BERSIHKAN CAWAN MU Ev Indriati Tjipto

Retreat AoC Bandung 1 C
Sabtu, 1 Juli 2017
By: Ev. Iin Tjipto

BERSIHKAN CAWAN MU


Cara hidup kita di pelayanan, itu cerminan cara hidup kita sehari-hari, dan cara hidup kita sehari-hari itu membuat kita berkemenangan termasuk di sekuler. Bagaimana pelayanan kita, itu seharusnya sama dengan bagaimana hidup kita sehari-hari. Banyak yang tidak menang di pelayanan dan kehidupan sehari-hari, apalagi kalau engkau mau menang di sekuler.

Setiap orang ada destiny dan talenta, ada kekayaan yang sudah Tuhan siapkan, tapi banyak juga yang tidak sampai, sehingga tidak bisa mengalami dengan maksimal.

Imam dalam bahasa Ibrani: kohen  כֹהֵן. Kohen artinya hikmat. Di Amerika ini adalah sekolah yang ajaib dan menghasilkan penemu-penemu, menghasilkan orang kaya, dll. Kalau engkau imam tapi tidak punya hikmat, artinya itu bohong besar. Sekecil apapun ketika di tanganmu itu akan ajaib. Imam itu artinya hikmat dari Tuhan!

Hikmat dari Tuhan itu bisa datang sewaktu-waktu. Namun yang dari Tuhan itu selalu tepat pada waktunya. Mulai langkah demi langkah, hadapi!

Dalam bahasa Yunani, imam adalah hierus, artinya dia yang diinspirasi oleh Tuhan. Tuhan itu sumber inspirasi, dan apapun yang engkau buat akan berhasil.

Bilangan 16:3-4 (TB)
3: Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"
4: Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.

Hari itu Musa dan Harun berdiri di antara semuanya, tapi mereka berkata mengapa kamu meninggi-ninggikan diri. Ujian, gelombang, timbangan itu pasti datang, tapi apakah engkau menjadi yang paling bersinar di antara bintang-bintang?

Ketika tantangan, goncangan, hal yang diinginkan gagal, ketika kita ditimbang, reaksi kita akan menentukan. Apakah engkau memilih marah, atau sujud?

Seringkali Dia tidak bisa mengalirkan yang Dia mau karena tidak ada wadah. Seringkali Dia tidak bisa datang karena tidak ada kabod, tidak ada bobotnya. Bisakah di tengah masalah, beban kehidupan, engkau tetap memilih hineni?

Hineni bukan diam dan pasif, tapi menangkap apa yang Tuhan mau dengan persis, dan mencoba melakukannya. Semua orang harus memberikan bagiannya agar cawan itu penuh. Satu orang mengambil emas, satu bangsa langsung kalah. Setiap orang akan dilihat dan dihitung. Cawan itu harus penuh, dan setiap orang harus meletakkan bagiannya.

Roh penyesat itu ketika engkau melihat apapun, namun dibelokkan. Mereka akan sodorkan fakta, tapi disesatkan.

Bilangan 16:41-42 (TB)
41: Tetapi pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap umat Israel kepada Musa dan Harun, kata mereka: "Kamu telah membunuh umat TUHAN."
42: Ketika umat itu berkumpul melawan Musa dan Harun, dan mereka memalingkan mukanya ke arah Kemah Pertemuan, maka kelihatanlah awan itu menutupinya dan tampaklah kemuliaan TUHAN.

Mereka sibuk marah sehingga mereka tidak tahu kalau Tuhan marah. Mereka disesatkan dengan marah pada Musa sehingga mereka tidak tahu kebenaran. Roh penyesat akan selalu menyodorkan masalah, tapi selalu akan dibelokkan. Tuhan beri kitankuasa untuk menahan yang membahayakan kita, jadi kalau ada bahaya menimpa kita, artinya kita yang salah karena kita tidak menahannya.

Salah satu pekerjaan imam yang wajib adalah mengajar umatNya. Raja harus membawa perubahan, mengajar hingga rakyatnya next level. Kebemaran mengangkat derajat bangsa. Imam itu wajib mengajar! Bagaimana engkau mau mengajar kalau engkau tidak mengerti? Pelajari semuanya hingga engkau bisa memberi jawab atas apa yang engkau lakukan. Siap sedia atas semua keadaan. Ketika Yesus 12 tahun, Dia masuk ke Bait Allah dan membuktikan keimamanNya. Dia mengerti hukum, ketetapan, dan memberi jawab. Pada waktu orang buta, Dia memberi jawab dengan menyembuhkannya. Ketika orang kelaparan, Dia beri jawab dengan memberi mereka semua makan. Ketika orang Israel membutuhkan keselamatan, Dia datang dan menyerahkan nyawanya.

Musa menahan murka Allah.

Bilangan 16:46-47 (TB)
46: Berkatalah Musa kepada Harun: "Ambillah perbaraan, bubuhlah api ke dalamnya dari atas mezbah, dan taruhlah ukupan, dan pergilah dengan segera kepada umat itu dan adakanlah pendamaian bagi mereka, sebab murka TUHAN telah berkobar, dan tulah sedang mulai."
47: Maka Harun mengambil perbaraan, seperti yang dikatakan Musa, dan berlarilah ia ke tengah-tengah jemaah itu, dan tampaklah tulah telah mulai di antara bangsa itu; lalu dibubuhnyalah ukupan dan diadakannyalah pendamaian bagi bangsa itu.

Musa dan Harun mengerti hukum dan hati Tuhan, tapi dia tetap mempertahankan umat Tuhan. Kejar Tuhan!

Esau tidak menginginkan yang ilahi, yang dari Tuhan, dia hanya menginginkan berkatnya, sehingga ketika dia melihat Yakub mendapatkannya, dia iri. Tuhan melihat hati dari sejak dalam kandungan.

Pendamaian itu tidak bisa biasa-biasa saja. Harum mengerti mengenai ini, dia berdiri antara orang mati dan orang hidup dengan membubuh ukupan, dan setelah itu tulah berhenti. Imam bukan berdiri di tempat yang aman, imam berdiri di hadapan hidup dan mati. Imam yang pertama kali maju di zaman Yosua, imam yang pertama kali maju di peperangan. Ketika anak Harun membawa api asing, mereka disambar, bahkan Harun tidak boleh bersedih.

- Bersihkan cawan, kejar destinymu.
- Hadapi musuhmu yang paling engkau takuti. Apa the great pleasure dalam hidupmu?
- Apakah engkau mengerti hikmat Tuhan?

-Bobby Hartanto-

Komentar

Postingan Populer