Dipanggil Sebagai Kerub

Dipanggil Sebagai Kerub 

Oleh : Elohim Dancer



Mendatangkan Hadirat dan Kerajaan Tuhan
Dipanggil Sebagai Kerub
Kerub artinya pelayan pribadi atau pelayan khusus. Setiap kita bisa menjadi pelayan khususnya Tuhan jika kita menguduskan diri, mau mengenal hati dan perasaan Tuhan, dan mau terus dididik oleh Tuhan. Kerub selalu berpasangan. Ini melambangkan unity, kerja sama, dan kerendahan hati, penundukkan diri dan kasih. Saudara bisa menjadi kerub-kerubnya Tuhan dengan dalam hubungan suami dan isteri, kakak dan adik, pemimpin dan pekerja, visioner dan pelaksana, sahabat, dan lain-lain. Kerub bukan selalu harus 2 orang tetapi bisa sekelompok pemusik dan sekelompok penyanyi. Ya, sangat luas arti dipanggil sebagai kerub. Semuanya harus memiliki kerinduan untuk menjadi kerub karena kita tidak mungkin jalan sendiri, kita butuh saudara, butuh orang-orang di sekitar kita untuk bersama-sama menyelesaikan yang Tuhan mau. Tanpa kemampuan saling mengasihi, saling melengkapi, saling mengerti, kita jadi makhluk kesepian dan pasti gagal di tengah-tengah kehidupan ini. Makin kita dewasa, makin dengan mudah mengenal orang lain, melengkapi, membantu, dan bekerja sama. Ada 4 tempramen dasar: melankolik si pemikir, plegmatik si pendamai sweet orangnya, kolerik si pekerja keras visioner, sanguine si periang, penghibur, dan kawan semua orang. Jika kita tidak mau mengerti kecenderungan dan bawaan kita masing-masing berbeda, kita jadi menghakimi dan marah dan terus menuntut. Kemampuan keberhasilan tergantung sejauh mana kita bisa bekerja sama. 
Bekerja sama menghasilkan karya besar
Kejadian 11:6 dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan tidak ada yang tidak dapat terlaksana.
Jika kita menjadi kerub sebenarnya ada rahasia besar, apa saja yang kita buat akan berhasil. Salah satu gambaran kerub dalam pujian penyembahan adalah tarian pasangan. Gambaran kerub di dalam pekerjaan adalah partner kerja, sahabat, dan lain-lain. Setiap kerub akan membuat ‘tarian-tarian kehidupan’ artinya gerakan, maneuver, membuat formasi, terobosan, karya-karya yang luar biasa dan menguasai dunia. Dalam buku ini yang disebut tarian dapat berupa tarian sesungguhnya maupun ‘tarian’ kehidupan kita semua.
Menyatukan Kekuatan
Menjadi Kerub
Tuhan telah merencanakan kerub dan sudah mencurahkan isi hatiNya kepada Musa.  
Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya. Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu. Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."
Keluaran 25:18-20,22
Hari itu Tuhan sedang berbicara dengan Musa tentang tabut perjanjian yang merupakan perjanjian dan lambang kehadiranNya di tengah-tengah bangsa Israel. Tabut itu dibuat dari kayu penaga yang disalut emas. Tetapi pada saat Tuhan berbicara mengenai kerub, Tuhan berkata untuk membuat dua kerub. Tuhan sedang berbicara bahwa Tuhan merindukan unity, persatuan saat Dia hadir. Dikatakan juga kerub itu harus dibuat dari emas tempaan. Artinya kerub ini harus dibuat dari emas semuanya, tidak dicampur dengan kayu apapun. Pada saat Tuhan memanggil kita dalam tarian kehidupan ini Tuhan merindukan setiap tarian kita penuh kemurnian seperti emas, dan kita sebagai penari-penarinya siap ditempa dalam didikanNya sehingga yang mengalir dari tarian kita adalah kemurnian dan kekuatan dari karakter dan gelora cintaNya yang ajaib. Emas akan makin murni pada saat mengalami proses pembakaran, sampai titik didih tertentu maka gas yang mengotorinya akan menguap dan semua yang bukan emas, termasuk perak mulai terpisah. Kotoran berbicara mengenai semua yang mengotori hati kita, kemarahan, iri hati, persaingan, mementingkan diri sendiri. Mari kita minta Tuhan selidiki setiap hidup kita, apakah kita menari karena lahir dan ucapan syukur, penyembahan dan cinta kita kepada Tuhan, atau tarian kita sudah berubah menjadi sebuah rutinitas dan kita hanyalah penari yang menari karena sebuah kebiasaan dan bukan lagi karena cinta kita kepada Tuhan. Sampai di satu titik Tuhan juga akan buang semua yang kelihatannya berharga padahal Tuhan tidak suka, kebanggaan kita, kesanggupan manusia kita. Sampai kemurnian itu jadi dalam hidup kita, dan kita menjadi emas murni yang dapat memantulkan bayangan dengan sangat jelas. Sehingga pada saat kita menari, orang akan melihat Tuhan sendiri, melihat visiNya, hatiNya, kerinduanNya akan jiwa-jiwa, melihat cinta dan keselamatan yang Tuhan sediakan, melihat kebesaran dan kemuliaanNya, melihat kekudusan dan kehidupan yang mengalir dari tahtaNya.
Kerub-kerub juga harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas. Hari-hari ini kita nyanyikan bawaku terbang dengan sayap anugerahMu, topang diriku selesaikan destinyku. Tuhan menetapkan destiny yang ajaib dalam hidup setiap kita dan Tuhan memberikan banyak sayap dalam hidup kita untuk membawa kita dalam kegenapan semuanya. Ada sayap anugerah, sayap doa, sayap iman, sayap kebenaran, sayap kemuliaan, sayap kehidupan dan banyak lagi yang Tuhan sediakan. Sayap adalah lambang kekuatan untuk terbang menyelesaikan semua destiny dengan percepatan dan di atas rata-rata. Dikatakan sayapnya saling bersentuhan artinya sayap berbicara kerja keras dan kerja sama, dan juga berbicara mengenai keseimbangan.
Yehezkiel 10:5  Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.
Kekuatan sayap kerub dikatakan seperti suara Tuhan berfirman. Dari ayat ini kita mengerti bahwa pada saat kerub mengepakkan sayap dan menyatukan kekuatan itu seperti suara Tuhan yang berfirman. Jika Tuhan berfirman maka semuanya jadi, maka setiap kali kita berdoa, menari, mengembangkan sayap, kita sedang memberitakan Firman Tuhan dan kita percaya semua yang kita tarikan, yang kita doakan, katakan, deklarasikan dalam kesepakatan akan terjadi. Menembus alam roh dan menjadi daging.
Terbang dengan sayap anugerahNya
Panggilan menjadi kerubnya Tuhan bukan hanya untuk penari tetapi untuk semua orang. Kerub artinya pelayan khusus atau body guard. Tuhan suka dengan orang-orang yang mau menguduskan diri dan menjadi pelayan khusus Tuhan. Kemana Tuhan suruh pergi kita siap maka kita menjadi kendaraannya Tuhan. Tuhan sangat rindu melawat umatNya tetapi sering Tuhan punya kendaraan atau alat yaitu manusia.
Mazmur 18:10  Ia mengendarai kerub, lalu terbang dan melayang di atas sayap angin.
Begitu kita mau, Tuhan akan memakai kita sebagai alat untuk bersaksi, menyanyi, memberi bunga, mendoakan dalam ketepatan sampai terjadi lawatan, kesembuhan, pemulihan keluarga, itu artinya saudara sudah menjadi kerubnya Tuhan. Ada seorang yang Tuhan pakai walau sangat sederhana. Seorang ibu penjahit jubah kami digerakkan mendoakan orang yang lumpuh di dekat rumahnya. Dengan ketaatan dia datang dan mengurapi kakinya. Dalam 1 malam orang ini mendadak bisa berjalan. Tuhan suka dengan ketaatan dan ketepatan. Tuhan suka orang yang berani melakukan apapun walau kelihatannya mustahil. Mari menjadi sederhana dan dengar-dengaran, maka kita menjadi kendaraannya Tuhan. Tetapi tidak bisa Tuhan cerita dan berbicara dengan kita kalau kita tidak mempunyai passion atau ketertarikan soal itu. Kadang Tuhan sangat ingin cerita tentang lawatan, keajaiban, mujizat, tetapi kita tidak punya iman. Karena itu sangat penting menyediakan hati menjadi teman bicara, pasangan yang tepat untuk Tuhan bisa mencurahkan kerinduan dan isi hatiNya. Penting untuk menyamakan irama, passion, derap, dan gerak dengan Tuhan. Tanpa itu kita tidak bisa seperti yang dikatakan mazmur bersahut-sahutan dan menyuarakan lawatan, cinta atau apapun. Kadang sebagai suami isteri kita tidak sehati, tidak punya passion yang sama, jadi kerja sama terhalang. Juga antara pemimpin dan bawahan, tanpa passion yang sama berat untuk berlari cepat. Tarian ini melambangkan kerja sama, bersahut-sahutan kerja antara pemimpin dan anak buah.
Bersahut-sahutan (Deep calls unto deep)
Kejadian 3:24  Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Tuhan berfirman dan mengangkat kerub sebagai penjaga dengan pedang yang menyala-nyala. Kadang Tuhan meminta kita sebagai penjaga kota dan penjaga sesama. Dengan saling mendoakan, dengan deklarasi, memperkatakan Firman, kita bisa menjadi kerub penjaga. Setiap kali akan terjadi sesuatu di Bekasi Tuhan selalu berfirman. Sekali waktu Tuhan menyuruh untuk membangun tembok pujian dan tarian, memperkatakan Firman dan pujian buat setiap rumah. Setelah satu minggu tiba-tiba terjadi angin puting beliung di beberapa tempat di Bekasi. Ada sebuah kompleks perumahan kumuh yang kena, semua habis diterpa angina kecuali rumah anak-anak Tuhan yang membangun tembok. Kiri kanan hancur tetapi rumah anak-anak Tuhan ini tetap berdiri bahkan tidak kena masalah apapun. Itu adalah kerub penjaga dengan pedang yang menyala yaitu Firman Tuhan.
Mazmur 99:1  TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.
Tuhan bertahta dan duduk di atas kerub artinya pada waktu kita menetapkan hati untuk bersatu sebagai kerub maka Tuhan akan hadir. Unity dalam penyembahan akan mendatangkan dan membawa hadirat Tuhan. Tua-tua selalu melemparkan mahkotanya di hadapan Tuhan. Waktu kita menyembah dan menyerahkan kesombongan, kenyamanan, kemalasan, keberhasilan, saat itulah kita mengundang Tuhan atas hidup kita.
The power of Covenant/ Kuasa Perjanjian
Ibrani 9:1-5 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian.
Sepakat adalah kekuatan perjanjian dan covenant. Karena perjanjian maka Ishak, Yakub bahkan bangsa Israel sampai sekarang tetap bangsa pilihan Tuhan. Karena Tuhan tidak bisa ingkar janji dan tidak bisa meninggalkan perjanjian atau covenant. Apalagi yang disahkan oleh darah, lewat pengorbanan Yesus, lewat Roh Kudus, dikuatkan dengan perjamuan kudus setiap kali, itu tidak bisa dibatalkan dan digagalkan.
Tarian kerub melambangkan perjanjian kekal. Ini bicara kesetiaan, pengorbanan, saling memegang perjanjian. Jangan takut dalam hidup banyak persoalan masalah yang harus dihadapi karena covenant Tuhan, kita tidak dibiarkan sendiri, ada tanganNya yang tidak pernah terlambat.
Yehezkiel 10:13-14 Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut “puting beliung”. Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka singa dan yang keempat ialah muka rajawali.
Dalam tarian profetik, kerub menari dengan menggunakan sayap dan pada saat berputar itu seperti roda-roda yang disebut puting beliung. Puting beliung adalah sebuah kekuatan untuk menyapu bersih semua kekuatan lawan, kekuatan untuk membersihkan atmosfer.
Kerub mempunyai 4 muka, yaitu kerub, manusia, singa, dan rajawali. Di satu sisi kita adalah kerub yang saling menudungi, generasi tanpa wajah yang menyembah dan menyerap dari Tuhan dalam segala sesuatu yang kita buat. Kerub juga memiliki muka manusia, yang diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan, yang memancarkan kemuliaan Tuhan. Muka singa melambangkan kita kerub-kerub yang menduduki setiap pulau demi pulau, bangsa demi bangsa untuk kemuliaan Tuhan. Singa mengaum dengan kuat untuk menundukkan setiap lawan-lawannya, manandai setiap teritorial kekuasaannya. Muka yang terakhir adalah muka rajawali. Sebagai kerub kita akan terbang mengatasi setiap badai. Menjadi kerub bukan perjalanan yang mudah untuk setiap kita, tetapi bila kita mau kita bisa meminta dan belajar kepada Tuhan hati yang lembut. Hati yang mau dididik dan dibentuk. Ijinkan tanganNya yang penuh cinta mengukir karakter dan sayap kita untuk makin lama makin kuat dan terbang tinggi.
Tuhan Yang Sangat Menyukai Tarian
Panggilan untuk menari bagi untuk Tuhan adalah panggilan yang sangat berharga. Ini bisa berarti tarian kehidupan atau kita melayani sebagai penari, atau kita menari di kamar sendiri untuk Tuhan. Panggilan yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Tuhan sangat suka dengan tarian karena saat kita menari, seluruh sel kita bergerak seirama untuk menyembah Tuhan dan dengan seluruh kekuatan kita mencintai Tuhan. Setiap nafas kita, bahkan seluruh hati kita mengagungkan kebesaranNya, bersyukur untuk anugerah, berkat, dan juga didikanNya yang mengukir hidup kita. Setiap tetes keringat kita menjadi permata-permata yang dipersembahkan di hadapan Tuhan dan jiwa-jiwa bertemu dengan Tuhan melalui setiap tarian kita.
Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Tuhan mempunyai mood dan gairah yang begitu besar dengan tarian. Ketika kita menari, kita sedang menyatukan antara musik, tempo, irama, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan hati. Dan setiap tarian yang dilakukan dengan iman merupakan sebuah tindakan profetik dari apa yang kita nyanyikan. Tindakan profetik menarik semua yang di alam roh menjadi daging. Semua yang Tuhan siapkan akan segera menjadi kenyataan. Kita dapat berperang, menjarah, bersyafaat, menduduki suatu daerah melalui tarian profetik.

Berperang dan menjarah
Pada saat kita berperang dengan tarian dalam ketepatan dan pimpinan Roh Tuhan, di alam roh iblis sungguh-sungguh dikalahkan dan dihabisi karena Tuhan adalah Jehovah Nissi yang tidak pernah membiarkan DiriNya kalah. Dikatakan di Kidung Agung 6:13 bahwa Tuhan sangat menyukai tarian perang.
Kidung Agung 6:13  Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
Dalam sebuah peperangan kerub harus memiliki hati yang sepakat seperti yang dilakukan oleh pembawa senjata Yonatan.
1 Samuel 14:7 Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: “Lakukan niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat.”
Tuhan juga sangat menyukai tarian karena dengan menari untuk Tuhan kita sedang melatih tubuh, menyehatkan badan, dan memelihara tubuh sebagai bait Allah. Dalam tarian kita melatih setiap otot, kekuatan, keseimbangan, fokus, irama, dan lain-lain. Biarlah kita menyadari dan terus memberikan yang terbaik untuk Tuhan karena Tuhan menyukai proses kita berlatih juga.
1 Korintus 3:16  Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Semua orang bisa menari dari seorang Raja seperti Raja Daud sampai Nenek Miryam yang menari dengan rebana. Tarian tidak terbatas usia dan jenis kelamin, semua kita dapat mempersembahkan tarian di hadapan Tuhan.
Keluaran 15:20  Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.
2 Samuel 6:5  Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.
2 Samuel 6:14  Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.
2 Samuel 6:16  Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.
2 Samuel 6:21-22  Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, —di hadapan TUHAN aku menari-nari, bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."
Siapapun kita bisa menari di hadapan Tuhan, tetapi ada titik di mana Tuhan melewatkan kita di api sehingga kita bisa muncul seperti emas murni. Miryam dan Daud sama-sama menari untuk Tuhan dan membawa satu bangsa untuk menyembah Tuhan dengan tarian. Dikatakan pada waktu Miryam menari maka semua perempuan Israel ikut menari. Pada waktu Raja Daud menari, maka seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan Tuhan. Tetapi Daud dikatakan menari dengan sekuat tenaga, dan mau menghinakan dirinya lebih lagi, itulah yang membawa Daud dalam perkenanan Tuhan, Daud tahu artinya memberikan semuanya, sampai tidak ada yang tersisa lagi. Mari kita berikan yang terbaik yang menyentuh hati Tuhan dan sampai kita dimeteraikan di hati Tuhan, seperti Daud yang namanya terus disebut dan ada di hati Tuhan dari keturunan kepada keturunan, dari jaman ke jaman.
Kekuatan dan Penyerahan
Hari-hari ini Tuhan merindukan tarian yang penuh power. Tuhan juga merindukan tarian pasangan, tarian laki dan perempuan untuk mengembalikan kepenuhan, kelengkapan, unity, kekudusan, dari sejak Tuhan menciptakan manusia. Waktu Tuhan menciptakan manusia laki dan perempuan, Tuhan merindukan dua menjadi satu, tanpa dua menjadi satu tidak akan pernah bisa untuk sempurna pekerjaannya. Sebagian dari sifat Tuhan ditanam dalam pribadi pria, sebagian diimpartasikan dalam wanita. Begitu mereka bekerja sama, mereka saling mendukung dan melengkapi, mereka akan membuat ledakan-ledakan karya, kekuatan dan kehidupan yang ajaib. Laki mempunyai kelebihan, perempuan mempunyai kelebihan dan dua-duanya harus bersatu dalam kekudusan, kebenaran, seirama, dan saling menundukkan diri.
Tuhan begitu menyukai tarian kerub atau tarian unity. Semua yang indah datangnya dari Tuhan, semua yang kuat dan mulia lahir dari hatiNya sendiri. Dunia telah menyelewengkan tarian pasangan ini, tetapi kita dipanggil untuk mengembalikan setiap tarian kepada Tuhan, menggunakan tubuh kita sebagai senjata kebenaran dan bukan senjata kelaliman.
Roma 6:13  Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Beberapa dari kita dilahirkan sungguh-sungguh sebagai penari, dengan tubuh yang lentur dan indah untuk menari. Saya (Nike) bukanlah salah seorang diantaranya, tubuh saya cukup kaku untuk ukuran seorang penari. Tetapi panggilan bukan hanya masalah bakat dan talenta. Panggilan juga tentang hati dan kerja keras melatih diri. Saya dipanggil untuk menari untuk Tuhan sejak kelas 4 SD. Waktu itu tanpa pengertian yang benar, hanya lahir dari hati yang mau menyembah dan menyenangkan Tuhan dari seorang anak 9 tahun. Saya terus menari untuk Tuhan sampai SMA, kemudian itu semua berhenti pada waktu saya kuliah dan bekerja, dan mulai berkeluarga. Sejak saya berhenti menari seperti ada yang hilang dari hidup saya. Keintiman dengan Tuhan mulai berkurang dan semuanya menjadi rutinitas biasa. Pada suatu pagi di sekitar umur 20 tahun saya bangun tidur dengan setiap persendian di kaki saya bengkak dan saya tidak bisa berjalan sama sekali. Dokter berkata saya terkena arthritis atau radang sendi. Saya berdoa dan berobat, kadang membaik, terkadang kembali memburuk. Sampai tahun 2005 saya mulai melayani di Mahanaim dan saya merasakan passion dan hati Tuhan yang sangat besar untuk tarian, saya tidak tahan untuk tidak kembali menari. Hari-hari itu adalah perjuangan cukup berat untuk menari dalam kondisi kaki yang masih sakit. Tapi saya terus menari dan berperang, mulai mendidik setiap sel untuk dalam keadaan apapun tetap menari dan menyembah Tuhan dan tanpa saya sadari kaki saya tidak pernah sakit lagi dan dapat kembali menari untuk Tuhan dengan bebas. Saya sangat belajar bahwa Tuhan akan melakukan segala cara untuk membawa kita masuk dalam panggilan. Setiap sel dalam hidup kita mempunyai destiny untuk menari dan menyembah Tuhan, saat itu berhenti sel-sel saya mulai kacau. Tapi pada saat kembali dalam destinynya, pemulihan, kekuatan double porsi, semuanya jadi bagian kita oleh anugerah dan cintaNya.
Dalam tarian pasangan kita tidak bisa berlatih masing-masing dan kemudian tiba-tiba nari bersama. Kita harus menyamakan ritme, hitungan, teknik lifting, satu dengan yang lain. Dan terutama kita butuh untuk berdoa bersama. Karena tarian profetik bukan hanya masalah keindahan gerakan, semua gerakan kita harus ada artinya dan saat kita lakukan dengan iman itu mengerjakan banyak hal di alam roh. Karena itu pada saat kita berdoa bersama dan berlatih bersama itu membangun kekuatan di roh.
Dalam kehidupan tidak selamanya akan berjalan baik, ada saat-saat kita melihat kelebihan dari pasangan kerub kita, ada saatnya kita melihat kelemahannya. Mari kita responi setiap keadaan dengan tanya Roh Kudus. Sejak awal kita tidak pernah menari karena keinginan dan ide manusia. Kita menari karena ketaatan kita dengan pimpinan Roh Kudus. Mari responi dengan hati yang benar, yang menyukakan Tuhan. Kita ada di posisi kerub tersebut untuk jadi yang Tuhan mau. Kembangkan sayap doa kita, kembangkan sayap iman kita. Kita ada untuk saling melengkapi kekurangan saudara kita, kita ada untuk memberikan bahu kita menjadi pijakan untuk saudara kita bisa naik lebih tinggi lagi. Itulah sebabnya Firman Tuhan berkata kerub-kerub ini sayapnya menudungi tutup pendamaian dan tentunya menudungi satu dengan yang lain. Tarian pasangan juga berbicara tentang saling menudungi dan saling merendahkan diri.
Saling menudungi dan merendahkan diri
Dasar Hubungan Dalam Tarian Pasangan
Tarian pasangan sebenarnya ini sangat ideal kalo ditarikan oleh suami istri, kakak dan adik, sahabat, karena ini membuat pengertian hubungan yang kuat dalam tarian pasangan. Tarian ini juga merupakan tindakan profetik dari hubungan kita dengan Tuhan. Sebagai kerub, yaitu kita adalah kerub-kerub utusan pribadi dan kendaraan Tuhan yang siap melakukan segala sesuatu yang Tuhan perintahkan. Juga hubungan sebagai Bapa dan anak, Bapa yang menggendong anaknya, mengangkat dan membawa kita terbang tinggi, Bapa yang menuntun dan mendidik kita. Tuhan membawa kita untuk mengenal hubungan dengan Dia sebagai Raja dan mempelaiNya dalam tarian keintiman yang penuh gelora cinta dan kasih dalam kekudusan. Penghormatan dan sembah kita sebagai mempelaiNya. Juga hubungan sebagai pasangan kerja seperti pasangan-pasangan orang berkuda untuk menuntaskan sebuah peperangan, pasangan untuk memperbesar kapasitas, hikmat, dan kemampuan untuk menyelesaikan destiny.
Orang tua kadang takut apabila anak-anak mereka ikut dalam tarian pasangan, mereka takut akan menjurus seperti ke arah pacaran atau kenajisan. Tetapi justru mereka yang tidak pernah menari atau bersentuhan dengan lawan jenis sangat rentan jatuh dalam perjinahan. Tarian pasangan melatih dan memaksa kita untuk fokus melatih badan, melatih roh jiwa dan tubuh kita untuk sinkron, mengikuti irama lagu, gerakan, sambil terus menangkap hati Tuhan kemana RohNya membawa kita mengalir dalam tarian. Penari pasangan tidak mungkin berpikir yang macam-macam karena untuk yang laki mengangkat seorang perempuan sudah berat dan tanpa hitungan ketepatan akan jatuh. Yang perempuan harus dalam pose yang tepat untuk diangkat, kalau salah posisi akan menyakitkan untuk keduanya. Setiap latihan dan proses Tuhanlah yang membuat tubuh jiwa dan roh kita menjadi makin kuat.
Saling menopang
Bapa dan Anak
Tarian pasangan menggambarkan hubungan kita dengan Tuhan sebagai Bapa dan anak. Tuhan dengan tanganNya yang kuat akan mengangkat kita pada waktu kita terjatuh, akan menggendong dan membawa kita masuk dalam rencanaNya yang sempurna. Bapa yang mengajar dan mendidik kita, Bapa yang selalu menarik kita ke standardNya.
Yesaya 60:4-7 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.
Dia Bapa yang menyembuhkan segala luka kita dan memberikan cintaNya yang ajaib. Dalam Yesaya 60:4-7 tersembunyi rahasia yang sangat besar mengenai tarian pasangan. Dikatakan anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada saat hubungan dengan Bapa di Sorga dipulihkan, maka kelimpahan dan kekayaan bangsa-bangsa, jiwa-jiwa kedar dan nebayot semua akan dipersembahkan kepada Tuhan.
Karena itu setiap kali kita menari tarian pasangan, jangan lakukan karena rutinitas, tapi lakukan dengan iman dan percaya setiap kali kita menari dengan iman, kita sedang mengalirkan roh pemulihan hati Bapa, yang akan membuat jalur sehingga kekayaan bangsa-bangsa dan jiwa-jiwa seperti disedot masuk ke dalam rumah keagungan Tuhan.
Jika kita bukan penari, kita tetap bisa minta dan pegang janji ini. Setiap kali kita menjadi lemah kita bisa minta digendong Tuhan. Dengan iman kita menerima kasih Bapa yang memulihkan. Ingat anak sulung dan bungsu, keduanya dikasihi. Jadi percayalah ada Bapa yang selalu mengasihi anak-anakNya.
Kasih Bapa yang menopang
Raja dan Mempelai
Tarian pasangan menggambarkan penghormatan dan cinta kita sebagai mempelai yaitu jemaat kepada Tuhan, Raja dan kekasih kita. Kita seperti ester yang berdiri menghadap raja bagi keselamatan bangsanya.
Efesus 5:27  supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Di dalamnya ada romantis dan harmony yang kudus. Tuhan mau kita semua mengalami bukan hanya apa kata orang dan dengar kesaksian saja. Dari muda Ibu Iin minta dibuat jatuh cinta dengan Tuhan saja, minta dibuat mengenal passion, hati Tuhan, sederap dan seirama dengan Tuhan. Tuhan mendengar doanya dan menjawab dengan berkali-kali memberi kejutan, surpise, hadiah yang ajaib. Mulai dari memberi mawar biru dan menyuruh orang mengirimkan anting, kalung, jam mahal dan semua yang begitu intim dan mesra. Sejak beliau sering bersaksi banyak orang mulai berdoa dan banyak orang mengalami kemesraan dengan Tuhan dan pengalaman yang ajaib dari Tuhan tentang cinta Tuhan kepada mempelaiNya. Bahkan beberapa orang bermimpi atau mendapat penglihatan menari dengan Yesus Juruselamat kita. Ya, cintaNya memang ajaib.
Kidung Agung 8:6 Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Raja dan Mempelai
Pasangan Kerja
Yesaya 21:7,9  Apabila dilihatnya pasukan, pasang-pasangan orang berkuda, pasukan keledai, pasukan unta, maka haruslah diperhatikannya sungguh-sungguh, dengan penuh perhatian."Lihat, itu sudah datang sepasukan orang, pasang-pasangan orang berkuda! Lalu berserulah ia, katanya: "Sudah jatuh, sudah jatuh Babel, dan segala patung berhalanya telah diremukkan dan bertaburan di tanah."
Tarian pasangan adalah seperti pasangan orang berkuda yang dikatakan di ayat tersebut. Kereta perang selalu dikendarai oleh dua orang karena kereta itu sangat banyak kudanya,sehingga tidak mampu dikendalikan oleh satu orang. Dua orang ini akan bergantian memimpin dan selalu sehati sepakat sejalan sederap untuk mengendarai kereta perang ini. Kereta perang dan pasangan ini tidak berjalan sendiri namun seirama senada juga dengan kereta-kereta perang lain yang ada dalam pasukan tersebut. Sebagai pasangan kerja, kita saling mendukung, saling menguatkan, saling menutupi kelemahan pasangan kita. Dan biarlah dalam sebuah pasukan yang besar yaitu pasukannya Tuhan sendiri, kereta perang kita ada dalam posisi yang tepat, kecepatan dan ketepatan dan kekuatan penuh. Juga merupakan pasangan untuk bekerja menyatukan hikmat dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas, destiny, panggilan dalam hidup kita.
Secara umum pria lebih focus jadi kalau sudah menyukai pekerjaan bisa menghasilkan mahakarya seperti para koki terhebat adalah pria. Tetapi manajemen sangat dikuasai wanita. Mereka lahir dengan kemampuan multitask, teliti, dan detail. Seandainya ini digabungkan sangat ajaib menghasilkan kebaikan, kekuatan, dan hal-hal yang spektakuler. Pria dan wanita tidak pernah sama cara kerja dan pikir tetapi itu saling melengkapi. Karena itu tarian pasangan mengajarkan toleransi, pengertian, dan saling mengenal kekuatan dan kelemahan satu sama lain. Ini harus diterapkan dalam keluarga, kerja, dan pelayanan
Selesaikan tugas dengan kekuatan penuh
Karakter Yang Tuhan Mau Sebagai Kerub
1.    Kuat
Dalam tarian pasangan banyak dilakukan teknik lifting atau diangkat. Tarian ini menggambarkan bahwa Tuhan selalu menopang, mengangkat kita dengan tanganNya yang kuat dan tidak akan pernah membiarkan kita terjatuh. Dalam tarian ini penari laki harus mengangkat penari perempuan, dalam proses latihan tidak semudah yang dilihat. Kadang tangan bisa terkilir atau yang perempuannya terjatuh, kaki terinjak, dan banyak tantangan lainnya.
Ulangan 33:27 Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: punahkanlah!
Dalam tarian pasangan bukan hanya kekuatan fisik, tetapi kekuatan yang di roh juga harus terus ditingkatkan. Dengan berdoa bersama.
Zakaria 4:6  Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Ini kerinduan Tuhan untuk setiap anaknya makin hari makin kuat dalam segala hal. Kuat difisik untuk melayani, di roh untuk berperang dan untuk beriman.Bagaimana kita bisa membangun kekuatan yaitu dengan doa dan saat teduh, membaca Firman Tuhan dan mendengarkan kaset kotbah, mengalami berjalan bersama Tuhan, dan memelihara tubuh untuk sehat jasmani dan rohani.
Kedatangan Tuhan sudah dekat, sedang pekerjaan masih sangat banyak. Jangan berhenti dan menjadi lemah. Mari kuatkan tangan untuk bekerja. Kuatkan iman untuk tidak menyerah dan terus percaya bahkan waktu tidak ada dasar untuk berharap seperti Abraham tetap berharap. Kuatkan kasih dan jangan menjadi tawar di hari-hari terakhir di akhir jaman ini. Kuatkan sayap doamu untuk menembus setiap kemustahilan dan terbang dalam keajaiban.
Kekuatan
2.    Berani
1 Yohanes 4:18  Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Mengikut Tuhan kalau tidak berani nekad, tidak berani malu, tidak berani mengasihi walau sakit, tidak berani percaya, maka kita tidak akan melihat mujizat dan tidak akan melihat kemenangan yang dari Tuhan. Mari berani untuk bangkit kembali di saat kita terjatuh.
Di dalam tarian pasangan, keberanian untuk mencoba sangat penting, percaya bahwa pasangan kita akan berusaha melakukan yang terbaik. Jangan pernah menyerah untuk melakukan gerakan-gerakan dan teknik yang baru. Semuanya hanya membutuhkan latihan. Makin sering kita berlatih kita akan dapat melakukannya dengan lebih mudah, cepat, dan tepat. 
Keberanian
3.    Seimbang
Di dalam tarian kehidupan kita, baik dalam kerub tarian pasangan, kerub kerja, kerub pemuji dan penyembah, keseimbangan sangat penting. Keseimbangan antara kerja dan istirahat, kasih dan disiplin, pujian dan koreksi, kerja dan menyerah, mau memberikan yang terbaik tetapi ada batasnya. Tanpa keseimbangan pasti akan jatuh. Seperti pesawat terbang membutuhkan keseimbangan, juga burung pada saat terbang membutuhkan keseimbangan. Banyak pelayan yang gugur, keluarga yang hancur karena tidak seimbang. Kita harus belajar banyak dalam keseimbangan

Pengkotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.
Seimbang roh jiwa dan tubuh
4.    Fokus
2 Tawarikh 20:12b  Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."
Kalau mata kita tidak tertuju kepada Tuhan akan kecewa dengan keadaan, pasangan kerub kita, dan semuanya. Kekecewaan ini akan membuat kita menyerah dan ingin pergi dari panggilan ini. Kadang iblis membuat kita melihat dan focus dengan kegagalan, keadaan yang membuat kita kecewa dan marah. Tetapi mari kita melihat Tuhan yang selalu menyediakan jawaban dan jalan keluar. Tuhan yang memberikan pengertian dan mendidik kita di setiap langkah sehingga dengan anugerah kita bisa menyelesaikan dan menuntaskan dengan kuat sampat akhir. Lihat mataNya yang penuh kekuatan, nyala api, dan kehidupan.
Ibrani 12:2  Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Mata yang tertuju kepada Tuhan
5.    Tepat
Sebagai kerub, Tuhan rindu kita menyerap yang dari Tuhan dan melakukan tepat seperti yang Tuhan mau.
Kejadian 6:22  Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Melakukan kehendak Tuhan pada waktu yang tepat, cara yang tepat, komunikasi yang tepat. Jika tidak, semua bisa sangat berbahaya atau membawa kehancuran dan kegagalan. Kita harus meminta roh ketepatan.
Keluaran 36:1  Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab, dan setiap orang yang ahli, yang telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat kudus, tepat menurut yang diperintahkan TUHAN."
Ketepatan (anak panah)
6.    Unity dan Sepakat
Yohanes 17:21-23 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Unity bukanlah keseragaman. Kalau kita mau cara berpikir sama maka itu bukan unity.Unity dapat digambarkan seperti mata dan mulut, semuanya sangat berbeda tetapi diikat menjadi satu tubuh dan satu perintah dari kepala. Kita semua adalah satu tubuh dan kepalanya adalah Yesus. Perbedaan selalu ada dan harus dibawa kepada Yesus. Unity adalah perbedaan yang melengkapi, mutualisme, dan membawa kekuatan. Alkitab berkata 1 orang mengalahkan 1000, 2 orang mengalahkan 10000. Lihat perlipatgandaan yang ajaib begitu kita merger dan unity dengan benar. Suami, isteri, anak, pemimpin, anak buah akan selalu berbeda dengan yang kita harapkan. Tetapi ingat selalu bahwa mereka ada untuk melengkapi kita.
Ulangan 32:30  Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat membuat lari sepuluh ribu orang, kalau tidak gunung batu mereka telah menjual mereka, dan TUHAN telah menyerahkan mereka!
Sepakat
7.    Seirama
Banyak orang tidak seirama dengan Tuhan. Tuhan mau berhenti dia bermain. Malam Tuhan mau bicara kita tidur. Tuhan ingin berlari, kita sedang letih. Ini membuat akhirnya Tuhan berurusan dengan orang lain yang mau menangkap iramaNya. Mari kita belajar menangkap hati dan irama Tuhan. Setiap tarian kehidupan dan langkah kita biarlah mengikuti selera dan gelora hatiNya
Roma 12:16  Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
Dalam tarian pasangan sangat dibutuhkan hati yang mau seirama dengan Tuhan dan satu dengan yang lain. Menyelaraskan semua perbedaan menjadi sebuah harmony yang indah.
1 Korintus 1:10  Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
Seirama
Kesaksian
Stephen dan Nike
Tuhan membawa kami masuk dalam pelayanan tarian dalam usia yang sangat muda. Stephen pertama kali belajar banner di usia 9 tahun. Begitu pula Nike memulai pelayanan tambourine di usia 9 tahun. Usia kami terpaut 15 tahun. Kami melihat sebuah destiny yang besar yang Tuhan tetapkan dalam tarian pasangan ini. Kami merasakan tarian pasangan ini seperti menggabungkan kekuatan. Kami belajar untuk bersahut-sahutan dalam tarian, roh, dan dalam karya yang Tuhan mau. Dalam pasangan kerub kami yang terkuat adalah sebagai visioner dan pelaksana.
Bagi saya (Stephen) tarian merupakan sebuah cara untuk menyentuh yang rohani dan menjadikan di alam daging. Sangat banyak pelajaran, pengalaman, kejadian- kejadian ajaib yang saya alami di dalam tarian. Pelajaran yang paling berharga adalah pada saat saya diajar untuk dapat mengerti hati dan perasaan Tuhan. Itu merupakan anugerah yang luar biasa, di saat kita tahu apa yang Tuhan kita sukai dan inginkan. Salah satu hal yang Tuhan sangat suka ialah tarian. Di saat saya menari dengan segenap hati dan segenap kekuatan. Suatu hal yang supranatural berkali-kali saya rasakan. Mulai dari saya melihat sayap yang begitu besar menudungi saya. Sampai saya merasakan ada kekuatan yang begitu besar menekan tubuh saya untuk tersungkur. Tetapi hal yang dalam alam dagingpun sangat banyak saya rasakan. Saya merasa aliran perkenanan Tuhan tidak ada berhenti membanjiri hidup saya. Begitu banyak berkat, kemudahan, kebaikan Tuhan yang saya rasakan. Bahkan sampai ada saatnya Tuhan mengangkat saya begitu rupa. Tidak pernah karena kebaikan dan kehebatan saya.Tapi benar-benar hanya oleh anugerah dan kemurahannya. Dan sampai sekarang jika hati Tuhan masih ada dalam tarian dan Tuhan berkenan dengan persembahan kami. Itu merupakan anugerah yang sangat ajaib yang Tuhan berikan dalam hidup kami.
Saya (Nike) sangat bersyukur untuk kesempatan yang Tuhan berikan dan hati Tuhan yang selalu dicurahkan untuk kami penari-penari Tuhan. Suatu anugerah yang membuat saya tidak berhenti bersyukur kalau saya masih boleh menari di hadapan Tuhan. Panggilan ini sangat berharga buat saya. Sejak masuk dalam tarian pasangan saya belajar untuk mengenal mood Tuhan, perasaan Tuhan lebih lagi. Saya belajar untuk mengerti panggilan setiap orang sangat berbeda dan tindakan profetik itu sangat mempengaruhi banyak hal. Stephen mempunyai panggilan sebagai raja dan dia adalah lambang untuk memasuki masa Salomo, dan Tuhan pernah memanggil saya dengan Putri Sion, saya tinggal di Cirebon hampir 22 tahun sebelum pindah ke Bekasi. Pada suatu hari ada KKR di Cirebon yang sekarang diganti namanya menjadi Sion. Dalam acara gladi resik tarian kami, kami mengangkat salib yang menyala. Hari itu Pak Petrus Agung sudah mendatangi saya dan berkata, hati-hati kamu angkat salib nanti kamu dibawa ke salib. Tapi detik itu saya tidak menangkap dengan pengertian kata-kata beliau. Tidak lama setelah kami selesai GR ada kabar bahwa ada pihak-pihak yang tidak setuju acara KKR tersebut. Dan akhirnya acara dipindah ke GBI Kalvary. Salib yang kami angkat tidak pada saat dan tarian dan orang yang tepat membuat sebuah kejadian yang mengerikan. Dan Tuhan mau berkata tidak ada satu detailpun dalam tarian yang bohong-bohongan, semuanya itu mengerjakan sesuatu di alam roh. Hari itu kami salah dan bertobat benar-benar di hadapan Tuhan, karena tindakan profetik yang salah. Hari itu yang harusnya KKR memasuki akselerasi masa Daud dan Salomo, tetapi Stephen yang merupakan lambang masa Salomo dan saya yang pernah tinggal di Cirebon/Sion bukan berdiri bagi kota itu tetapi melakukan tindakan profetik yang tidak tepat. Hari ini kami ada karena kemurahan Tuhan, karena perjanjian, dan karena perkenananNya. Kami akan terus mau jadi kerub dan menuntaskan yang Tuhan mau. Kami bersyukur karena kasih Tuhan yang selalu menopang dan menjamin kami. Biarlah setiap tarian dan tindakan profetik dalam tarian menggenapkan kerinduan hati Tuhan akan jiwa-jiwa dan lawatan untuk Indonesia dan bangsa-bangsa. Pondok Daud dipulihkan dan makin  banyak penari yang seirama, sederap dengan Tuhan. Finish Strong!
Erick & Kezia
Sebelum menari pasangan, Kezia hanya menari menggunakan rebana dan alat single lainnya, sedangkan Erick diawali dengan hanya bermain banner. Dan rasanya seperti kurang kuat, karena ternyata setelah mencoba tarian pasangan, kami baru bisa merasakan tarian yang kuat dan tidak, karena banyak gerakan yang menantang dan eye catching dan dapat mempengaruhi sebuah tarian jika kami menari pasangan. Yang kami pelajari untuk pasangan laki-laki, saya (Erick) memaksa fisik saya untuk mempunyai kekuatan untuk mengankat pasangan saya. Tidak pernah mudah untuk mengangkat seorang wanita, karena saya berkali-kali merasakan otot yang terjepit. Beberapa kali sering saling terinjak kaki, punggung yang sakit.  Sehingga secara fisik dapat dikatakan sangat berat. Secara roh, pasangan laki-laki digambarkan seperti Tuhan yang mempunyai kekuatan untuk mengangkat kita, mengontrol hidup kita, menopang hidup kita, Tuhan yang penuh cinta, Tuhan yang menjamin. Sedangkan untuk wanitanya sering sakit di pinggang, karena kebanyakan, pada waktu diangkat, pinggang harus sering dicengkram agar tidak jatuh, memar di lutut, tangan yang sakit, kaki terinjak. Dan pada waktu mencoba gerakan baru, beberapa kali pasangan wanita terjatuh. Secara roh, perempuan menggambarkan kita manusia yang akan terus diangkat, mendapatkan cinta, jaminan, perkenanan. Mungkin untuk sebagian besar orang, tarian pasangan adalah tarian ketidakkudusan, padahal, jika merasakan tarian pasangan itu sendiri, pasangan laki-laki tidak akan sempat berpikir tidak kudus, karena pasangan laki-laki harus konsentrasi agar tidak menjatuhkan pasangannya. Sebagai pasangan perempuan, harus konsentrasi untuk meringankan tubuh. Sebagai penari pasangan pun, harus konsentrasi untuk tempo, konsentrasi dengan blocking, konsentrasi agar menari dengan tepat seperti yang Tuhan mau. Sebenarnya banyak tantangan dalam tarian pasangan ini, tapi kami ingin memberkati orang lain dengan tarian kami. Kami ingin memberikan tarian surga yang berbeda dari tarian orang dunia lainnya. Kami selalu menginginkan hadirat Tuhan yang kuat dalam setiap tarian kami, tidak pernah ada indahnya sebuah tarian, jika itu tidak sesuai dengan hati Raja. Kami berdoa akan ada sebanyak mungkin penari pasangan di seluruh Indonesia dan dunia yang akan mewarnai dunia ini dengan tarian surga
Timothy dan Sita
Sita:
Dulu aku bercita-cita sekolah di Australia, tapi setelah lulus SMA tiba-tiba Tuhan tanya bagaimana pelayananmu di tambourine? Hari itu, aku sama sekali belum tahu apa itu tambourine? Dan aku cari tahu tentang tambourine dan tarian aku mulai melangkah untuk bergabung dengan tim tari yang saat itu ada di gereja tempat aku beribadah. Terus aku melangkah lebih serius lagi dalam panggilanku untuk sekolah tambourine di Malaysia, tapi waktu minta ijin ke orang tua; saat itu Bapakku bilang dia tidak punya uang n sebenarnya dia gak terlalu setuju dengan pelayanan dalam tarian. Buat beliau sekolah tarian tidak punya masa depan dan tidak akan menghasilkan apa-apa, apalagi itu hanya untuk pelayanan di gereja. Akhirnya beliau bilang kalau mau sekolah ya bayar sendiri pake uang tabungan yang ada. Aku melangkah dengan iman; pergi sendiri ke Malaysia sekolah tambourine tinggal di sana dengan teman-teman dr negara-negara tetangga selama 3 bulan dengan uang yang ada. Tapi Tuhan buktikan bahwa DIA adalah ALLAH yg mencukupi. Selesai 3 bulan aku pulang n mujizatnya adalah uang tabunganku masih tersisa banyak. Satu kali waktu acara Desember di Semarang, hari terakhir tim kami Mahanaim disuruh untuk menari di ibadah penutupan pagi hari. Hari itu kondisi badanku demam tinggi 38 derajat Celcius. Pagi itu aku langsung lapor pemimpinku dan  didoakan. Sebenarnya beliau memberi kebebasan untuk aku beristirahat dan tidak ikut menari. Tapi di hatiku Roh Kudus berkata aku harus menuntaskan apa yang harus dituntaskan. Saat itu juga aku ambil keputusan untuk tetap menari dalam kondisi demam tinggi karena HBku drop. Aku hanya berkata sama Tuhan; "Tuhan sekalipun aku harus KAU panggil pulang hari ini, paling tidak aku pulang dalam posisi aku sedang melayani dan menari untuk Engkau." Dan aku terus menari sampai acara ibadah selesai. Walau setelah itu aku harus masuk rumah sakit dalam kondisi HB 2,5. Sebenarnya dihadapan Tuhan itu adalah tarian terbaikku dan merupakan persembahan yang harum karena aku menari tidak dengan kekuatanku tapi benar-benar kekuatan Tuhan. Tarian tidak bisa ditukar dengan apapun, tidak juga dengan nyawaku sekalipun.
Tarian Pasangan membuat kekuatanku berlipat kali ganda. Karena aku tau keterbatasan kekuatanku secara fisik, karena latar belakangku yang sudah disembuhkan dari thalasemia. Dengan tarian pasangan membuat gerakan dan kelenturanku semakin bertambah. Bahkan aku jadi berani untuk melakukan gerakan-gerakan yang sulit bahkan tidak mampu aku lakukan sebelumnya. Kami dipanggil sebagai kerub pelangi karena setiap kali kami berputar ada pelangi atau janji Tuhan yang mengalir dari tarian kami. Secara usia kami berbeda sangat jauh tetapi kami berusaha untuk saling mengimbangi. Ini artinya penundukkan diri dan saling melengkapi. Pasangan menariku juga berusaha menambah kekuatannya secara fisik maupun rohani untuk tetap bisa mengangkatku dalam tarian-tarian dan gerakan-gerakan yang sulit.
Yudha & Sasa
Sebelum menari kerub, Sasa menari dengan flag, sedangkan yudha menari dengan banner saja. Dulu kami tidak pernah berfikir untuk menari kerub, sampai ada acara di mahanaim yang mengharuskan ada kerub. Pertamanya Yudha di pilih untuk nari dengan orang lain tetapi ada perubahan yang akhirnya pun Sasa dan Yudha yang menjadi kerub. Pertama tama biasa saja dan menurut kami susah, dulu kami hanya sujud dan tidak banyak melakukan banyak gerakan. Sampai satu kali tante Iin menegur dengan masalah gerakan yang ada. Beberapa kali kita latihan menari meningkat sedikit demi sedikit. Sampai sekarang pun kita masih mencoba gerakan – gerakan baru. Dalam berjalannya waktu kami tidak hanya berlatih secara skill tapi secara rohaninya. Kami juga belajar apa itu kerub sebenarnya, kegunaanya apa, dan alat apa aja yang kerub pakai. Kami mempunyai beda tipe kerub, Sasa kerub perang tetapi Yudha kerub Otoritas, tapi kami tidak mau hanya itu. Kami mencoba menggabungkan kerub otoritas dan kerub perang, karena dari situ bisa menjadi kuat. Kami belajar bahwa kerub bukan hanya mendatangkan hadirat atau diam di sebelah tahta tapi ternyata kerub itu juga berguna untuk membersihkan atmosphere dan juga melambangkan keintiman, kerub juga bisa sebagai kendaraan Tuhan. Kerub itu berbeda dengan seraphim, seraphim itu mempunyai 6 sayap. 2 menutupi kepala, 2 menutupi kaki, dan 2 untuk terbang. Dan sebenarnya hampir sama, hanya perbedaannya adalah fungsinya, kerub itu untuk turun ke dunia dan seraphim itu hanya berada di surga dan tidak bisa turun. Kerub juga mempunyai 4 wajah tapi seraphim itu sayapnya menutupi wajah. Tante Iin pernah bilang kalau Tuhan suka dengan putaran, maka dari itu kami sering berputar dan berputar jug abs membersihkan atmosphere. Sudah hampir 2 tahun, kami menjadi kerub dan tidak pernah bosan. Tetapi kami mencoba lebih dalam hal skill dan lebih mendalami lebih lagi tentang kerub. Dan hidup kami lebih berwarna dan lebih berkembang dalam Tuhan.
Wawancara
Timothy dan Gabriel
Gaby:
1. Ceritain gimanaTuhan tarik kamu masuk dalam tarian pasangan?
Gimana Tuhan bawa hidupku untuk masuk dlm pelayanan tarian itu sebenarnya cm anugrah, dr kecil sebenarnya aku udah seneng nari, bahkan dari TK udh ikut lomba2 nari. Sampe wktu itu di sekolah ada exkul. Aku ikut, aku enjoy, semangat banget dan aku sangat menikmati yg namanya nari. Cuma waktu itu cuma buat sekedar perform biasa. Dan belum ngerti nari untuk Tuhan tuh gimana. Sampe suatu ketika mulailah yang namanya pelayanan.. Dan aku belajar smua mulai dr tamborine, banner, MD, dan sebagainya. Trus mulai nari di kebaktian-kebaktian. Terus stelah beberapa waktu munculah tarian pasangan.. Aku ga milih pasanganku sama siapa, tapi waktu itu cuma ditentuin. Dan aku nurut aja. Aku mulai kenal yang namanya menari buat Tuhan, mulai ngerti bahwa yang namanya tarian itu ternyata bisa menyukakan hati Tuhan. Bisa mendatangkan hadirat, bahkan sampai membawa lawatan, buatku dipanggil untuk menjadi seorang penari itu bener-bener anugerah doang, karena aku tahu jauh lebih banyak org yang rajin latihan, dan punya skill hebat dlm tarian dibanding aku. Aku ga ada apa-apanya

2. Pengalaman apa yang membuatmu ga akan menukarkan tarian dengan apapun

Sejak ikut melayani dalam tarian aku mulai kenal yang namanya Tuhan, dan buatku itu sebenarnya yg paling berharga di hidupku dimana aku bisa memuji menyembah bersyukur dan menikmati keintiman sama Thn. Ga ada yg lebih indah selain ngeliat Tuhan tersenyum buat setiap gerakan yg kutarikan. Tuhan bahkan bawa aku ke banyak kota, bahkan smpe ke luar, dan hidupku juga diberkati banyak lewat tarian. Lewat tarian aku belajar semua tindakan profetik dan gimana membalikan keadaan. Buatku setiap kesempatan aku mau ambil dan persembahkan buat Thn.. Aku ga akan tukarkan apapun dengan panggilan yang dia berikan, bahkan aku bisa nangis dengan sangat kalo aku sampai berhenti nari. Nari udah jadi kaya hidupku hehe.. :p

3. Ceritakan harga-harga yang harus dibayar, yang bisa diceritakan?

Buat menari, aku mesti bayar harga dengan latian terus!! Latian sampai berjam-jam. Kadang nari sampe semua kekuatan kekuras, sampe badan sakit semua. Kadang harus nari di tengah hujan, nari panas-panasan, nari sampe pulang midnight, bahkan dlu sampe dimarahin ortu karena pulang malem tapi aku belajar buat seimbangin semuanya. Sampe sekarang pelajaranku bagus di sekolah dan selalu rangking. Bahkan bentar lagi mau loncat kelas hehe.. Tapi entah bagaimana dengan semua yg Tuhan sudah beri dan janjikan aku lakuin smua dengan semangat, ga ada beban, penuh cinta, dan aku enjoy banget!


4. Gimana sebelum dan sesudah nari pasangan?

Sebelum nari pasangan aku merasa narinya masih biasa aja, gerakan-gerakan juga masih sedikit terbatas dan ga pernah digosipin sama orang-orang. Tapi setelah nari pasangan aku berasa kekuatan itu lebih nambah lagi 1 mengalahkan 1000, 2 mengalahkan 10000. Banyak hal yg bisa dilakukan dengan nari pasangan.. Pastinya tetep ada cekcok, ada ketidakcocokan, ribut-ribut, tapi smakin sungguh2 nari. Thn itu swmakin bukakan, sekalinya ada yg ga beres dihati. Aku pasti akan bereskan dulu, karena ga mungkin nari dan sebarkan yg negatif. Gimanapun setiap pasangan itu harus punya unity, karena gimanapun juga itu ngelambangin Tuhan dan mempelaiNya. Dulu sempat merasa aneh kalo nari pasangan nanti gimana-gimana, terus digosipin org pacaran dan bla3x.. Tapi sesudah nari pasangan aku ga pernah ngerasain suka / gimana.. Tapi yg timbul itu malah kasih, saling menopang, bantu satu sama lain.. :D
Joshua – Kezia
1. Ceritain gimanaTuhan tarik kamu masuk dalam tarian pasangan?
Joshua :Sebenernya sih, pelayanan tarian tuh udah dari bahtera adanya. Bagaimana dari kecil udah belajar nari banner .Walaupun Cuma ecek-ecek .Sampai akhirnya sekarang dipercayain banyak hal.Karena saya mengerti apa itu tarian dan arti dari setiap gerakan yang saya tarikan, jd dari kecil emang udah nari.
Kezia :Saya ikut nari dari sejak masuk SMP Mahanaim , tapi sih sebenernya sejak denger yang ada namanya tarian profetik dari kaset-kaset kotbah. Sejak denger ttg tarianprofetik aku udh ada passion disitu ,hingga akhirnya ngotot mau sekolah di Mahanaim demi ikut nari bukan belajar hahaha . dan akhirnya Tuhan bawa sejauh ini sampai sekarang :D.
2 Pengalaman apa yang membuatmu ga akan menukarkan tarian dengan apapun?
Joshua :Pengalaman ?? hmm ..Karena saya melihat bagaimana kuasa tarian itu sangat nyata dan sangat real. Itulah yang membuat saya tidak akan menukar panggilan ini!
Kezia : Di bilang pengalaman bukan juga sih , sejujurnya kalau mau keluar dari tarian tuh di hati ada kayak yang hilang aja gitu. Dan sejujurnya aku tau sih ini panggilan saya ,jadi saya akan bertahan sampai akhir demi panggilan yang berharga ini :D!
3. Ceritakan harga-harga yang harus dibayar, yang bisa diceritakan?
Joshua: Wah banyaaak, apalagi nari pasangannya, harganya tuh badan encok, latihan sampe malem, ngantuk, liburan tetep harus latihan, ngatur ini itu, dimarah-marahin, stamina, latihan angkat-angkat tuh sakit dan melelahkan.
Kezia: Harus punya pengertian dan hineni agar tetap unity. Gak boleh main perasaan, karena kalau tidak misalkan pasangan kita bertingkah-tingkah dan membuat kita marah hahaha.. Itu kan bisa jadi salah paham dan tengkar. Harus punya kebiasaan begitu ada kesel tanya ke Tuhan biar kita lihatnya dari sudut pandangnyaTuhan .Nanti jadi ngertid eh dan ga kesel lagi hehee.
4. Gimana sebelum dan sesudah nari pasangan?
Joshua: Nari pasangan tuh lebih rumit lagi, mulai dari digosipin, badan sakit, sampe harus ngertiin pasangan. Saya belajar dewasa dan ngertiin perempuan, buat bekal nanti kalo punya isteri. Ribet banget. Harus unity, gak boleh ada kesel-keselan, ada masalah harus diselesain hari itu juga. Ribet, tapi nari pasangan tuh lebih seru dan keren hahaha.. dan enaknya sih selalu ada partner kemanapun kita pergi, selalu ada yang mendukung dan mensupport :D
Kezia: Sejak nari pasangan aku jadi belajar banyak banget banget, dapet banyak didikan, harus mengerti, harus peduli, harus unity, banyak hal yang penting yang Tuhan ukir lewat tarian pasangan ini. Bersyukur banget bisa nari pasangan :D
Sampai Akhir Dengan Kuat
Mari kita selesaikan dengan kuat semua destiny kita. Kita ada dalam generasi terakhir, pelari estafet yang terakhir. Ada kerub-kerub yang sudah mendahului kita. Ada Abraham-Sara, Musa-Yosua, Barak-Debora, Daud-Abigail, Elia-Elisa, Yusuf-Maria, Paulus-Silas dan banyak lagi pendahulu yang sudah menyelesaikan tugas mereka dalam tarian kehidupan sebagai kerub-kerub. Kita harus lari dan melengkapi, menggenapkan semuanya.
Biarlah buku ini membawa pengertian dan membangkitkan kerinduan lebih lagi untuk menjadi kerubnya Tuhan di akhir jaman yang menyenangkan hatiNya.

Komentar

Postingan Populer