Abba Ku Panggil Engkau Ya Bapa

ABBA, KUPANGGIL ENGKAU YA BAPA!


Di dalam perjalanan dari Sri Lanka, Ps. Lukas Yoesianto bersyukur kepada Tuhan atas pekerjaan besar yang Dia lakukan di tengah-tengah jemaat baik melalui pelayanan misi ke Sri Lanka, pelayanan ke Maluku Utara ataupun Freedom On The Street.

DIA MERINDUKAN PRIBADI KITA

Di tengah-tengah ucapan syukur itulah Tuhan mengingatkan satu hal, yaitu jangan sampai aktivitas pelayanan membuat kita kehilangan kasih yang mula-mula (Wahyu 2:1-4). Dia begitu senang dan suka dengan pelayanan yang dilakukan jemaat ini. Namun Dia merindukan keintiman dan kedekatan dengan kita. Dia merindukan kita, karena pribadi kita. Bagi Dia pribadi kita jauh lebih berharga dari apa yang kita lakukan dan hasilkan.

Bagaimanapun juga kasih yang mula-mulalah yang Dia inginkan lebih dari apapun. Karena itu Tuhan tidak suka dengan seseorang yang kehilangan kasih yang mula-mula, karenaTuhan kita bukanlah Tuhan yang hanya mementingkan aktivitas pelayanan tetapi hubungan pribadi denganNya yang begitu dekat. Itu seperti seorang anak yang memberikan sesuatu kepada orang tuanya. Orang tuanya menerima dan meletakkan pemberian itu di atas meja, lalu dia memeluk anak itu dan mengatakan, “Barang yang kamu berikan itu bagus tetapi pribadimu jauh lebih menyenangkan.” PANGGIL DIA BAPA

Kata pertama yang Yesus ajarkan di dalam berdoa, "Bapa, dikuduskanlah nama-Mu!" (Lukas 11:2). Abba, Bapa adalah sebutan yang paling familiar dan paling bisa menggambarkan kedekatan antara seorang anak dengan Bapa (Roma 8:15). Karena itu jadilah seperti seorang anak kecil di hadapan Bapa.

JIKA KITA ANAK, KITA JUGA AHLI WARIS

Jika kita anak maka kita adalah ahli waris! (Roma 8:17). Allah tidak mau kehilangan keintiman dengan kita. Sehingga pada waktu Dia berkata kehilangan kasih yang mula-mula maka Dia tidak sedang marah namun Dia sedang katakan, "Aku kehilangan anakKu yang terkasih." Mari nikmati setiap firman karena itu adalah surat cinta Bapa. Masuk penyembahan lebih dalam karena tanganNya selalu terbuka buat kita. Dia menanti kita! Dia merindukan kita. Kita terlalu berharga bagiNya.

Kotbah Minggu, 4/9/2016
Pdt. Lukas Yoesianto
Kemah Daud Ministries Jogja

Komentar

Postingan Populer