Merasa Berjasa
Merasa Berjasa
Ev. Drg. Yusak Tjipto
Purnomo
Merasa
Berjasa adalah salah satu ciri dari seorang Hamba Yang Merasa Berjasa. Ini
merupakan reaksi yang banyak dijumpai diantara para pelayan Tuhan. Sekilas
nampaknya wajar atau normal bahwa mereka yang telah mengabdikan diri untuk
pelayanan merasa adanya sumbangan tertentu yang telah mereka berikan. Tetapi
jika dibiarkan terus dalam kondisi sikap hati yang demikian, maka kecenderungan
untuk merasa berjasa akan jadi kental. Jika apa yang mereka klaim sebagai jasa
itu terus ada di hati mereka maka akan menghilangkan hati hamba yang ada pada
hidup mereka. Sikap hatinya adalah sikap orang upahan dan yang selalu dituntut
adalah perlakuan-perlakuan tertentu yang sangat jauh dari sikap seorang hamba.
Matius
20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau
menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung
panas y
terik matahari.
Lihatlah
reaksi mereka yang merasa berjasa atau berkorban. Mereka memiliki daftar jasa
perjuangan mereka dengan berkata : “Kami bekerja sehari suntuk, yang lain hanya
satu jam. Kami bekerja berat, yang lain hanya mengerjakan pekerjaan yang
ringan, kami juga menanggung panas terik matahari. Sedangkan yang lain baru
bekerja saat matahari mulai terbenam. Kami seharusnya diberi upah lebih banyak
dari pekerja-pekerja lain.” Kelihatannya normal dan masuk akal bukan, tetapi
satu yang hilang dari mereka yakni hati seorang hamba. Lihatlah kisah ini
berakhir dengan kekecewaan. Mereka tidak mendapat apa-apa yang mereka tuntut
dari Tuannya itu.
Contoh
lain adalah Anak Sulung di Lukas 15:28-30 15:28 Maka marahlah 1 m
anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara
dengan dia. 15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah
bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa,
tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk
bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah
memboroskan harta kekayaan n
bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, o
maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
Anak
Sulung ini pun sudah merasa berjasa dan bekerja keras bagi Bapanya. Dia
membandingkan dirinya dengan adiknya. Aku melayani Bapa selama kurun waktu yang
panjang dan lama, sedangkan sang adik lebih banyak diluar tanpa bekerja apapun.
Aku belum pernah melanggar perintah Bapa, sedangkan adikku hidup dalam
pemberontakan, pergi meninggalkan Bapanya. Aku menghasilkan keuntungan,
sedangkan adikku membuang dan menghabiskan harta Bapanya yang dengan susah
payah diperjuangkan oleh sisulung. Selayaknyalah Bapa menghargai aku lebih
dengan memberikan aku upah jerih lelah yang sepadan. Sekali lagi nampaknya
wajar dan normal, namun kisah ini pun berakhir dengan kekecewaan. Si Sulung
tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Jelas dengan membaca dua kisah tadi
kita tahu ada sesuatu yang salah disini. Sehingga mereka yang merasa berjasa
justru akhirnya menjadi kecewa dengan reaksi Tuhan sendiri.
Renungkan
juga tentang Perumpaan Tuhan Yesus yang berikut : Matius 25:31-46
Penghakiman
terakhir
25:31 "Apabila Anak
Manusia datang u
dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas takhta v
kemuliaan-Nya. 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di
hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan w
mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing 1 ,
x
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah
kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di
sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan y
yang telah disediakan bagimu sejak dunia z
dijadikan. 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan;
ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi
Aku tumpangan; a
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian;
b
ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; c
ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. d
25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia,
katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau
makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang
asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi
Engkau pakaian? 25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau
dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. e
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di
sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, f
hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api g
yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya 2 . h
25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku
makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi
Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku
sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya:
Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang
asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani
Engkau? 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah
seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
i
25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan
yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal. j "
k
Mereka
yang tergolong domba tidak pernah merasa berbuat jasa apapun bagi Tuhan. Waktu
jasa mereka disebut, mereka termangu-mangu heran karena semuanya itu tidak
pernah mereka rasakan pernah mereka perbuat. Sebaliknya mereka yang tergolong
kambing justru sebaliknya. Perhatikan reaksi mereka ketika berkata : “......
bilamana ...... kami tidak melayani Engkau ? artinya mereka merasa melayani dan
kaget ketika semua yang dianggapnya jasa mereka itu ternyata hangus tak terbekas.
Sekali lagi mereka yang merasa berbuat sesuatu bagi Tuhan dan telah berjasa bagi
kerajaanNya pada ujungnya nanti berakhir dengan kekecewaan.
Dari
ketiga perumpamaan tadi kita membaca suatu pola yang sama. Yakni mereka yang
merasa berjasa, pada akhirnya kecewa. Rupanya cara pandang kita dengan cara
pandang Tuhan berbeda. Apa yang kita anggap sebagai suatu jasa, belum tentu
dianggap demikian sama Tuhan. Dan apa yang kita pikir kelak menghasilkan upah,
ternyata belum tentu juga, mengapa ? Sebab diatas segalanya Tuhan kita memang
Tuhan yang menguji hati.
Dengar
Perkataan Yesus di dalam Matius 6:5-16
Hal
berdoa
6:5 "Dan apabila kamu
berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya
dengan berdiri i
dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka
dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat
upahnya. 6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam
kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu j
yang ada di tempat tersembunyi 1 .
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu
bertele-tele k
seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa
karena banyaknya kata-kata l
doanya akan dikabulkan. 6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena
Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, m
sebelum kamu minta kepada-Nya. 6:9 Karena itu berdoalah demikian 2 :
Bapa kami n
yang di sorga 3 , Dikuduskanlah nama-Mu 4 , 6:10 datanglah Kerajaan-Mu 5 , o
jadilah kehendak-Mu 6 p
di bumi seperti di sorga. 6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan q
kami yang secukupnya 7 6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti
kami juga mengampuni 8 orang yang bersalah r
kepada kami; 6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
s
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat 9 . t
(Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.) 6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,
Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu u
juga. 6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni 10 orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu. v "
Tidak
ada yang salah dalam hal berdoa dan berpuasa. Demikian juga dengan berbagai
pelayanan yang lain. Yang salah dihadapan Tuhan adalah : jikalau semuanya itu
dilakukan dengan sikap hati yang keliru. Sikap hati yang bagaimana ? Yaitu
sikap hati yang berkata : “lihat aku sedang berdoa dan berpuasa. Lihat aku
sedang menyumbang pekerjaan Tuhan. Lihat aku sedang mengkonseling orang banyak.
Lihat aku sedang berkotbah dan sudah ribuan orang diselamatkan dan seterusnya.
Adanya perasaan telah berbuat sesuatu bagi Tuhan dan sesama itulah yang
berbahaya. Sebab hal ini akan disertai dengan rasa bangga dan pada akhirnya
kita kehilangan hati seorang hamba. Kita dengan mudah akan sakit hati jika
seseorang kurang menghormati kita. Kita akan menjadi pemarah jika melihat orang
lain mengganggu pelayanan yang kita anggap telah berkembang karena jerih lelah
kita. Padahal segala sesuatu yang kita anggap sebagai jasa kita dan sengaja
kita mencari pujian orang. Yesus berkata bahwa kekaguman orang itu adalah upah
kita. Tuhan ingin melihat pelayan-pelayan kerajaan yang berhati hamba. Yang tidak
menuntut dilayani dan dihormati oleh orang bahkan diberi ucapan terima kasih
pun tidak.
Lukas
17:7-10
Tuan
dan hamba
17:7
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau
menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang
dari ladang: Mari segera makan! 17:8
Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku.
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku d
sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan
minum. 17:9
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan
apa yang ditugaskan kepadanya? 17:10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang
ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak
berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. e "
Perhatikan
dengan lebih seksama perkataanNya : “Adakah ia berterima kasih kepada hamba
itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya ?”
Pertanyaan ini tidak membutuhkan jawaban, sebab tersirat didalamnya adalah pertanyaan
yang tegas yang berkata tuan itu tidak perlu berterima kasih kepada hambanya,
sebab yang dikerjakannya adalah sesuatu yang harus dikerjakannya. Inilah sikap
hati seorang hamba yang Tuhan inginkan ada dalam hidup semua pelayan Tuhan. Dan
apabila kita bercermin dengan kebenaran ini, betapa masih jauhnya kita dari apa
yang menjadi kerinduan Tuhan.
Inilah
tahapan yang masih bersifat memberi dan menerima. Ketulusan hampir tidak ada.
Segala sesuatunya mengandung motif upah, yang kadang tersembunyi, namun tidaak
jarang yang diungkap secara terbuka.
Markus
10:28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala
sesuatu dan mengikut Engkau! e "
Nyata
sekali disini, Petrus ingin mengingatkan Tuhan Yesus betapa besar jasa dan
pengorbanannya. Amin
Jatiwangi,
3 Mei 2016
By
His Grace
Jurnalis
: Joshua Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar