Glorious Time

Kemuliaan
Pdt. R. Bambang Jonan



 
Kemuliaan artinya hadirat Tuhan yang memiliki bobot atau nilai. Dalam bahasa asli (salah satunya) dituliskan dengan kata KAVOD yang sepadan dengan pengertian bobot. Pada waktu pentahbisan Bait Salomo, kemuliaan Tuhan turun atas mereka sehingga tidak ada seorang imam pun yang tahan berdiri (1 Raja-raja 8:10-11). Hal ini terjadi karena kemuliaan Tuhan berbicara tentang satu hal yaitu bobot. Musa pernah berdoa minta diperlihatkan seluruh kemuliaan Tuhan kepadanya (Keluaran 33:18). Tetapi Tuhan berkata,"Engkau tidak tahan memandang wajahKu, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup". Tuhan hanya mengijinkan Musa melihat punggung Allah. Kemuliaan Nya menyala seperti api, gunung gemetar ketika hadirat Tuhan turun (Keluaran 19:16). Tidak mungkin seseorang melihat Tuhan karena Dia Maha Mulia sedang manusia telah kehilangan kemuliaan.
Hari-hari ini kita masuk era gereja yang diberkati luar biasa dimana Tuhan menyatakan kemuliaaan Nya lebih lagi. Ketika Musa turun setelah hidup bersama Tuhan empat puluh hari, umat Israel tidak tahan melihat wajahnya karena memancarkan kemuliaan Allah. Ada Shekinah Glory. Paulus berkata, kemuliaan yang menyertai pelayanan yang membawa orang kepada maut disertai dengan kemuliaan seperti itu terlebih lagi pelayanan yang menyertai pelayanan roh yang membawa orang kepada kehidupan. Paulus katakan kemuliaan yang dialami Musa tidak ada apa-apanya dibandingkan kemuliaan gereja mula-mula (2 Korintus 3:7-8).
Era perjanjian baru, kemuliaan Tuhan begitu luarbiasa karena mengalami hujan awal. Petrus dibaptis Roh Kudus dan disertai kemuliaan Tuhan yang luar biasa. Waktu Petrus jalan, orang sakit di kiri kanan disembuhkan Tuhan. Apakah mungkin kita mengalami hal seperti ini?. Di masa kita hidup di penghujung dari akhir zaman menuju sangkakala dibunyikan dan Yesus menjemput kita di awan-awan yang permai?
Pada waktu Yesus datang kali kedua maka Dia akan menunjukkan seluruh kemuliaan Nya sehingga kita dapat melihat manifestasi sesungguhnya dari Allah. Yohanes pernah melihat kemuliaan Kristus ketika di Gunung Tabor. Melihat Tuhan dalam bentuk yang lain. Di pulau Patmos juga melihat dengan jelas. Tetapi kemuliaan Tuhan akan dinyatakan lebih dahsyat lagi ketika menjemput kita di awan-awan permai dan memerintah bersama seribu tahun.
Zaman ini akan hilang dan Tuhan janji akan mengangkat gereja yang siap. Sebelum gereja mencapai tingkatan seperti mempelai Kristus maka Yesus belum datang. Ini hari-hari dimana gereja dipulihkan dan mendapatkan kemuliaanNya kembali. Kitab Yoel berkata akan terjadi hujan awal, dan itu telah terjadi 2000 tahun lalu di kamar loteng Yerusalem. Sebelum masa berakhir Yoel katakan akan ada hujan akhir. Alkitab katakan volumenya dua kali hujan awal. Jadi paling sedikit dua kali ganda. Namun pada hari yang sangat terakhir, Tuhan memberikan hujan awal plus hujan akhir sekaligus. Artinya Tuhan sedang menyediakan pengurapan yang berlimpah-limpah bagi gerejaNya.
Dalam satu Kebaktian Tengah Minggu hari Rabu di Medan Plaza, Tuhan menyatakan kemuliaanNya sehingga kursi tiba-tiba bergoncang dan lampu di ruanganpun bergoyang seperti terjadi gempa. Hal ini bukan hanya terlihat oleh saya namun banyak jemaat memberikan kesaksian serupa ketika ditanyakan seusai ibadah. Kami coba cek ke pengurus gedung Medan Plaza dan bertanya ke Meteorologi apakah pada saat itu terjadi gempa di kota Medan. Namun ternyata tidak ada gempa. Jadi yang mengalami hal tersebut hanya di ruangan ibadah yaitu lantai 6 gedung tersebut. Hal-hal yang seperti ini akan lebih seringlagi kita alami hari-hari ini yaitu pengurapan Hujan Awal dan Hujan Akhir sekaligus. Saat Kemuliaan Tuhan hadir bagi umat Nya, seharusnya memberikan pengaruh terhadap kota atau daerah yang dilawat. Seperti yang terjadi di Wales (baca buku "Bila Allah Melangkah Turun dari Sorga"), dan Azusa Street (gerakan awal Pantekosta abad ke 20).
Hari-hari ini Umat Tuhan harus mengalami pengurapan dari satu tingkat kemuliaan kepada kemuliaan yang lain agar gerejaNya memiliki pengaruh terhadap kota nya, bangsa dan negara karena Tuhan menjanjikan pengurapan yang berlimpah-limpah di akhir zaman ini. Caranya:
  1. Menjaga Kekudusan Hidup
    Roma 3:23 berkata bahwa,"Semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah". Allah itu mulia, seharusnya manusia juga menggambarkan kemuliaan Allah di muka bumi. Tetapi karena dosa, hal ini tidak dapat terjadi. Sehingga Anak Tuhan tidak berani berkata, "bertemu dengan saya sama artinya kamu bertemu dengan Tuhan Yesus" Padahal Alkitab berkata bahwa kita diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan. Yesus pernah berkata kepada Tomas, "Mengapa engkau bertanya Bapa kepadaKu, kalau kamu ketemu Aku kamu telah bertemu Bapa di Sorga". Paulus berkata,"Ikutlah aku seperti aku telah mengikut Yesus.

