MEMBERI DENGAN POLA AKURAT

MEMBERI DENGAN POLA AKURAT

Message ini adalah merupakan kelanjutan dari message kemarin.

3. Memberi bukan kewajiban tetapi HAK.

Adalah keputusan seseorang untuk memberi atau tidak. Apapun keputusan akan selalu ada impactnya.

Seseorang yang memutuskan memberi tentu berjalan seturut pola Ilahi. Lalu bagaimana apabila seseorang memutuskan untuk menolak memberi? Tentulah orang yang bersangkutan menjalani konsekwensinya. Kita tidak bisa menyalahkan Tuhan atas konsekwensi yang terjadi, yang keliru adalah orang bersangkutan yang telah memilih keluar dari hukum Tuhan.

Dari sisi Bapa, tidak mengharuskan setiap kita memberi, akan tetapi memberikan hak kepada setiap kita untuk memberi. Ketika kita menggunakan hak kita untuk memberi dengan keakuratan maka Bapa berkewajiban memberkati. Dia memberkati secara khusus atas orang orang yang menggunakan hak legalnya untuk memberi. Terhadap yang tidak memberi ataupun memberi dengan 'terpaksa', maka yang berlaku adalah hukum universal.

DIMANAPUN KITA MEMBERI, BUKAN TEMPAT KITA MEMBERI YANG MEMBUTUHKAN, TETAPI KITA MEMBERI KARENA KITA MEMANG BUTUH MEMBERI.
kalau memberi adalah wujud dari kewajiban artinya tempat/orang yang kita berilah yang membutuhkan, tetapi 'memberi sebagai hak dari sang pemberi' artinya sang pemberi memberi untuk kebutuhannya sendiri.

4. Menabur diladang yang subur
Matius 13:8 (TB)  Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Menabur/memberi tidak bisa asal asalan disembarangan tempat, bisa jadi ladang yang kita tabur ternyata pinggir jalan ataupun ladang berbatu batu ataupun ladang penuh semak belukar.

Oleh karenanya sebelum menabur sangat perlu kita mengenali ladang yang hendak kita tabur, berikut beberapa kriteria ladang yang subur :

A. Rumah Tuhan yang dibangun berdasarkan destiny spesifik yang sudah Tuhan tetapkan. Wujud aplikasinya bermacam macam, tetapi yang pasti adalah kebutuhan yang ada didalam rumah rohani.

B. Setiap aktivitas/kegiatan yang dikerjakan oleh rumah rohani sebagai wujud menyelesaikan rencana Tuhan.

C. Bapa rohani sebagai pribadi yang juga representasi dari Bapa sebagai sumber anugerah.

D. Saudara saudari selaku keluarga penghuni rumah Tuhan.

E. Ladang - ladang lainnya yang secara spesifik Tuhan nyatakan atas kita.

Ladang yang subur sangat erat kaitannya dengan ikatan janji.

Seseorang yang telah mengikat janji dengan rumah rohani, dengan bapa rohani tentulah akan menemukan panggilannya yang sejati. Pangilan sejati pastilah dalam hal menyelesaikan rencana Tuhan di atas muka bumi yang akan terwujud melalui gerejaNya. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan ladang yang paling subur hanya ada di rumah Tuhan. Dengan kita mengenali ladang yang subur, maka dipastikan taburan kita menghasilkan buah. Selama kesempatan menabur/memberi masih terbuka, berlomba lombalah menabur didalam rumah Tuhan......sebab akan tiba waktunya rumah Tuhan menutup kesempatan, menutup ladang taburan yaitu ketika masa 'perang' tiba.

Manfaatkan masa damai, masa membangun untuk menabur, sekali lagi bukan rumah Tuhan yang membutuhkan taburan kita tetapi bergembiralah sebab rumah Tuhan sudah menolong kita dengan membukakan ladang yang subur sebagai ladang tempat kita menaburkan benih.

5. Urapan turun dari RumahNya

Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, demikian

Yes 2 : 2
Posisi rumah Tuhan ada di tempat paling tinggi, posisi paling terhormat.
Alkitab dalam Maz 133 : 3 dengan tegas menyatakan DARI GUNUNG SION, DARI RUMAHNYA, TUHAN MEMERINTAHKAN BERKAT, KEHIDUPAN UNTUK SELAMA-LAMANYA.

Berbahagialah wahai seisi rumah sebab engkaulah yang menjadi pribadi pertama/awal penerima berkat dan kehidupan untuk selama lamanya.

Berkat dan kehidupan, digambarkan dalam maz 133 : 2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

Artinya dimulai dari gunung rumah Tuhan akan mengalir kepada seisi rumah dan akan terus mengalir ke bawah memberkati dan memberi kehidupan kepada lingkungan sekitar yaitu kota dan bangsa.

Pada era profesionisme seperti sekarang ini, banyak orang akan terjebak dalam pola keliru. Mereka berupaya dengan kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu katakanlah dana untuk memberkati rumah rohani. Sampai disini sepertinya baik dan terpuji......Secara jujur tanpa mereka sadari, cepat atau lambat mereka tidak akan mengandalkan Tuhan tetapi lebih mengandalkan kemampuan mereka dalam menghasilkan sesuatu untuk Tuhan lalu sampai akhirnya "mereka akan mengakui bahwa rumah Tuhan tidak bisa melakukan apa apa tanpa mereka". Berbahaya sekali.....sebab polanya keliru. Seharusnya Rumah Tuhan yang memberkati mereka. Oleh karena berkat dan kehidupan yang mengalir dari rumah Rohani, kita menjadi orang yang diberkati dan hidup dalam kebenaran, maka otomatis apa yang kita kerjakan pasti terberkati dan hidup. Dan sebagai ungkapan syukur kita kepada Tuhan, kita mempersembahkan taburan benih kita kembali ke rumah Tuhan, dengan demikian siklus berkelanjutan dan bertumbuh dari level kemulian kepada kemuliaan berikutnya sampai rembang tengah hari.
POSISISKAN RUMAH TUHAN DIATAS SEBAGAI SUMBER BERKAT DAN KEHIDUPAN YANG MENGALIR ATAS KITA.

Sekali kita menempatkan rumah Tuhan sejajar dengan yang lain, maka perlahan tapi pasti berkat dan kehidupan mengalami kendala, bahkan bisa terhenti.

6. Tindakan memberi merupakan jurus pamungkas penakluk mamon

Satu satunya pembanding yang Yesus pernah sandingkan dengan diriNya adalah roh mamon. Artinya roh mamon sangat berbahaya, dia dapat menggunakan media apasaja untuk merusak manusia, tidak hanya uang.

Untuk seseorang dapat menaklukkan mamon hanya ada 1 cara yaitu melepaskan diri dari belenggu mamon.

Tanpa bermaksud mengecilkan kuasa dari doa dan deklarasi, doa dan deklarasi yang kita naikan akan membuat mamon dalam keadaan 'freeze - beku', tetapi perlu sebuah tindakan nyata untuk membuang secara permanen roh mamon dari kehidupan kita yaitu dengan memberi / menabur. Tindakan memberi/menabur adalah tanda materai atas matinya mamon dalam diri kita. Tindakan memberi/menabur menempatkan mamon ada dibawah kaki kita. Bukan lagi dia yang menjadi majikan kita, tetapi kitalah yang mengendalikan mamon.

KEMENANGAN ATAS MAMON HANYA TERJADI MELALUI TINDAKAN MEMBERI DENGAN POLA AKURAT. #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer