Tiga Jenis Rumah Kosong

Tiga Jenis Rumah Yang Kosong


Matius 12:43-45 — “Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini.”

Kita baru saja merayakan Paskah dan kiranya roh kebangkitan itu selalu ada dalam kehidupan kita. Seringkali, ketika perayaan Paskah kita semangat dan dipulihkan, tetapi setelah itu kita menjadi lemah lagi. Seharusnya sebagai orang Kristen hidup kita harus tetap naik dan selalu dipulihkan oleh TUHAN YESUS.

Dalam Alkitab, tubuh atau hidup kita digambarkan dengan sebuah rumah. Hidup kita disebut sebagai Bait ALLAH, bahkan TUHAN YESUS juga memakai perumpamaan mendirikan rumah di atas batu ketika berbicara tentang kehidupan kita. Demikian juga halnya dengan ketiga ayat di atas, ini menggambarkan kehidupan kita sebagai orang percaya. Hal ini sering terjadi di dalam hidup kita. Kebenaran dari ayat-ayat ini sering terjadi dalam hidup kita, bahkan mungkin hampir setiap waktu, yaitu bahwa setelah hidup kita dibangkitkan oleh YESUS KRISTUS, kita kembali jatuh lagi pada masalah atau dosa yang sama.

Dalam ay. 43 dikatakan bahwa kita mengalami kelepasan dari YESUS KRISTUS (dalam hal ini dilepaskan dari roh jahat), kemudian dalam ay. 44 dikatakan bahwa kita tidak sadar membiarkan rumah atau hidup kita ini dalam keadaan kosong. Rumah yang kosong menjadi tempat yang nyaman bagi iblis sehingga ia ingin kembali lagi.

Biasanya hidup kita paling rawan justru setelah kita mengalami mujizat atau pertolongan TUHAN YESUS. Kita lengah dan santai setelah pergumulan selesai. Kita mulai mundur dan tidak setia lagi. Lalu iblis mengajak roh jahat yang lain untuk masuk ke dalam hidup kita sehingga kondisi kita lebih parah dari sebelumnya. Karena itu jangan sampai hidup  kita menjadi “rumah yang kosong”. Kita harus bangkit, hidup kita harus  semakin dekat dan setia kepada YESUS KRISTUS.

3 Jenis Rumah Kosong
Ada tiga jenis rumah kosong yang bila dilihat iblis maka ia akan cepat-cepat masuk ke dalam untuk mendiaminya.

  1. Orang yang tidak penuh Firman dan ROH KUDUS
Ini adalah rumah kosong dan dapat dimasuki iblis. Seringkali setelah ditolong TUHAN YESUS, kita menjauh dari TUHAN YESUS. Hal ini adalah salah. Seharusnya setelah ditolong, kita memenuhi hidup dengan Firman TUHAN dan ROH KUDUS. Sebaik atau serajin apapun kita melayani, namun jika tidak ada Firman dan ROH KUDUS di dalamnya maka hidup kita menjadi tempat yang nyaman bagi iblis.

Tidak penuh dengan Firman
Matius 13:19  “Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.”

Iblis sangat mengerti dan percaya Firman TUHAN. Itu sebabnya iblis sangat takut kepada Firman ALLAH. Jadi hal yang paling  ditakuti oleh iblis dalam hidup kita adalah Firman TUHAN. Jika kita suka dan diisi dengan Firman maka iblis tidak nyaman dan akan meninggalkannya. Jika kita tidak penuh Firman, iblis tidak akan takut sekalipun kita mengusirnya dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS.

Contohnya adalah peristiwa yang dialami oleh anak-anak imam Skewa yang mengusir iblis dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS (Kisah Para Rasul 19). Mereka tidak berhasil mengusirnya, bahkan sebaliknya iblis berbalik menggagahi mereka sebab dalam hidup mereka tidak ada Firman TUHAN. Iblis hanya takut jika dalam hidup kita ada Firman TUHAN. Bahkan TUHAN YESUS, setelah puasa 40 hari 40 malam, iblis tetap datang dan  mencobai, tetapi YESUS KRISTUS dapat melawannya dengan Firman TUHAN sebab YESUS KRISTUS penuh dengan Firman. Matius 4:11 — “Lalu Iblis meninggalkan DIA, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani YESUS."

Jaga agar senatiasa hidup kita penuh dengan Firman. Jangan dibiarkan kosong walaupun hanya sebentar. Tidak penuh dengan ROH KUDUS. 1 Korintus 6:19 — “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait ROH KUDUS yang diam di dalam kamu, ROH KUDUS yang kamu peroleh dari ALLAH, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?”