    Orang yang tidak berani berkata seperti itu adalah orang yang telah kekurangan bahkan kehilangan kemuliaan Allah. Waktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, tingkat kemuliaan nya berkurang. Berbuat dosa lagi makin kurang lagi sehingga manusia sama seperti hewan yang tidak punya kemuliaan karena terus menerus kehilangan kemuliaan Allah. Akhir zaman Tuhan minta hidup kudus supaya gradasi dari kemuliaan Allah tidak terus menerus merosot. Kekudusan akan membuat gradasi kemuliaan Tuhan tidak akan berkurang dalam diri orang percaya. Kalau orang tingkah lakunya telah seperti hewan (penyelewengan seksual, pemberang, dsb.) berarti kemuliaan Allah telah meninggalkan dia.

  2. Menjadikan Tuhan sasaran (goal) hidupnya
    Kemuliaan manusia ada tiga yaitu kekayaan, kemegahan, reputasi. Orang bangga sekali kalau kaya dan punya reputasi artinya dia akrab dengan kemuliaan manusia. Tetapi pada waktu Tuhan memilih Israel Dia katakan kemuliaanmu ialah Tuhan sendiri. Tuhan memilih Israel untuk menukar kemuliaan manusia dengan Tuhan itu sendiri.

    Kita dipilih Tuhan menjadi Imamat Rajani dengan satu tujuan untuk mengganti kemuliaan manusia dengan kemuliaan Tuhan saja. Banyak menejer dari middle management yang bekerja all out karena itulah goal hidup mereka yaitu kemuliaan manusia dalam bentuk kekayaan, kehormatan, kejayaan. Sebagai orang percaya Allah mengubah kemuliaan manusia menjadi hanya Tuhan Semesta Alam Raja Diatas Segala Raja

    Kemuliaan gereja hanya satu yaitu Tuhan. Pertanyaaannya, waktu kita stop berbuat dosa maka kemuliaannya juga stagnan disitu. Tapi bagaimana kita bisa menambah sehingga melangkah dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain?. Waktu Yesus hidup di dunia pelayanannya satu yaitu melulu hanya menceritakan tentang bapaNya di Sorga karena itulah kemuliaanNya. Terus menerus setiap saat dalam hidup dan pelayananNya Ia mengabarkan apa yang telah dikerjakan BapaNya di Sorga. Dia menceritakan, mengabarkan, mengkhotbahkan kata-kata yang telah Dia dengar dari BapaNya di Sorga. Yesus sangat terobsesi akan Bapa.

    Begitu melihat bahwa Tuhan Yesus memuliakanNya lebih dari segala hal maka Bapa berkata,"AnakKu yang kukasihi, kepada Mu Aku berkenan. Aku telah memuliakan namaKu dan Aku akan memuliakannya sekali lagi. Dan Aku memberikan kemuliaanKu kepadaMu". Intinya: Waktu Anak memuliakan Bapa maka IA mempercayakan kemuliaanNya menjadi bagian Yesus Kristus.

    Tiba-tiba Tuhan singkapkan satu pertanyaan yang telah saya simpan belasan tahun yaitu bagaimana mungkin manusia bisa menjadi seperti Allah. Dalam Mazmur pasal 8 Daud pernah berkata'"Siapakah aku ini Tuhan sehingga bisa menjadi sama seperti Allah?" Alkitab menceritakan terus menerus bahwa manusia bisa mempunyai gambaran seperti Allah. Karena itulah rencana Tuhan menciptakan kita yaitu segambar dan serupa dengan Allah. Jadi tidak ada karakter (sifat) keturunan (mis. Orang Batak harus berwatak keras) sebab semua anak Tuhan mempunyai sifat ilahi yang universal dimana hidupnya penuh dengan buah roh dan karakternya mencerminkan kemuliaan Tuhan. Kita diciptakan penuh dengan berkat Allah.

    Kalau Saudara terus menerus memfokuskan kehidupan untuk memuliakan Tuhan maka gradasi tingkat kemuliaan dan keakraban dengan Tuhan akan makin dekat bahkan Tuhan bisa memberikan kemuliaan yang lebih dan lebih lagi.

    Pertanyaannya, kemana Saudara mengarahkan hidup! Ada Hamba Tuhan yang goal hidupnya bukan Tuhan (Bileam). Ada yang goal hidupnya reputasi. Demi nama baik tidak rela ditunjuk kesalahannya di muka umum takut malu. Lebih mementingkan reputasi daripada pertobatan. Kalau goal hidup hanya Tuhan maka akan melangkah dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain. Muliakan Dia dalam segala aspek kehidupan kita.

  3. Hidup Dalam Doa, Pujian dan Penyembahan
    Intimacy atau keakraban yang lebih lagi dapat diperoleh ketika berdoa, memuji dan menyembah Tuhan karena Allah hadir ditengah pujian umatNya. Ketika umat Tuhan memuji menyembah Tuhan sujud kepadaNya maka Allah hadir dengan kemuliaanNya. Dan kemuliaanNya akan mengubahkan kehidupan Anda sehingga memperoleh kemuliaan yang baru dari Tuhan. Saudara mau mendapatkan kemuliaan Tuhan yang lebih dan lebih lagi sampai kepada tingkatan segambar dan serupa dengan Allah? Muliakan DIA lewat Pujian Penyembahan.

    Mazmur 115:8 berbicara tentang penyembahan berhala. Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya dan semua orang yang percaya kepadanya. Punya kaki enggak bisa jalan, punya mulut tidak bisa makan dsb. Tetapi heran orang tetap membawa makanan kepadanya. Orang yang menyembah kepada patung akan seperti patung. Orang yang pergi menyembah patung mukanya tegang terus. Kalau menyembah Tuhan, kita akan sama seperti Dia.

    Tingkat kekentalan kualitas suatu hadirat merupakan gambaran keakraban Saudara dengan Tuhan. Tingkat kehadiran suatu kemuliaan dalam ibadah sangat ditentukan oleh pemimpin dalam ibadah itu. Kalaupun Tuhan mau memberikan kemuliaan yang lebih lagi pasti tidak akan tahan dan bahkan jadi bingung.

    Orang menyelam biasanya tidak bisa turun langsung bisa mengakibatkan dekompresi yang membuat gendang telinga pecah. Jadi ada range waktunya makin lama makin dalam dan itupun ada batasan kedalamannya. Tanpa bantuan alat dia harus berhenti di tingkat kedalaman tertentu. Dan di setiap tingkatan itu ada penyesuaiannya (aklitimasinya). Demikian juga dengan kemuliaan Tuhan. Ingat kemuliaan Tuhan itu bobot. Jadi kalau belum sampai di tingkatan seperti itu akan stop.

    Seorang penyembah dapat dilihat dari kemuliaan Tuhan yang menyertai pelayanannya. Itu sangat menggambarkan keakrabannya dengan Tuhan. Dalam hal pray, praise and worhsip ini sangat transparan sekali tidak bisa dibohongi. Seorang Hamba Tuhan yang memiliki hubungan dekat (akrab) dengan Tuhan akan membawa jemaat juga pada kedalaman hubungan seperti itu. Apa yang dia lakukan dalam kehidupannya setiap hari sangat menentukan pelayanannya di depan jemaat.

    Bagaimana caranya bertumbuh setiap hari dalam kemuliaan yang lebih lagi? Sederhana saja yaitu muliakan Dia setiap saat dalam hidupmu. Inilah yang kurenungkan setiap waktu nyanyian pujian dan pengagungan kepadaMu. Kita bersuka hanya dalam Tuhan bukan pada harta, reputasi dan kemegahan dunia ini.

    Bagaimana cara kita memuliakan Bapa di Sorga?
    Kehidupan sehari-hari di rumah sangat menentukan jalannya dari satu umat Tuhan. Umat Israel pernah mengalami ikabod yaitu kemuliaan Tuhan meninggalkan mereka pada waktu Imam menukarkan kemuliaan Tuhan dengan sesuatu yang fana (harta, wanita, tahta). Setiap saat dalam hidup kita harus memiliki kehausan dan kelaparan yang lebih lagi akan kemuliaan Tuhan sebab Dia tidak ada batasnya. Dalam hal inilah Bapa ku dipermuliakan yaitu jika kamu berbuah lebat. (Yohanes 15:8). Pujian dan penyembahan hanya satu sisi. Kain di tolak dan Habel diterima karena kehidupannya tidak berkenan kepadaNya.

    Ada empat tingkatan kehidupan Kristen:
    1. Tidak berbuah
      Kapak sudah tersedia dan dibuang ke dalam api. Masuk Neraka.

    2. Berbuah tapi kurang baik
      Kehadiran kita justru menjadi trouble maker. Kehadirannya lebih banyak menjadi masalah dari pada menjadi berkat. Sama dibuang ke dalam api.

    3. Berbuah tapi sedikit
      Dipotong (bersihkan) dengan pisau dengan harapan buahnya lebih banyak lagi. Di proses Tuhan supaya lebih baik lagi keadaanmu.

    4. Berbuah lebat.
      Hanya dengan berbuah banyak orang akan melihat dan Tuhan dimuliakan. Jangan puas dengan buah sedikit sebab bagian akhir dari akhir zaman Tuhan ingin kita berbuah lebat supaya namaNya dipermuliakan.

    Kita bisa melihat tingkat keakraban dengan Tuhan dari buahnya. Bukan setiap orang yang berseru kepadaku Tuhan Tuhan yang selamat tetapi yang melakukan kehendak Bapa. Dari mana kita tahu orang ini melakukan kehendak Bapa atau tidak. Yaitu dari buahnya. Akhir zaman Tuhan akan mengerjakan tanda-tanda ajaib dan mujizatnya secara luarbiasa tetapi dari mana kita tahu nabi benar atau palsu yaitu dari buahnya.

Hari-hari terakhir ini Tuhan hanya ingin menunjukkan bahwa Dia Allah. Dengan cara Yesaya 45:1-2. Bagi orang yang diurapi Tuhan mengerjakan hal-hal sebagai berikut: menundukkan bangsa-bangsa di depanmu, melucuti raja-raja, membuka pintu-pintu di depanmu, berjalan di depan, meratakan gunung-gunung, mematahkan pintu-pintu tembaga, mematahkan palang-palang besi. Mendapatkan OTORITAS. Memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan kekayaan yang tersembunyi. (ay.3) Inilah akibat urapan. Ini adalah hari-hari terakhir pemindahan kekayaan dunia kedalam rumah Tuhan. Baca buku Morris Cerullo mengenai "Pemindahan Kekayaan Terakhir".

Bagi yang mendapatkan pengurapan itu Tuhan akan memberikan hikmat sehingga segala usaha akan berhasil oleh karena Tuhan menyertai. Kenapa Tuhan mau memberkati supaya engkau Tuhan bahwa Akulah Tuhan Allahmu. Ketika kemuliaan Tuhan yang memiliki bobot lebih itu turun, maka Ia membawa serta seluruh kekayaanNya juga. Menjadi rencana Tuhan untuk menjadikan kita kaya di dalam DIA.

Hari-hari ini Tuhan sedang memberikan kemuliaan yang lebih dan lebih lagi bagi gerejaNya. Jangan puas hanya di satu tingkat kemuliaan saja. Kejar terus dan berjalanlah dari satu kemuliaan kepada kemuliaan berikutnya sehingga kita menjadi serupa seperti Kristus. Jaga kekudusan, jadikan Tuhan sebagai tujuan dan senantiasa berdoa, memuji dan menyembah Dia, maka engkau akan melihat kemuliaan Tuhan yang lebih lagi dalam hidupmu. Tuhan memberkati.

Komentar

Postingan Populer