SHRK Senin 5 September 2016






SHRK Day 1 September 2016

Copas group

Pdt. Hengky Kusworo


*Mezbah atau Panggung*


Mizbeah - Ibrani - Penyembelihan - Korban
Yunani - Altar - Tempat Tinggi
Tempat Perapian

Semua ini berbicara mengenai Kekristenan kita.

Sering kita tidak sadar bahwa kita membangun Panggung, bukan mesbah.
Kalau orang yang membangun Mesbah apinya tidak akan padam.

Kejadian - Wahyu banyak yang membangun Mezbah. Yang paling sering membangun Mezbah adalah Abraham.
Membangun sesuatu untuk meletakkan sesuatu, yang tidak ada decak kagum, karena itu penyembelihan dan korban.

Mezbah adalah tempat merintih dan menangis.
Tempat meletakkan yang paling berharga dan yang paling mahal.

Saat kita membangun Mezbah, kita akan difitnah dan dihakimi orang.
Seperti Tuhan Yesus memikul salib, itu mesbah.
Saat kita di Mezbah, kita ditinggalkan sendirian dan orang tidak mengerti kita.
Dikatain durhaka, fanatik, berlebihan dan tidak ada orang yang mengerti, bahkan orang terdekat.
Karena di mesbah kita meletakkan keakuan dan ambisi kita.

Kejadian 4:1-5 (TB) Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

Lemak - lemak itu bagian Tuhan.

Saat orang membangun Mesbah, orang itu tidak mementingkan dirinya sendiri.
Contoh Habel dijamanya manusia belum makan daging.
Manusia masih makan buah2an.

Namun saat Kain dan Habel mempersembahkan korban, Korban Kain ditolak dan Korban Habel berkenan kepada Tuhan.

Karena Habel memelihara Domba bukan untuk dirinya, namun memeliharanya untuk dijadikan korban bagi Tuhan.

Sama dengan hari-hari ini, banyak orang yang mempersembahkan korban, tapi satu diterima dan yang lain tidak.

Adam pasti sudah menceritakan kisahnya kepada Kain dan Habel.
Bagaimana kisah kejatuhan mereka dalam dosa.
Bagaimana setelah mereka jatuh dalam dosa, mereka melihat ketelanjangan mereka dan berusaha menutupinya dengan daun.
Kemudian Tuhan datang dan menyembelih domba, darahnya tercurah dan kulitnya dipakai jadi pakaian yang menutupi tubuhnya sehingga tidak malu lagi.

Dari cerita itu Habel mengerti bahwa Tuhan suka dengan korban Domba dan memeliharanya untuk dijadikan korban.
Pekerjaan Habel adalah Korban.

Saat di Sinagoge banyak orang menaruh korban persembahan. Namun Tuhan berkata pemberian janda yang 2 peser itu lebih banyak. Karena memberikan semua nafkahnya.
Sementara yang kaya memberikan dari kelebihanya.

Kisah ketika Pak Hengky masih kuliah mendengar Firman Tuhan untuk meletakkan korban yang terbaik.
Dan setelah tanya Tuhan apa yang terbaik, hanya ada Motor.
Kemudian bawa BPKB-nya dan menaruhnya sebagai persembahan. Walaupun ada serasa robek dan hati rasanya remuk.
Bahkan orangtua dan saudara juga tidak mengerti mengapa saya lakukan itu.
Namun saya bersyukur melakukan itu, karena saya membangun mesbah.

Kita memberi dari kelebihan atau dari kekurangan.

Di ibadah yang sama ada seorang Anak muda hanya punya 100rb uang belanja selama 1 bulan. Mempersembahkanya. Dan tidak tau bagaimana ada orang traktir dia makan selama 1 bulan.

Seorang Wanita juga ada menaruh persembahanya. Dan Tuhan bawa ke Belanda selama 6 bulan.

Kita mau membangun Mesbah dalam hidup kita atau kita membangun Panggung?

Ada seorang anak Tuhan lulusan LN verkerja disebuah perusahaan dengan gaji 50Jt.
Namun ada yang menawarkan mendirikan sekolah, namun gaji hanya 2 Jt. Setelah mendoakanya, suami istri setuju. Mereka membangun sekolah.
Bekerja bukan hanya buat dirinya sendiri.

Mengapa banyak orang padam apinya, tawar hati dan garing. Karena sudah tidak ada korban.
Dulu pertama lahir baru, selalu menaruh korban. Karena selalu onfire.

Contoh kedua : Nuh
Saat membangun Mesbah, Tuhan berkata kepada Nuh. Nuh, Aku melihat kecenderungan hati manusia itu jahat. Karena itu hati-Ku pilu.
Karena Roh-Ku tidak akan tinggal lama dalam manusia.
Nuh membangun mesbah dengan Tuhan. Karena itu mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan.

Saat orang sibuk berdosa, Nuh membakar mesbah dan bergaul dengan Tuhan.
Setelah air bah, Nuh membakar mesbah lagi, Tuhan mencium korban di mesbah itu Tuhan berjanji Tidak lagi memusnahkan Manusia. Dan dikasih Pelangi.

Kain marah kepada Habel, karena Kain membangu panggung. Membangun sesuatu yang pusatnya adalah dirinya.

2 Samuel 24:24 (TB) Tetapi berkatalah raja kepada Arauna: "Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dari padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa." Sesudah itu Daud membeli tempat pengirikan dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh syikal perak.

Daud berkata, aku tidak mau memberikan korban kepada Tuhan Allahku tanpa membayar apa-apa.
Karena setiap korban itu ada harganya.

Itu berawal karena Daud menghitung Pasukan. Merasa kuat dan pusatnya adalah dirinya. Namun setelah itu hati Daud berdebar-debar.
Dan Tuhan memberikan 3 pilihan hukuman.
Dan Daud berkata, aku yang berdosa Tuhan, tetapi Rakyat ini mereka tidak salah.
Dan Daud minta Tuhan yang memilihkan buat Daud.
Dan saat sampar itu terjadi, Daud ketempat Arauna untuk membangun Mesbah.

Saat Daud mendirikan mesbah dan membakar korban, tulah itu berhenti.
Tuhan mengabulkan doa Daud.
Kalau kita merasa banyak kutuk diatas kita, doa kita tidak di dengar Tuhan, maka bangun mesbah.

Theresia barusan di tahbiskan jadi Santa.
Saat pertema dengar suara Tuhan baru di usia 17 tahun. Dan Tuhan suruh ke Kalkuta. Tempat kota kematian.
Saat ijin ke Orantua dan Pastur tidak ada yang setuju. Karena Kalkuta itu tempat kusta paling tinggi.

Panggilan itu terus mendering. Dan akhirnya pergi ke Kalkuta. Dan meletakkan impian-nya.
Sampai di Kalkuta, mendirikan rumah sakit. Mengambil dan menggendong yang sekarat dan merawat mereka.
Tidak ada yang mengerti saat Theresia membangun mesbah.

Apakah kita sedang membangunmesbah dengan api yang terus menyala atau kita sedang membangun Panggung?

Abraham

Kejadian 22
Setelah semua itu Tuhan menguji Abraham..
Mempersembahkan dan membangun Mezbah.

Saat kita membangun Mesbah, ada orang yang datang membawa Pisau.

Saat Ishak jadi Korban, Esau yang membawa pisau.
Saat Yusuf jadi korban, saudara2nya bawa pisau.
Saat Daud jadi korban, Saul bawa pisau.
Saat Tuhan Yesus jadi korban, Yudas bersama Ahli Taurat dan Farisi bawa pisau.
Mereka selalu dari orang terdekat.

Seorang kedar yang bertibat berapi-api buat Tuhan. Sampai putuskan pacarnya, diusir dari rumah.
Guru agamanya ancam kasih angka nol dirapor karena murtad.
Namun menyala-nyala kepada Tuhan.
Namun setelah 6 bulan, orangtuanya telpin dan bilang kangen dan pulanglah kerumah.
Mau Kristen, mau baca Alkitab, Doa terserah. Begitu longgar apinya hilang.
Karena sudah tidak ada lagi korban.

Sekitar 1 tahun yang lalu, Tuhan bicara. Masih ingat 18 tahun yang lalu?
Itulah saat menangis membawa BPKB motor. Itulah Mesbah yang pertama.
Tuhan bilang, perhatikan anakmu..
Anaknya Pak Hengky umur 6 Tahun.
Dan saat Pak Hengky tanya Tuhan suruh persembahkan apa?
Kasih angpau 400rb.
Kemudian disuruh Doa lagi.
Anaknya Pak Hengky bilang kok maksa?
Kemudian pergi ke Mamanya, ternyata ditanya yang sama.
Beberapa saat kemudian dapat ke Pak Hengky dan berkata, Tuhan mau Ipad saya, bukan yang 400rb.
(Ipad-nya masih 1 minggu).