Hidup kita adalah bait  ROH KUDUS, tetapi ROH KUDUS akan meninggalkan kita bila tidak diajak berbicara. Sama halnya ketika kita bertamu namun tidak diajak berbicara maka kita akan meninggalkan rumah tersebut. Seringkali anak TUHAN tidak  berkomunikasi dengan ROH KUDUS. Contohnya Saul yang tidak pernah bertanya ataupun taat terhadap suara ROH KUDUS sehingga Roh TUHAN undur dari padanya. 1 Samuel 16:14 — “Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN."

  2. Orang yang marah
Rumah yang nyaman bagi iblis adalah orang yang sedang marah. Apa yang terjadi saat kita marah?
Efesus 4:26-27 — “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.”

Pada waktu kita marah berarti kita sedang memberi kesempatan kepada iblis. Kata “kesempatan” dalam bahasa aslinya berarti “tempat berpijak”. Jadi, saat kita marah berarti kita sedang  menyediakan kursi kosong bagi iblis. Saat kita marah kepada pasangan kita berarti kita sedang memberikan kursi kosong bagi iblis dalam keluarga kita. Marah kepada jemaat berarti kita sedang memberi kursi kosong bagi iblis di dalam gereja kita. Demikian juga halnya dengan kemarahan di tempat bisnis dan lainnya.

Kemarahan membuat iblis masuk dan menempatinya. Jangan beri kesempatan kepada iblis. Demikian juga dengan orang yang tidak mau mengampuni (berarti masih marah dan dendam), berarti mereka nyaman tinggal bersama iblis. Meskipun kita rajin membaca Firman, berdoa dan melayani, kita tetap menyediakan kursi kosong bagi iblis selama kita marah. TUHAN YESUS tidak akan memberkati kita selama iblis masih bercokol di dalam hidup kita.

Amarah dalam hati manusia tidak pernah mendatangkan kebenaran di hadapan TUHAN YESUS. Efesus 4:30-32 “Dan janganlah kamu mendukakan ROH KUDUS ALLAH, yang telah  memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni,  sebagaimana ALLAH di dalam KRISTUS telah mengampuni kamu.”

Jika kita ingin menyenangkan ROH KUDUS, maka kita harus membuang segala kemarahan. Secara medis ternyata sama bahwa orang yang marah, sekali ia marah maka anti bodi atau sistem kekebalan tubuhnya akan berhenti bekerja selama 6 jam.

  3. Orang yang malas
Orang malas adalah tempat favorit iblis dan menjadi dosa favorit semua orang. Setiap ada waktu untuk bermalas-malasan maka pasti kita akan memakainya, sebab pada dasarnya semua orang itu malas. Mengapa menjadi dosa favorit karena dianggap bahwa malas itu bukanlah dosa. Tetapi Alkitab tidak berkata demikian, bahwa orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah  menjadi saudara si perusak (Amsal 18:9)

Si Perusak berbicara tentang iblis. Jadi, kemalasan bukanlah hal yang sepele sebab iblis menganggap mereka sebagai saudaranya. Kita melihat contoh akibat kemalasan dari  Daud yang berakibat sangat fatal.  2 Samuel 11:1-2 “Pada pergantian  tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh  istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang  mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.”

Ini alasan kejatuhan Daud. Goliat tidak dapat mengalahkan Daud, tetapi kemalasan dapat. Biasanya Daud maju berperang, namun pada hari itu ia malas untuk pergi berperang. Hanya karena kemalasan maka Daud menghancurkan kehidupannya.  Padahal peristiwa ini terjadi pada masa puncak kejayaan bangsa Israel. Itu sebabnya kita tidak boleh malas melainkan menjadi orang yang rajin dan semangat.

Dalam Amsal 6:10-11 dituliskan kata “sebentar lagi”.
Seringkali kata ini ada dalam pikiran kita, padahal ini sangat  berbahaya. Kiranya kata ini kita hapus dari pikiran kita. Jangan beri kesempatan kepada iblis.

Kesimpulan: Mari kita bersama-sama bangkit kembali !!!
Dengan cara :
  1.  Penuh Firman TUHAN dan ROH KUDUS setiap hari.
  2.  Jangan suka marah !!!
  3.  Jangan malas !!!
Amin…. TUHAN YESUS Memberkati.
Samuel Benny Oenadi

Komentar

Postingan Populer