Fase Perjalanan Profetis Memerlukan Figure Bapa Rohani

FASE Perjalanan Profetis Memerlukan Figure Bapa Rohani
Pastor Steven Agustinus



Dari Daily Devotion yg kemarin saya tulis, ada satu respon dari salah satu anak rohani saya yg cukup menggelitik. Ini akan menjadi tantangan tersendiri utk kita semua.

Bagi para pemimpin, tulisan dibawah ini akan jd suatu cambuk utk memacu diri kita jd berfungsi lebih akurat di hadapan Tuhan. Sedang bg jemaat tulisan yg ada wajib utk dijadikan sbg sarana utk berkaca & mengevaluasi diri.

Berikut tulisannya:

Ketika saya sedang membaca dan merenungkan daily devotion hari ini (kemarin), maka saya mendapati, fase perjalanan profetis tidak akan pernah bisa melaju ke fase berikutnya tanpa kehadiran seorang bapa rohani. Yang saya maksudkan bukanlah bapa rohani 'jadi - jadian', yang tidak terhubung ke surga dan tidak membawa pola ilahi. Tetapi seorang bapa rohani yang terhubung ke surga dan membawa pola ilahi.
Mungkin saja kita telah berada dalam fase terobosan ilahi, hati kita bebas dari konflik batin. Namun tanpa kehadiran seorang bapa rohani, kita akan kembali 'jatuh-bangun' & terus berkutat di permasalahan konflik batin. Kalaupun kita bertumbuh, minimal kita hanya akan terjun dalam pelayanan konflik batin. Dan akan selalu mengkaitkan permasalahan orang lain dengan konflik batin. Alhasil kita hanya dikenal orang dengan pelayan pemulihan hati yg kita tekuni.
Kita mungkin merasa sudah bertumbuh ke fase penyingkapan firman, namun setiap ayat firman dan pengenalan akan Tuhan yang kita terima akan selalu berbicara mengenai pemulihan hati (pengampunan, berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan orang tua, suami, istri, anak).
Tuhan sesungguhnya tidak menginginkan kehidupan rohani kita berhenti sampai disana. Sama halnya seperti Daud. Tuhan tidak menginginkan Daud hanya menjadi anak muda yang bebas dari konflik batin. Oleh karenanya Tuhan mengirimkan Samuel kepada Daud. Begitupun dengan Timotius, Tuhan mengirimkan Paulus kepadanya agar Timotius tidak hanya menjadi anak muda yg baik dan bermoral saja.

Namun dapat terus bertumbuh mencapai panggilan Kerajaan Surga yang Tuhan tetapkan.
Oleh karenanya, pagi ini saya merasakan RohNya sedang terus bergerak memulihkan para pemimpin rohani yang ada. Untuk menjadikan mereka dpt berfungsi sbg seorang bapa rohani yang membawa pola ilahi dan terhubung ke surga. Karena permasalahan bapa rohani merupakan masalah yang sangat krusial bagi Tuhan (Maleakhi 4:5-6). Jika mereka menolak pemulihan yang datang dari Tuhan, maka sesungguhnya mereka adalah orang yang sangat berpotensi untuk menghambat laju pertumbuhan umat bahkan membawa umat keluar/melenceng dari panggilan

Kerajaan Surga.
Doa saya pagi ini, biarlah Tuhan melembutkan setiap hati para pemimpin rohani yang ada. Dan membawa mereka untuk keluar dari zona keagamawiaan yang ada. Tidaklah wajar jika di Indonesia saja, kita ada banyak memiliki pemimpin rohani namun tidak melahirkan orang - orang yang berpengaruh dan terpandang atas negeri. Tapi saya yakin, perubahan sdg terjadi!
Saya merasa, sedang terjadi percepatan pemulihan dan penyingkapan pewahyuan untuk para pemimpin rohani. Surga sedang terus mendesak dan mengoreksi serta 'menekan' keberadaan mereka untuk segera mengikuti apa yang Tuhan lakukan. Karena waktu pemulihan segala sesuatu segera tiba.

Renungan hari ini (kemarin) membuat saya semakin memahami maksud Maleakhi 4:5-6. Tanpa adanya bapa rohani yang membawa pola dan anak rohani yang taat dan terhubung akurat, maka keadaan suatu negeri dimana mereka berada akan terus mengalami kehancuran. Ketika hati bapa-bapa kembali ke anak, dan hati anak-anak kembali ke bapa, maka pemulihan atas negeri akan terjadi. Umat Tuhan akan senantiasa bertumbuh dalam fase rohani yang semestinya dan mencapai apa yang Tuhan kehendaki, yaitu menjadi orang yang sangat cinta Tuhan dan berpengaruh serta terpandang atas negeri. Melalui orang - orang inilah pemulihan segala sesuatu akan terjadi.

(Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer