Padang Gurun Menjadi Taman Tuhan

Padang Gurun Menjadi Taman Tuhan

 


Firman pagi hari ini datang tiba-tiba saat saya mempersiapkan khotbah, terdengar dari jauh Pujian lagu Padang Gurun Menjadi Taman Tuhan, dan Tuhan mengingatkan saya untuk menyampaikan kembali apa itu Padang Gurun karena banyak jemaat yang belum tahu apa itu Padang Gurun. Saudara ku Padang Gurun yang akan diubahkan Tuhan menjadi Taman Tuhan sesungguhnya sudah dinubuatkan, bahwa akan ada penghiburan buat Sion (Umat Tuhan/Bangsa Israel), dan menjadi tempat khusus bagi umat Tuhan yang akan dipelihara disana waktu AntiKristus menyatakan dirinya (Yesaya 51:3=Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.) umat pilihan akan mendapat perlindungan dan penghiburan karena masuk menjelang kedatangan Tuhan, ada masa-masa sulit pada saat itu.

Rut 1:1-6

Kebenaran ini memperlihatkan kepada kita bagaimana Elimelekh menghadapi masa-masa yang sulit dalam hidup mereka dan kemudian dia salah dalam mengambil keputusan. Ia tidak mengambil keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.  Kesalahannya dalam mengambil keputusan inilah yang membuat keluarganya mengalami hal yang buruk di Moab yang mungkin tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Apapun situasi dan kondisi yang kita hadapi dihari-hari ini janganlah kita sampai salah dalam mengambil keputusan,

Oleh sebab itu untuk menghadapi masa-masa yang sulit, kita harus tahu apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan. Keputusan–keputusan yang kita buat haruslah sesuai dengan kehendak Tuhan. Berdasarkan kebenaran ini ada dua hal yang tidak boleh dilakukan, tapi justru dilakukan oleh Elimelekh.

1.    Menjadi Takut.
Elimelekh menjadi takut dengan kelaparan yang terjadi dan berpikir kalau tetap bertahan di Betlehem mereka sekeluarga akan mati. Kita tidak boleh takut, karena ketakutan tidak akan pernah merubah apapun dalam kehidupan kita.
Kel 14:10-14, Ketika Israel keluar dari Mesir ,Firaun dan kekuatan bala tentaranya mengejar mereka, sehingga membuat Israel ketakutan karena mereka terkepung dengan laut di depan dan tentara Mesir di belakang. Sepertinya tidak ada jalan keluar bagi mereka. Israel melihat keadaan dan mereka menjadi takut. Kita tidak boleh melihat keadaan karena kalau kita fokus pada keadaan, kita akan gemetar dan ketakutan, tawar hati, menjadi lemah dan tak berdaya. Ketakutan membuat kita berjalan menjauhi Tuhan. Ketakutan membuat kita tidak mengalami Tuhan. Oleh karena itu firman Tuhan selalu mengingatkan kepada kita dengan berkata “jangan takut”.
Dunia boleh bergoncang, masa sulit boleh datang tapi kita harus tahu bahwa kita berada di kerajaan yang tidak tergoncangkan, untuk itu kita tidak perlu menjadi takut.

2.    Meninggalkan Tuhan.
Elimelekh memutuskan untuk meninggalkan Betlehem dan pergi ke Moab. Ia berpikir dengan lari ke Moab akan membuat keadaan keluarganya menjadi lebih baik tapi alkitab mencatat Elimelekh dan kedua anaknya Mahlon dan Kilyon justru meninggal di Moab. Ya, akibat dari meninggalkan Tuhan, meninggalkan ibadah, meninggalkan persekutuan, meninggalkan pelayanan akhirnya meninggal. Naomi dia sadar akan kekeliruanya dan memilih kembali ke Bethlehem. Untuk kita ketahui, sangatlah tidak menyenangkan akibat dari meninggalkan Tuhan, Luk 15: 11-16, bagaimana anak bungsu meninggalkan rumah bapanya, tapi puji Tuhan ia menyadari keadaannya, ay 17-20. Pada titik ini dia sadar akan hidup rohaninya, ia sadar betapa kurang ajarnya sikap yang dia perlihatkan kepada bapanya. Ia sadar bahwa bapanya sudah sangat berbaik hati padanya dan saat itu dia mulai bisa menghargai bapanya dan bertindak untuk kembali dengan penyesalan dan kerendahan hati kepada bapanya. Ay 20-24, ketahuilah kalau kita mau berbalik dan kembali kepada bapa, dia pasti akan menerima kita. Kasihnya membuat dia berlari menjemput , merangkul dan mencium kita. Apapun keadaan kita, karena kasihNya yang besar Ia sangat menginginkan kita kembali kepadaNya. Kasih bapa sangat luar biasa,  Maz 139:7-10

Yang harus kita lakukan saat kita menghadapi masa-masa sukar :

1.    Mempercayai Tuhan dalam segala keadaan.
Bil 13:27-33; 14:6-9. Musa mengutus 12 pengintai ke tanah Kanaan untuk melihat situasi dan keadaan di sana. 10 pengintai memberi laporan yang mengecilkan hati, mereka melihat keadaan yang ada dan mereka memilih untuk menyerah. Tapi Yosua dan Kaleb berbeda, mereka percaya bahwa sekalipun di Kanaan ada banyak raksasa tapi Tuhan menyertai mereka dan akan memberikan kemenangan kepada mereka. Bukanlah keadaan yang menentukan seperti apa kita, tapi sikap hati dan cara berpikir kitalah yang akan menentukannya. Apakah kita mau mempercayai Dia atau tidak dalam segala keadaan. Tuhan itu nyata dan hidup, kalau kita tetap mempercayai Dia maka kita akan mengalami pengalaman-pengalaman yang luar biasa dengan Tuhan, bahkan kita pasti akan berjalan dari kemenangan yang satu kepada kemenangan yang lain.

