Menduduki Kota lewat arak-arakan (March for Jesus)

Menduduki Kota lewat arak-arakan (March for Jesus) 

Oleh : Elohim Dancer


Hasil gambar untuk Arak-Arakan Tarian Untuk Yesus di Indonesia

Arak-arakan atau March for Jesus adalah sebuah tindakan menduduki sebuah kota bahkan negara yang sangat penting untuk dilakukan oleh gereja Tuhan. Ini bukanlah sekedar pawai atau jalan-jalan biasa. Bila dilakukan dengan benar, akan memberi dampak yang luar biasa.
Kadang kita tidak menyadari bahwa sejak manusia jatuh ke dalam dosa, dunia ini berada dalam kendali si jahat. Karena itu ada penguasa yang memegang kendali atas setiap kota. Itu sebabnya suasana dan kondisi tiap kota itu secara roh sangat berbeda antara satu dengan yang lain. Ada kota yang sangat kuat spirit cinta akan uangnya, atau kemarahan, kemiskinan dst.
Kita – gereja Tuhan – diciptakan Tuhan dengan tujuan untuk berkuasa atas bumi. Kitalah yang seharusnya memegang kendali (Lihat Kejadian 1:26-28). Karena itu ketika kita turun ke jalan-jalan, melakukan arak-arakan, sebenarnya kita sedang mengambil alih kembali otoritas atas sebuah kota bahkan suatu negara.
Alkitab menulis banyak dasar mengapa kita perlu melakukan arak-arakan.
Y Perarakan adalah Pendudukan Sebuah Kota atau Negara yang Tuhan berikan
Kejadian 13:17 menceritakan bagaimana Tuhan memerintahkan Abram untuk menjalani negeri itu menurut panjang dan lebarnya, negeri yang akan Tuhan berikan kepadanya.
Hal yang sama Tuhan perintahkan kepada Yosua, setelah Musa meninggal. Yosua 1:3, “Setiap tempat yang diinjak oleh oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa”. Kata “diinjak” sama seperti pada waktu Tuhan berkata kepada Abraham untuk “menjalani” negeri itu, yang artinya ‘menjalani bersama-sama’ (to walk, to march forth). Semuanya tergantung kita seberapa kita mau menjalani negeri yang Tuhan berikan kepada kita.
Dalam bahasa Inggris salah satu kata yang dipakai adalah MARCH. Dan ternyata kata ini mempunyai akar kata MARK atau yang artinya menandai atau membuat batas. Jadi sebenarnya dengan kita turun untuk menjalani, melakukan arak-arakan doa keliling, kita sedang menandai daerah pendudukan untuk kita serahkan kepada Tuhan.
Dalam Matius 11:1 Alkitab menulis bagaimana Tuhan Yesus sendiri berjalan di kota-kota bersama murid-muridNya. Bahkan dikatakan di Lukas 8:1 Yesus BERJALAN dengan ke-dua belas muridNya dari kota ke kota dan dari desa ke desa. Yesus menjalani seluruh tanah Perjanjian pada masa itu. Dia mengajar dan memberitakan Injil, serta mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan orang sakit.
Kisah 10:38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Y Untuk melucuti kekuatan musuh
Rasul Paulus menulis dalam Kolose 2:15 Ia (Yesus) melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenanganNya atas mereka. Alkitab versi the Message menggambarkan dengan lugas sbb: “He stripped al the spiritual tyrants in the universe of their shame authority at the Cross and marched them naked through the street” (mengarak mereka telanjang di jalan-jalan). Rasul Paulus melakukan perjalanan kebanyakan dengan berjalan kaki, menjalani negeri, memberitakan Injil ke tempat-tempat yang Tuhan tentukan baginya. Dan kita perlu mengingat perintah Agung Tuhan Yesus bahwa Injil harus diberitakan ke seluruh dunia baru akan tiba kesudahannya.
Y Perarakan adalah Cara untuk Mendeklarasikan Kemenangan dan Beria-ria di hadapan Tuhan
Jadi waktu kita melakukan arak-arakan dan turun ke jalan sebenarnya kita sedang mendeklarasikan kemenangan Kristus dan menyatakan semua kuasa musuh dan kegelapan sudah dilucuti dan kita menyatakan pemerintahan Tuhan atas kota/ negeri tersebut.
Y Perarakan menyatakan kerajaan Allah ditegakkan
Di Perjanjian Lama, Raja Daud pernah melakukan arak-arakan membawa tabut Tuhan masuk ke Yerusalem. Ketika tabut dibawa masuk ke Yerusalem, pada saat itulah Kerajaan Tuhan ditegakkan.
2 Samuel 6:14-15 menuliskan: “ Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. Daud dan SELURUH orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala”.
Y Perarakan Memberkati dan bernubuat atas kota/negara tersebut
Ketika kita menjalani suatu kota dalam suatu arak-arakan, kita memberkati kota. Kita lakukan melalui perkataan kita, serta juga melalui perbuatan.
Destiny, nubuat serta firman yang kita perkatakan dengan iman dan otoritas, akan terjadi. Kita juga dapat memberkati penduduk kota dengan memberikan pemberian seperti permen, coklat dll untuk menyatakan kasih Tuhan terhadap penduduk kota tsb.
Y Dengan perarakan kita menjarah kekayaan musuh
Ketika kita berjalan bersama Allah dalam arak-arakan, kita sedang mengikat musuh-musuh kita, sehingga kita dapat menjarah kekayaan musuh.
Yesaya 45:14 Beginilah firman TUHAN: "Hasil tanah dari Mesir dan segala laba dari Etiopia dan orang-orang Syeba, orang-orang yang tinggi perawakannya, akan pindah kepadamu dan menjadi kepunyaanmu, mereka akan berjalan di belakangmu dengan dirantai; ...
Y Kita mendapat hak untuk melakukan kehendak Allah, semua akan terbuka
Ketika kita mengambil dan menduduki tanah/kota tersebut, kita berhak mengabarkan injil, memulai usaha, sekolah dll.
Apa yang sesungguhnya terjadi di alam roh, ketika anak-anak Tuhan melakukan arak-arakan dengan tepat? Kita akan melihat apa yang raja Daud sampaikan di Mazmur 68.
Mazmur 68:2, Allah bangkit maka terseraklah musuh-musuhNya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapanNya.
Saat kita melakukan arak-arakan maka kerajaanNya ditegakkan, Semua kuasa kegelapan diusir dan dibersihkan. Alkitab menulis bahwa Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuhNya.
Mazmur 68:4, “Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, mereka bergembira dan bersukacita.”
Ini menggambarkan puncak sukacita, kegirangan, roh kemenangan dan sukacita. Saat arak-arakan ini kita tidak boleh diam tetapi melakukan deklarasi dengan kuat, memainkan banner, membunyikan sangkakala, menari dan bersorak dengan kuat.
Y Perarakan adalah Mempersiapkan Jalan bagi Raja
Mazmur 68:5, “Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah namaNya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan. NamaNya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapanNya!”
Pada saat kita naikkan Pujian, Mazmur dan Penyembahan kita sedang membuat jalan bagi Tuhan. Saat kita melakukan arak-arakan, kita menyanyi, menyembah, meninggikan Tuhan, sebenarnya kita sedang mempersiapkan jalan bagi kedatanganNya kedua kali. Alkitab vesi The Message dalam Yesaya 45:13, menggambarkan bagaimana Tuhan menggelar karpet merah bagi Koresh. Inilah saatnya bagian kita dengan anugerah dan kekuatan RohNya, dengan arak-arakan menggelar karpet merah untuk kedatangan Tuhan Yesus kedua kali sebagai Raja.
Y Perarakan adalah Peperangan
Mazmur 68:8, “Ya Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umatMu, ketika Engkau melangkah [AMP; marched] di padang belantara, Sela”.
