PEMBURU TUHAN

PEMBURU TUHAN

Pemburu Tuhan adalah orang-orang yang memiliki rasa lapar dan haus akan Tuhan, artinya orang-orang yang tidak puas dengan cara yang sudah berjalan karena hal itu memaksa untuk hidup tanpa Allah dalam kepenuhan-Nya. Matius 5:6 berkata bahwa orang yang lapar dan haus akan dipuaskan. Faktor utama yang memotivasi kita seharusnya adalah "Kita melakukan segala sesuatu karena DIA dan karena itu adalah hati-Nya", Namun, jika kita tidak hati-hati, kita dapat saja terjebak dengan mengerjakan banyak hal bagi DIA sehingga kita justru melupakan DIA. Jangan tukar rasa lapar dan haus akan TUHAN dengan cara mengerjakan banyak hal bagi DIA.

Pemburu Tuhan adalah orang yang jatuh cinta pada Tuhan karena satu dan lain hal dan kemudian menetapkan Tuhan sebagai tujuan hidupnya. Mereka begitu “tergila-gila” pada Tuhan sehingga sekalipun ada permohonan mereka yang tidak dikabulkan Tuhan, mereka tetap menjadi pemburuNya. Mereka mendambakan hadiratNya, rindu bersekutu dengan Dia dalam segala keadaan. Ketika mereka dekat dengan Tuhan, dengan sendirinya hidup mereka berubah dan mereka menjadi alatNya, menjadi berkat bagi banyak orang dan hidup mereka diberkati. Siapa saja para pemburu Tuhan di Alkitab? Bagaimana kehidupan mereka? Apa dampaknya bagi lingkungan mereka?

*1. Henokh*

Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah. – Kejadian 5:24

Henokh hidup bergaul dengan Allah, Henokh walked with God, Henokh berjalan bersama Tuhan. Henokh menjadikan hidupnya berpusat pada Tuhan sedemikan rupa sehingga akhirnya ia tidak mengalami kematian; ia diangkat hidup-hidup dan untuk ini Tuhan perlu membuat “dispensasi khusus” bagi Henokh karena Ia harus “melanggar” apa yang Ia sendiri sudah tetapkan sebelumnya bahwa dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. (Kejadian 3:19)

Untuk Henokh, hal ini tidak berlaku sehingga ia menjadi orang pertama yang tercatat di Alkitab yang tidak mengalami kematian.



*2. Abraham*

Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." - Yakobus 2:23

Abraham tidak sempurna, sama seperti kita; tetapi ia belajar untuk mempercayai apa yang Tuhan katakana. Ia menurut ketika diminta keluar dari Ur Kasdim, dari Haran, melepaskan Lot, terus percaya kepada Tuhan bahwa ia akan punya anak kandung dari isterinya walaupun secara logika sudah mustahil. Abraham disebut sahabat Allah karena ia percaya pada perkataan Allah. Seorang sahabat percaya pada perkataan yang diucapkan temannya.



*3. Musa*

Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. – Keluaran 33:15

Pengenalan Musa yang begitu dalam akan Tuhan membuat ia tidak mau pergi jika Tuhan tidak mnyertainya. If Your Presence doesn’t go with us, we don’t want to leave this place… Jika hadiratMu tidak menyertai kami, kami tidak ingin pergi dari sini. Musa sudah melihat kuasa Tuhan yang dahsyat, Musa memiliki otoritas, Musa memiliki pasukan dan ada malaikat Tuhan yang diutus untuk menyertainya, tetapi ia dengan tegas berkata “Jika hadiratMu tidak menyertai kami, kami tidak ingin pergi dari sini”.

Seberapa banyak di antara kita yang mempunyai kerinduan seperti ini dalam hidup kita? Musa bahkan tidak masuk tanah perjanjian karena kesalahannya, tetapi hatinya tidak berubah untuk tetap mengikuti Tuhan. Lama setelah itu ia muncul bersama Elia di gunung ketika Yesus dimuliakan. Elia tidak mengalami kematian sementara Musa meninggal ketika berusia 120 tahun dan Tuhan sendiri yang menguburnya; tetapi Alkitab mencatat ia muncul bersama Elia yang tidak mengalami kematian. Artinya, posisi Musa cukup tinggi sehingga ia memperoleh kehormatan untuk muncul bersama Elia.

Bagaimana dengan kita? Henokh, Abraham dan Musa adalah beberapa contoh dari banyak orang yang berjalan Bersama Tuhan. Mereka menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan mereka. Mereka manusia biasa, mereka hidup normal tetapi mereka menjadi para pemburu Tuhan. Kiranya Tuhan membuka mata kita dan mengaruniakan kepada kita pengertian dan kerinduan ini.

Ada lebih baik banyak lagi yang tersedia dari TUHAN daripada yang telah kita terima dan dapat bayangkan. Namun, kita seringkali menjadi puas dengan keaadaan kita dan apa yang kita miliki sehingga kita tidak meminta yang TERBAIK dari TUHAN. Sudah saatnya kita merasakan 'ketidakpuasan rohani' Mengapa? karena saya tahu apa yang dapat terjadi: saya dapat menangkap DIA. Saya tahu bahwa ada hal yang lebih dari apapun yang sudah kita lihat atau harapkan dan ini menjadi obsesi yang kudus: saya menginginkan TUHAN lebih lagi.
Orang-orang yang telah mengalami hal-hal 'yang lebih besar', hidup mereka tidak adak pernah sama lagi. Sekali anda mengalami pengalaman dengan DIA dan kemuliaan-Nya, Anda tidak akan meninggalkan DIA dan melupakan jawaban-Nya. Sesuatu mati dalam daging kita setiap kali kita berhadapan dengan kemuliaan-Nya.

Tuhan tidak datang kepada umat-Nya yang mencari berkat-berkatNya tetapi DIA datang kepada umat yang mencari kemuliaan wajah-Nya. Allah telah bosan berteriak untuk mengajar kita, DIA ingin menuntun kita dengan mata-Nya. Itu berarti kita harus sesedekat mungkin dengan DIA untuk melihat wajah-Nya. Sudah sekian lama kita hanya berkutat dengan mencari tangan Allah, kita menginginkan apa yang dapat DIA kerjakan bagi kita..kita menginginkan berkat-berkatNya..Namun kita lalai untuk mencari WajahNya (2 Tawarikh 7:14). Jika anda mencari wajah-Nya amaka yang anda dapatkan adalah kasih karunia-Nya. Ketika pengurapan datang, segala sesuatu akan berlangsung dengan lebh baik.
Tidak cukup hanya sekedar diberkati, tidak cukup hanya menerima karunia-karuniaNya dan berjalan dalam urapan-Nya. Inginkanlah Sang Pemberi berkat bukan lagi berkatNya dan inginkanlah Sang Pemberi karunia bukan karunianya saja. Jangan hanya bergairah dengan 'mainan' yang TUHAN miliki, DIA ingin agar kita semua bergairah bagi DIA.

Masa depanmu bergantung pada harapanmu. Keberhasilan setan yang terbesar adalah menyelewengkan kita untuk berlari ke arah garis akhir yang salah. Belajarlah dari Paulus (Filipi 3:13-14).

Jangan pernah pernah mengabaikan hadirat Tuhan yang kudus dan jangan pernah beranggapan bahwa jika tidak seorang pun menangis, terguncang-guncang atau bernubuat maka TUHAN tidak sedang bekerja..Berhati-hatilah ketika anda menahan rasa bosan dan puas diri. Jangan datang ke gereja untuk mencari sensasional..datanglah ke sana untuk mencari TUHAN dan anda akan menemukan-Nya.

Jika kita mengizinkan TUHAN untuk membawa kita melalui proses yang lengkap dari pertobatan dan peremukan hati tanpa menghalangi atau memadamkan api Roh-Nya, maka ketika hadirat TUHAN yang dahsyat datang di antara kita dan atas kita, kita akan mampu untuk membawanya tanpa rasa takut karena kita akan berjalan dalam kekudusan ALLAH dan kedagingan kita menjadi mati, dilingkupi darah Domba Allah. Amin.

Dari Berbagai Sumber

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer