DOSA-DOSA YANG MELAWAN ROH KUDUS

DOSA-DOSA YANG MELAWAN ROH KUDUS


Oleh : Billy Graham


Menghujat Roh Kudus (Injil Matius 12:22-32)

* MATIUS 12 : 22-32 ( baca seluruhnya)
12:31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
12:32 Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.



Semua dosa manusia terhadap Roh Kudus tak ada yang lebih buruk daripada dosa menghujat Dia. Alasannya jelas sekali: Dosa itu tak dapat diampuni. Semua dosa lain terhadap Roh Kudus dapat saja dilakukan oleh orang percaya.

Kita dapat bertobat daripadanya, diampuni, dan mulai lagi secara baru. Tidak demikian dengan menghujat Roh Kudus. Dosa ini diperbuat oleh orang-orang yang tidak percaya dan sering disebut "dosa yang tidak dapat diampuni". Dosa ini dilakukan oleh musuh Yesus ketika mereka menuduh Dia membuang setan dengan kuasa setan setelah dengan jelas Ia menjelaskan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa dari Roh Allah.

Bagi saya, tak ada seorang pun yang telah melakukan dosa ini yang masih diganggu, diyakinkan, dan ditarik terus oleh kuasa Roh Kudus.

Selama Roh masih bergumul dengan seseorang ia belum melakukan dosa yang tak dapat diampuni ini. Tetapi bila seseorang itu telah melawan Roh Kudus sehingga Ia tidak lagi bergumul dengannya, maka orang itu berada dalam bahaya kekal. Dengan kata lain, dosa yang tak dapat diampuni menyangkut penolakan kepada Yesus Kristus yang tak dapat ditarik kembali.

Saya percaya bahwa inilah yang dibicarakan Stephanus dalam khotbahnya tak lama sebelum ia mati bagi Kristus. Dalam khotbahnya ia berkata, "Hai orang-orang yang keras kepala ¦kamu selalu menentang Roh Kudus" (Kis. 7:51). Menurut konteksnya jelas bahwa Stephanus mengatakan, pertama-tama, seperti nenek moyang mereka, mereka telah menolak pemberitaan nabi-nabi dan utusan Allah dan tidak mempercayai mereka. Maka pendengarnya bersalah dalam dosa yang sama.

Dalam PL kita dapat membaca bahwa ada orang yang melawan, memfitnah, menganiaya, dan mengejek nabi-nabi. Sedangkan para nabi itu diilhamkan oleh Roh Kudus, maka dalam kenyataannya orang-orang itu melawan Roh. Maka kata Stephanus kepada orang-orang yang sedang mendengarkan dia, jika mereka menolak mendengarkan rasul-rasul Kristus dan orang yang telah dipilih, yang berbicara lewat Roh Kudus, maka mereka juga menolak Roh Kudus. Infeksi dosa yang membawa maut dalam hati orang yang belum dilahirkan kembali, akan selalu menyebabkan dia menentang Roh Kudus. Tubuh (daging) dan pikiran jahat selalu melawan Dia. Pada waktu orang-orang berlaku demikian, mereka
tidak akan menerima Firman Allah dengan kuat kuasa-Nya kecuali jika Roh Kudus dapat menang atas mereka. Menolak Roh Kudus adalah dosa yang hanya dapat diperbuat oleh orang-orang yang tidak percaya. Jadi itu adalah dosa, jika diteruskan cukup lama, akan membawa malapetaka yang kekal.

Jalan satu-satunya bagi semua orang berdosa, supaya dapat diampuni sebab menolak Roh Kudus, ialah berhenti menolak dan berpaling kepada Kristus Yesus yang tentunya Roh Kudus menyaksikan. Orang itu hanya berpengharapan jika ia dengan segera bertobat dan membiarkan Roh Kudus bekerja di hatinya. Dosa yang tak dapat diampuni adalah penolakan kebenaran tentang Kristus. Yaitu menolak sama sekali kesaksian Roh Kudus yang menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan hanya Dia dapat menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.

Mungkin Anda adalah seorang yang percaya, tetapi Anda telah melakukan dosa yang Anda kira akan menghalangi Anda dari keselamatan. Tak perduli dosa apa itu, ingatlah bahwa Allah mengasihi Anda, dan Ia ingin mengapuni dosa itu. Sekarang juga Anda perlu mengaku dosa itu kepada-Nya dan minta pengampunan-Nya. Anda perlu dibebaskan dari beban kesalahan dan keragu-raguan yang telah menindas Anda.

Kristus mati untuk membebaskan Anda daripada keadaan itu. Jika Anda telah datang kepada Kristus, Anda mengetahui berdasarkan Firman Allah bahwa dosa itu " dosa apa saja" bukanlah dosa yang tak dapat diampuni.

Dosa itu tidak akan mengirim Anda ke neraka, sebab Anda telah diselamatkan oleh iman dalam cucuran darah Kristus. Tetapi Anda perlu mengeluarkan dosa itu dari hidup Anda dengan membuangnya pada Kristus.


Mendukakan Roh Kudus (Ef. 4:30)


* EFESUS 4: 30
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan


Sekarang kita sampai kepada dua dosa terhadap Roh Kudus yang dapat dilakukan oleh orang Kristen. Yang satu adalah mendukakan Roh Kudus dan yang lain adalah memadamkan Roh Kudus. Pertama, marilah kita lihat dulu dosa mendukakan Roh Kudus.

"Dukacita" atau "sedih hati" adalah kata "kasih". Roh Kudus mengasihi kita seperti Kristus. Kita dapat melukai hati atau membangkitkan amarah orang yang tidak mengasihi kita, tetapi "medukakan hati" hanya dapat kita lakukan terhadap orang yang mengasihi kita. Bagimana orang Kristen dapat mendukakan Roh Kudus? Dalam Ef. 4:20-32 Paulus mengatakan bahwa kelakukan apa saja yang tidak seperti Yesus, baik perkataan ataupun watak mendukakan Roh kasih karunia.



Roh Kudus adalah Roh:

Kebenaran (Yoh. 14:17); maka apa saja yang palsu, penipuan, ataupun kemunafikan mendukakan Dia.

Iman (2Kor. 4:13); maka keragu-raguan, ketidakpercayaan, kegelisahan, kekuatiran, mendukakan Dia.

Kasih karunia (Ibr.10:29); maka apa saja di dalam kita yang keras, pahit, dengki, tidak ramah, tidak mengampuni, atau tidak mengasihi mendukakan Dia.

Kekudusan (Rm. 1:4); maka segala sesuatu yang tidak bersih, yang mengotorkan, atau menghina mendukakan Dia.

Apa yang terjadi jika kita mendukakan Roh Kudus? Pada waktu Ia berdukacita, sukacita dan kuasa di dalam hidup kita diambil-Nya sampai kita mengakui dan meninggalkan dosa kita. Ini bukan karena Ia melepaskan kita, tetapi sebab Ia dengan sengaja Ia membuat kita sedih sampai kita berpaling kembali kepada Kristus dengan hati yang hancur, kesedihan, dan pengakuan. Saya yakin bahwa satu kali kita telah dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus dan didiami oleh Roh Kudus, kita tak akan ditinggalkan oleh Roh lagi. Kita dimeteraikan untuk selamanya. Dan ia adalah jaminan akan apa yang akan datang. Memang sebagai Roh kasih, Roh Kudus berdukacita pada waktu kita berdosa, sebab Ia mengasihi kita.


Memadamkan Roh (1Tes. 5:19)


* I TESALONIKA 5 : 19
* Janganlah padamkan Roh,

Menghujat Roh Kudus adalah dosa yang dilakukan oleh orang yang tidak percaya. Mendukakan dan memadamkan Roh adalah dosa yang dilakukan oleh orang-orang percaya.

Kata memadamkan berarti "matikan, mengecilkan." Itu berhubungan dengan keterangan Firman Tuhan mengenai Roh Kudus sebagai api. Pada waktu kita memadamkan Roh, kita memadamkan api.

Gambaran api memberikan dua aspek:

Pertama, api itu padam apabila persediaan bahan bakar habis. Jika kita tidak mengobarkan jiwa kita, jika kita tidak mengobarkan jalan kasih karunia, jika kita gagal berdoa, bersaksi, atau membaca Firman Allah, api Roh Kudus akan terbendung. Hal-hal itu adalah saluran yang dipakai untuk memberi kita bahan bakar supaya api itu tetap menyala. Dan Roh Kudus ingin agar kita menggunakan pemberian-pemberiaan itu agar api-Nya tetap menyala dalam hidup kita.

Kedua, kita dapat mematikannya dengan cara menyiraminya dengan air, atau menutupnya dengan selimut atau dengan tanah. Dengan cara yang sama, dosa yang disengaja memadamkan Roh.

Pernakah Anda di dalam bentuk apa saja mendukakan Roh, atau memadamkan Roh, atau memadamkan Roh dalam hidup Anda? Jika itu adalah persoalannya, sadarlah bahwa sekarang inilah waktunya untuk mengakui semua kepada Allah, dan bertobat daripada dosa-dosa itu. Kemudian berjalanlah setiap hari di dalam kepenuhan Roh, dan peka terhadap pimpinan-Nya dan kuasa-Nya di dalam hidup Anda.

(--Billy Graham--)

DOSA YANG TIDAK DAPAT DIAMPUNI



Diambil dari buku : Kebenaran-kebenaran DASAR IMAN KRISTEN
Bab 54 halaman 203-205
Oleh : R.C. SPROUL

----------------------------------------------------------

Penjelasan Alkitab berkenaan dengan adanya suatu dosa yang tidak dapat diampuni telah menimbulkan keresahan didalam hati orang-orang yang berpikir mereka mungkin telah melakukan dosa itu. Meskipun injil menawarkan pengampunan yang berdasarkan kasih karunia bagi mereka yang bertobat dari dosa-dosanya, tetapi rupanya ada batasan untuk kejahatan yang satu ini.

Dosa yang tidak dapat diampuni, yang diperingatkan oleh Tuhan Yesus berkenaan dengan penghujatan terhadap Roh Kudus. Yesus menyatakan bahwa dosa semacam ini tidak dapat diampuni baik pada masa ini, maupun pada masa yang akan datang:

* Matius 12:31-32
"Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak."


Berbagai macam usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi kejahatan khusus yang bagaimanakah, yang tidak dapat diampuni ini. Ada yang mengatakan bahwa dosa itu adalah dosa pebunuhan atau perzinahan.

Namun meskipun dosa-dosa itu adalah dosa yang sangat keji pada pandangan Allah, Firman Tuhan tetap menyatakan secara jelas, bahwa dosa-dosa itu dapat diampuni apabila pertobatan yang tulus dilakukan.

Daud dapat diambil sebagai contoh, dia bersalah atas kedua macam dosa di atas, dan dia telah dipulihkan kembali berdasarkan anugerah.

Seringkali dosa yang tidak dapat diampuni dikaitkan dengan ketidak percayaan seseorang pada Kristus secara terus menerus sampai pada akhirnya. Kematian merupakan batas kesempatan bagi manusia untuk bertobat dari dosa dan menerima Kristus, oleh karena itu, apabila seseorang tetap tidak bertobat dan tidak menerima Kristus sampai kepada akhir hidupnya, maka pengharapan untuk pengampunannya telah berakhir.

Penjelasan diatas tetap tidak cukup untuk menjelaskan penjelasan Tuhan Yesus berkenaan dengan peringatan-Nya untuk tidak menghujat Roh Kudus.

Penghujatan dapat dilakukan oleh seseorang baik secara lisan maupun tulisan. Dengan kata lain, penghujatan selalu melibatkan kata-kata.

Meskipun segala bentuk penghujatan merupakan serangan yang serius terhadap karakter Allah, tetapi biasanya dapat diampuni. Pada waktu Yesus memperingatakan tentang dosa yang tidak dapat diampuni, konteksnya adalah orang yang menuduh Dia bekerjasama dengan Setan.

Peringatan-Nya merupakan peringatan yang serius dena sangat menakutkan. Tetapi pada kenyataanya Yesus diatas kayu salib berdoa mohon pengampunan untuk orang-orang yang telah menghujat-Nya atas dasar ketidaktuhuan mereka:"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34)

Pada saat seseorang telah diterangi oleh Roh Kudus sampai tahap dia dapat mengetahui Yesus sebagai benar-benar Kristus, dan kemudian orang itu menuduh Kristus berasal dari Setan, maka orang itu telah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni. Apabila orang Kristen mengandalkan kekuatannya sendiri, maka ia dapat melakukan dosa yang tidak dapat diampuni ini, tetapi kita yakin bahwa Allah dengan pemeliharaan yang berdasarkan kasih karunia-Nya tetap akan menjaga orang-orang kudus untuk tidak jatuh pada dosa yang semacam itu.

