Reaksi Melewati Salib


Reaksi Melewati Salib
Ev. Iin Tjipto Wenas


Setiap anak - anak Tuhan harus memikul salib, ada reaksi yang dikeluarkan saat anak - anak Tuhan melewati salib. Salib adalah tantangan, masalah, problem yang dialami oleh anak - anak Tuhan. Ada banyak orang yang ingin melepaskan salib. Ada orang - orang yang mau melewati salib, ketika melewati salib ada banyak jeritan. Jeritan itu bisa keluhan, omelan atau caci maki.

Kita mau belajar reaksi kita melewati salib yaitu :

1. Lukas 23 : 34 Jeritan Pengampunan

Didalam kehidupan ini ada banyak orang yang akan mengecewakan hati kita, menyakiti hati kita, itu sama dengan paku yang ditancapkan kepada kita. Saat paku ditancapkan kita harus mengampuni, ada jeritan pengampunan yang terdengar. Ketika kita mengampuni maka kita akan dibebaskan.

Ada kesaksian mengenai seorang suami yang mengampuni istrinya, sang istri mempunyai kebiasaan kunci mobil tertinggal didalam mobil. Ketika suaminya baru pulang dari luar negeri. Si suami menelpon istrinya untuk menjemput dia di  bandara. Selang beberapa jam, setelah sekian lama ia menunggu di bandara, ia tidak bisa menghubungi istrinya, istrinya tidak datang - datang menjemputnya. Ia pulang ke rumahnya. Ketika istrinya telepon ke telepon suami, istrinya minta dibawakan kunci cadangan, namun di rumah kunci cadangan itu tidak ada. Suami ini kemudian menjemput istrinya disebuah toko makanan, sang suami ini akan mengomel, Roh Kudus berbicara dalam hatinya, ia disuruh mengampuni. Kemudian suami ini mengampuni dan tidak ngomel, pada saat setelah mengampuni, ada seorang teman yang lewat dan bertemu dengan dia, temannya ini mengantarkan suami ini ke bengkel untuk membuka pintu mobilnya. Kemudian suami ini berkata kepada istrinya, mama saya mengampuni kamu, walaupun ini akan terjadi kembali, tapi aku tetap mengampuni dan menganggap bahwa kejadian itu belum pernah terjadi. Setelah mengampuni, istrinya tidak pernah lupa kunci mobilnya.

2. Lukas 23 : 43 Jeritan Berita Keselamatan

Ada banyak orang yang ada didunia ini meragukakn bahwa kita ini adalah anak Allah. Hati Tuhan adalah kita anak - anakNya keluar dan beritakan keselamatan.

Ketika anak saya yang ke 3 lahir dan mengalami banyak penyakit sehingga anak ini lahir cacat, saya bisa memberitakan keselamatan kepada seorang ibu. Ketika anak si ibu ini rewel dan menangis, saya menawarkan untuk anak itu ke ruangan perawatan anak saya, ruang anak saya dilengkapi pendingin ruangan, sehingga anak ini tidak rewel lagi, ibu anak ini saya doakan dan saya ngobrol dengan dia sehingga berita keselamatan disampaikan.

3. Jeritan Belas Kasihan dan Persatuan (Yohanes 19 : 26 - 27)

Iblis dengan berbagai macam cara berusaha memecah belah keluarga, gereja, yayasan, persekutuan - persekutuan. Gereja dibuat iblis saling menghina, keluarga dipecahkan dengan perceraian, perselingkuhan. Kita harus keluarkan jeritan persatuan.

4. Jeritan Pensyafaat Yohanes 19 : 28

Tuhan memanggil kita untuk berdiri bagi kota, keluarga, gereja dan bangsa ini. Bangsa Indonesia membutuhkan pendoa - pendoa yang militan dan melewati salib sehingga pendoa bisa menjerit dan mengerti karena proses yang sudah mereka alami.

5. Jeritan Kemenangan Yohanes 19 : 30

Ini merupakan jeritan kemenangan yang luar biasa setelah kita mengalami proses salib. Di alkitab kita tahu bahwa ada jeritan kemenangan sadrakh mesakh dan abednego, jeritan kemenangan ayub, jeritan kemenangan daud.

By His Grace

Joshua


Komentar

Postingan Populer