Roh Kita Tidak Tenang





Roh Kita Tidak Tenang
Alarm Hati
Ev. Indriati Tjipto Purnomo



Bahan Renungan :
Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh! w (Yesaya 38:16)

O Lord, by these things men live; And in all these things is the life of my spirit; So You will restore me and make me live. (Yesaya 38:16)

Hari-hari ini iblis akan mencoba memberi kita penyakit, baik secara tubuh, jiwa dan roh, tetapi ini dimulai dengan roh kita yang gelisah. Saat roh kita mulai tidak tenang itu menandakan bahwa roh kita sedang tidak menempel dengan Tuhan dan ada jarak antara kita dengan Tuhan. Ada saatnya kita memanggil Tuhan dan Dia hadir. Tetapi sebaliknya ada saat dimana kita bahkan berteriak tetapi kita tidak dapat merasakan kehadiran Tuhan karena ada sebuah tembok atau block dalam hidup kita dan itu adalah awal dari munculnya penyakit yang akan diberi iblis.

Itu bisa seperti penyakit kambuhan (sering muncul sewaktu-waktu), misalnya ada seorang pezinah yang sudah bertobat tetapi begitu rohnya tidak menempel lagi dengan Tuhan, perzinahan itu bisa timbul lagi. Dia bisa berkata “Aduh kok muncul lagi ya ? Kok saya jadi tertarik lagi ya ?” Atau misalnya ada orang yang sangat pelit dan ketika dia ada didalam Hadirat Tuhan, dia bisa begitu murah hati mengeluarkan uangnya, dia bisa dengan mudahnya memberikan persembahan yang sangat besar. Tetapi begitu rohnya tidak menempel dengan Tuhan, dia akan mulai berkata : “Aduh, pelitku kok muncul lagi ya ? Kasih persembahan seratus ribu saja sudah sayang rasanya.”

Atau yang lain lagi misalnya orang yang suka tersinggung, bisa berkata “Ah di Mahanaim sudah kebal.” Kalau Bu Iin bilang, “Eh kerja yang bener ya !”, kita menjawab, “Ya Bu nanti diajarin lagi ya Bu.” Tetapi begitu roh kita tidak nempel dengan Tuhan hanya karena orang berkata : “Kenapa Bajumu kok lecek ?” kita sudah tersinggung. Itu berarti penyakitnya mulai kumat. Atau misalnya kita dulunya seorang pemalas lalu kenal dan jatuh cinta sama Tuhan, hidup kita mendadak rajin. Tetapi begitu rasa malas mulai datang kita harus sadar dan ingat bahwa sambungan kita dengan Sumber Kehidupan yaitu Roh Tuhan sendiri mulai terganggu.

Kita harus bisa mengenali siapa diri kita sebenarnya. Sejujurnya kita ini adalah golongan orang yang tidak sehat, karena alasan itulah saya menjerit setiap kali ibadah di Mahanaim dan teriak sama Tuhan, “Tuhan sembuhkan aku, saya tahu siapa saya !” Kalau hati saya mulai tidak benar maka saya bisa menjadi sangat kesal pada saat ada orang lain yang mengcopy paste milik kami. Tetapi saya akan cepat sadar dan teriak, “ Waras In ! Ini pekerjaaan Tuhan, ini untuk kerajaan Tuhan dan bukan untuk manusia !” Saya tahu hati saya, ketika hati saya mulai jahat saya bisa menjadi sangat tidak suka kalau ada orang lain yang lebih baik dari saya. Maka dari itu saya teriak kepada Tuhan dan berkata kepada diri sendiri : “Waras In ! Aku ada untuk memberikan bahuku untuk adikku, kakakku, anakkku, saudaraku supaya mereka dapat naik lebih tinggi dan lebih baik dari saya.”

Saya berdoa agar setiap kita memiliki Alarm Hati, sehingga saat roh kita mulai tidak tenang kita akan berteriak, “Waras ! Buat aku sembuh Tuhan. Buat Aku sembuh !”

Bersambung

Jatiwangi, 21 Mei 2016
By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat S

Komentar

Postingan Populer