VIRUS CORONA DAN PANDEMIK YANG AKAN DATANG

Virus Corona dan Pandemik yang Akan Datang
Sadhu Sundar Selvaraj – Angel TV
https://youtu.be/kTuM2KBKNUc


Anak-anakku laki-laki dan perempuan, saudara dan saudariku yang kekasih,
Salah satu alasan merebaknya wabah virus corona adalah jeritan darah selama bertahun-tahun dari orang-orang yang tak bersalah yang kini di surga. Virus yang berasal dari Cina ini kini telah menyebar hingga Eropa dan Amerika Utara. Banyak peristiwa aborsi terjadi di Cina, demikian halnya di Eropa dan Amerika Utara. Seluruh dunia berharap bahwa keadaan akan membaik sebelum 15 April. Apakah akan terjadi seperti itu? Saya juga percaya akan terjadi seperti itu. Mengapa saya berkata begini, saya yakin Saudara tahu tentang hamba Tuhan dari USA bernama Chuck Pierce. Pada bulan September Firman Tuhan datang kepada hambaNya Chuck Pierce, bahwa ada sebuah pandemi yang akan terjadi sebelum akhir tahun 2019. Pada saat itu, bulan September 2019, tidak ada tanda-tanda apapun akan terjadinya wabah atau masalah lainnya. Tanda merebaknya virus dilaporkan pertama kali bulan Desember 2019 di Cina. Tapi Tuhan telah berbicara kepada nabiNya tiga bulan sebelumnya bahwa sebuah wabah akan merebak dan Tuhan juga mengatakan bahwa wabah itu akan berlangsung sampai Paskah 2020. Kapan itu Paskah 2020? Terletak antara 8-9 April 2020. Bagaimana kita tahu bahwa akan berakhir pada saat itu? Karena nubuat yang pertama telah digenapi, maka tentu saja nubuatan yang kedua juga pasti tergenapi.

Apa yang saya lihat adalah begini. Saya melihat Singa Allah berdiri di atas virus tersebut dan menginjaknya di bawah kakiNya. Biar saya perjelas, tidak sepenuhnya menginjak habis di bawah kakiNya, tapi meletakkan di bawa kakiNya. Artinya, ada di bawah kendali Singa Yehuda, namun tidak dihabisi olehNya secara total. Kita harus tahu mengapa.

Pada tanggal 20 Februari 2020, Saya dipanggil untuk menghadap hadirat Tuhan jam 10 pagi. Saat saya menantikan Tuhan, saya dibawa ke hadiratNya yang kudus di surga. Pada tanggal itu, 20 Februari 2020 jam 10 pagi, saat saya menantikan Tuhan saya dibawa ke surga. Saya datang dan saya berdiri di hadapan Tuhan Yesus Kristus. Tuhan melihat kepada saya dan berkata, “Bapa hendak bicara kepadamu. Kamu mendapat sebuah pesan penting untuk disampaikan saat kamu kembali. Ikut Aku sekarang. Kami berpindah ke sebuah tempat di mana Bapa hadir. Saya datang dan berdiri di tempat di mana Bapa ada. Tempat itu adalah sebuah gunung yang besar yang tertutup oleh salju dengan indahnya. Puncak dari gunung itu selalu tertutup awan. Tahun 2015, untuk pertama kali saya melihat tempat itu. Sehingga setiap kali saya datang ke tempat tersebut saya mengenalinya. Jadi kami berdiri di sana dan saya melihat hal yang sama. Ada perasaan takut akan Tuhan dalam hati saya. Setiap kali saya ke tempat itu saya gemetar seperti sehelai daun. Berdiri di hadapan Tuhan yang Maha Kuasa bukanlah hal sembarangan. Mengapa kami berdiri dan memandang gunung tersebut?
Dari puncak gunung yang tertutup awan, datang tiga kilat dan guntur. Suara guntur yang memecah terdengar sangat keras terjadi 3 kali. Tiga kilat memancar. Dan dari puncak gunung sosok Bapa datang dan berdiri di depan saya. Saya tidak melihat wajahNya, saya melihat sebuah sosok dalam awan-awan. Ini adalah sosok yang dilihat bangsa Israel di Perjanjian Lama. Dalam Keluaran 33 kita baca saat Nabi Musa masuk ke Tabernakel untuk berbicara dengan Allah, sebuah tiang awan muncul di pintu Tabernakel. Seperti itu saat sosok Bapa muncul dan berdiri di hadapan saya, Bapa berbicara kepada saya.

Saya akan mengatakan kepada Saudara apa yang saya dengar dari suara Allah Bapa. Sebuah angin lain yang besar akan melanda seluruh bumi. Saat Bapa mengatakan “angin” saya mendapat pengertian ini. Angin lain yang besar ini lebih buruk daripada virus corona yang melanda seluruh bumi. Seluruh dunia gemetar karena virus korona. Namun Firman Tuhan berkata, “Yang lain, yang lebih buruk daripada virus corona, akan datang. Saat yang lain itu datang, virus corona akan terlihat seperti permainan anak kecil. Maka saat angin besar ini datang, ini akan menyengat seperti sengatan lebah besar (hornet). Saat seekor lebah hornet menyengat seseorang, akan menimbulkan panas dan kulit akan membengkak. Dengan cara yang sama, saat angin ini menyengat seseorang, seseorang akan merasakan panas seperti ada api di sekeliling mereka, dan suhu tubuh akan naik di atas 100 derajat F atau di atas 38 derajat Celcius. Orang akan merasa seperti seluruh tubuhnya terbakar. Orang tersebut akan menderita demam dan seluruh tubuh mengalami bengkak-bengkak terutama di daerah dada. Ini adalah gejala fisik saat virus ini menyengat. Dokter dan ilmuwan akan panik karena sama sekali tidak berhasil menemukan obat atau vaksin bagi virus ini. Pagi ini saya membaca berita ada laporan ilmiah mengenai virus korona. Ilmuwan masih berusaha memahami DNA virus corona. Mereka mengatakan masih butuh waktu lama untuk menemukan vaksinnya. Jadi belum ada obat dan vaksin. Saat mereka telah berhasil mengatasinya, virus yang bak sengatan hornet ini akan datang menyengat. Pada saat itu para ilmuwan maupun dokter tidak tahu cara bagaimana virus ini bekerja dan mereka tidak mampu menemukan obat ataupun vaksin. Saya mengingat almarhum Nabi Tuhan bernama Johnson mengatakan sesuatu. Beberapa tahun yang lalu Tuhan menyatakan FirmanNya kepada nabi ini bahwa tulah-tulah akan datang di hari-hari terakhir. Mutasi virus-virus ini begitu berbeda sehingga para dokter tidak tahu cara kerja virus-virus ini. Struktur DNA dalam virus ini bermutasi sendiri. Laporan ilmiah terakhir mengatakan hal yang serupa mengenai virus corona. Dan hal yang lebih buruk akan datang. Tulah terburuk yang sedang akan datang. Rambutnya serupa dengan virus covid 19. Anda mungkin pernah melihat bentuk virus corona. Bentuk virus ini akan serupa covid 19 tapi sedikit berbeda. Ada banyak duri-duri di sekitar rambut virus baru tersebut. Saudara mungkin pernah bermain dart (lempar panah kecil). Kalau orang-orang pergi ke klab malam, kadang mereka melempar dart sambil minum. Kadang dart tersebut secara tak sengaja terlempar mengenai tubuh seseorang dan rasanya sangat sakit. Virus yang baru ini akan seperti itu. Ini bukan virus yang sekedar akan menempel di kulit manusia. Virus ini, seperti sengatan hornet akan seperti jarum-jarum yang menusuk seluruh tubuh manusia.
Saya akan lukiskan apa yang saya lihat dalam hadirat Tuhan yang kudus. Saudara tahu saat seekor lebah hornet menyengat saudara, sengatannya akan menempel ke kulit saudara dan melepaskan racun. Dengan cara yang sama, virus ini masuk ke tubuh seseorang. Virus akan masuk melalui aliran darah. Duri-duri yang ada di sepanjang rambut virus, akan mulai menyengat pembuluh-pembuluh darah dan racun akan dilepaskan ke pembuluh darah. Ini akan mengakibatkan kerusakan besar. Saya sampaikan kepada Saudara, banyak pemerintahan melakukan hal baik dengan menutup negara-negara mereka. Banyak pemerintah menutup negara mereka untuk melindungi rakyat mereka dari bahaya virus corona. Namun meski tindakan ini dilakukan lagi di masa mendatang, yang lebih buruk dari korona ini tak dapat dikendalikan. Seperti singa yang mencari mangsanya, virus ini keluar mencari mangsanya.

Saudara tahu apa yang Alkitab katakan saat musuh-musuh Israel mendatangi bangsa Israel. Khususnya saat Raja Sanherib dari Asyur datang untuk menyerang Israel.  Raja Hizkia datang menghadap dan berseru kepada Tuhan karena Sanherib mencemooh dan menghujat Tuhan. Sanherib mengatakan, “Aku telah menaklukkan banyak bangsa. Allah-allah mereka tidak menyelamatkan mereka. Siapa Allahmu? Bagaimana Allahmu dapat menyelamatkan engkau dari tanganku?” Raja Hizkia bergetar dengan perkataan ini. Sama seperti saat ini, di masa lalu Israel adalah negara kecil. Hizkia berseru kepada Tuhan, “Tuhan kami tidak mampu melindungi diri. Engkau saja perlindungan kami. Lindungi kami ya Tuhan.” Hizkia menangis dan berdoa bagi bangsanya. Tuhan mengutus Nabi Yesaya untuk menemui Hizkia. Nabi Yesaya membawa Firman Tuhan: “Raja Sanherib dan pasukannya tidak akan menginjakkan kaki ke negeri ini. Lewat jalan mereka datang, mereka akan pergi.”

 Hizkia dikuatkan dengan perkataan ini. Saat Sanherib dan pasukannya datang mengepung Israel di luar perbatasan, di malam hari saat mereka tidur Alkitab mengatakan Tuhan mengirimkan malaikat penghancur. Malaikat yang gagah perkasa yang tingginya mencapai awan-awan. Malaikat itu mengayunkan pedangnya pada orang-orang ini. Sebanyak 185 orang mati. Pada pagi hari saat raja bangun, 185 pasukannya mati secara misterius. Bagaimana mereka mati? Karena tulah datang di malam hari. Semua pasukannya mati. Bagaimana ini terjadi? Penghakiman Tuhan. Dalam satu malam 185 pasukan mati.
Anak-anakku dan umat Tuhan yang terkasih, saat murka Tuhan bangkit, saat Raja bangkit dari tahtaNya, sejujurnya saya berkata, ia akan mengenakan pakaian perangnya, seperti tertulis dalam Yesaya 63, Tuhan akan bergerak melakukan pembalasan, Singa dari Suku Yehuda akan bergerak menuju mangsaNya. Sebelum Tuhan Yesus datang kembali, semua yang dapat digoncangkan akan digoncangkan.

Firman Tuhan mengatakan dalam Ibrani 12: 26, “Satu kali lagi, Aku akan mengguncangkan bukan hanya bumi saja tetapi langit juga.”Apapun yang dapat digoncangkan akan tergoncang. Oleh karena itu Firman Tuhan mengatakan satu hal, “Kokohkan hal-hal yang tinggal tetap tak tergoncangkan. Kuatkan yang tak tergoncangkan.”
Pada 1 Januari 2020 pesan profetik yang Tuhan sampaikan adalah, “Bersiaplah. Satu tahun ditetapkan bagimu untuk bersiap.” Jika Anda melihat ke sekeliling, pemerintah memberikan kepada Anda cuti yang digaji. Semua orang mengalami lock down dan tinggal di rumah. Di India lock down berlangsung 21 hari. Di negara-negara lain berlangsung selama 14 hingga 21 hari. Ini dapat berlangsung lebih lama. Penerbangan-penerbangan dibatalkan dan banyak sekolah ditutup. Bahkan banyak pemerintah yang mengatakan tempat-tempat ibadah wajib dijaga atau ditutup. Hingga Juni atau Juli mereka menganjurkan agar tidak mengadakan pertemuan-pertemuan besar. Saya katakan yang sebenarnya, pesan-pesan tersebut akan berlangsung sampai September. Ini diperlihatkan kepada saya dalam penglihatan surgawi. Jadi ini akan berlangsung sekitar 6 bulan. Kekacauan ini masih akan berlangsung. Jadi apakah ini? Tuhan berpesan kepadamu, “Bersiaplah.” Satu tahun diberikan kepada kita untuk bersiap. Bersiap untuk apa? Seperti dikatakan Ibrani pasal 12, kuatkan apa yang tak tergoncangkan. Kuatkan imanmu, sebab mulai dari tahun 2021 dan seterusnya, hal-hal itu akan terjadi. Untuk lebih tepatnya, saya terima Firman ini tanggal 19 Desember 2019. Saat saya sedang menanti untuk berkotbah dalam pertemuan puasa tiap bulan. Firman Tuhan berkata kepada saya, “Bersiaplah. Bersiaplah. Bersiaplah!” Tahun 2020 adalah tahun persiapan. Ini sebelum ada tanda-tanda virus corona, karena dunia baru mendengar adanya virus corona pada akhir Desember. Tapi Firman Tuhan datang pada 19 Desember, “Satu tahun telah ditetapkan bagimu untuk bersiap akan apa yang akan datang di tahun 2021 dan selanjutnya.”  Bangsa-bangsa telah melakukan lock down. Keluarga-keluarga harus tinggal di rumah dengan terpaksa. Ini adalah kesempatan emas bagi keluarga-keluarga untuk berdoa bersama. Tuhan telah memberikan kepadamu waktu untuk iman keluarga dikuatkan. Jika engkau gagal untuk memanfaatkan masa anugerah ini, bagaimana engkau tahu engkau dapat bertahan menghadapi apa yang akan datang?

Firman Tuhan dalam Matius 24:22 mengatakan bahwa bahkan orang pilihan Tuhan hampir-hampir tidak dapat bertahan dalam masa kesesakan ini, dan untuk orang-orang pilihan waktunya akan dipersingkat. Kalau orang-orang pilihan saja hampir tak dapat bertahan, bagaimana dengan orang-orang percaya yang biasa? Dengan kasih satu kali lagi saya sampaikan kepada Saudara, Jangan abaikan waktu dan masa anugerah ini yang telah Tuhan berikan dengan penuh kemurahan. Biarlah seluruh anggota keluargamu bertumbuh dalam iman. Biarlah keluargamu bertumbuh dalam Roh. Biarlah keluargamu mengalami kepenuhan Tuhan Yesus Kristus. Anak-anakku kekasih, biarlah ini menjadi tujuanmu tahun 2020. Bertumbuh kearah kepenuhan Kristus.

Penulis : BERNIKE IMELDA

Komentar

Postingan Populer