Spirit Of Breakthrough In Action 1

Sunday Celebration
Ps. Steven Agustinus
MINGGU, 09 APRIL 2017

"SPIRIT  OF  BREAKTHROUGH  IN  ACTION"

Semalam saya baru pulang dari Malaysia. Pada waktu saya dijemput oleh jemaat pastor Cyrus. Dari perjalanan dari Bandara ke kota, orang yang menyetir terus berbicara bahwa jalanan hari ini padat. Lalu saya mengintip ternyata jalannya dengan kecepatan 90 km/jam. Lalu dia berkata lagi: "jalanan hari ini padat banget." Kemudian saya intip lagi, ternyata mobil sedang berjalan dengan kecepatan 90-100km/jam. Lalu saya sampaikan, kalau di Jakarta yang namanya "padat" artinya kita tidak bergerak. Kalau kamu bilang padat dan larinya bisa 90 km/jam, ini "tidak padat" menurut saya. Lalu orangnya bilang, biasanya kita bisa lari sampai 120 km/jam. Oh, makanya kamu bisa bilang ini padat. Buat saya yang biasa di Jakarta, yang namanya padat artinya tidak bergerak, kalau yang namanya macet artinya bisa bermenit-menit tidak bergerak.


Sudut Pandang Mempengaruhi Opini
Jadi dari sana saya mendapatkan pemikiran dan Roh Kudus menunjuk statement tersebut. Roh Kudus menunjukan bahwa perspektif (sudut pandang) yang berbeda akan mempengaruhi opini yang kita ucapkan. Selama sekian waktu lamanya banyak dari kita sering berbicara tentang kerajaan Surga, hidup menikmati keiistimewaan sebagai anak-anak kerajaan. Ketika  saya sebagai hamba Tuhan dibawa oleh Tuhan untuk mengalami diistimewakan oleh Tuhan. Ketika saya berbicara kepada saudara,  saya tidak tahu apa yang ada di pikiran jemaat, ketika berbicara tentang diistimewakan sebagai anak sang Raja.

Tuhan memberikan ilustrasi seperti orang Bule yang tinggal di western civilization, tempat kebudayaan yang sudah maju. Saat mereka butuh air, mereka tinggal membuka keran dan air langsung mengalir. Hal ini berbeda dengan orang di desa/pedalaman. Saat membutuhkan air, mereka harus mengambil ember dan mengisinya di sungai kemudian membawa ember tersebut. Perspektif yang dimiliki sangat berbeda, sudut pandangnya juga berbeda sehingga menciptakan opini yang berbeda. Buat orang Bule sudah mengenal keran untuk mendapatkan air, sedangkan buat orang di pedalaman, mereka tidak mengetahui dengan peralatan bernama "keran". Buat mereka, air itu ada di sungai.

Buat orang bule di pedalaman kalimantan yang ingin kembali melakukan kemajuan/kebudayaan yang ada di dunia barat, maka mereka harus melakukan sesuatu untuk membuat kran air itu bisa mengalirkan air.  Mereka harus mencipta sesuatu supaya keadaanya seperti di Amerika.  Awalnya saya berpikir bahwa hal tersebut tidak mungkin. Sampai suatu kali saya mempunyai kesempatan untuk pergi ke Timika Papua, tempat Freeport berdiri. Tidak semua orang boleh masuk ke wilayah Freeport, karena ini seperti sebuah negara sendiri. Begitu kita ada di daerah Timika, masih banyak hutan seperti di pedalaman. Akan tetapi  ketika kita masuk dalam perkampungan Freeport, saya tidak melihat kampung lagi, tetapi yang saya lihat adalah perumahan seperti di Amerika.  Jalanannya licin, halus, taman tertata dengan rapi. Rumah-rumahnya persis sama seperti yang saya lihat di Amerika. Hanya saja ini ada di hutan di Papua.

Keistimewaan Sebagai Anak Sang Raja
Ketika Tuhan memberikan ilustrasi seperti ini, seketika seperti Tuhan memberikan koneksi. Kita sebagai orang percaya, penduduk bumi ini, sering mendengar tentang menikmati keistimewaan sebagai anak raja. Akan tetapi kita melihat dan mendengar janji Tuhan tersebut dari perspektif kita yang ada di bumi. Sama saja seperti kita mendengar orang bule cerita tentang kalau saya buka keran, air langsung menyembur, tetapi kita merupakan orang yang tinggal di pedalaman Kalimantan. Jadi sulit untuk bisa dipahami dan sulit untuk diterima. Rasanya tidak masuk akal dan sulit untuk kita terima. Tetapi pada kenyataanya, itulah yang Tuhan ingin lakukan dalam hidup kita.

Tuhan menghendaki apa yang ada di surga, dapat kita nikmati di bumi ini. Sama seperti petinggi di Freeport yang rata-rata adalah orang Amerika membuat  apa yang mereka nikmati di Amerika  dapat dinikmati di Papua, tempat di mana mereka tinggal dan bekerja. Saat masuk ke kantin, kantinnya bukan kantin yang gelap, kotor dan bau, tetapi kantin di Freeport luas, bersih, dan betul-betul didesain persis seperti yang di Amerika. Hanya saja, kantin tersebut berada di Papua.  Tuhan mau kita yang ada di bumi ini sebagai anak Sang Raja, kita bisa  menikmati kehidupan yang persis sebagaimana kita menikmati kalau ada di Surga. Itu sebabnya Tuhan menghendaki Surga ada  di bumi ini lewat orang-orang percaya dan dinikmati oleh orang-orang percaya.

Selama sekian waktu lamanya,  saya mendapati adanya missing link, adanya mata rantai yang hilang sehingga ketika kita bicara tentang hidup dalam kerajaan atau hidup dalam kemenangan, penterjemahan dan pemahaman  di bawah sana berbeda. Dalam kehidupan jemaat sehari-hari ketika mereka harus menghadapi beratnya tekanan dan hari yang jahat, saat mereka harus menghadapi masa yang sukar, penterjemahannya jadi berbeda dan tidak seperti yang seharusnya. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengajak saudara untuk membaca cukup banyak ayat yang menggambarkan ketika orang Israel dahulu ketika diambil dari perbudakan masuk ke tanah perjanjian adalah lewat kehidupan orang Israel, Tuhan dapat menunjukkan beginilah cara hidup sebagai anak kerajaanNya. Israel adalah bangsa yang dipilih sebagai prototipe bangsa pilihan Tuhan. Tuhan menghendaki setiap kita dapat menikmati secara sempurna dan mendemonstrasikan sebagai kehidupan anak Sang Raja dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Tuhan membawa masuk ke dalam tanah perjanjian adalah Tuhan ingin menunjukkan bahwa kehidupan seperti bangsa pilihannya seperti itulah kehidupan yang sebenarnya.

Ulangan 7:12. Dan akan terjadi, karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan ?itu serta melakukannya dengan setia, maka terhadap engkau TUHAN, Allahmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu. 13. Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil bumimu, gandum dan anggur serta minyakmu, anak lembu sapimu dan anak kambing dombamu, di tanah yang dijanjikan- Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu. 14. Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu. 15. TUHAN akan menjauhkan segala penyakit dari padamu, dan tidak ada satu dari wabah celaka yang kaukenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu, tetapi Ia akan mendatangkannya kepada semua orang yang membenci engkau.
Ulangan 8:1. Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada?hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.2. Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. 3. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.4. Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini. 5. Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya. 6. Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia. 7. Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung; 8. suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya; 9. suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga. 10. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.
Berkali-kali Tuhan berjanji dan memberikan pernyataan bahwa kehidupan bangsa Israel akan mempunyai kehidupan yang istimewa dan berbeda. Bangsa Israel dipelihara Tuhan secara luar biasa. Orang-orang lain menghadapi peperangan dan tidak jelas apakah mereka akan menang atau kalah. Kalau musuhnya lebih kuat, mereka akan menang. Sebaliknya saat musuhnya lebih lemah, mereka akan menang. Akan tetapi buat orang Israel, di setiap peperangan, mereka selalu menang selama mereka taat dan mempraktekan prinsip Firman. Dalam setiap peperangan Tuhan selalu menyertai orang Israel sehingga mereka berkemangan. Mereka bisa menduduki Tanah Kanaan, karena Tuhan menyertai mereka. Bahkan saat Israel masuk Tanah Kanaan yang penuh dengan tujuh Bangsa Kanaan yang tergolong kelompok raksasa. Akan tetapi Bangsa Israel dapat menaklukan tanah Kanaan. Tuhan yang berperang bagi orang Israel. Seadainya saya berkata bahwa Engkau adalah anak Sang Raja.
Tuhan menghendaki bahwa saat Firman Tuhan di sampaikan, Tuhan mau kita melihat bahwa Janji tersebut ditunjukkan kepada kita. Ulangan 6:10. Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu--kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan; 11. rumah-rumah, penuh berisi berbagai- bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami--dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, 12. maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
Tuhan menjadikan Israel sebagai bangsa yang diistimewakan, umat kesayangan Tuhan. Seistimewa apakah bangsa pilihan Tuhan? Mereka memasuki tanah yang sudah dilengkapi dengan rumah yang sudah dibangun. Kalau cuma sekedar survive/bertahan hidup, maka kita akan mendapati bangsa Israel hanya tinggal di tenda saja. Akan tetapi  Tuhan mengestablish bangsa Israel dengan memberikan rumah. Selama kita belum mempunyai properti artinya kita belum diestablish.
Tuhan menyediakan hak waris kepada Bangsa Israel yang dibawa keluar dari Mesir. Waktu Bangsa Israel melihat tanah Kanaan, mereka melihat bahwa tanah tersebut sudah ditinggali oleh tujuh bangsa yang lebih kuat. Di sisi lain, Tuhan telah menetapkan tanah Kanaan sebagai milik bangsa Israel. Tuhan tidak menghendaki kita hidup seperti "anak gelandangan". Sebagai Anak Sang Raja tidak pada tempatnya kita bergumul ataupun diganggu sakit penyakit. Kita seharusnya hidup dalam kesehatan Ilahi dan menikmati kelimpahan.  Permasalahannya adalah kita sudah tercetak oleh hari-hari yang jahat, kita jadi tidak mempercayai keistimewaan hidup sebagai anak raja. Dibutuhkan bekerjanya Roh Terobosan untuk menolak realita/fakta yang menipu. Roh dunia selalu membuat kita menikmati dusta Iblis sehingga kita percaya bahwa hidup kita harus penuh tantangan dan hidup seperti orang-orang lain. Biarlah roh terobosan membangun ulang gaya hidup kita sehingga kita dapat memanifestasikan kedaulatan Tuhan. Perhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang Tuhan sampaikan agar hidup kita tercetak sesuai dengan FirmanNYA.

Bersambung ke part ke-2............
untuk memperoleh materi lengkap dalam format MP3, DVD silahkan hubungi bagian penjualan BCC, WA/Telegram/SMS di 089680888929, atau pin BB : 5D550DE1
GBU

Komentar

Postingan Populer