Meraih Janji Tuhan

Meraih Janji Tuhan

Riva Sinjal


“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1

Sebagai umat Kristen kita diminta untuk dapat melihat segala sesuatu dengan “kacamata” Allah. Dengan melihat segalanya dari sudut pandang Tuhan, maka kita dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup kita. Tidak ada segala sesuatu yang terjadi tanpa seijin Tuhan. Dan tidak ada sesuatu terjadi hanya kebetulan saja. Tuhan selalu punya rencana dalam setiap hal yang kita alami. Dan Dia selalu menyediakan yang terbaik bagi hidup kita. *courtesy of PelitaHidup.com
Tetapi tidak demikian yang terjadi dalam banyak kehidupan umat Kristen. Banyak yang selalu protes akan apa yang sedang mereka alami. Timbul berbagai pertanyaan mengapa hal ini terjadi, mengapa hal itu terjadi, mengapa Tuhan ijinkan semuanya dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul ketika segalanya tidak berjalan seperti yang kita harapkan.

Dalam keadaan seperti ini kita seakan hanya dapat melihat ada tembok besar yang menghalangi langkah hidup kita. Tidak ada jalan keluar lagi dan segalanya sudah menjadi berantakan. Kita tidak mengerti bahwa sebenarnya ada berkat yang Tuhan sediakan di balik tembok tersebut. Kita harus mengalami terobosan agar dapat meraih berkat yang telah tersedia.

Lalu bagaimana kita dapat mengalami terobosan dan melihat bahwa Tuhan telah menyediakan yang terbaik bagi hidup kita?

1. Melihat Dengan Mata Iman

Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.” Ibrani 11:11



Abraham sadar bahwa secara fisik dia dan istrinya sudah tidak mungkin lagi memiliki anak, karena sudah lanjut usia. Tetapi dia belajar melihat dengan mata imannya bahwa Tuhan sanggup menggenapi apa yang telah dijanjikanNya. Dan Tuhan tidak lalai menepati janjiNya kepada Abraham untuk memberikan seorang anak.
Abraham mengandalkan imannya untuk melihat apa yang Tuhan sediakan jauh di depannya, sehingga ia memperoleh apa yang telah dijanjikan kepadanya.

2. Bangkit Dari Keterpurukan

Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.” 1 Raja-raja 19:8 *courtesy of PelitaHidup.com
 

Setelah mengalahkan empat ratus lima puluh orang nabi-nabi baal, Nabi Elia mendapatkan ancaman oleh Izebel. Izebel sangat marah atas perbuatan Elia dan ingin membalasnya. Elia menjadi sangat ketakutan dan kabur ke padang gurun. Di sana ia merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya. Tetapi Tuhan mengirimkan malaikatNya untuk menolong dia. Tuhan menyampaikan pesanNya agar Elia bangun dan bangkit dari keterpurukannya. Dia menyelesaikan tugas-tugas besar yang Tuhan sediakan baginya. Dia tidak mau terintim



Menyadari apa yang Tuhan sediakan di balik setiap masalah yang kita alami tidaklah cukup. Kita harus bangkit dari keterpurukan. Kita harus bangkit dari kesedihan, kekecewaan, sakit hati dan keputus-asaan yang kita alami.

Lepaskan dan tinggalkan segala perasaan tersebut, bangun dan bangkit untuk meraih berkat yang Tuhan sediakan bagi kita. Ada perkara besar yang telah Tuhan sediakan bagi kita yang mau bangkit.

3. Raih Janji Tuhan Dengan Iman

dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” Bilangan 14:7-8
 *courtesy of PelitaHidup.com
Ketika Bangsa Israel akan memasuki Tanah Perjanjian, mereka mengirim dua belas orang pengintai untuk melihat keadaan di sana. Setelah mengintai, sepuluh orang mengatakan bahwa negeri tersebut diduduki oleh para raksasa, dan tidak mungkin dapat dikalahkan (Bilangan 13:32-33). Hanya dua orang pengintai, yaitu Yosua dan Kaleb, yang tetap berkeyakinan bahwa Tuhan pasti akan membawa mereka masuk ke Tanah Perjanjian dan merebutnya dari tangan musuh.


Tuhan telah menyediakan berkatNya bagi kita. Walau demikian ada rintangan-rintangan yang memang harus kita lalui. Tidak sedikit dari rintangan tersebut yang membawa kita kepada duka. Tetapi Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

Bangsa Israel dibawa berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun bukanlah tanpa maksud. Tuhan mengajar banyak hal kepada Bangsa Israel. Demikian pula dengan kehidupan kita. Tuhan sedang mengajar kita dalam berbagai masalah yang kita hadapi. Tuhan ingin agar kita dapat terus melihat janjiNya dan percaya bahwa Dia akan memberikannya kepada kita. Dan Tuhan ingin agar kita pergi meraih janji yang telah disediakan tersebut.

Jangan takut akan berbagai rintangan yang ada. Percayalah bahwa tangan Tuhan akan menuntun kita kepada kemenangan. Yakinlah bahwa Tuhan selalu menolong kita. Lihat janji Tuhan dengan mata iman, bangkit dari keterpurukan dan raih janji Tuhan dengan iman. Haleluya!
.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8:28

Komentar

Postingan Populer