2.    Percaya bahwa Tuhan sanggup memulihkan.
Keyakinan ini harus ada pada kita. Tuhan itu setia, Dia setia dengan janji-janjiNya, Dia setia dengan firmanNya. Ia berkata bahwa Dia sanggup memulihkan, menyembuhkan, melepaskan, menolong, mengangkat, membuka pintu-pintu yang tertutup bahkan meratakan gunung-gunung karena Ia yang berjalan di depan kita.

Yes 51:3, Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Percayalah, Tuhan sanggup mengubahkan keadaan, bahkan apa yang sudah iblis curi dari padamu, Tuhan sanggup mengembalikannya. Dia sanggup mengubah padang gurun menjadi taman eden, Dia sanggup mengubah padang belantara menjadi taman Tuhan.


Hari-hari ini banyak orang hidup dari toleransi yang sangat tinggi, firman tidak lagi dipegang dengan utuh. Kejahatan dan kefasikan sudah dimana-mana, seperti yang kita lihat dan dengar LGBT (Lesbian, Gay, Bisex dan Transgender) sudah ada di sekeliling kita. Gereja Tuhan diperhadapkan mau hidup benar, taat pada Firman atau mau ikut arus dunia dan mulai kompromi. Seperti Firman yang kita baca tadi di 2 Petrus 2 :1-9, bahwa ada guru-guru palsu, guru-guru palsu yang sudah berkompromi, menyimpang dari kebenaran. Gereja tidak membenci orang-orang berdosa, tetapi Firman Tuhan membenci dosa orang itu, Yesus datang untuk orang berdosa supaya Firman itu menghidupkan orang-orang berdosa.

Kita akan ada di Padang Gurun nanti apabila hari-hari ini kita sungguh menjadi 5 wanita yang bijaksana, yang secara setia mengerjakan keselamatan kita. Dunia bekerja dengan cepat sekarang, kita tahu bahwa iblis juga bekerja dengan cepat karena waktunya sudah singkat. Pada zaman Nuh, Allah juga tidak menyanyangkan dunia yang akan dimusnahkan (2 Petrus 2:5 = dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik;) begitupun juga pada akhir zaman nanti. Nuh pemberita benar itu telah mengingatkan semua orang untuk keselamatan itu. Keselamatan Nuh dikerjakan dengan iman taat dan setia, dikerjakan dengan usahanya sendiri.

Sodom dan Gomora dimusnahan Tuhan, menjadi peringatan bagi kehidupan fasik diakhir zaman (2 Petrus 2:6 = dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,) Hidup benar adalah jaminan untuk masuk Sorga, tapi nanti di akhir zaman pada saat antikristus menyatakan dirinya tidak cukup saja untuk hidup benar, tetapi harus percaya dengan Padang Gurun Pengungsian. Untuk masuk ke padang gurun ada sesuatu yang harus kita kerjakan dengan benar seperti perumpamaan yang disampaikan Yesus tetang 5 wanita yang bijaksana yang telah mempersiapkan minyak (pujian, sembah dan doa). Minyak yang dinaikan ke Sorga akan dilepaskan di bumi menjadi hukuman-hukuman (materai, sangkakala dan cawan). Nuh dan Lot diberitahu kedatangan hukuman Tuhan, begitupun juga nanti Gereja Tuhan pun akan diberitahu (2 Petrus 2:9 = maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,) Kedatangan Yesus sama seperti zamanya Nuh dan Lot (Lukas 17:26 = Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:) (Lukas 17:28-29 = Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.) hukuman akan turun setelah Nuh dan Lot diungsikan, begitupun juga kita akan diungsikan ke Padang Gurun sebelum hukuman Allah dijatuhkan ke bumi. Taman tuhan adalah Taman Eden yang ada dibumi dan dijaga oleh Malaikat (Kerub) (Kejadian 3:24 = Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.)

Gereja di akhir zaman adalah gereja yang penuh dengan pujian, sembah dan doa (wahyu 5:8 = Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.) kecapi adalah pujian, penyembahan dan doa yang akan senantiasa dilakukan oleh kita dan menjadi hukuman yang akan dilempar ke bumi (Wahyu 8:3-5). Umat Tuhan kerjakan keselamatan kita sekarang, jadilah 5 wanita yang bijaksana. Berbahagialah bagi mereka yang mendengarkan dan mengerjakan nubutan ini di akhir zaman (Wahyu 1:3 = Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.) Amin, Tuhan Yesus memberkati…

Komentar

Postingan Populer