Berbuah di Tempat yang Susah

Berbuah di Tempat yang Susah
Ps. Philip Mantofa

 
Lukas 13:6-9
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: ”Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!”


● Tuhan selalu hanya punya Plan A di mata Tuhan karena kita begitu berharga di mata Tuhan. Tuhan tidak pernah mempunyai Plan B dalam hidup kita.
● Kita mungkin pernah gagal di suatu area, tetapi jangan menghakimi diri sendiri. Bangkit kembali itu lebih baik daripada jatuh dan memukuli dada dan menyesali diri. Jangan pernah berusaha menebus dosa kita dengan kemampuan kita sendiri. Kita lebih baik merangkak dan datang ke tahta kasih karunia Allah. Belajar percaya kepada Tuhan.
● Sekalipun lingkungan kita tidak mendukung kita, saat kita hidup di dalam Yesus, Tuhan sanggup membuat kita bertumbuh sekalipun tempatnya sulit, bahkan sampai kita bisa memiliki kebun buah-buahan.
● Pohon ara tumbuh di kebun anggur adalah hal yang tidak mungkin. Pohon ara memerlukan iklim panas sedangkan pohon anggur memerlukan iklim yang dingin. Sekalipun itu mustahil, tapi bagi Tuhan itu mungkin. Pohon ara yang hidup di kebun ara ketika dikutuk Tuhan bisa menjadi kering. Pohon ara sekalipun tumbuh di kebun anggur, ketika Tuhan menghendaki tumbuh, maka pohon ara bisa berbuah-buah lebat.
● Di dalam Yesus, tidak pernah ada pohon di tempat yang salah. Jika saat ini Tuhan meletakkan kita dimanapun, itu adalah kehendak Allah supaya nama Tuhan dipermuliakan. Tuhan itu tidak iseng dan tidak pernah teledor, sekalipun kondisi kita dan sekitar tidak sempurna, Tuhan yang meletakkan kita disana dan Tuhan punya rencana dalam hidup kita.
Look at how great your God is not how big your problems are.
Prinsip Kerajaan Allah =
Jangan pernah main-main dengan prinsip kasih karunia, sekalipun dia ada.

⊙ Ada 3 Divine Timing (Waktu Ilahi) untuk anak-anak Tuhan bisa berbuah :

1. Satu Tahun

● Kita harus intensif dengan hubungan kita di dalam Tuhan Yesus, ini bukan keharusan, tetapi supaya kita lebih mudah dibentuk.
● Satu tahun intensif dengan Tuhan artinya kita lebih baik bersusah-susah dengan Tuhan di awal daripada kita bersusah-susah di akhir. Saat kita punya area kelemahan mengampuni, lebih baik kita mengampuni setiap hari tujuh puluh kali tujuh kali daripada selamanya hidup dihantui perasaan tidak mengampuni. Saat kita jatuh, cepat kembali, bangkit, merangkak, dan mendekat menuju tahta kasih karunia Tuhan.
● Dalam satu tahun pertama kita akan mengalami yang namanya dicangkul dan dipupuk bukanlah hal yang mengenakkan. Kita akan banyak mengalami proses supaya kita bisa menjadi semakin kuat dan semakin dewasa.

2. Tiga Tahun

● Buah yang pertama kali keluar bukan buah dalam hal jumlah / kuantitas, tetapi dalam hal kualitas. Tuhan tidak pusing dengan hasil yang diluar, tetapi apa yang di dalam, yaitu KEDEWASAAN / MATURITY
● Kedewasaan / kematangan itu berbuah ke dalam. Berbuah ke dalam berkata tentang kualitas. Segala sesuatu yang sifatnya pondasi dalam hidup ini selalu diperlukan 3 tahun, kita perlu 3 tahun di SMP dan 3 tahun di SMA. Bayi lahir pun memiliki masa 3 tahun pertama sebagai masa keemasan mereka untuk tumbuh dan mengalami banyak hal.
● Tuhan Yesus bangkit di hari ketiga. Tuhan Yesus membuat mujizat air menjadi anggur pada hari pernikahan ketiga di Kana. Tiga merupakan angka penting dalam pondasi iman kita.
● Kita mungkin tidak melupakan setiap masa kegelapan / kegagalan kita di masa lalu, tetapi masa setelah melewati masa tiga tahun, kita berubah menjadi pribadi yang terlatih yang pikirannya terfokus ke depan, ke arah Yesus, bukan ke masa lalu.

3. Sepuluh Tahun

● Seseorang yang punya bakat, tidak otomatis menjadi seorang juara. Sekalipun kita pintar atau bertalenta dalam area tertentu, tidak tentu kita bisa menjadi pribadi yang besar.
● Menurut riset dari seorang pengajar di Harvard, untuk orang yang berbakat bisa menjadi maestro diperlukan latihan khusus selama 10.000 jam (atau sama dengan 10 tahun). Jangan sia-siakan masa 10 tahun, karena 10 tahun itu cepat.

⊙ Bagaimana kita bisa berbuah di tempat yang sulit? Bersabarlah dan tetap berdoa di dalam Tuhan.
Antara kita dan orang yang kita kagumi hanya sebuah perspektif yang kita miliki yang orang lain belum punya. Sekalipun mereka percaya kasih karunia, justru kasih karunia lah yang membuat mereka melakukan latihan dan kerja keras sedemikian rupa untuk bisa menjadi seorang yang hebat.
Don’t get envy people success, learn their secret. Kita tidak boleh menjadi anak Tuhan yang ompong, ingat kita adalah Singa dari Yehuda.
Perkara-perkara besar selalu terjadi di area yang mungkin. Ketika semua serba tidak pasti, disitulah kita berfungsi dan menjadi terang. Sementara yang lain berkomentar, kita menyelesaikan masalah. Jadilah bagian solusi, bukan bagian masalah. Ketika semua serba mungkin, jadilah pribadi yang mempersiapkan diri, sehingga ketika waktunya tiba, kita akan bangkit dan berbuah lebat.
Di dalam Kristus, setiap kita mempunyai bakat menjadi turn-around man (orang yang mengubah keadaan sulit menjadi berhasil). Jika saat ini kita ditempatkan di tempat yang semua nya serba mungkin (mungkinkah kita berhasil? mungkinkah kita sukses?). Tuhan sedang menunggu orang benar dibangkitkan di area itu.
Tanyalah kepada Tuhan apa peran hidup kita di area itu dan minta untuk Tuhan melahirkan perkara besar melalui hidup kita.
Blessing

Komentar

Postingan Populer