Menjadi Utusan Pembawa Lawatan Hadirat Tuhan

MENJADI UTUSAN PEMBAWA LAWATAN DAN HADIRAT TUHAN.

TravellerS Phinisi, Holy Glory Church (HGC)

(05/03/2017)

Ps. Joseph Hendrik Gomulya.


Suatu sukacita yang besar ketika kita berada di dalam Hadirat Tuhan dimana penyembahan atau menjadi penyembah  adalah sesuatu yang paling  berharga untuk bersentuhan dengan Hadirat-Nya dan berjumpa dengan Tuhan yang tidak bisa digantikan oleh apapun baik itu emas, perak, uang, gedung, jabatan atau apapun itu. Mari menjadikan penyembahan menjadai LIFE STYLE atau gaya hidup kita karena tanpa Hadirat Tuhan ibadah, penyembahan, pekerjaan atau apapun yang kita lakukan menjadi sia-sia, mari selalu merindukan hadirat Tuhan dan bukan yang lain. Mari menjadi penyembah yang extreme karena Tuhan selalu menyukai sesuatu yang extreme untuk menyatakan Kuasa dan Anugerah-Nya buat anak-anak dan di tengah-tengah gereja-Nya.

Menjadi penyembah juga berbicara apapun yang kita lakukan dan kerjakan dalam hidup kita itu menjadi penyembahan karena penyembahan bukan bukan hanya berbicara ketika kita berada di gereja saja. Anda mungkin tidak menyukai pekerjaan anda, atau tugas kantor yang di berikan kepada anda itu sulit atau penuh dengan tantangan tetapi anda memilih untuk bertahan dan tetap melakukan dan menyukai tugas dan pekerjaan itu karena itu menjadi penyembahan anda untuk dapat memenangkan orang-orang di sekitar anda. Penyembahan bentuknya bisa banyak hal dan seorang penyembah hidupnya akan Tuhan bawa naik menjadi wujud dari penyembahan dari siapa yang disembahnya karena seorang penyembah hidupnya pasti akan mengalami perubahan hari demi hari, hidupnya akan dipulihkan, dikuduskan dan dibaharui. Setiap kita anak-anak Tuhan ketika setiap kali kita bersentuhan dengan hadirat-Nya maka kita pasti akan mengalami sesuatu yang ilahi mengalir di hidup kita.

"Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh!  Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku: “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata: “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada Tuhan dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang firman Tuhan , yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya -- maka aku dipermuliakan di mata Tuhan , dan Allahku menjadi kekuatanku --, firman-Nya:  “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” (Yesaya 49:1-6 TB)

Destiny kita sebagai Gereja-Nya  tidak cukup hanya di dalam dan di sekitar kita tetapi kita juga harus memenangkan dan memberkati pulau demi pulau, kota demi kota dan sampai ke bangsa-bangsa bagi Kemuliaan nama Tuhan dengan menjalaninya.  Memberkati anak-anak Tuhan, memberkati hamba-hamba Tuhan, mendoakan, menyatakan kasih Tuhan dan membangkitkan Gereja-gereja Tuhan di kota-kota lain untuk Kerajaan Tuhan di tegakkan dan di nyatakan,  Gereja-gereja dan hamba-hamba Tuhan harus bangkit dan berdiri untuk lawatan Tuhan.  Orang mungkin berkata gereja ini sedikit aneh karena  memang panggilan gereja ini berbeda seperti istilah dari Pak Agung kita tidak sedang bermain gereja-gerejaan, membuat aktifitas semuanya dari senin sampai minggu dan kembali lagi ke hari minggu semuanya di dalam gereja. Panggilan kita memang adalah untuk mmbawa pulang Kedar Nebayot yang ada di sekitar kita tetapi panggilan kita juga adalah pulau-pulau dan kota-kota lain dengan keluar menjangkau mereka. Berdiri, berdoa dan menginvest waktu, keuangan, perhatian dan kasih buat Gereja Tuhan di kota-kota lain untuk anak-anak Tuhan di kota-kota lain tidak berbalik menyembah yang lain dan membuat mereka semakin bertekun di dalam Tuhan.

Ada timbul pertanyaan mengapa gereja ini harus terus keluar ke kota-kota lain dengan mengeluarkan biaya yang sangat besar dan tidak membenahi yang di dalam gereja lebih dulu. Panggilan Gereja ini adalah panggilan yang khusus karena gereja ini tidak memikirkan itu lagi karena kita tidak sedang membangun kerajaan sendiri. Panggilan gereja ini adalah untuk membangun dan menyatukan gereja-gereja di pulau-pulau dan kota –kota lain, menjarah jiwa-jiwa dan mengambil semuanya  untuk di persembahkan kepada Tuhan.

Destiny gereja ini  adalah menduduki dan memberkati semua pulau-pulau  dan kota-kota di seluruh propinsi di negara ini bahkan sampai ke bangsa-bangsa. Ketika kita memberkati sampai ke bangsa-bangsa maka berkat bangsa-bangsa itu turun atas setiap kita. Seperti ketika Gereja ini taat atas apa yang Tuhan inginkan untuk pergi ke Luwuk dan Banggai Kepulauan, anak-anak Tuhan di kota tersebut di lawat Tuhan dengan luar biasa dan mereka sangat di berkati, gereja-geraja Tuhan di kota tersebut bersatu untuk Kemuliaan Tuhan, apa yang mereka rindukan,doakan dan deklarasikan atas kota mereka Tuhan nyatakan dengan sangat ajaib.

Bagaimana kuncinya untuk menjadi berkat buat pulau-pulau, kota-kota dan bangsa-bangsa?      

"Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan semesta alam. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu." (Maleakhi 3:1-2 TB)

Ini adalah kitab yang terakhir di perjanjian lama sebelum masuk ke perjanjian baru sebelum masa 400 tahun Tuhan berdiam atau tidak berfirman.

Kunci melayani pulau-pulau, kota-kota dan bangsa-bangsa adalah:

1). KITA HARUS MENGERTI BAHWA KITA ADALAH UTUSAN TUHAN.

“Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku”

Seperti dengan Yohanes pembaptis, setiap kita adalah utusan Tuhan yang mempersiakan jalan bagi Tuhan sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Ketika Tuhan Yesus datang ke dunia ini pertama kali, Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan tersebut. Kita di panggil untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya yang terakhir, untuk itu kita harus mempersiapkan hati kita dan mengenali setiap panggilan kita dan tidak lagi memiliki pola pikir hanya untuk sekedar bergereja karena kita dan gereja ini adalah utusan Tuhan untuk menjadi berkat bagi pulau-pulau, kota-kota dan bangsa lain, kita tidak pernah di panggil hanya untuk memikirkan diri kita sendiri dan kenyamanan kita sendiri. Setiap kita siapa pun anda, berapa pun umur anda baik itu anak-anak, remaja, ibu rumah tangga, pengusaha bahkan anda yang sudah berusia lanjut kita harus mengerti bahwa panggilan kita adalah menjadi utusan Tuhan.

Mari mengecek kembali hidup kita apakah kita sudah menjadi utusan Tuhan atau belum karena mungkin selama ini kita hidup hanya buat diri kita sendiri dan Yesus hanya buat diri kita di berkati dan di sembuhkan. Mari menjalani menjadi utusan Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya untuk kedatangan-Nya yang kedua kali sehingga ketika Kedatangan-Nya yang kedua kali kita bisa mengangkat wajah kita karena kita telah menunaikan panggilan kita sebagai Utusan-Nya. Anda bisa menjadi utusan-Nya dimana pun apakah itu di kantor, pekerjaan, perusahaan, atau di keluarga dan tetangga anda dengan memasukkan itu kedalam diri anda setiap hari sehingga anda dapat mengetahui apa yang Tuhan inginkan untuk anda lakukan sebagai utusan-Nya dan Tuhan melihat seperti anda sedang mempersiapkan jalan bagi Tuhan dengan memberikan waktu, doa, dan perhatian anda.

Tuhan tidak akan pernah bertanya berapa banyak harta yang anda miliki seperti orang kaya dalam Lukas 12 yang menimbun hartanya. Sekalipun harta itu penting tetapi apabila itu tidak dilakukan untuk bisa menjadi “ECHO”, bergema atau berdampak buat orang lain karena ketika anda dipanggil pulang oleh Tuhan semua harta itu tidak ada gunanya.

Untuk menjadi utusan Tuhan, anda tidak perlu harus sekolah Alkitab atau Teologia karena ketika anda menjadi utusan Tuhan anda cukup membuka mulut dan menceritakan tentang bagaimana Yesus menyelamatkan hidup anda, menceritakan tentang bagaimana kasih, cinta, kebaikan, anugerah dan penyertaan Tuhan Yesus dalam hidup anda kepada orang lain. Seperti dengan kisah wanita pelacur yang hendak di rajam dengan batu ketika dirinya bertobat dan diampuni Tuhan, dia pergi ke kota lain bersaksi tentang Yesus dan membawa satu kota datang kepada Yesus, begitu pula dengan orang  buta yang di sembuhkan, orang tuli yang mendengar dan orang kusta yang di tahirkan setelah mereka bertobat dan di sembuhkan mereka segera  pergi bersaksi dan memberitakan itu dengan penuh sukacita tanpa pernah menunggu.  Jadi untuk menjadi utusan Tuhan kita harus segera melakukannya, apabila yang didalam kita sedang bergelora kita menjadi tidak tahan untuk menceritakan sukacita itu, menceritakan kebaikan yang kita dapatkan, menceritakan tentang Kekasih kita Yesus  yang begitu mencintai  dan menyerahkan hidupnya serta setia kepada kita walaupun kita ini yang justru tidak pernah setia.
Salah satu cara untuk menjadi utusan yang menyenangkan hati Tuhan adalah mengenal detak jantung-Nya dimana Hati Tuhan ada di jiwa-jiwa yang terhilang. Apabila kita jatuh cinta dengan Tuhan kita harus mengetahui bahwa menjadi utusan Tuhan adalah kita menjadi saksi kepada jiwa-jiwa yang ada di hati Tuhan.

2). MENJADI PEMBAWA LAWATAN DAN HADIRAT TUHAN.

“Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari  itu akan masuk ke bait-Nya!”

Tuhan mendadak melawat hidup setiap orang yang kita doakan di pulau-pulau dan kota-kota di akhir jaman ini, Tuhan mendadak masuk kedalam setiap pribadi. Ada gelombang pertobatan yang sangat besar, ada kegerakan Roh Kudus yang melanda setiap pulau dan kota, Ini adalah waktu dimana Tuhan menggenapi setiap janji-Nya, pintu-pintu yang berabad-abad tertutup itu dibuka oleh Tuhan. Negara-negara yang dahulu menutup pintu masuk untuk kabar baik dan sukacita itu disampaikan Tuhan sudah bukakan, ribuan orang datang kepada Tuhan karena orang-orang membutuhkan wujud Tuhan yang sebenarnya,Tuhan yang penuh cinta, Tuhan yang penuh kasih dan Tuhan yang penuh kuasa dan mujizat. Ini  juga adalah waktu dimana janji Tuhan untuk melawat setiap pulau dan kota di Indonesia di genapi dan bagian kita adalah melakukan karena waktu Tuhan itu mendadak dan kita tidak mengetahui waktu Tuhan itu. Bagian kita adalah menantikan dan menunggu tetapi tanda-tanda dan Firman-Nya menjamin setiap kita bahwa itu pasti tergenapi bahwa Kedar dan Nebayot akan di bawa masuk kedalam rumah Tuhan. “Tuhan mendadak datang ke bait-Nya” ini juga bisa berupa lawatan secara pribadi dimana orang yang dahulu begitu cinta akan Tuhan, tiba-tiba kemudian jatuh cinta akan lawatan Tuhan dan menyerahkan uangnya untuk membiayai lawatan.

Menjadi pembawa lawatan adalah kita selalu menghadirkan Tuhan dimanapun dan kapanpun kita berada dimana dalam setiap penyembahan urapan yang dari Tuhan itu ada bersama kita sehingga ketika kita sedang bermain music, menari, bersaksi, berkotbah atau bercerita kita sedang membawa lawatan Tuhan.

3). SEMUA JANJI TUHAN DI GENAPI ATAS HIDUP KITA.

“Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan semesta Alam.”

Kita menjadi bagian kegenapan janji Tuhan dimana setiap kali kita bersaksi dan mendoakan orang lain dan janji Tuhan tergenapi atas hidupnya. Anda mungkin mungkin yang sudah merasa lelah dengan kehidupan yang tidak pernah berubah, bahkan sudah menyerah dengan keadaan ekonomi yang tidak pernah berubah, mari percaya bahwa Tuhan sedang dan sudah dekat menggenapi janji-Nya atas hidup anda dimana kita harus selalu fokus kepada Tuhan dan bukan diri sendiri.

4). MENYERAHKAN KEHENDAK KITA.

“Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan semesta Alam.”

Kuncinya adalah menyerahkan kehendak kita dan menyatukan tanda kita dengan kehendak-Nya sehingga ketika kita mengehendaki sesuatu, itu tepat. Ketika kita menghendaki Malaikat Perjanjian maka Malaikat Perjanjian yang akan datang, disana kita mulai mengganti dan menyatukan kehendak kita dengan kehendak-Nya untuk Tuhan melihat yang kita kehendaki gagal.

5). TETAP BERTAHAN DAN BERDIRI SAMPAI SETIAP JANJI DIGENAPI.

"Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri?"

Sewaktu kita percaya bahwa Tuhan yang membuat kita bertahan dan berdiri karena firman pasti digenapi. Semakin lama anda mempercayai suatu firman dimana ketika anda sedang dalam masalah dan Tuhan sudah berfirman kepada anad tetapi itu belum tergenapi karena Tuhan sedang mempersiapkan anda menerima jawaban dari firman itu yang begitu besar dan luar biasa.

Seperti ketika Tuhan berkata kepada Abraham untuk melihat bintang di langit dan pasir di bumi dimana seperti itu kelak keturunannya di bumi, tetapi Abraham tidak langsung bisa melihat itu tetapi dia harus menunggu 25 tahun lagi sampai kemudian Ishak lahir, Abraham harus menunggu sampai janji itu di genapi.

Mari mempercayai bahwa untuk berkat Tuhan yang adalah firman-Nya bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga buat seluruh keluarga dan keturunan anda yang akan menjadi pewaris dari janji dari firman Tuhan.

6). KEMURNIAN.

“Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu”

Mari ijinkan pemurnian masuk kedalam hidup kita setiap waktu yang Tuhan tetapkan untuk mengalami lawatan Tuhan. Pemurnian ini adalah untuk menyiapkan setiap kita menjadi berkat buat pulau-pulau dan kota-kota, pemurnian untuk membawa kita menerima berkat Tuhan ketika setiap kali hati kita ini ada motivasi yang lain, mari ijinkan ketika Tuhan datang untuk memurnikan. Selalu melekat dengan Roh Kudus itulah yang membuat kita bisa terus di murnikan ketika setiap kali ada keinginan atau agenda kita yang lain. Orang-orang sekitar kita, pemimpin dan orang tua itu adalah bagian yang memurnikan untuk kita menjadi berkat buat pulau-pulau dan kota-kota.

Di akhir jaman ini sesuatu yang murni itu sudah sulit didapatkan.

Kesaksian Ps Hendrik:

Hari-hari ini Ps Hendrik sedang mengecek hatinya untuk tidak menjadi sombong, merasa sejajar dengan Bu Iin dan selalu menempatkan Bu Iin sebagai mentor dari beliau ketika Ps Hendrik mendapatkan sesuatu dari Tuhan dan Bu Iin juga mendapatkan hal yang sama.

Di saat Tuhan mengangkat kita di saat itu yang sering kali hati kita menjadi sombong dan membangun kerajaan sendiri sehingga yang murni itu menjadi hilang tanpa kita sadari. Mari menguji segala sesuatu untuk hati kita terus murni dan meminta Tuhan untuk terus memurnikan yang di dalam kita sehingga apapun yang pemimpin kita perintahkan sekalipun itu di luar agenda kita, kita tetap mau SEPAKAT.

AMEN…

Untung Bongga Karua

Komentar

Postingan Populer