Hak Kesulungan

HAK KESULUNGAN:

http://www.sarapanpagi.org/anak-sulung-vt201.html


    * Ulangan 21:17LAI TB, Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan."KJV, But he shall acknowledge the son of the hated for the firstborn, by giving him a double portion of all that he hath: for he is the beginning of his strength; the right of the firstborn is his.Hebrew,
    כִּי אֶת־הַבְּכֹר בֶּן־הַשְּׂנוּאָה יַכִּיר לָתֶת לֹו פִּי שְׁנַיִם בְּכֹל אֲשֶׁר־יִמָּצֵא לֹו כִּי־הוּא רֵאשִׁית אֹנֹו לֹו מִשְׁפַּט הַבְּכֹרָה׃ ס
    Translit, KI 'ET-HABEKHOR BEN-HASENU'AH YAKIR LATET LO PI SYENAYIM BEKHOL 'ASYER-YIMATSE LO KI-HU RESYIT 'ONO LO MISYPAT HABEKHORAH

Dalam tatanan kehidupan orang Israel, Hak kesulungan orang Yahudi berhak menerima haknya dua kali lipat banyak (Ulangan 21:15-17), dan berhak naik tahta (2 Tawarikh 21:3). Hukum-hukum mengenai hak waris di Israel purba telah demikian cermat. Hukum-hukum itu memberi prioritas kepada anak laki-laki tertua (Ulangan 21:17) dari istri seseorang. Karena itu, secara hukum Esau lebih berhak memperoleh berkat ayahnya daripada Yakub (Kejadian 27:36; bnd. Lukas 15:31). Namun dalam kasus Esau ini menjadi berbeda sebab ia dengan sengaja melepas hak kesulungannya.

Anak laki-laki sulung memiliki hak atas warisan (Ulangan 21:17). Anak sulung, baik dari keluarga-keluarga manusia, maupun kawanan binatang, dianggap sebagai milik Allah, dan jika tidak dipersembahkan, harus ditebus (Keluaran 13:11-16). Adalah suatu skandal, bahwa Esau memandang rendah hak kesulungannya (Kejadian 25:34; Ibrani 12:16), dan merupakan paradoks dari Yakub yang menganggap penting hak kesulungan dan dia berusaha untuk merebutnya dari Esau, tindakan Yakub ini merupakan langkah awal bagi kedudukan istimewa Israel di hadapan Allah.

    * Kejadian 25:32 LAI TB, Sahut Esau: Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" KJV, And Esau said, Behold, I am at the point to die: and what profit shall this birthright do to me?Hebrew,
    וַיֹּאמֶר עֵשָׂו הִנֵּה אָנֹכִי הֹולֵךְ לָמוּת וְלָמָּה־זֶּה לִי בְּכֹרָה׃
    Translit interlinear, VAYO'MER {dan ia berkata} 'ÊSÂV {Esau} HINÊH {lihatlah} 'ÂNOKHÏ {Aku} HOLÊKH {berjalan} LÂMUT {kepada kematian} VELÂMÂH-ZEH {dan mengapa} LÏ {bagiku} BEKHORÂH {hak kesulungan}"

"Hak kesulungan", Ibrani בכורה - 'BEKHORAH', beyt - kaf - vav - resy – he, dari kata בכור - BEKHOR, "anak sulung", adalah hak yang dimiliki oleh anak sulung) terdiri atas kepemimpinan dalam ibadah dan keluarga; bagian ganda dalam harta warisan (setidak-tidaknya di kemudian hari; dan hak memperoleh berkat perjanjian yang dijanjikan Allah kepada Abraham.

Dengan menjual hak kesulungannya Esau menunjukkan bahwa dia memandang rendah berkat-berkat Allah dan janji-janji dari perjanjian. Ia bodoh ketika memilih kesenangan-kesenangan sesaat sebagai pengganti berkat-berkat jangka panjang. Jadi, ia "memandang ringan hak kesulungan" (Kejadian 25:34). Yakub, pada pihak lain, menginginkan berkat-berkat rohani masa depan, dan dari dialah lahir kedua belas suku Israel.

    * Ibrani 12:16LAI TB, Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.KJV, Lest there be any fornicator, or profane person, as Esau, who for one morsel of meat sold his birthright.TR, μη τις πορνος η βεβηλος ως ησαυ ος αντι βρωσεως μιας απεδοτο τα πρωτοτοκια αυτου Translit, mê {jangan} tis {ada orang} pornos {berbuat cabul} ê {atau} bebêlos {tidak suci} hôs {seperti} êsau {esau} hos {yang} anti {ganti/ untuk} brôseôs {hidangan} mias {satu} apedoto {menyerahkan/ menjual} ta prôtotokia {hak kesulungan} autou {-nya}

Ketidak-mampuan meredam hawa nafsu dalam persoalan makanan (kebutuhan perut), dalam ayat di atas dirujuk sebagai suatu perbuatan "cabul" yang walaupun lazimnya dikenakan dalam artian seksual, namun dalam hal ini memiliki arti yang sama, yaitu tidak dapat menahan nafsu. Kita hampir tidak dapat percaya kalau Esau bisa nyaris kelaparan di rumah bapanya. Artinya jelas disini adalah bahwa Esau adalah jenis manusia yang memilih kepuasan duniawi dari pada berkat rohani. Hak kesulungan itu termasuk berkat kenabian, yang dihubungkan dengan hak-hak rohani yang agung. Ini adalah hal-hal yang diabaikan oleh Esau – dan karena alasan ini ia disebut "memiliki nafsu yang rendah". Dan itulah sebabnya Ibrani 12:16-17 mengilustrasikan bagaimana orang-orang berdosa menjual jiwa mereka. Apa yang mereka jual? Bagaimana mereka menjual? Untuk apa mereka menjualnya? Dan, apa konsekuensinya?

