Perjumpaan Pertama DenganNya

Perjumpaan Pertama DenganNya




Saya Mengikuti Sekolah Minggu Sejak Kelas Satu SD, Saya Mengikuti Sekolah Minggu Di GPDI Sola Gratia.

Setiap Natal Tiba Ada Rasa Sukacita, walaupun dengan perasaan minder, saya ikut pertunjukan Natal sekolah minggu, Natal adalah hari menantikan hadiah dari Sekolah Minggu.

Saya ikut sekolah minggu, namun saya tidak mengerti tentang keselamatan. Saya ketakutan tentang berita akhir jaman sehingga saya kelas satu SMP, saya pindah gereja ke GKI pikir, disana saya akan aman tidak mendengar akhir jaman. Ternyata saya sering melamun dan saya tidak mengerti tentang keselamatan. Ketika sekolah saya melamun dan bagaimana kalau Tuhan Yesus datang yang kedua kali, saya tidak selamat saya masih berdosa dan tidak punya jaminan keselamatan.

Saya tumbuh menjadi seorang yang tidak punya pengharapan walaupun saya aktif di gereja namun Tuhan mulai menperhatikan saya, akhirnya saya bertobat mengenal Tuhan Yesus dan menjadikan Yesus Sebagai Juru Selamat Pribadi pada kelas 2 SMA, hari itu 18 Oktober 1991 saya didoakan teman saya, saya menjadi radikal untuk Tuhan, saya mengikuti Tuhan terus kemana dia bergerak.

Ketika saya mulai bertemu dengan Tuhan Yesus saya jatuh hati melayani sekolah minggi, sampai akhirnya ada anak yg mengamuk saya doakan dengan berbahasa roh akhirnya anak itu sadar dan tidak ngamuk lagi.

Akibatnya saya dikeluarkan dari pelayanan di GKI dan saya mencari Tuhan seminggu full, Tuhan jatuh cinta sama saya sehingga saya diberkati Tuhan. Setiap hari sepulang sekolah saya dan teman-teman kumpul berdoa dan belajar bersama.

Pelayanan saya mencari Tuhan dan Tuhan memberi kan janji bahwa segala usaha saya berhasil selama saya mencari tuhan. Seperti Raja Uzia segala usaha saya berhasil.

Semua Karena Anugerah Tuhan saya boleh diselamatkan dan mengikuti kegerakanNya. Saya mengikuti Tuhan sejak tahun 1991 sampai sekarang

Saat perjumpaan pribadi dengan Tuhan itu awal Dia jatuh cinta sama saya.
Saya Mengikuti Kemana Tuhan bergerak, saya mengalami banyak hal yang membuat saya kecewa da kegagalan demi kegagalan aku alami. Saat ini saya menuliskan ini karena saya tergerak untuk menuliskannya.

Sejujurnya saya takut karena diri saya mudah terluka. Saya tidak tahu apa yang membuat Tuhan jatuh cinta sama saya. Sekarang saya memegang Lukas 17:10 Seorang hamba yang tidak berguna yang melakukan yg Tuhan mau.

Sebelas Bulan Saya konsentrasi dengan menulis di blog, saya menunggu Tuhan mengatakan sebuah nama kota yang menjadi Gosyen dan Kanaan yang baru. Namun belum dijawab juga. Sejujurnya saya jenuh merasa tertawan di rumah kakek saya.

Saya harus mewujudkan impian saya sendiri untuk usaha kebun tanaman hias, rumah makan dan panti asuhan sendiri. Namun untuk mewujudkan impian itu bagaimana caranya.

Saya seperti terpenjara kakiku terikat di Mesirku. Tuhan ingin saya bisa memikat hatiMu kembali, mempunyai gelora cinta yg seperti dulu lagi.

Tuhan hatiku sakit bila merasakan kejenuhan dan rasa terkungkung di penjara mesirku.


Tuhan Yesus, 11 Oktober 2016 saat Matahari Terbit sampai 12 Oktober 2016 saat Matahari Terbenam adalah saat Yom Kippur dimana penetapan nasib dan destinyku. Hari ini Tuhan Roh Kudus berikan hati yang siap untuk menghadapi Yom Kippur esok pagi. Tuhan Roh Kudus saya membutuhkan jaminanMu.

Tuhan ku serahkan semua destinyku ke dalam tanganMu. Di saat ini Roh Kudus tolong saya supaya saya diberikan jaminan untuk menyelesaikan setiap Destiny yang sudah Tuhan tetapkan dalam hidup saya.

Tuhan Yesus saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya juga tidak bisa mengeksekusi. Itulah kelemahan saya ketakutan dan tidak bisa mengeksekusi.Saya takut iblis menahan saya sehingga saya tidak mau maju.

Akhir kata saya mohon maaf jika penulisan saya kurang sempurna dan saya belajar untuk menulis dengan sempurna. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Jatiwangi, 10 Oktober 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat S  

Komentar

Postingan Populer