Allahku Allah Yang Menyediakan

Allahku Allah Yang Menyediakan

Sumber : Berbagai Sumber

Ditulis : Joshua Ivan

 

 
Keluaran 20:15
Menarik sekali untuk belajar ayat ini dalam hubungannya dengan pemeliharaan Tuhan. Ada alasan mengapa kita perlu mempelajari hal ini. Alasan historisnya, Israel berada di tanah Mesir selama 430 tahun, sayangnya tahun-tahun ini tidak diisi sebagai sebuah bangsa yang luar biasa. 430 tahun dilewati sebagai orang asing dan sebagai orang jajahan. Hal ini membuat mereka hidup dalam segala keterbatasan, artinya ada hak-hak yang mereka tidak miliki sebagai sebuah bangsa.

Karena itulah Tuhan memanggil mereka keluar dari tanah Mesir setelah mereka berteriak karena penindasan yang teramat berat, serta mereka belum bisa menjadi sebuah bangsa yang utuh dan kuat dengan nilai-nilai kebenaran yang luar biasa, karena mereka tidak punya kesempatan untuk berbagi nilai-nilai kebenaran itu. Hampir-hampir selama berada di Mesir, mereka tidak pernah beribadah. Itu sebabnya ketika Tuhan memanggil mereka dan meminta untuk taat kepada Tuhan, mereka menjadi orang yang sedikit gagap. Inilah sebabnya Tuhan tidak membawa bangsa ini melalui jalan pintas (Keluaran 13).

Keluaran 13:17, “… Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: “Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir”. Tuhan tahu mereka belum siap menjadi sebuah bangsa yang dilepas, itu sebabnya Tuhan membawa mereka berputar sebagai proses bagi mereka untuk diajar dan ditanamkan nilai-nilai kebenaran. Selama 40 tahun di padang gurun, Tuhan mengajar, melatih dan mempersiapkan mereka untuk hidup sebagai umat Allah. Hal ini tidak mudah, karena disepanjang perjalanan orang Israel, banyak sekali peristiwa yang terjadi dan seringkali itu merupakan peristiwa yang tidak menyenangkan.

Secara Garmatikal, Keluaran 20:15 dalam bahasa Ibrani “lotiqnov”, terdiri dari dua kata, lo’ dan tignov. Lo’ artinya tidak, jangan, bukan. Lo’ adalah sebuah kalimat yang hanya diucapkan oleh Tuhan. Jika ada orang tua melarang anaknya, ia tidak akan berkata Lo’ tetapi Al’. Jadi, jika terdapat kata depan Lo dalam bahasa Ibrani, maka itu pasti perkataan Tuhan dan itu adalah larangan yang sangat keras yang tidak boleh dilanggar. Tignov adalah kata yang sudah mengalami perubahan bentuk. Bahasa Ibrani tidak memiliki bentuk present. Untuk membuat bentuk present, kata itu harus ditambah dengan huruf yang lain.

Dalam Alkitab jarang sekali kita menemukan bentuk present. Bentuk yang biasa ditemui adalah bentuk past (perfek) dan bentuk future (imperfek). Perbedaannya adalah perfek adalah pekerjaan/peristiwa yang terjadi dimasa lalu dan itu masih dikerjakan sampai sekarang. Imperfek adalah pekerjaan yang dilakukan sekarang dan terus akan dilakukan sampai masa mendatang. Jadi, bahasa Ibrani hanya membedakan dua pekerjaan yaitu : yang sudah selesai dan yang belum selesai. Ketika Tuhan mengucapkan kalimat mencuri, itu ditulis dalam bentuk imperfek. Tignov telah mengalami perubahan bentuk dari kata dasar ganav yang artinya kamu akan mencuri. Tetapi, karena kalimat ini diawali dengan kata lo’ maka terjemahannya menjadi kamu tidak akan mencuri.

Tiga alasan kenapa Tuhan berkata mereka tidak akan mencuri:

Pertama, Tuhan tahu kebutuhan umatNya. Matius 6:31-32, “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Ayat 31 merupakan fokus dari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, tetapi untuk orang yang percaya kepada Tuhan Ayat 32 menjadi jawabannya. Tuhan tahu kebutuhan umatNya. Sejarah membuktikan hal ini. Bangsa Israel berputar di padang gurun selama 40 tahun karena Tuhan yang menginginkannya. Ulangan 8:2-4, mencatat apa tujuan Tuhan dalam hal ini.