Esau adalah seorang manusia yang miskin iman, dan mengabaikan hak kesulungannya karena hal ini adalah masalah rohani. Hanya karena urusan perut, Esau menjual hak kesulungan demi kepuasan kedagingan sesaat.

Alkitab juga menggunakan ungkapan-ungkapan khusus seperti yang dikenal dalam bahasa Indonesia, seperti anak laki-laki (bukan bapaknya bernama laki-laki), anak sungai (bukan sungai yang beranak), anak guruh, anak kandung, anak gadis, anak tunggal, anak muda, anak buah, anak sulung, anak bungsu, anak manusia, bahkan anak Allah, dan sebagainya. Semuanya punya makna tersendiri, tidak dapat dihubungkan dengan "kelahiran", "ayah", satu dengan yang lain berbeda.

    * Keluaran 4:22LAI TB, Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;KJV, And thou shalt say unto Pharaoh, Thus saith the LORD, Israel is my son, even my firstborn:Hebrew,
    וְאָמַרְתָּ אֶל־פַּרְעֹה כֹּה אָמַר יְהוָה בְּנִי בְכֹרִי יִשְׂרָאֵל׃
    Translit, "VE'AMARTA (dan engkau akan berkata) 'EL-PAR'OH (kepada Firaun) KOH (demikian) 'AMAR (firman) YEHOVAH (Tuhan) BENI (anak-Ku) VEKHORI (anak-Ku yang sulung) YISRA'EL (Israel)"

Kata Ibrani בכור - BEKHOR, BET - KHAF - VAV - RESY, ditujukan kepada anak sulung baik hewan (Kejadian 4:4), maupun manusia (Kejadian 25:13). Anak sulung bangsa Israel ditebus (Bilangan 3:40-43; 18:15, 17). Anak sulung dari hewan yang halal dikorbankan kepada Tuhan (Ulangan 12:6, 17), tetapi anak sulung dari hewan yang haram harus ditebus (Bilangan 18:15). Semuanya berhubungan dengan "kekudusan".

Ungkapan "anak sulung" diterapkan secara metafora kepada bangsa Israel sebagai kesayangan Allah, punya hak-hak istimewa.
Silakan Anda kaji pengertian "sulung" (Ibrani: בכור - BEKHOR) menurut pemikiran bangsa Semit (Arab, Ibrani, Aram), bukan menurut pemikiran Eropa, Indonesia, apalagi menurut pemikiran Anda. Mengapa Israel disebut anak "sulung" Allah, mengapa Efraim disebut anak "sulung" Allah.

    * Keluaran 4:22LAI TB, Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;KJV, And thou shalt say unto Pharaoh, Thus saith the LORD, Israel is my son, even my firstborn:Hebrew,
    וְאָמַרְתָּ אֶל־פַּרְעֹה כֹּה אָמַר יְהוָה בְּנִי בְכֹרִי יִשְׂרָאֵל׃
    Translit interlinear, VE'AMARTA (dan engkau akan berkata) 'EL-PAR'OH (kepada Firaun) KOH (demikian) 'AMAR (firman) YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) BENI (anak-Ku) VEKHORI (anak-Ku yang sulung) YISRA'EL (Israel)"

    * Bilangan 3:13LAI TB, sebab Akulah yang punya semua anak 'SULUNG'. Pada waktu Aku membunuh semua anak 'SULUNG' di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak 'SULUNG' yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN.KJV, Because all the firstborn are mine; for on the day that I smote all the firstborn in the land of Egypt I hallowed unto me all the firstborn in Israel, both man and beast: mine shall they be: I am the LORD.Hebrew,
    כִּי לִי כָּל־בְּכֹור בְּיֹום הַכֹּתִי כָל־בְּכֹור בְּאֶרֶץ מִצְרַיִם הִקְדַּשְׁתִּי לִי כָל־בְּכֹור בְּיִשְׂרָאֵל מֵאָדָם עַד־בְּהֵמָה לִי יִהְיוּ אֲנִי יְהוָה׃ ס
    Translit, KI LI KOL-BEKHOR BEYOM HAKOTI KHOL-BEKHOR BE'ERETS MITSRAYIM HIKDASYTI LI KHOL-BEKHOR BEYISRA'EL ME'ADAM 'AD-BEHEMAH LI YIHYU 'ANI YEHOVAH (dibaca: 'Adonay)

Kaji pula mengapa Allah menggunakan sapaan "anak-Ku" kepada manusia seperti raja Salomo (nabi Sulaiman), demikian pula mengapa seseorang memanggil "anak" kepada yang bukan keturunannya, misalnya Saul (Thalud) memanggil Daud dengan "anakku".


Telaahlah hal itu dengan menggali maksud penulis kitab suci, bukan menurut ide Anda.

Blessings,
BP

Komentar

Postingan Populer