Orang Kristen yang tulus dan merasa takut telah melakukan dosa yang semacam itu, menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak melakukan dosa itu. Orang yang telah melakukan dosa yang semacam itu, hatinya sangat keras dan tetap tinggal dalam dosa mereka dan tidak merasa bersalah pada waktu melakukannya.

Sebenarnya, di dalam kebudayaan dimana orang-orang tidak mau mengakui kedaulatan Allah di dalam hidup, orang-orang tetap enggan untuk terlalu jauh atau keterlaluan pada waktu mereka menghujat Allah dan Kristus. Meskipun Nama Kristus telah dipakai seenaknya dan injil dilecehkan dengan humor-humor dan komentar-komentar yang tidak pantas, orang-orang tetap tidak berani untuk mengaitkan Yesus dengan Setan.

Meskipun okultisme dan setanisme memberikan kemungkinan yang berbahaya bagi seseorang untuk melakukan dosa yang tidak dapat diampuni itu, pada kasus seseorang menghujat Roh Kudus oleh karena ketidaktahuannya dan dia belum diterangi oleh Roh Kudus, maka dosa itu masih dapat diampuni.

RINGKASAN:
----------

1. Penghujatan terhadap Roh Kudus tidak sama dengan pembunuhan dan perzinahan.

2. Penghujatan merupakan penyerangan secara langsung terhadap Allah dengan memakai perkataan, baik secara lisan atau tulisan.

3. Peringatan Kristus adalah berkenaan dengan menyamakan pekerjaan Allah Roh Kudus dengan Setan.

4. Yesus berdoa memohon pengampunan untuk orang yang telah menghujat-Nya oleh karena mereka tidak tahu siapa Dia sebenarnya.

5. Orang-orang Kristen tidak akan pernah melakukan dosa ini, oleh karena anugerah Allah yang memelihara dan menjaga mereka.

(--RC SPROUL--)


Artikel terkait:

Study Kata : hujat-hujjah-vt6523.html#p28195


Mari kita baca satu kasus di Alkitab:

    * Markus 3:22-29
    3:22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
    3:23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
    3:24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan,
    3:25 dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
    3:26 Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
    3:27 Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
    3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
    3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." 3:30 Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Markus mencatat para ahli Taurat atau ahli dalam hukum Yahudi datang dari Yerusalem ke Galilea untuk menilai pekerjaan yang dilakukan Tuhan Yesus disana, seperti apa yang mereka dengar, terutama pelayananNya dalam mengusir setan. Namun para ahli Taurat membuat kesimpulan aneh : "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." (Markus 3:22).
    Note:
    Beelzebul adalah nama dewa orang Kanaan yang digunakan orang-orang Yahudi untuk merujuk kepada Setan-setan.

Ketika Tuhan Yesus mengetahui hal itu, Ia mengungkapkan kemustahilan anggapan bahwa kuasa Setan dapat diusir dengan pertolongan Setan pula. Selanjutnya Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang menyimpulkan hal itu sebagai "menghujat Roh Kudus". Mengapa? Karena dengan sengaja mereka menganggap kegiatan Roh Kudus berasal dari Setan.

Setiap macam dosa, setiap bentuk hujat atau umpat secara tersirat dinyatakan dapat diampuni bila dosa-dosa itu disesali. Tapi bagaimana jika seseorang harus menyesali hujatannya terhadap Roh Kudus? Apakah tidak ada pengampunan bagi mereka yang menyesali dosa itu?

Jawabannya, sifat dasar dari dosa ini, yaitu orang yang melakukannya tidak tahu bahwa mereka berbuat dosa. Markus menceritakan pada para pembacanya mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa para ahli Taurat itu menghujat Roh Kudus? Karena mereka telah mengatakan "Ia kerasukan roh jahat" (Markus 3:30). Jadi, pada waktu Tuhan Yesus memperingatakan tentang dosa yang tidak dapat diampuni, konteksnya adalah "tuduhan pada-Nya yang bekerjasama dengan Setan". Peringatan-Nya itu merupakan peringatan yang serius dan sangat menakutkan.

Tuhan Yesus ketika itu sedang menyatakan Hukum Kerajaan Allah, dan kesembuhan bagi yang sakit, yang dikuasai roh jahat dan ini merupakan tanda bahwa hukum Kerajaan Allah hadir dan aktif dalam pelayananNya. "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu." (Matius 12:28, lihat juga di Lukas 11:20).

