Kerohanian yang Hidup

Selasa, 24 Mei 2016

Kerohanian Yang Hidup



Bacaan   : 1 Samuel 26:1-16
Setahun : 2 Tawarikh 10-13
Nats       : Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?" (1 Samuel 26:9)


Kerohanian yang Hidup


Apa yang akan Anda lakukan jika berkali-kali diperlakukan dengan jahat oleh orang yang sama? Jika akhirnya Anda membalas dengan perbuatan yang jahat pula, tentu hal itu adalah biasa karena banyak orang melakukanya. Sebaliknya, adalah hal yang tidak biasa jika Anda tidak membalas perbuatan itu sekalipun ada kesempatan untuk melakukannya.

Daud adalah teladan hidup yang melakukan hal tidak biasa itu. Berkali-kali Saul berbuat jahat kepada Daud, bahkan ingin membunuhnya. Meskipun demikian, tidak ada keinginan Daud untuk membalas perbuatan jahat itu. Sebenarnya, banyak kesempatan bagi Daud untuk membalas, bahkan membunuh Saul. Tetapi, Daud merespons kesempatan itu dengan berkata, "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN dan bebas dari hukuman?" (ay. 9). Saat berhadapan dengan orang yang menyakiti hatinya, Daud tetap mengingat Tuhan. Luar biasa! Sikap ini membuktikan bahwa Daud memiliki kerohanian yang hidup, kerohanian yang selalu bergantung dan berhubungan dengan Tuhan. 

Saat menghadapi jahatnya kehidupan, apakah kerohanian kita menunjukkan sinyal kehidupan sehingga kita ingat akan Tuhan? Kerohanian yang hidup pasti ditandai dengan sikap hati yang mudah dinasihati dan tidak bebal. Ia akan melakukan introspeksi ketika mulai melakukan penyimpangan dari kehendak Tuhan. Adapun ketika mengalami kejahatan, ia akan membalasnya dengan kasih dan pengampunan. --Samuel Yudi Susanto/Renungan Harian
KEROHANIAN YANG HIDUP DITANDAI DENGAN SIKAP HATI
YANG MUDAH DINASIHATI DAN TIDAK BEBAL.

Komentar

Postingan Populer