Tuhan maju berperang di depan umatNya, saat kita melakukan arak-arakan. Dikatakan bumi bergoncang dan mencurahkan hujan yang memulihkan tanah dan Tuhan mencurahkan kebaikan dan memenuhi kebutuhan orang yang tertindas [ayat 9-11].
Mazmur 68:12, “Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang menyampaikan kabar baik itu merupakan tentara yang besar:”
Kita perlu menyerukan kebenaran, kabar baik. Kita merupakan tentara Tuhan yang besar. Lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai musuh-musuh kita. Sebagai tentaraNya, kita dipersenjatai dengan pedang Roh dan senjata rohani yang penuh kuasa. Arak-arakan juga merupakan sebuah peperangan rohani.
Mazmur 68:25, “Orang melihat perarakanMu, ya Allah, perarakan Allahku, Rajaku, ke dalam tempat kudus.”
Ketika orang-orang melihat perarakan, sebenarnya mereka sedang melihat perarakan Allah, perarakan Raja yang akan dilihat.
Y Perarakan menyatakan kuasa Allah
Mazmur 68:29, “Kerahkanlah kekuatanMu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatanMu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami.”
Tuhan yang bertindak bagi kita. Inilah perarakan! Tuhan yang bertindak bagi kita. Tuhan mengerahkan dan mendemonstrasikan kekuatanNya.
Y Bagaimana mempersiapkan suatu arak-arakan?
Pendudukan tidak pernah bisa dilakukan tanpa persiapan. Tanpa persiapan, pendudukan tidak akan punya dampak yang kuat.
ÿ Pemetaan/Pengintaian
Karena itu setiap kali kita akan menduduki suatu wilayah, harus dibagi perwilayah dan dibuat pemetaan dengan jelas, setiap wilayah ada pemimpin yang bertanggung jawab. Kemudian mulai diikat roh-rohnya, memperlemah semua kekuatan musuh. Sebagaimana Yosua mengirim pengintai, setiap kita harus mengirim pengintai dan tahu bagaimana mengikat setiap roh-roh. Itulah tugas pengintai.
Mrk 3:27 Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
ÿ Membangun tembok perlindungan
Kalau sudah mendekati waktu perang, pribadi demi pribadi harus memperkatakan pengakuan dan deklarasi untuk membangun tembok perlindugan di sekeliling kita. Setiap pengakuan yang kita ucapkan itu akan terjadi, lakukan persiapan dengan benar. Latih untuk belajar mentaati apakah Roh Kudus katakan kepada kita, karena kita tidak tahu musuh apa yang sedang kita hadapi. Kita mungkin saja digerakkan untuk berpuasa, melakukan perjamuan kudus, memperkatakan Mazmur 91, membaca Alkitab dsb.
Bangun tembok berlapis-lapis supaya kemenangan saudara mutlak dan tuntas. Setidaknya ada 3 lapis tembok:
1.      Tembok pujian : kita bisa memuji Tuhan mengelilingi rumah/kota
2.      Tembok berapi: bahasa roh dan bawa banner api atau lambang api atau api asli mengelilingi.
3.      Tembok pengakuan iman. Iman itu harus diucapkan berupa pengakuan dan deklarasi
ÿ Pengurapan
Alkitab mengisahkan bagaimana banyak hamba Tuhan diurapi. Bahkan arti kata Kristus sendiri adalah “Yang Diurapi.” Karena itu setiap orang harus mengurapi dirinya sendiri-sendiri, setelah itu sepatu yang akan dipakai disemprot tumen (Tujuh elemen: air, minyak, garam, tepung, anggur, susu, madu). Ketujuh elemen ini merupakan tanda tujuh perjanjian yang kita perkatakan di kota yang kita jalani dan duduki.