Bila ada orang yang memandang kesembuhan yang Dia lakukan terhadap tubuh dan jiwa manusia, tapi tetap bertahan pada pendirian bahwa Ia melakukan semua itu dengan bantuan Setan, maka mata mereka tertutup erat-erat terhadap terang; bagi mereka terang telah berubah menjadi kegelapan dan yang baik telah menjadi jahat. Terrang tersedia bagi mereka yang mau menerimanya, namun bila ada yang menolak terang itu, dari mana lagi mereka dapat berharap memperoleh penerangan?

Apakah Paulus berdosa melawan Roh Kudus pada waktu ia menganiaya orag-orang Kristen dan bahkan (menurut Kisah 26:11) memaksa mereka menyangkal imannya?

Jelas tidak, karena sebagaimana dalam 1 Timotius 1:13 ia menulis "... karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman". Ia melakukannya "tanpa pengetahuan", karena itu Paulus telah mendapat belas kasihan. Namun bila ia telah melihat terang dalam perjalanannya ke Damsyik dan telah mendengar panggilan Tuhan yang telah bangkit, ia tetap menutup mata dan telinga serta tetap melakukan penganiayaan, maka itu merupakan "dosa kekal".

Dan contoh lain bisa kita lihat bahwa ketika Tuhan Yesus diatas kayu salib, Ia berdoa mohon pengampunan untuk orang-orang yang telah menghujat-Nya atas dasar ketidaktahuan mereka: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34).

Maka pengertiannya :

    Pada saat seseorang telah diterangi oleh Roh Kudus sampai tahap dia dapat mengetahui bahwa Yesus sebagai benar-benar Kristus, dan kemudian orang itu menuduh Kristus berasal dari Setan, maka orang itu telah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.


Orang Kristen yang tulus dan merasa takut telah melakukan dosa yang semacam itu, menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak melakukan dosa itu. Orang yang telah melakukan dosa yang semacam itu, hatinya sangat keras dan tetap tinggal dalam dosa mereka dan tidak merasa bersalah pada waktu melakukannya.

Sebenarnya, di dalam kebudayaan dimana orang-orang tidak mau mengakui kedaulatan Allah di dalam hidup, orang-orang tetap enggan untuk terlalu jauh atau keterlaluan pada waktu mereka menghujat Allah dan Kristus. Meskipun Nama Kristus telah dipakai seenaknya dan injil dilecehkan dengan humor-humor dan komentar-komentar yang tidak pantas, nama Yesus dijadikan sebagai kata ganti untuk mengungkapkan kekagetan seperti "astaga" (seperti yg sering kita lihat di film2 Amerika) orang-orang tsb tetap tidak berani untuk mengaitkan Yesus dengan Setan. Meskipun okultisme dan setanisme memberikan kemungkinan yang berbahaya bagi seseorang untuk melakukan dosa yang tidak dapat diampuni itu, pada kasus seseorang menghujat Roh Kudus oleh karena ketidaktahuannya dan dia belum diterangi oleh Roh Kudus, maka dosa itu masih dapat diampuni.

dyheryanto wrote:jadi andaikata seseorang sudah "diterangi oleh Roh Kudus" masih mungkinkah dia melakukan dosa penghujatan Roh Kudus tersebut?


Mungkin saja.

Sebab apabila hal semacam itu "tidak mungkin", untuk apa Tuhan Yesus memberikan peringatan itu?
Peringatan dari-Nya tentu saja bukan peringatan kosong. Atau sekedar pengandaian saja, atau sekedar pepesan kosong saja, atau bicara yang tidak ada artinya.
Jadi kalau Tuhan Yesus memberikan suatu peringatan, peringatan itu untuk mencegah umat untuk melakukan sesuatu yang berakibat fatal.

Apakah akibat fatal itu tidak mungkin terjadi?
Jika demikian, untuk apa Dia bersabda seperti itu?

Anda dan saya bisa saja ngancem seseorang dengan sesuatu ancaman yang cuma kosong belaka. Tapi Yesus adalah Tuhan, Dia bukan seperti Anda dan saya yang bisa saja bohong menakut-nakuti doang....

Saya percaya jikalau Tuhan Yesus bersabda tentang sesuatu, Dia pasti bicara tentang kebenaran.
Sebab Tuhan Yesus adalah The Truth itu sendiri.

dyheryanto wrote:Apakah murtad dari kepercayaan kepada Kristus termasuk dalam dosa penghujatan ini?


Definisi "murtad" kalau menurut teman Muslim adalah "berpindah-agama" dari beragama Islam kemudian memeluk Kristen, misalnya.

Tapi kalau definisi Kekristenan yang dapat kita pelajari (yang barangkali Anda dapat menyetujuinya), bahwa orang Kristen yang berpindah agama (mungkin demi karir; atau karena perkawinan; atau karena terpaksa keadaan dia tinggal di lingkungan yg tidak memungkinkan dia menjadi Kristen; mungkin karena terancam, dll), sepanjang dia tidak memusuhi Kristen.... dia bukan dalam posisi "murtad"; Saya pribadi mengkategorikan-nya sebagai "anak yang hilang." Anak yang hilang memang bisa terus hilang... tapi bisa juga kembali. Dan selalu ada kesempatan untuk kembali bertobat, datang kepada Tuhan Yesus. Memang, apabila seseorang yang meninggalkan Kristus itu tetap dalam posisi meninggalkan, dan dia tidak bertobat, tentu saja ia kehilangan keselamatannya. Namun, dia tidak dalam kategori "murtad" sebagaimana yg dicatat dalam Ibrani 6:4-6.

Definisi "murtad" adalah berkhianat, memberontak, mengundurkan diri, (dan kemudian menjadi oposisi/melawan).

Pengertian "murtad" dapat dikaji dalam Ibrani 6:4-6, sbb:

    6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
    6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
    6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Misalnya dalam Kasus "perumpamaan anak yang hilang" (Lukas 15:11-32). Dan definisi murtad adalah "memisahkan diri dan membentuk partai oposisi". Nah, apakah anak yang hilang itu termasuk dalam kategori murtad menurut pengertian ini (Ibrani 6:4-6) ?

Tentu saja anak itu tidak bisa disebut "memisahkan diri dan membentuk partai oposisi".


dyheryanto wrote:kategori apa yng menjadi penilaian bahwa seseorang itu sudah diterangi RK atau belum? apakah karena orang tersebut sudah percaya dan mengakui Yesus Kristus sbg Tuhan dan Juruselamat, "otomatis" artinya ia sudah diterangi RK?


Di atas telah saya singgung hal ini, bahwa:

    Pada saat seseorang telah diterangi oleh Roh Kudus sampai tahap dia dapat mengetahui bahwa Yesus sebagai benar-benar Kristus, dan kemudian orang itu menuduh Kristus berasal dari Setan, maka orang itu telah melakukan dosa yang tidak dapat diampuni.


Itulah murtad.

Jika ada orang yang "murtad" dari perjanjian baru, artinya dia yang "sudah diterangi" (Ibrani 10:32), yaitu orang yang sengaja menentang dan menentang iman Kristen harus menderita hukuman yang lebih berat (Ibrani 10:29) : Sebab pandanglah betapa berat kesalahannya. Ia sudah menginjak-injak diriNya, yang ada dan sudah diakuinya sebagai Anak Allah. Ia menyangkal adanya arti kudus kepada darah, yang baginya sudah dipercayai menjadi meterai perjanjian dari pengudusannya sendiri.

Karena satu-satunya korban dosa sudah ditolak oleh orang itu. Allah tidak menyediakan pengampunan bagi dosa semacam itu.
Ibrani 10: 30-31 memberi penegasan : Adakah akibat apapun yang lebih mengerikan daripada cara demikian (murtad)? sebab mereka yang murtad itu akan menghadapi Allah sebagai lawannya dalam penghakiman (ayat 31).

Artikel terkait :
3. Apabila tidak maju ada kemungkinan murtad (Ibrani 6:4-8), di panggilan-yg-mendesak-untuk-terus-menuju-kematangan-rohani-vt3652.html#p20053



Sebagai penutup, saya berikan kesimpulan:

    Dosa menghujat Roh Kudus, adalah suatu dosa yang dilakukan oleh orang yang telah memahami terang Roh Kudus dan memahami karya Kristus, tetapi ia dengan sadar menghujat Roh Kudus. Ini sama saja dengan menolak anugerah keselamatan... dengan penolakan tersebut, ia tidak dapat diselamatkan.
    Untuk dosa jenis ini bukan berarti Allah jahat/ sadis tidak mau mengampuni; Dosa jenis ini memang tidak memerlukan pengampunan, karena si pelakunya sadar bahwa ia menolak anugerah keselamatan itu sendiri.




Blessings,
BP

Komentar

Postingan Populer