karunia Yesus, Yesus sudah mati buat kita, kita harus mati untuk saudara kita.

Jurnalis : Joshua Ivan Sudrajat S
Sumber :
Perjalanan Iman – Ev. Drg Yusak Tjipto
Halaman 15 – 20
Blessed To Bless – Bekasi
Phone : 0877-82007037
IG : blessed_tobless

Komentar

Postingan Populer