Rajawali

Rajawali

Joshua Ivan

 

 7 Prinsip Rajawali

1. Terbang bersama kelompoknya.
Rajawali terbang tinggi dengan rajawali lainnya, bukan dengan burung pipit atau jenis burung kecil yang lain, karena tidak ada jenis burung lain yang bisa terbang lebih tinggi kecuali rajawali.    

2. Tetap fokus pada visinya dan tidak terpengaruh dengan hambatan apapun.
Rajawali mempunyai penglihatan yang kuat/tajam; bisa terfokus pada satu benda dari kejauhan hingga 5 km. Apabila terlihat mangsa di lokasi yang jauh, rajawali terus terfokus dan menuju ke lokasi tersebut sampai menangkap mangsa itu meskipun ada halangan atau hambatan apapun.

3. Tinggalkan Misi lama dan mulai Misi baru.
Rajawali tidak makan apa yang mati; harus mencari mangsa yang hidup untuk makanannya. Hanya burung gagak yang makan apa yang mati. Itu bedanya burung gagak bukan rajawali.

4. Menghadapi tantangan untuk mencapai keinginan yang lebih tinggi.
Rajawali suka angin topan. Apabila awan bergabung dengan angin topan rajawali bangkit gairahnya. Langsung naik keatas awan. Kemudian terbang layang mengistirahatkan sayapnya. Burung lain hanya menyembunyikan diri di atas cabang pokok dilindungi daunnya.

5. Berjuang menghadapi ujian untuk tetap berkomitmen.
Waktu sepasang rajawali mau kawin, rajawali jantan sering dicoba sampai dipercayai. Rajawali betina terbang turun kebumi dan dikejar seekor rajawali jantan. Namun sampai di bumi rajawali betina mencatut ranting dikukunya dan terbang kembali naik keatas, terus dikejar oleh rajawali jantan. Sampai di atas ranting itu dilepaskan dan rajawali jantan langsung mengejar ranting tersebut serta menangkapnya sebelum jatuh ke bumi. Kemudian dikembalikan ranting itu kepada rajawali betina. Proses ini terjadi berulang kali sampai berapa jam kemudian. Apabila rajawali betina sangat puas dengan kegigihan rajawali jantan, baru terjadi perkawinan. 

6. Memprioritaskan pola kehidupan keluarga dengan cukup komitmen dan tanggung jawab kepada keluarga.
Pada saat rajawali betina akan bertelur, rajawali jantan menyiapkan sarang dengan mengumpulkan ranting , daun-daun dan duri. Setelah sarang selesai maka rajawali betina menetaskan telurnya di dalam sarang tsb, kemudian anak rajawali diajar untuk terbang. Berulang-ulang rajawali betina mengeluarkan anaknya dari sarang diletakkan di pinggir jurang. Tetapi anak rajawali masih merasa takut sehingga melompat kembali ke dalam sarangnya. Hingga akhirnya rajawali betina melemparkan anaknya keluar sarang. Anak rajawali belum bisa menggerakkan sayapnya dan langsung jatuh. Pada waktu bersamaan rajawali jantan menangkap anaknya di punggungnya dan membawa kembali ke sarangnya.  Proses ini terjadi berulang kali sehingga anak rajawali bisa menggerakkan sayapnya dan mulai terbang.

7. Harus membuangkan kebiasaan dan sikap negatif dan terus membangun karakter.
Bulu rajawali akan jadi lemah apabila usianya bertambah tua dan tidak layak terbang ke tempat jauh. Harus mencari gua di atas bukit batu dimana bulunya dicabut sampai habis. Bila sudah tumbuh bulu baru, rajawali akan keluar dari gua tersebut dan terbang tinggi di langit.
…”Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”(Yesaya 40:31)
Pada dasarnya puasa membuat kita berada pada posisi yang tepat untuk diberkati Tuhan. Dengan puasa kita akan diubahkan. Tetapi bukan berarti dengan puasa kita bisa “memaksa” Tuhan untuk melakukan apayang kita inginkan atau mengubah apa yang menjadi keputusanTuhan;  namun denganberdoa dan puasa kita akan mencari kehendak Tuhan didasari hati yang tulus.Sebab orang yang mencari kehendak atau menanti-nantikanTuhan akan mendapat kekuatan baru, sehingga ia sanggup menghadapi tantangan hidup,
dan akhirnya dapat mencapai keberhasilan yang gemilang. Pada dasarnya rancangan Tuhan atas hidup kita bukan untuk tenggelam

atau terpuruk dalam persoalan yang semakin dalam; tetapi rancanganNya membawa kita semakin maju dan meningkat seperti rajawali yang terbang dengan kekuatan sayapnya. Allah membuat gambaran tentang burung rajawali, karena Tuhan tahu karakteristik burung rajawali, karenaTuhanlah yang menciptakannya. Dan saat ini kita akan mempelajari beberapakarakteristik tentang burung rajawali, di antaranya:

1. Selalu terbang tinggi (menggambarkan: Intim dengan Tuhan)
Demikian hidup Kekristenan kita harus memiliki mentalitasyang menyukai tempat yang tinggi, yang berarti kita harus senantiasa memikirkan perkara-perkara yang di atas dan bukan di bumi (Kolose 3:1).  Dan apabila kita senantiasa memikirkan perkara-perkara di atas maka tentunya kita menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan. Memang, dalam menjalin hubungan intim dengan Tuhan membutuhkan waktu. Akibatnya, kita akan hidup  penuh kemenangan karena bersama Tuhan kita sanggup mengatasi badai kehidupan yang senantiasa menerpa kita. Sedangkan orang yang jauh dariTuhan atau tidak menjalin hubungan yang intim, maka kehidupannya akan semakin buruk karena sudah keluar dari rancangan Tuhan.

2. Bergerak Dengan Kecepatan Tinggi (Semangat)

Dalam kekristenan perlu ada semangat guna mencapai target yang telah ditetapkan Tuhan. Bagaikan seorang olahragawan yang sedang bertanding, semangat merupakan modal bagi mereka untuk memperoleh kemenangan. Demikianlah dengan hidup kita; apabila sudah tidak ada semangat dalam melayani Tuhan, maka kita akan mengalami kekalahan dan kelemahan dalam hidup kita. Roma 12:11 berkata: “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”Jadi orang yang memiliki semangat dalam melayani Tuhan tidakakan mudah lelah dan putus asa menghadapi berbagai tantangan atau badai kehidupan.

Supaya kita tetap bersemangat dalam melayani, maka kita harus dekat dengan Tuhan; bagaikan Rajawali yang bergerak dengan kecepatantinggi.

3. Mempunyai Pandangan Yang Jauh/Tajam (Mempunyai Visi)
Di dalam ilmu pengetahuan dijelaskan bahwa rajawali memiliki kemampuan untuk memandang dalam jarak yang cukup jauh yaitu +/- 6 KM.Kemudian bagaimana dengan kehidupan kekristenan kita, apakah kita memiliki visi dari Tuhan? Visi merupakan gambaran masa depan yang membuat kita bergairah dalam mengiring Tuhan. Oleh sebab itu jangan terpaku pada masa lalu kita, karena kita memiliki hari esok atau masa depan yang penuh harapan bersama Tuhan. Orang yang tidak memiliki visi yaitu orang tersebutakan menjadi liar dalam?kekristenan?nya?(?Amsal??29:18).

4. Kesetiaan Rajawali
Rajawali setia dengan pasangannya, hal ini menjadi karakteristik juga bagi orang percaya. Setia dengan pelayanannya dan tanggung jawabnya. Oleh sebab itu kesetiaan harus dimiliki oleh setiap orang yang percaya kepada Yesus, karena kesetiaanlah yang akan menentukan akhir dari segala sesuatu yang kita rindukan. Apabila saat ini kita ambil putusan percaya Yesus maka selamanya kita tetap percaya Yesus. Karena Dia sudah memberi teladan kepada kita. Dia tetap setia dalam melakukan kehendak Bapa sampai pada kematianNya; yang kemudian dibangkitkan dan dipermuliakan. Oleh karena itu apabila kita saat ini mengalami masalah,biarlah tetap setia sebab janji Tuhan itu seperti fajar yang tidak pernah terlambat untuk terbit setiap harinya.

2 Timotius 2:11 – 13 : Benarlah perkataan ini: “Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita;  jika kita tidaksetia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangka ldiri-Nya.”

Kisah Hidup BurungRajawali

Apakah ciri-ciriburung rajawali?
Ciri yang utama dan terutama yaitu tidak takut badai ! Burung rajawali malah menantikan datangnya badai. Dia akan mengembangkan sayapnya, memperhatikan dengan pandangan visinya, kapan badai datang. Sebab dia akan menghadapinya dan menggunakan badai itu untuk melambung tinggi. Burung rajawali tidak mengepak-ngepakkan sayapnya, tetapi dia mengembangkan sayapnya.Burung rajawali tidak seperti ayam atau anak ayam. rajawali penciumannya tajam, mereka tahu saat akan datang badai.Mereka ribu tberkotek-kotek, menciap-ciap, bingung lari kesana kemari, sambil mengepak-ngepakkan sayapnya mencari tempat persembunyian untuk berlindung terhadap badai. Apabila badai datang mereka bisa menjadi korban, sebab mereka lemah, tak berdaya, dia menjadi victim badai. Lain dengan  burung rajawali, dia tidak menjadi victim, tetapi menjadi victor, pemenang, terbang mengatasi badai.

KarakteristikRajawali
Ia menyediakan waktu untuk memperbaharui diri. Saat sadar bahwa kekuatan sayapnya mulai berkurang, dia sabar. Dia berdiam diri ; dia tidak terbang. Dia mencari tempat yang tinggi di atas bukit batu.
Burung rajawali adalah burung yang paling panjang usianya.Seekor burung rajawali bisa mencapai umur hingga 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur tersebut adalah pilihan bagi seorang rajawali, apakah dia hidup sampai 70 tahun atau hanya sampai 40 tahun.

Ketika burung rajawali mencapai umur 40 tahun, maka untuk dapat hidup lebih panjang 30 tahun lagi, dia harus melewati transformasi tubuh yang sangat menyakitkan. Pada saat inilah seekor rajawali harus menentukan pilihan untuk melewati transformasi yang menyakitkan itu atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan namun singkat menuju kematian.

Pada umur 40 tahun paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya sehingga ia akan sulit untuk makan.Cakar-cakarnya pun sudah tidak tajam. Bulu pada sayapnya juga sudah sanga ttebal sehingga iasangat sulit untuk dapat terbang tinggi.

Bila seekor rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan tersebut, maka ia harus terbang mencapai pegunungan yang tinggi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut.Lalu, dia akan mematuk-matuk paruhnya pada bebatuan di gunung sehingga paruhnya lepas.
Setelah beberapa lama paruh barunya akan muncul. Dengan paruhnya yang baru, ia akan mecabut kukunya satu-persatu dan menunggu hingga kuku-kuku baru yang lebih tajam tumbuh. Ketika kuku-kuku tersebut tumbuh, ia akan mencabut bulu sayapnya sehingga rontok semua dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh pada sayapnya. Ketika semua itu telah dilewati, rajawali itu dapat terbang kembali dan menjalani kehidupan normalnya. Begitulah transformasi menyakitkan yang harus dilewati oleh seekor burung rajawali selama kurang lebih setengah tahun.

Penutup:

Rajawali tahu tepatnya kapan ajalnya tiba … maka ia memiliki “upacara” tersendiri dalam menyerahkan dirinya kepada Yang Maha Kuasa…Ia mencari tempat di mana matahari terlihat paling bulat dan jelas… lalu ia membentangkan sayapnya selebar-lebarnya dan saat itulah akhir hidupnya… ( Seringkali supaya kita dapat bertahan, kita harus melewati sebuah perubahan, terkadang kita harus membuang kenangan, kebiasaan dan semua tradisi kerja kita yang lama. Hanya dengan terbebas dari beban masa lalu, kita dapat memulai hidup yang baru.)

PERUBAHAN TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN, TANPA MENIMBULKAN KETIDAK NYAMANAN,
Tapi Percayalah, jika TUHAN YESUS yang mengubah kita, maka semuanya akan menjadi sempurna.