40 tahun perjalanan bangsa Israel di padang gurun merupakan sesuatu yang luar biasa, karena bangsa ini tidak pernah menabur atau menanam tetapi bangsa ini menuai setiap hari dengan Tuhan memberi mereka makan manna yang ternyata mengandung banyak vitamin, protein dan karbohidrat sehingga tubuh mereka menjadi kuat dalam perjalanan di padang gurun, dimana temperaturnya bisa mencapai 42 derajat jika musim panas. Tuhan memberi bangsa ini makan makanan yang spesial, selalu segar karena makanan ini tidak bisa disimpan lebih dari jam enam sore. Jika makanan ini disimpan lebih dari jam enam sore maka dia akan bau, berulat dan rusak.

Matius 6:11, Yesus mengajarkan tentang berikanlah kami makanan hari ini yang secukupnya. Doa Yesus ini memiliki latar belakang sejarah seperti ini. Orang Israel tidak boleh mengambil manna lebih dari kebutuhan mereka karena Manna itu tidak bisa disimpan lama. Bangsa ini dipelihara Tuhan begitu rupa, apa yang mereka makan dan minum dicukupkan oleh Tuhan. Bahkan dalam Ulangan 8:4, Alkitab mencatat bagaimana mereka terus berjalan tetapi pakaian mereka tidak rusak. Itulah bagaimana Tuhan mencukupi kebutuhan mereka sementara mereka ada di padang gurun tidak menabur dan menanam tetapi mereka menuai setiap hari.

Kedua, Tuhan memberi yang baik bagi umat itu. Matius 7:9-11, “… Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya”. Tahu saja itu mungkin sudah lebih dari cukup, tetapi Tuhan bertindak lebih. Dia bukan sekedar tahu tetapi Dia memenuhi kebutuhan itu dengan sesuatu yang baik bagi mereka yang meminta kepadaNya. Apa yang kita perlu? Kita tahu Bapa di Sorga akan mencukupi. Hal ini menjadi jaminan, karena ada catatan sejarah yang luar biasa.

Dalam Ulangan 8 kita melihat bagaimana Tuhan tahu kebutuhan mereka dan tuhan memenuhinya. Sekarang Alkitab berkata dalam Ulangan 11:11-12, Tuhan akan membawa bangsa ini masuk kepada satu negeri yang dipelihara oleh Tuhan. Pertanyaannya, berapa lama Tuhan memelihara? Ulangan 11:12, “… mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun”. Artinya, disepanjang tahun (1 Januari 31 Desember) Tuhan memelihara mereka. Itulah sebabnya Rasul paulus berkata dalam surat Kolose tidak ada itu hari istimewa karena sepanjang tahun adalah harinya Tuhan untuk Dia memberi yang baik bagi anak-anakNya.

Ketiga, Tuhan mencukupi kebutuhan umatNya (Filipi 4:19). Tuhan tidak hanya tahu dan memberi tetapi Tuhan memberi dalam bentuk kecukupan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa Paulus bisa berkata dalam Filipi 4:19, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus”. Kalau Tuhan mencukupi kebutuhan kita itu baik, tetapi Dia tidak sekedar mencukupi. Ada dua karakteristik dari mencukupi itu: Pertama, Dia akan mencukupi menurut kekayaanNya. Kekayaan bicara nominal, jumlah atau kuantitas. Kedua, Tuhan memberi dalam kemuliaanNya. Kemuliaan bicara tentang nilai atau kualitas. Jadi, Tuhan tidak sekedar memberi dalam arti jumlah tetapi dia juga memberi dalam arti kualitas. Tuhan mencukupi kebutuhan umatNya sesuai dengan kuantitas dan kualitasNya.

Apa yang membuat kita menjadi begitu tidak percaya sungguh kepada Tuhan? Bila orang Israel dilarang Tuhan untuk mencuri, mengambil apa yang bukan menjadi miliki mereka maka itu berarti Tuhan berkewajiban untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan mereka. Firman Tuhan yang sama juga menjadi miliki kita sekarang agar tidak ada seorangpun dari kita yang menjadi takut lagi, karena Tuhan memelihara kita. Dia bukan saja tahu tetapi Dia memberi yang baik sesuai dengan kekeyaan dan kemuliaanNya disepanjang tahun. Tuhan Memberkati

Komentar

Postingan Populer