Tuhan mau membangun mesbah dalam hidup kita.
Saat Tuhan berkata bangun mesbah, itu seperti kita disembelih.
Namun selalu kita melihat keajaiban.

Ev. Hadassah Gloria Purnomo



Mazmur 43:4-5 (TB) Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Sering kali dalam hidup kita ketika kita membangun mesbah, kita memberi dengan tekanan dalam hidup kita.
Dan banyak orang yang datang kepada Tuhan dengan tekanan dan mengeluh bahkan mempertanyakan Tuhan.

Seharusnya kita datang ke mesbah Tuhan dengan ucapan syukur dan sukacita.

Mungkin kita sudah membangun mesbah, namun baru setengah jadi kita lelah dan berhenti. Maka mesbah itu hancur. Dan harus memulai lagi dari awal.

Ishak juga membangun Mezbah.
Abraham membangun Mezbah dengan mengorbankan anaknya.
Namun hari itu Ishak juga membangun mesbah.
Karena Ishak sudah dewasa waktu itu dan Abraham umur 100 tahun.
Bisa saja Ishak lari, namun merelakan dirinya di ikat jadi korban diatas mesbah.

Sebagai anak Pendeta juga mengalami banyak korban.
Karena menjadi bahan perhatian kemana-mana.
Juga sebagai anak Pendeta selalu dituntut sempurna.
Dan setiap kali buat salah, selalu dikatakan anak Pendeta tidak boleh begitu.
Karena anak Pendeta itu selalu dituntut sempurna. Sehingga anak Pendeta sering jadi korban.
Karena Pendeta juga sering sibuk dengan aktifitas Gereja.

Ishak itu korban Ayahnya. Namun tidak memiliki mental korban. Dan memilih tidak kepahitan. Namun tetap percaya kepada Tuhan.
Hari itu janji itu tidak hanya buat Abraham, tetapi juga buat Ishak.
Terlalu banyak orang dengan Victim mentality.
Minta dikasihani dan merasa jadi korban.

Kita seharusnya berkata, aku bukan korban, namun aku sedang membangun mesbah.
Orang yang penuh dengan mental korban, maka penuh dengan gerutuan.
Banyak Istri dan anak pendeta kepahitan.
Dan kepahitan itu adalah pilihan.

Orang yang membangun Mezbah, selalu melihat sisi positif.

Sejak kecil, Sasa sering ditinggal pelayanan dab sangat jarang pergi bersama orangtua.
Namun mengambil keputusan untuk membangun mesbah.
Karena dengan menjadi anak PAP, Sasa mengenal Tuhan Yesus.
Dan Janji Tuhan buat PAP juga turun kepada Anak-anaknya.

Karena Anak cucu orang benar itu menguasai dunia, karena memegang perjanjian. Cara mengucap syukur adalah dengan melihat sisi positifnya.
Mesbah apapun yang kita bangun, selalu mengucap syukur.

Yang sering menjadi mesbah sejak lama adalah, Sa, kenapa kamu gendut? Tidak kurus seperti Cicimu?

Kemudian Masuk kamar dan berdoa tanya Tuhan..
Tuhan, mengapa Engkau membiarkan aku gendut?

Kemudian Roh Kudus menjelaskan..
Sa.. kalau kamu kurus mukamu gak mirip PAP.
Kalau kamu kurus banyak yang naksir harimu bisa melenceng.
Kemudian RK suruh buka Instagram.
Disana ada Fakta kelebihan orang gendut
1. Susah diculik
2. Orang Gendut tidak mungkin jadi maling
Dalam setiap masalah selalu ada positifnya.
Apapun Mezbah itu selalu ada positifnya.
3. Orang gendut itu pahalanya besar disurga. Karena sering dihina dan direndahkan.
Orang yang direndahkan ditinggikan Tuhan
4. Orang Gendut punya Favor Tuhan.
Karena Tuhan suka lemak
5. Orang Gendut itu tidak mudah merasa sakit.

Selalu lihat yang positif dan bangun Mesbah dengan ucapan syukur.

Blessings

Komentar

Postingan Populer