Spesifikasi :
       Rajawali adalah mahluk ciptaan Tuhan yang sangat indah
       Alkitab menuliskan mengenai rajawali sebanyak 38 kali, jauh lebih banyak    dibandingkan merpati atau jenis burung lainnya
       Mata – mampu melihat jarak 6 km / 8X manusia                
         Ada 2 selaput =   1. Untuk berkelahi    
                                         2. Melihat Matahari
       Tinggi – 90 cm       Bentangan Sayap – 2 m
       Kecepatan Terbang – 320 km/jam
       Ketinggian yang dapat dicapai – 2000 m
       Sarang – beratnya 700 kg
       Usia – hingga 120 tahun. [ standard ]  
KARAKTER BURUNG RAJAWALI YANG BERDASARKAN FIRMAN TUHAN :
PERTAMA: Semua Bayi Rajawali Harus Belajar Untuk Terbang
Yesaya 40:31
Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
·           Bayi rajawali seperti bayi2 burung yg lain dia suka makan dan tidur.
·         Induknya yang akan merawat dia terus menerus dalam waktu tertentu.
·         Suatu saat sarang digoncangkan dan merengut anaknya dan dibawa terbang tinggi dan menjatuhkannya.
·         Sehingga sayap rajawali menjadi kuat dan dalam waktu yg singkat dapat terbang
Pemahaman :
·         Banyak orang Kristen nyaman dengan hidupnya
·         Suatu saat Tuhan menggoncangkan hidup kita tapi kita berkata Tuhan jahat
·         Padahal Tuhan sedang membuat kita dewasa dengan pencobaan itu
·         setiap pencobaan datang, Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya jatuh tergeletak, tapi seperti induk rajawali, pada saat kritis, ia menyambar anaknya untuk diangkat kembali.
·         Mulailah membuka Alkitab dan membaca firman Tuhan. Kemudian kita akan menyadari bahwa jawaban doa itu telah datang.
·         Masa-masa sukar akan selalu ada di depan kita, tapi kita akan menemukan diri kita selalu penuh dengan pengharapan jika kita tetap berdiri pada kebenaran firman Allah.
·         Ternyata kita sedang merentangkan sayap kita! Kita sedang belajar terbang ! Tuhan mengangkat dan memuliakan kita melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami.Tuhan melatih kita untuk mempercayai firmanNya dan mempergunakan iman kita.  
KEDUA : Rajawali Diciptakan Untuk Tinggal di Tempat Tinggi
Efesus 4:17-19
Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
·        Rajawali diciptakan untuk terbang di tempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu.
·         Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih di antara burung lainnya,
·         Tapi jika dia berada di dalam ‘penjara’ dan terikat, ia akan menjadi burung yang paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya).
Pemahaman :
·         Saudaraku, Tuhan menciptakan kita untuk selalu terbang dan berada di tempat yang tinggi, yaitu selalu berada dalam hadiratNya dan bebas dari kontrol dunia. Jika orang kristen berada dalam ikatan-ikatan duniawi, ia akan menjadi orang yang terkotor dibandingkan dengan orang lain. 
  KETIGA : Rajawali Tidak Terbang, Tapi Melayang
Roma 5:3-5
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
·         Rajawali bukan terbang mengepak sayap tapimelayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya
·         menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya.
·         Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu.
Pemahaman :
·         Sahabatku, angin sering disebutkan dalam Alkitab sebagai penggambaran dari Roh Kudus.
·         Kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan membiarkan-Nya mengangkat kita lebih tinggi lagi, semakin dekat dengan Tuhan Yesus.
·         Seringkali kita ‘terbang’ dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya kita menemui banyak kelelahan, kekecewaan dan kepahitan dalam hidup ini. Tapi belajar dari rajawali, kita mau untuk ‘terbang’ melintasi kehidupan ini dengan mengandalkan Roh Kudus.
·         Angin, juga berbicara mengenai kesulitan-kesulitan hidup. Badai sering menggambarkan adanya pergumulan dalam hidup ini.
·         Bagi rajawali, badai adalah media yang tepat untuk belajar menguatkan sayapnya.
·         Orang ‘Kristen Rajawali’ seharusnya mengucap syukur dalam menghadapi berbagai-bagai pencobaan. Karena saat itulah saat yang tepat bagi kita untuk mempergunakan pencobaan sebagai media untuk menguatkan sayap-sayap iman kita. 
KEEMPAT : Rajawali Memiliki Waktu Khusus untuk Pembaharuan
1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
·         Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan.
·         Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung
·         Membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur 120 tahun, seperti normalnya rajawali hidup.
Pemahaman :
·         Sahabatku, seperti rajawali, orang kristen perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini.
·         Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna lagi ‘rontok’ dan menanti-nantikan dengan sabar pemulihan dari Tuhan.
·         Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat.
·         Selama kita menantikan Dia, relakan proses pembaharuan itu berlangsung. 
KELIMA : Rajawali Juga Kadang-kadang Sakit, Seperti Manusia
Yeremia 17:7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
·         Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari.
·         Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan rajawali, dan juga merupakan obat yang paling mujarab baginya.
Pemahaman :
·         SAHABATKU, ketika kita sakit, baik itu sakit secara fisik, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani kita, apakah kita juga mencari Allah yang memainkan peranan penting dalam hidup kita, yang juga merupakan sumber kesembuhan bagi segalanya
  KEENAM : Pandangan yang jauh/Memiliki visi/tujuan
Pemahaman :
           Memiliki visi/tujuan
           Penglihatan yang tajam
           Mampu membedakan kebenaran dan kejahatan 
KETUJUH : Rajawali bergerak dengan cepat
Pemahaman :
          Cepat bertobat
          Cepat meresponi Tuhan
KEDELAPAN : Rajawali dididik MANDIRI

Ulangan 32:11Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya
Pemahaman :
Prosesnya :  
          Digoncang-goncangkan
          Diangkat dan dilepas
          Dibawa kembali
           Hingga ‘menang’ atas setiap hal Memiliki ‘ self motivation ’ dan ‘ inisiatif ’ yang tinggi   
  KESEMBILAN : Rajawali mati dalam KEAGUNGAN
Yesaya 60:20
Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir.
·         Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu….mati.
Pemahaman :
·         Sahabatku, sudah selayaknya, semua orang Kristen mati dengan mata dan hati tetap tertuju pada Yesus sebagai sumber dari pengharapan dan jaminan di dalam kehidupan (y)

Komentar

Postingan Populer