KKR Yobel Besar 18 Juni 2015 (1)

KKR Yobel Besar 18 Juni 2015

Hari Pertama  

 
Jurnalis : Bobby Hartanto
 
Ev. Daniel Krestianto

Perjamuan
Masuk dalam ketepatan, buang iri hati, tidak ada tempat untuk mengasihi dr sendiri, tiap kita spesial di hadapan Tuhan. Jangan rindukan kekayaan, terobosan, tapi rindukan Yesus yang empunya srgalanya itu! Jangan urusi orang lain, beresi hidupmu, konekkan dirimu pada Tuhan. Berseru pada Tuhan! Suatu permulaan yang bagus, berseru, jangan jadi calo surga, jangan jadi penonton, ini waktunya! Pendamaian dan pemutihan ini sudah terjadi! Buang semua perasaan tidak baik, masuk dalam persiapan Yobel besar, waktunya hujan awal dan hujan akhir dijadikan 1. Tuhan bersukacita, kita harus ikut sukacita. Pintu gerbang terbuka, masuk dalam hujan awal hujan akhir.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ev. Iin Tjipto

- Bahaya Dalam Lawatan -

Tuhan rindu melawat Bahtera, ini masa lawatan!

Bahaya di dalam lawatan.
Tarian AoC : antara hidup dan mati, antara kutuk dan berkat.

Ketika seseorang berada di suatu masa, itu tidak hanya urusan dirinya sendiri, tapi kita harus punya dampak, mengerti tanggungjawab kita tidak hanya untuk kita, tapi untuk kota, bangsa, dan generasi. Sadar betapa pentingnya kita berada di masa lawatan, bukan hanya berkat, tapi ini bisa berbahaya terjadi kutuk.

Hal-hal yang harus diperhatikan:

Lukas 19:41
41: Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, 

Luke 19:41 (AMP)
41: And as He approached, He saw the city, and He wept [audibly] over it,

Yesus menangis dam berteriak dengan sangat keras, hatinya hancur.

Lukas 19:44 (TB)
44: dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."

Ketika lawatan itu ditawarkan, bagian kita menangkap, merindukan, menghargai, mempersiapkan, atau itu akan berlalu, dan kalau itu berlalu, betapa mengerikannya hal itu, satu batu pun tidak akan ada di atas batu yang lain.

Ada kota yang pernah mengalami lawatan Tuhan, yang dahulu gersang, muncul 7 air terjun, kota itu dipenuhi apel, jeruk sebesar tangan, air menjadi anggur, dll. Tapi mereka tidak mempersiapkan, tidak menghargai semua itu, lebih ingin kekayaan, mujizat, dan lalu dalam 1 tahun semua itu dijadikan makanan babi, bahkan habis tidak bersisa. 7 air terjun, sekarang tinggal 1 bahkan sangat kecil, dan sekarang mereka  dilanda kekeringan.

Ketika engkau tidak tahu menghargai lawatan dan waktu Tuhan melawat kita. Mungkin ada yang berkata lebih membutuhkan uang, kekayaan dibandingkan lawatan, artinya engkau lebih menginginkan apa yang dunia sodorkan. Jangan sampai engkau kehilangan lawatan Tuhan itu!

Luke 19:44 (AMP)
44: And they will dash you down to the ground, you [Jerusalem] and your children within you; and they will not leave in you one stone upon another, [all] because you did not come progressively to recognize and know and understand [from observation and experience] the time of your visitation [that is, when God was visiting you, the time in which God showed Himself gracious toward you and offered you salvation through Christ].

Progress. Apakah engkau bertumbuh di dalam lawatan, tidak bertumbuh dalam pengenalan, dalam pengetahuan, dalam pengertian? Apakah dalam 10 tahun bahtera ini engkau makin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan? Yang seringkali membuat itu tidak bertumbuh adalah karena kebebalan, keras kepala, keinginan manusia. Apa yang engkau pilih sekarang? Menaruh semua yang bukan dari Tuhan lalu mengejar pengenalan, sepakat dengan Tuhan, atau engkau EGP pada Tuhan?

Maukah engkau bertumbuh dalam pengenalan? Makin besar sebuah lawatan, membutuhkan progress, pertumbuhan. Dulu Mahanaim dimulai dari 20 orang, untuk berkumpul mudah, belajar kenal mudah, namun sekarang sudah 2000 orang, butuh yang namanya kemampuan mengenal, membutuhkan progress, membutuhkan tekad, cinta, harapan, pengetahuan lebih banyak. Dibutuhkan korban, unity kalau kita bertekad untuk membuat lawatan ini lebih besar dari yang pernah kita lihat. Semua Tuhan sudah bawa, tapi tetap butuh progress butuh pertumbuhan.

Dibutuhkan 3 hal:
Pengenalan
Pengetahuan
Pengertian

Baik terhadap Tuhan ataupun pada apapun yang Tuhan mau berikan. Tuhan mau beri tambang, toko, dll, tapi apakah 3 hal itu cukup untuk membuat semua itu jadi besar? Banyak yang Tuhan beri, tapi seringkali kita tidak bertumbuh dalam 3 hal ini. Daud memulai dengan 2 ekor, dan dia didapati setia menggembalakan 2 itu. Samuel memulai dengan membersihkan daerah tabut dimana dia tidur. Tapi ada yang dipercayakan 10 orang, bahkan 1 kota, tapi engkau tidak pernah peduli, tidak doling, tidak deklarasi.

Dalam Amplified tadi juga dikatakan mengenai tidak belajar dari pengamatan dan pengalaman. Banyak orang tidak sadar ketika hatinya berubah. Kalau kita tidak belajar dari pengalaman orang, tidak belajar mengamati hidup kita, kita berada dalam bahaya besar.

Tentukan dalam hidupmu, engkau mau stop di sini, atau sekali lagi kita move on, kita perang lebih lagi, kita korban lebih lagi, kita berjalan lebih lagi, kita berlari lebih lagi?

Luke 19:42 (AMP)
42: Exclaiming, Would that you had known personally, even at least in this your day, the things that make for peace (for freedom from all the distresses that are experienced as the result of sin and upon which your peace--your security, safety, prosperity, and happiness--depends)! But now they are hidden from your eyes.

Hari ini Tuhan berikan damai sejahtera, kebebasan, diberikan keamanan, perlindungan, kemakmuran, kebahagiaan. Yang Tuhan ingin beri itu tidak cuma urapan, lawatan, tapi juga prosper. Tapi adakah progress dari pihak kita? Atau kita yang jadi berubah, tidak seperti dulu lagi?

Tuhan masih mau berkati kita lebih lagi, toko, usaha, gudang, tanah, otoritas, mujizat, kekayaan, mobil, rumah, dari pihak Tuhan, Dianakan menambahkan semuanya lagi. Dari pihaknya, tidak ada kecurangan, Dia tidak pernah menahan-nahan, Dia tidak bisa mengingkari janjiNya, masalahnya apakah ada progress hati, kerinduan, menghargai, korban, jalan, perang, lakukan yang Tuhan mau?


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ev. Daniel Krestianto

Tarian AoC
Masuk dan sepakat ada di dalam Yesus.
Seringkali cinta kita sudah berubah, tidak seperti dulu jatuh cinta dengan Tuhan. Seringkali kita tidak didapati setia dengan panggilan kita. 

Kembali pada panggilan yang mula-mula. Memang banyak yang namanya cobaan, caci maki, perkataan yang menusuk di hati, tapi kita sebagai anak Tuhan, mengerti destiny dan panggilan kita tidak boleh berubah, tidak boleh bergeser, tetap fokus pada Tuhan. Apapun yang harus kita alami, itu justru harusnya membuat kita lebih fokus lagi pada Tuhan. Kalau kita berada di tempat benar, seringkali setan berulah, sehingga kita bergeser. Apapun boleh terjadi, tapi tetap fokus dan didapati setia.

Seringkali kita menari / melayani, cuma untuk dilihat. Banyak penari yang menari bukan untuk Tuhan, tapi dalam persaingan, untuk dilihat bagus, untuk dikatakan yang terbaik, tidak mau kalah dari yang lain, tapi tidak menari yang tepat seperti yang Tuhan ingini, kalau tidak, tidak akan ada Yobel besar dalam hidup kita. Miliki hati seperti Kristus, rendah hati dan lembut hati. Buat apa tarian bagus dalam pandangan manusia tapi Tuhan memalingkan mukaNya? Fokus, yang penting Tuhan disukakan. Biarpun banyak cacian, makian, banyak kata orang, tetap jalan dan fokus kepada Tuhan, destiny harus tercapai. Merendahkan hati dan bertobat.

Komentar

Postingan Populer