Miliki Hati Yang Mengampuni 1



Miliki Hati Yang Mengampuni 1
Ev. Yusak Tjipto Purnomo


 Hasil gambar untuk Mengampuni

Hasil gambar untuk Yusak Tjipto Purnomo
Lukas 5 : 17-20
Orang lumpuh disembuhkan
5:17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat j  duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. k  5:18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh 1  di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. 5:19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. 5:20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni. l "

Jika kita belajar dari Firman Tuhan ini. Pada waktu Tuhan Yesus melihat seorang yang lumpuh, ia tidak dapat berjalan ke tempat Yesus, lalu teman-temannya membuka atap rumah. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa orang ini berusaha, bertekun, tidak mundur karena halangan dan hambatan, tetap berusaha meskipun harus menjebol atap rumah orang. Dan waktu diturunkan tepat didepan Yesus, Alkitab berkata : “Yesus melihat iman mereka.”

Iman seseorang yang diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dengan ketekunan, dengan tepat dan tidak mundur, pasti menghasilkan buah. Tetapi banyak orang kristen hanya bicara dimulut, untuk bicara mudah, tetapi untuk bertekun, setia, itu tidak mudah.

Sebagai contoh, kalau kita berdoa dan tidak dijawab, apakah kita berhenti atau tambah lama berdoa ? Harusnya tambah lama berdoa, tetapi kenyataannnya berhenti berdoa bukan ? Mengapa ? Karena tidak ada Ketekunan.

Suatu waktu ketika saya akan membawakan Firman Tuhan, kemudian saya sembahyang, satu jam tidak dijawab, lalu saya bicara seperti ini : “Saya tahu jamnya masih panjang kok, ya Engkau tidak mau menjawab, Aku tahu Engkau tidak pernah terlambat.” Saya terus berlutut selama satu setengah jam, baru Tuhan mulai berbicara.

Saya bilang lagi : “Lho, ngomong toh. Aku tahu watakMu Tuhan. Aku tahu sifatMu.” Kalau waktunya masih panjang Tuhan ingin mengetahui sampai dimana ketekunan kita. Maka saya rileks saja.

Meskipun mepet, saya datang dan bilang : “Tuhan, waktunya sudah mepet lho. Engkau mau beri ya tereserah, tidak memberi juga tidak masalah.” Langsung Tuhan berbicara : Itu Tuhan !

Tapi jika waktunya panjang, jangan harap kamu sembahyang langsung dijawab, lalu anda bilang apa ? “Ya, kalau begitu sembahyangnya mepet saja.” Betul bukan ? Kita cenderung seperti itu. Kalau sudah kepepet baru sembahyang ngotot.

Ayat Firman Tuhan diatas merupakan suatu peringatan, suatu latihan untuk kita supaya kita melakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan dan lakukan. Seperti lagu : “Allah mana seperti Allahku, Tuhan mana seperti Tuhan Yesusku.” Juga lagu : “Dia melatihku berperang.”

Artinya kita harus benar-benar latihan, kita harus melatih diri, karena iman kita tidak sebesar iman Yesus. Itulah sebabnya kita harus latihan dan mulai bertindak dari yang kecil sampai kepada yang besar. Kapan lagi kalau bukan sekarang ? Apakah akan menunggu sampai anda kejepit baru mau mulai bertindak ?  Kita harus berlatih mulai dari sekarang, tetapi latihan anda dapat mengalami mujijat demi mujijat hanya kalau engkau bertekun.

Coba perhatikan orang yang sudah lama menderita sakit lalu disembuhkanTuhan Penyerahan dalam dia dalam doanya, doanya lebih khusuk. Penyerahan dalam doanya lebih khususk mana sebelum atau pada waktu disembuhkan ? Pada waktu disembuhan bukan ? Sebelumnya biasanya ada sedikit ngomel dan jengkel.

Saya ingat pada saat wanita yang bongkok yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Wanita ini kok batuk, batuknya sudah 18 tahun, untung paru-parunya tidak rusak. Tapi anda tahu, jika Tuhan biarkan delapan belas tahun karena :
1.    Tuhan tahu bahwa ia kuat,.
2.    Untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel dalam hidupnya.

Sebelum mengenal Tuhan Yesus akan sulit sendiri dan susah karena belum mengenal Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat secara pribadi.

Mengapa orang-orang Kristen seringkali tidak mengalami mujijat demi mujijat setiap hari ? Karena mereka tidak mengerti wewenang yang diberikan Allah kepada kita.

Sampai dimanakah wewenangnya Allah ? Kerap kali kita mencuri Kemuliaan Tuha, mengambil wewenang Allah. Dibalik itu kita tidak tahu wewenang kita, sehingga kita tidak bisa bertindak.

Hosea 4 : 6 Umat-Ku binasa karena tidak mengenal l  Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu 1  maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran m  Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Alkitab berkata : UmatKu binasa karena tidak berpengetahuan. Karena ketidak mengertian kita. Sebab itu kita harus belajar dari Alkitab. Yesus menghargai orang yang imannya bertahan, bertekun sampai akhir, maka ia akan melihat kemuliaan Allah.

Ada kesaksian dari sepasang suami istri mereka Hamba Tuhan yang dikirim ke suatu desa yang tidak ada orang kristennya, kehidupan mereka penuh dengan kejahatan, tidak ada yang hidup benar.

Lalu suami istri ini berdoa : “Tuhan sudah enak-enak di kota kok dikirim ke desa, tempatnya brengksek seperti ini dan tidak ada yang benar.”

Lalu Tuhan berkata : “Kalau kamu mau membayar harganya, banyak orang akan bertobat.” Lalu Tuhan berbicara kepada istrinya, malah bukan kepada suaminya, Tuhan berkata : “Berdoa semalam suntuk, seminggu tiga kali, selama setahun, kalau engkau mau memenangkan jiwa-jiwa.”

Istri Hamba Tuhan ini berkata : “Pah, aku disuruh Tuhan untu sembahyang seminggu tiga kali semalam suntuk selama setahun.” “Dengan Siapa ?” tanya suaminya. Istrinya menjawab : “Sendirian” Suaminya berkata : “mana mungkin ! kalau hanya seminggu masih mungkin.”

Kira-kira kalau saudara mendengar seperti itu, apa yang akan saudara katakan ? “Tidak mampu Tuhan.” Kalau belum-belum anda sudah berkata tidak mampu Tuhan, kira-kira anda akan mampu atau tidak ? Tidak ! Karena imanmu adalah iman tidak mampu.

Tetapi istri hamba Tuhan ini tekun, ia melakukan dengan setia. Dia tidak bisa berkotbah, dia hanya bisa berdoa dan bersaksi.

Apa yang terjadi ? Dilakukan dan harganya dibayar. Maka yang terjadi adalah orang yang bertobat berdatangan sampai akhirnya rumahnya tidak cukup untuk dipakai ibadah, akhirnya rumahnya pindah ke rumah yang lebih besar. Ia sembahyang lagi maka jiwa-jiwa berdatangan. Dia banyak memenangkan jiwa hanya dengan ketekunan dan ketaatan kepada Tuhan.

Anda dituntut sembahyang sehari satu jam saja, mungkin anda bilang : “Aduh tidak kuat” Makanya tidak pernah mengalami mujijat bukan ? Karena tidak tekun dan tidak tahu bagiannya dimana, sehingga masalah tidak selesai. Bersambung...

Jatiwangi, 19 April 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat S

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer