Glorious Cup Ev Stephen Timothy

Retreat AoC Bandung 1 A
Sabtu, 1 Juli 2017

Ev. Stephen Timothy Wenas

Glorious Cup / Cawan KEMULIAAN.


Yesaya 60:1-2 (TB)
1: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
2: Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.

Ada yang namanya kegelapan menutupi bumi dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa. Kita hidup di masa yang dipenuhi kegelapan, hampir setiap saat kita pasti ada mendengar berita tentang kejahatan. Ada yang berkata mungkin kejahatan ada di sana, di bagian dunia yang berbeda, bagian barat ataupun timur, tapi kita itu tetap hidup di dunia yang sama. Jadi solusinya seperti apa? Harus ada terang kemuliaan Tuhan yang dimasukkan melalui kita. Kita berjalan dan terangi kegelapan yang ada. Glory itu juga tentang radiance of light, cahaya yang kekal dan abadi yang bukan berasal dari manusia.

Menjadi terang:
1. Ketika engkau ada di tengah kegelapan dan engkau membawa terang. Seperti ketika mati lampu, ada yang membawa api atau sinar.
2. Di antara terang, engkau yang paling terang. Contoh seperti ketika orang Majus melihat ada bintang yang lebih terang dari bintang yang lainnya.

Apakah engkau mau membawa terang itu ke dalam kegelapan, atau engkau menjadi yang paling terang di antara bintang-bintang lainnya. Bagian yang pertama, ketika engkau di sekuler, di lingkungan yang belum mengenal kebenaran, engkau masuk dan membawa terang. Atau bagian yang kedua, engkau jadi yang terutama, yang bisa diandalkan, yang memaksimalkan setiap talenta yang Tuhan berikan dalam hidupmu, engkau jadi berkat, dll. Bukan engkau jadi yang paling hebat, tapi bagaimana engkau menjadi panutan, menjadi berkat, menolong orang-orang lain.

Bagaimana kita bisa membawa terang kemuliaan Tuhan?

A. Bersihkan dirimu.
Ketika engkau dipenuhi pemahaman dirimu sendiri, masih mengandalkan jalanmu sendiri, maka Tuhan tidak bisa mewahyukan jalanNya dalam hidupmu. Belajar mengosongkan diri dan izinkan Roh Tuhan masuk dan mengisi kehidupan kita.

1. Apakah masih ada sakit hati dalam kehidupanmu?
2. Apakah engkau sudah cukup punya self control? Roh Tuhan adalah Roh yang membawa kedamaian dalam hidupmu. Kalau engkau masih mudah naik turun emosinya, artinya dirimu belum cukup menjadi Bait Allah yang kudus untuk Tuhan berdiam.
3. Apakah engkau sulit mengasihi orang lain bahkan dirimu sendiri? Apakah engkau selalu membandingkan dirimu dengan orang yang lebih darimu? Tuhan itu menciptakan kita serupa segambar dengan Tuhan, semua diciptakan spesifik sesuai tujuannya. Kita itu bukannya tidak mampu, tapi seringkali kita tidak tahu tujuan Tuhan yang spesifik dalam hidup kita.
4. Apakah engkau tahu tujuan hidupmu? Bait Allah adalah tempat dimana para imam setiap tahunnya masuk dan meminta petunjuk Tuhan.

Kemuliaan Tuhan hanya bisa datang melalui Yesus sendiri dan Yesus itu harus tinggal di dalam hidupmu.

B. Cari dan tahu dengan jelas apa yang jadi panggilanmu, tujuan hidupmu. Kita harus tahu jalan kita masing-masing. Kalau engkau dipanggil di sekuler, pekerjaanmu itu adalah dupamu. Kalau engkau dipanggil jadi fulltimer atau hamba Tuhan, jalani, jangan ragu dan takut darimana berkat akan datang, karena Tuhan sendiri yang bertanggungjawab memberkati dan mencukupi hidupmu.

Ada beberapa tahap / cara untuk mengetahui panggilanmug
1. Coba pikirkan hal yang engkau sudah, sedang, dan apa yang akan engkau lakukan nantinya. Apakah engkau suka untuk lakukan itu? Kalau ya, lanjut ke tahap berikutnya.
2. Apakah engkau hebat atau cukup baik untuk melakukan hal itu? Kalau tidak, coba pikir hal lainnya. Kalau ya, lanjut ke tahap berikutnya.
3. Apakah engkau dibayar untuk hal yang engkau lakukan itu? Kalau tidak, coba ulang dari tahap 1, cari hal lainnya.
4. Apakah itu membawa dampak untuk dunia, membawa pengaruh yang positif bagi dunia ini? Kalau engkau membawa pengaruh yang positif dengan apa yang engkau lakukan, membawa kebaikan, artinya itu adalah panggilan Tuhan dalam hidupmu.

Engkau suka, engkau hebat, engkau mendapatkan uang / berkat, dan engkau membawa dampak yang positif untuk semuanya, itu adalah panggilanmu.

C. Hidup di dalam panggilan
Engkau tidak cukup hanya pikirkan apa yang jadi panggilanmu.

Ada beberapa macam orang yang meresponi apa yang Tuhan mau sebagai destinynya:
1. Pasif
Hanya berkata amin Tuhan, amin, tapi diam saja, tidak bergerak.
2. Aktif
Suka mencari jalannya sendiri untuk mencapai destiny yang Tuhan mau, terlalu aktif mencari cara untuk sampai.
3. Tanya Tuhan caranya bagaimana! Berserah, jangan terlalu pasif atau terlalu aktif, tapi tetap tenang, dengarkan Tuhan, dan biarkan Tuhan yang menggendong engkau. Mungkin engkau hanya berserah, tapi engkau tidak bisa menggerakkan dirimu lagi, tidak ada yang bisa diandalkan, tapi di saat itulah engkau bisa berserah penuh pada Tuhan, Dia bisa angkat dan gendong engkau untuk mencapai destiny yang Tuhan mau atas hidupmu.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- Bobby Hartanto.

Komentar

Postingan Populer