Rumah KediamanMu

Rumah KediamanMu
Ps Joseph Hendrik Gomulya


Ini bukan berbicara hanya sebatas gereja tetapi ini lebih kepada pribadi Bapa, tempat dimana hadirat-Nya ada.

"Tuhan , aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam." (Mazmur 26 : 8 TB)

Ada suatu tempat dimana kemuliaan Tuhan yang unlimited, kuasa-Nya yang tidak terbatas dimana di situ terdapat hikmat, anugerah, nasihat dan kemurahan Tuhan yang tidak terbatas. Tempat dimana orang-orang dididik dan dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi besar.

Daud mempunyai istana yang sangat luar biasa tetapi dia berkata lebih mencintai rumah kediaman Bapa. Sewaktu seseorang masuk dan mengalami hal ini maka orang akan mengerti apa yang dikatakan Daud “aku cinta akan rumah kediaman-Mu” dimana ketika Daud berjumpa dengan Tuhan dia berkata tidak ada yang diingininya dan dicintai selain Tuhan apapun itu termasuk pekerjaan dan istananya sendiri dimana Daud pernah mengalami kehilangan istananya tetapi cintanya kepada Tuhan tidak pernah berubah.

Ini bukan perkataan klise dari Daud tetapi betul-betul lahir dari hatinya. Tidak ada tempat yang bisa membuat kita sungguh-sungguh merasa segala sesuatu begitu melimpah, ada kedamaian dan sukacita selain rumah kediaman Tuhan tetapi orang tidak bisa dengan begitu gampang memasukinya karena ini memerlukan sebuah terobosan, kerinduan, tekad dan cinta kepada Tuhan yang bukan hanya sebatas di mulut tetapi benar-benar butuh sebuah pengorbanan yang lahir dari dalam.

Untuk memasuki rumah kediaman Bapa, kita butuh untuk berteriak untuk Tuhan memberi kita cinta apabila kita tidak memiliki cinta kepada Tuhan lagi, memberi kita tekad dan kerinduan karena mungkin hati kita masih lebih kepada yang lain. Kita perlu meminta cinta yang dari Tuhan ketika ada hal yang lain yang membuat cinta kita kepada Tuhan berkurang disanalah kita justru untuk maju lebih kuat.

Mari terus menakar hati kita karena hari mungkin kita bisa berjalan dengan cinta pada Tuhan tetapi hari esok bisa berubah dan menjadi sombong. Tidak ada jaminan bahwa ketika seseorang memulai dari roh, mengakhiri juga dengan roh karena firman Tuhan berkata bahwa ada orang yang memulainya dengan roh tetapi mengakhirinya dengan daging. Oleh karena cinta Daud bisa mengorbankan apa saja, ada banyak hal yang dia singkirkan untuk dapat berdiam di rumah Bapa karena cinta itu tidak bisa di bagi-bagi tetapi ini bukan berarti bahwa ketika mencintai Tuhan anda tidak mencintai istri anda tetapi yang pasti adalah ketika anda mencintai Tuhan dengan benar maka anda pasti akan mencintai isri anda 100% lebih dari orang lain.

"Satu hal telah kuminta kepada Tuhan , itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya." (Mazmur 27 : 4 TB)

Ketika Tuhan menawarkan kepada Daud banyak hal tetapi Daud hanya meminta satu hal. Jadi disini Daud sedang memberi nilai kepada posisi  Tuhan didalam hidupnya dimana Daud mengatakan “satu hal telah kuminta kepada Tuhan”. Bayangkan apabila yang kita minta itu adalah banyak hal tetapi justru melupakan untuk meminta satu hal untuk berdiam di rumah Tuhan seumur hidup kita karena berpikir apabila sudah berdoa itu sudah berdiam rumah Tuhan padahal tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan.

Jadi diam di rumah Tuhan bukan hanya sebatas datang ke gereja tetapi adalah diam di rumah Bapa merasakan hadirat-Nya, mengalami perjumpaan dan mengalami firman-Nya yang membawa kita lebih dalam keintiman. Dalam kehadiran Bapa, didalam rumah kediaman Tuhan ada kemurahan Tuhan dan kita menikmati-Nya.

(Lukas 15 : 11 - 24 TB)

Ini adalah cerita yang mungkin sudah sering kita baca yang menceritakan tentang anak yang hilang (anak sulung dan bungsu) dimana yang kita bahas saat ini adalah tentang anak yang bungsu.

"Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka." (Lukas 15 : 11 - 12 TB)

Ada sebuah alasan yang tidak masuk akal anak bungsu ini ingin pergi dari rumah Bapa-Nya padahal ada banyak alasan untuk dia tetap tinggal di rumah Bapa-Nya karena di rumah Bapa tersedia segala sesuatu yang dibutuhkan, ada kemurahan, ada damai sejahtera, ada kelimpahan dan ada kehadiran pribadi Bapa yang bisa mengisi seluruh hal yang dibutuhkan setiap orang.

Ada sebuah penelitian bahwa apabila di hidup manusia dipenuhi segala keinginannya tetap akan merasakan kekosongan didalam hatinya yang hanya bisa diisi oleh satu pribadi yaitu Yesus Kristus. Dalam pelayanan yang kita lakukan jangan pernah melupakan persekutuan dengan Tuhan karena kita tidak bisa melayani dengan baik tanpa diisi oleh Tuhan atau mempunyai persekutuan dengan Tuhan.

Tidak ada sesuatu yang bisa dihasilkan dari diri kita kecuali Tuhan sudah mengisinya, seperti seseorang tidak bisa berkotbah di hadapan jemaat tanpa membawa pesan atau isi hati Tuhan untuk dibagikan. Orang bisa bercerita dari kotbah apa saja, tetapi yakinlah bahwa orang-orang tidak akan pernah diisi sesuatu ketika pulang. Mungkin kotbahnya secara garis besar menarik dan kata-katanya bagus tetapi perubahan tidak pernah terjadi karena perubahan terjadi adalah ketika yang membawakan kotbah  membawa pesan Tuhan, apa yang Tuhan inginkan itu yang disampaikannya dan dengan bantuan Roh Kudus orang bisa menangkap apa yang Tuhan inginkan.

Pesan Tuhan yang mengubahkan orang tidak didapatkan dengan mudah tetapi memakai lutut bahkan kita tidak bisa mengubah orang-orang terdekat kita sekalipun. Hanya Tuhan yang sanggup mengubah setiap kita dimana dalam hadirat-Nya adalah tempat yang terindah dimana Tuhan mendidik setiap kita, tempat yang penuh dengan kelimpahan, sukacita dan keamanan.

Ada satu alasan yang membuat anak bungsu ini pergi meninggalkan rumah Bapa-Nya karena dia berpikir bahwa dengan warisan yang menjadi bagiannya dia bisa hidup di luar rumah Bapa-Nya. Anak bungsu dengan semua imajinasinya yang menjadi liar kemudian berpikir bahwa di luar itu lebih baik daripada di rumah Bapa, anak bungsu berpikir bahwa dengan dirinya diberikan warisan maka dia bisa hidup di luar Tuhan, bisa melakukan banyak hal di luar Tuhan dan berpikir bahwa ketika dirinya berada di luar rumah Bapa dia bisa mendapatkan sesuatu serta ada tempat yang lebih indah di luar rumah Bapa.

Anak bungsu ini pergi meninggalkan rumah Bapa-Nya karena dia ingin menentukan nasibnya sendiri dan tidak ingin lagi mendengar nasihat dari Bapa, tidak ingin lagi bergantung kepada Bapa, tidak lagi ingin tinggal bersama Bapa dan memilih untuk hidup mandiri. Tidak ada lagi otoritas diatasnya dan dia bisa mengatur dirinya semaunya sendiri di luar sana. Anak bungsu tidak lagi menghargai apapun yang sebenarnya ada di rumah Bapa, dia tidak melihat itu dan melihat ke arah yang salah. Imajinasi dan pemikirannya menciptakan skenario atau cerita dalam angan-angannya bahwa seakan-akan di luar sana dirinya akan lebih baik dan keberhasilan.

Ini adalah kesombongan yang tiba-tiba muncul dan kesombongan itulah yang membuatnya memilih untuk memisahkan diri dan meminta bagiannya. Seperti dengan Lucifer yang kemudian tiba-tiba menjadi tinggi hati dan membuatnya menjadi jatuh dan anak bungsu ini juga mengalami hal itu, yang tiba-tiba merasa ingin sendiri memisahkan dirinya karena berpikir di luar Bapa-Nya dia bisa berhasil.

Ketika anak bungsu meminta bagian warisannya dimana setiap barang yang dibeli itu mempunyai pedoman atau petunjuk. Anak bungsu ini berpikir bahwa barang itu tanpa pedoman dan bisa mengendalikan barang itu. Sebenarnya barang tidak bisa menjadi bermanfaat kalau tidak mempunyai pedoman, anak bungsu berpikir bahwa warisan bisa saja dimiliki tanpa Bapa atau harus tinggal di rumah Bapa, anak bungsu berpikir bahwa warisan itu bisa dia nikmati diluar rumah Bapa.

Padahal pedoman yang sesungguhnya adalah Bapa sendiri, keintiman dan persekutuan dengan Tuhan. Berkat tanpa ada persekutuan dengan Tuhan, tidak ada kemurahan Tuhan, tidak ada anugerah dan kasih Karunia-Nya maka berkat itu bisa menjadi sebuah masalah. Jadi jangan pernah menginginkan warisan tanpa pernah meminta jaminan untuk Tuhan memberikan kemurahan-Nya seperti ketika Tuhan menguji Musa ketika melihat tanah perjanjian dan Tuhan berkata akan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya untuk menyertai Musa dan bangsa Israel memerangi bangsa Amori, orang Yeris dan para raksasa-raksasa, tetapi Musa berkata untuk Tuhan tidak membiarkan mereka berjalan sendiri karena Kanaan bisa menjadi masalah yang besar kalau tanpa Tuhan.

Barang tanpa pedoman menimbulkan masalah. Setiap kita membutuhkan bimbingan dan nasihat dari Tuhan atau seseorang yang lebih dewasa dari kita dalam hal kerohanian dalam hidup setiap kita. Sehingga sangat penting untuk setiap orang mempunyai bapak rohani yang memberikan bimbingan dan nasehat bahkan termasuk gembala sidang sekalipun seperti Ps Benny Hinn yang mempunyai bapak rohani seorang gembala yang jemaatnya hanya 100 0rang dimana ketika dia mengalami masalah dalam pernikahannya dia tidak menemukan jawabannya di luar sana tetapi ketika dia datang kepada gembalanya dan melalui gembalanya Tuhan memyampaikan apa yang harus dilakukannya untuk memulihkan keluarganya.

"Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada." (Amsal 11 : 14 TB)

Setiap kita memerlukan penasehat dan pembimbing, ketika semuanya habis anak bungsu ini kemudian mendapatkan satu hal bahwa dia telah terlepas dari sebuah suara yang biasa dia dengar yaitu suara Bapa-Nya. warisan itu baik tetapi tidak pernah kita bisa memegang dan menggunakan itu diluar dari Bapa. Semua berkat dan kelimpahan tidak pernah bisa kita kendalikan dari diri, kehebatan dan kemandirian kita tetapi hanya bisa dilakukan ketika kita berada di dalam Bapa.

Anak bungsu ini kehilangan segalanya ketika warisan bagiannya habis, hidupnya kesepian, tanpa cinta, harus mengais makanan babi, serba berkekurangan dan kehilangan damai sejahtera. Tetapi dititik ini tiba-tiba hatinya mengingat akan rumah Bapa dan kemudian berkata bahwa dirinya ingin pulang kembali ke rumah Bapa ketika anak bungsu ini menyadari bahwa keadaannya lebih buruk dari hamba dari Bapa-Nya yang tinggal di rumah.

Jangan pernah gantikan rumah Bapa dengan apa pun. Semua pelayanan atau apa pun yang kita lakukan akan mempunyai dampak yang luar biasa hanya dengan persekutuan dengan Bapa.

Amen, Tuhan Yesus Memberkati…

 Untung Bongga Karua Tombon

Komentar

Postingan Populer