Air:      pentahiran, Air Kehidupan, ketenangan dan pengendalian diri
Minyak: perlindungan, pemeteraian
Garam:            Pengaruh yang ilahi, perjanjian garam
Tepung:           Kehidupan, kelimpahan
Anggur: Darah Yesus
Susu:   Kemurnian, Pertumbuhan, penggenapan janji Tuhan
Madu:  Kemanisan, kekuatan, kelimpahan, penggenapan janji Tuhan
ÿ Mengambil jatah dan bagian kita
Banyak orang mau perang tetapi tidak ada persiapan. Pelajari setiap tempat penting dan daerah yang akan kita datangi dan perangi roh apa dan ambil roh apa. Siapkan ayat untuk setiap daerah, karena untuk setiap daerah itu ada ayat khusus. Misalnya kita mau ke daerah Kana, Tuhan berkata bahwa pemulihan keluarga, urapan, anggur yang terbaik itu ada di situ. Tetapi juga disitu bahaya, ada orang-orang yang kehabisan anggur artinya ada orang-orang yang kehabisan karena tidak ada persiapan, salah perhitungan. Tetapi di situ juga ada kekuatan mujizat untuk tempat anggur baru.
Apa yang dilakukan dan ada di dalam arak-arakan?
2Sam 6:14-15 mencatat minimal ada 3 (tiga) hal yang bisa kita buat: Tarian, sorak (yel & doa), bunyi sangkakala (pujian & musik).
1.      Tarian
Ketika kita turun ke jalan, kita harus mempersiapkan penari-penari kota (bisa gabungan dari gereja-gereja, persekutuan, sekolah, yayasan, panti asuhan, dll). Ajari mereka tentang tarian profetik yang membalikkan keadaan. Lengkapi dengan kostum dan alat-alat tari yang dibutuhkan. Bawa turun panji 4 wajah sebagai lambang pemerintahan Tuhan dinyatakan, kibarkan panji-panji. Tiap penari harus melakukan segala sesuatu dengan iman dan pengertian yang benar.
Catatan: Untuk detail tentang tarian profetik dapat di baca di buku saku DVD tutorial Mahanaim.
2.      Sorak
Sorak atau yel-yel yang kita buat adalah perkataan iman kita. Semua merupakan doa kita untuk apa yang kita perkatakan itu akan terjadi atas kota. Ketika kita memperkatakan firman yang tepat, ini seperti batu-batu yang dilemparkan Daud untuk membunuh raksasa.
3.      Bunyi sangkakala
Waktu sangkakala ditiup maka itu akan menjadi tanda semboyan untuk mulai maju dan menaklukkan lawan. Perdengarkan pujian, lagu yang merupakan doa kita untuk bangsa ketika kita melakukan arak-arakan. Selain itu bunyi-bunyian juga merupakan sebuah alat yang sangat berkuasa di tangan kita. Kita bisa menggunakan alat-alat rumah tangga seperti galon, botol (diisi biji-bijian), kaleng, ember, panci, kentongan, peluit, dsb sebagai alat-alat perkusi. Ketika kita membunyikan bunyi-bunyian ini, sebenarnya kita sedang mengacaukan strategi musuh. Kita sedang menghalau mereka pergi.
Catatan: Beberapa lagu dari album The Journey (Mahanaim) dan Aku Memotret Indonesia (JKI Injil Kerajaan) bisa dipakai karena sudah dikemas sebagai lagu untuk bangsa.
Di beberapa kota, arak-arakan bahkan membawa obor sebagai tindakan profetik menyalakan api lawatan bagi kota. Atau juga sebagai tindakan profetik membakar semua kenajisan. Ada juga kelompok anak-anak ikut dalam arak-arakan. Hal ini sebagai tindakan iman bahwa lawatan Tuhan bukan hanya untuk kalangan usia tertentu. Ada juga kelompok profesi yang terdiri dari berbagai macam profesi seperti dokter, tentara, olahragawan, satpam, perawat, pegawai negeri, guru, nelayan, petani, badut, musisi, dll. Mereka bisa diajak ikut dalam arak-arakan sebagai tanda lawatan kegerakan Tuhan akan terjadi di seluruh bidang yang ada, di seluruh lapisan masyarakat.
Arak-arakan dapat juga disertai dengan spanduk bertuliskan perkataan profetik untuk kota (misal: JAKARTA AMAN, MEDAN DAMAI, MAMUJU SEJAHTERA, MANOKWARI BANGKIT, AMBON MAJU, BATAM BERSATU, KENDARI JAYA).
Apa yang harusnya gereja Tuhan buat setelah arak-arakan?
2 Sam 6:18-19
18  Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.
19  Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Gereja punya tanggung jawab memberi makan kotanya.
Ingat, kita baru saja membersihkan atmosfir kota dengan arak-arakan turun ke jalan, doa keliling. Jangan sampai terjadi seperti apa yang Yesus sampaikan dalam Mat 12:43. Isi kota dengan segala yang baik, gereja Tuhan harus menjadi jawaban, menjadi bapak atas kota!
Matius 12:43
43 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
44  Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur.
45  Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."
Gereja harus mengerti bahwa ketika kita membersihkan kota (dengan doa keliling, peperangan rohani, arak-arakan), itu bukan hanya sebuah tindakan sekali. Setelah itu, gereja harus terus berdiri buat kotanya. Tuhan mencari tetap ada orang yang mau mendirikan tembok, berdiri mempertahankan negeri. Itu sebabnya kita mempunyai tanggung jawab untuk membangun pasukan di tiap kota.
Yehezkiel 22:30
30 Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, ...
Hal teknis persiapan arak-arakan
1.      Bangun pasukan penari & pemain perkusi kota. Bisa dilakukan melalui undangan pelatihan ke gereja-gereja lokal, persekutuan, sekolah, yayasan, panti asuhan. Persiapkan kostum, alat-alat tarian, alat-alat dan perlengkapan perkusi (galon, botol yang diisi biji-bijian/kerikil, ember, panci, kentongan, bedug, cymbals, stick bambu, dll). Juga kalau memungkinkan siapkan mobil dengan sound system (bisa menggunakan speaker dan power TOA, dengan minimal 1 microphone) dan 1 (satu) MP3 player untuk memutar lagu-lagu pujian.
2.      Tentukan rute arak-arakan. Pilih jalan yang cukup lebar supaya arak-arakan yang kita buat tidak terlalu mengganggu lalu lintas karena akan menutup sebagian badan jalan. Dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan orang lokal atau bahkan meminta petunjuk dari kepolisian setempat.
3.      Urus ijin turun ke jalan dan/atau meminta pengamanan dari kepolisian. Biasanya jika jumlah peserta arak-arakan dalam kisaran ratusan, maka ijin turun ke jalan cukup diajukan ke Polsek setempat (daerah di mana kita akan buat arak-arakan). Tapi jika kemudian arak-arakan kita dilanjutkan dengan acara yang mengumpulkan jumlah massa yang banyak, maka harus mengurus sampai ke Polres atau meminta petunjuk dari pihak kepolisian. Jika ada orang lokal yang bisa menolong untuk pengurusan ijin akan lebih baik.
4.      Di beberapa kota, arak-arakan dapat dikemas dengan bungkus kegiatan sosial seperti: pembagian sembako, kegiatan donor darah, pasar rakyat, dll. Jadi arak-arakan dapat dikatakan merupakan bagian dari opening ceremony. Tapi harus juga mengurus ijin keramaian atau ijin acara.
5.      Jika menemukan alun-alun atau lapangan umum, arak-arakan dapat dilakukan tanpa mengurus ijin. Hanya dengan catatan kita tidak turun ke jalan, jadi hanya keliling di dalam lapangan atau di trotoar jalan (tempat pejalan kaki).
6.      Sebaiknya siapkan minimum minum untuk peserta arak-arakan.
7.      Tidak ada jumlah minimum dalam arak-arakan, semakin banyak akan semakin baik. Hanya memang semakin banyak peserta arak-arakan, persiapan kita akan makin kompleks.

Komentar

Postingan Populer