Kemuliaan Tuhan



Orang suka menggambarkan kemuliaan itu seperti cahaya, terang, tepuk tangan yang gegap gempita. Kemuliaan berasal dari Bahasa Ibrani yaitu kabot.Kabot artinya kualitas. Jadi Kemuliaan Tuhan adalah Tuhan yang berkualitas.

Selain kualitas, kemuliaan juga memiliki arti lain. Arti lain dari Kemuliaan Tuhan dijelaskan dalam Amsal 25 : 2 “Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.” Jadi, arti lain dari Kemuliaan adalah merahasiakan sesuatu.


“(33) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! (34) Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? (35) Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? (36) Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! ”  Roma 11 : 33-36

Ayat 33-35 menjelaskan kemuliaan Tuhan berarti tidak semua kita mengerti. Itulah hebatnya Tuhan kita. Contohnya dalam musik. Kunci-kunci yang digunakan dalam musik pop dapat ditebak dan ditiru. Berbeda dengan pop, musik jazz sulit ditebak dan ditiru kuncinya. Begitupula dengan patronnya sulit untuk dipahami. Begitulah Tuhan kita. Seringkali kita memaksakan memasukkan Tuhan ke dalam cara berpikir kita, ke dalam logika kita sehingga kita memiliki konsep yang salah mengenai Tuhan. Padahal Pikiran Tuhan tidak dapat terselami oleh pikiran manusia. Siapa yang berani menjadi penasihat Tuhan?
Salah satu contoh peristiwa dalam Alkitab yang menjelaskan kemuliaan Tuhan adalah ketika Tuhan mengutus Musa.
burning bush & mosesSekarang engkau Kuutus untuk menghadap raja Mesir supaya engkau dapat memimpin bangsa-Ku keluar dari negeri itu.” – Keluaran 3:10. Musa adalah seorang yang gagap, tetapi Tuhan memilih dia untuk menjadi pemimpin atas Israel dan membawa Israel keluar dari Mesir. Ketika Tuhan mengutus kita, Tuhan pasti memberikan perlengkapan buat kita. Ketika Musa diutus, Tuhan memperlengkapi dia dengan mujizat-mujizat.

Firman TUHAN kepada Musa: “Pada waktu engkau hendak kembali ini ke Mesir, ingatlah, supaya segala mujizat yang telah Kuserahkan ke dalam tanganmu, kauperbuat di depan Firaun. Tetapi Aku akan mengeraskan hatinya, sehingga ia tidak membiarkan bangsa itu pergi.” Keluaran 4 :21 . Tuhan yang mengutus Musa untuk memimpin Israel keluar dari tanah Mesir menuju Kanaan. Tuhan mengeraskan hati Firaun padahal Tuhan yang mengutus Musa untuk membawa Israel keluar dari Mesir. Kita pasti akan bertanya dan bahkan protes kepada Tuhan, kenapa Tuhan mengutus Musa tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun? Itulah kemuliaan Tuhan! Cara berpikir yang tidak dapat terselami, tidak dapat dimengerti oleh otak manusia.

Mengapa ketika ada masalah, kita berdoa? Karena kita tahu Tuhan kita bisa menjawab. Tuhan tidak langsung memberikan atau menjawab karena Tuhan tidak ingin kita menjadikan kita pribadi murahan. Dia berkata, iman tanpa perbuatan adalah mati. Oleh sebab itu kita harus bertindak. Jadi pertama adalah percaya, kemudian bertindak dan menerima. Akan tetapi bagaimana bila Tuhan mengambilnya atau menyuruh kita memberikannya kepada orang lain? Apakah kita menurut kepada Tuhan? Ingat! Tuhan berkata bila setia dalam perkara yang kecil, Tuhan akan mempercayakan perkara yang besar. Seperti Abraham yang menanti-nantikan seorang anak. Ketika diberikan anak kepada Abraham, Tuhan memintanya untuk mengorbankan Ishak, anaknya. Bagaimana reaksi Abraham? Ngeyel, menolak, marah? Tidak! Abraham memilih untuk patuh. Abraham pasti sedih tetapi dia memilih untuk patuh kepada Allah nya. Itulah kemuliaan Tuhan, suatu hal yang tidak dapat terselami oleh cara berpikir dan logika manusia.

Banyak orang Kristen yang bersyukur ketika Tuhan menjawab seperti apa yang dia minta. Bagaimana bila Tuhan berkata tidak? Apakah kita masih bersyukur. Salah satu teladan yang Yesus berikan yaitu ketika Dia berdoa di bukit Getsemani, “Ya Bapaku, Jikalau Engkau mau, ….”
Ada seorang pendeta yang melayani Tuhan luar biasa. Dia melayani di desa-desa. Istrinya tidak kalah semangatnya dalam melayani Tuhan. Mereka sungguh-sungguh melayani Tuhan. Suatu hari, istri pendeta ini hamil setelah 15 tahun menikah. Kehamilannya pun lancar hingga 2 hari sebelum melahirkan, Dokter berkata dia tidak menemukan detak jantuk sang bayi. Dengan kata lain, bayi tersebut meninggal dalam kandungan. Kalau dipikir, mengapa keluarga pendeta ini mengalami hal seperti ini? mereka adalah orang-orang yang benar-benar berdedikasi kepada Tuhan? Ingat! Memang Tuhan Allah kita merahasiakan sesuatu sehingga kita tidak mengerti cara berpikir Tuhan. Namun ingat bahwa Tuhan tidak pernah salah. Apapun jawaban Tuhan, kita harus terima.
By : Pdt. Natanael Makarawung

Komentar

Postingan Populer