Ekspresi Cinta Kami

• Ekspresi CINTA Kami •



Sudah 11 tahun Bahtera berjalan, dan Tuhan sudah bawa kami sejauh ini, melakukan perkara2 yg ajaib:

Acara Monas yg semua bilang tdk boleh turunkan spanduk dari atas Monas ke bwh tapi kami lakukan itu...

Arak2an di bundaran HI yg org bilang tdk boleh tapi kami lakukan itu...

Kami pelayanan ke 200 negara dalam 6 bulan...

Tahun lalu Tuhan suruh kami adakan retreat utk 100rb org di bulan Desember...

Dan sejak bulan lalu kami adakan KKR di NTT, Kalimantan, Sulawesi...dimana jutaan mengalami Tuhan.

Kami percaya kami sedang terus lakukan hal2 yg ajaib yg dari jaman ke jaman belum pernah dilakukan. Sebab Allah sedang lakukan yg besar...Beyond human, beyond the limit!

Kami bukan orang yg besar, tapi kami seperti Mordekhai (arti: kecil). Tapi yg kecil bersama Allah akan menjadi luar biasa.

Mari berani lakukan hal2 yg besar sekecil apapun kita. Jangan pernah lihat keadaan yg di luar, tapi lihat ke Tuhan dan sepakat denganNya.

Tuhan berkata kepada saya bahwa Bahtera itu seperti Mordekhai.

Ester 3:3-5
Dan semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman, sebab demikianlah diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud. Maka para pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai: "Mengapa engkau melanggar perintah raja?" Setelah mereka menegor dia berhari-hari dengan tidak didengarkannya juga, maka hal itu diberitahukan merekalah kepada Haman untuk melihat, apakah sikap Mordekhai itu dapat tetap, sebab ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa ia orang Yahudi. Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman

Di depan manusia, Mordekhai adalah pembuat gara2. Tapi di depan Tuhan, Mordekhai adalah orang yg berani memproklamirkan imannya.

Kami pernah buat banner sangat besar, buat tarian di jalan2, arak2an, masuk ke masjid dan semua gereja bilang kami bikin gara2, kenapa tidak diam2 saja?

Tapi di hadapan Tuhan, kami sedang tidak pamer dan buat gara2, tapi kami adalah orang2 yg memproklamirkan siapa Tuhan kami dan iman kami.

Mungkin hari2 ini banyak org yg terpancing dan panas seperti Haman dan itulah awal kejatuhannya.

Tapi Mordekhai tidak melawan, tidak ada keinginan membuktikan diri, tapi dia tidak bisa menyembah manusia karena imannya berkata dia hanya menyembah 1 Tuhan.

Karena iman kami berkata kami tidak bisa tidak bersaksi, tidak mungkin kami diam, tidak mungkin kami bisa dibatasi dengan tembok karena firmanNya berkata kami harus mengabarkan Injil sampai ke ujung bumi.

Maka itu Tuhan membawa Mordekhai begitu tinggi dan seluruh kerajaan diberikan kepadanya.

Mari mengerti dan percaya bahwa ujungnya adalah 1 bangsa bahkan seluruh dunia akan diberikan kepada anak2 Tuhan yg berani memproklamirkan imannya.

Mordekhai tahu persis harganya adalah mati, tapi ia tetap memilih utk berpegang pada imannya. Apapun harganya, kami akan tetap menjadi pelaku firman, tidak bisa dibatasi tembok apapun, kabarkan Injil, kibarkan panji, jalani negri.

Ester 4:1
Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.

Beberapa orang berkata kalau berdoa itu tidak usah heboh, masuk kamar saja toh Tuhan mendengar...

Tidak usah pakai jubah, yg normal saja...

Tidak usah ekspresif...Bilang saja dlm hati 'I love You, Tuhan', tdk usah pakai menari segala.

Buat orang lain, Mordekhai adalah orang yg sangat ekspresif, caper, sesat, gila.. Tapi buat Tuhan, itu adalah luapan hati yg kuat sampai terwujud dlm kehidupannya.

Apapun yg begitu kuat dari dalam hati tdk akan pernah bisa hanya berhenti di dalam. Apapun yg kuat dari hati pasti mengalir ke luar dan terlihat.

Ada Abraham yg sampai meletakkan Ishak, Daud yg menari jungkir balik sampai kelihatan pakaian dalamnya. Ada Paulus yg rela disiksa begitu rupa.

Semua cinta yg dari dalam tidak pernah bisa ditahan.

Tidak pernah ada orang yg benar2 jatuh cinta itu tidak ekspresif.

Bukan cinta namanya kalau tidak sampai terekspresi ke luar. Semua yg jatuh cinta selalu keluar ekspresi.

Ekspresi itulah yg membuat Tuhan menoleh.

Kalau ada cinta akan Tuhan yg begitu kuat, itu tidak akan bisa dibatasi sampai di hati saja tapi akan dinyatakan sangat kuat.

Bahtera mengekspresikan sampai membuat Tuhan menoleh.

Selalu ada jalan kalau ada cinta.

Mordekhai selalu duduk di pelataran, mengerjakan hal2 yg kecil. Menurut cerita, saat Ester menjadi ratu, Mordekhai mendaftar menjadu pekerja biasa asal bisa terus memantau dan melihat Ester.

Ester 6:2
Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.

Hari itu, Mordekhai peduli, tapi tidaj dapat upah apa2 tapi Tuhan buat raja tidak bisa tidur dan Mordekhai terima peninggian.

Orang yg tidak pernah peduli, yg tidak mau melakulan yg kecil dan hina, dia tidak akan bisa diangkat naik.

Ada orang2 yg tidak peduli, tapi ada orang2 yg berkata apa yg bisa saya lakukan sekecil apapun. Tapi saya selalu lihat orang2 yg berkata apa yg bisa saya lakukan sekecil apapun, orang itu akan dihormati Tuhan dan manusia.

Ada banyak orang mau melakukan yg besar, wow, dilihat orang dan tidak mau melakukan yg kecil.

Tapi sampai kapan pun, Bahtera akan terus turun ke jalan, memberkati orang2 miskin, ke kolong jembatan, tahan setiap rencana iblis, patok agar tdk terjadi bencana yg org lain berkata buat apa lakukan itu.

Kami adalah orang yg peduli. Bukan orang yg tdk peduli, bukan orang yg hanya melakukan yg besar. Kami akan tetap lakukan yg orang lain tidak mau lakukan.

Utk itulah Bahtera ada, dan Tuhan akan berikan seluruh negri bahkan dunia untuk Bahtera.

- Panglima Mikhael IIN Tjipto

#yangmengerti,mengertilah #hashtagtambahandarisaya
#semogamenjawab

Komentar

Postingan Populer