BUANG SEMUA KEPAHITAN


Buang Semua Kepahitan

Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan." .... ( 1 Samuel 31:4 )

               
Saul adalah orang yang pada awalnya dipakai Tuhan, namun akhirnya ia jatuh dan dibuang Tuhan. Sebenarnya bukan Tuhan yang ingin membuang Saul. Tapi Saul tidak mau memperbaiki sifat buruknya.
               

Saul iri kepada Daud. Iri hati itu muncul dari rasa minder yang ada di dalam dirinya. Ia tidak ingin terlihat lebih buruk daripada Daud. Perasaan yang semakin lama semakin bertumpuk itu akhirnya membawanya kepada kebinasaan. Kita harus berhati -  hati, jangan sampai hal ini masuk ke dalam hidup kita.
               

Hidup ini memang penuh dengan gesekkan. Ada yang sedikit dan ada yang banyak. Dan sering kali pergesekkan itu tidak bisa dilupakan, meski sudah diselesaikan. Hal yang tidak bisa dilupakan itu lama kelamaan akan menumpuk di dalam hati dan hanya tinggal menunggu waktu seperti gunung yang siap untuk meletus. Pada saat itu meletus, hidup seolah dipenuhi dengan kepahitan, dan tanpa sadar hal itu meracuni orang – orang di sekitar kita. Kepahitan itu akan terlihat dari kata – kata kita, baik sadar maupun tidak sadar. Lebih baik kita buang semua kepahitan yang ada di dalam diri kita, karena pada ujungnya nanti kita harus mempertanggung jawabkannya di Sorga. Jangan berpikir bahwa kita bisa lolos hanya karena kita orang kristen dan hidup di dalam pelayanan. Di dalam Ibrani dikatakan bahwa ketika kita tahu itu dosa, tapi tidak meninggalkannya, tidak ada yang bisa menebusnya.
               

Jangan sampai kita pahit dan meracuni sekitar kita dan akhirnya Tuhan harus mengerat kita karena kita tidak bisa berubah. Ini bukan Firman yang keras, tapi pernyataan yang diberikan Tuhan karena Tuhan menyayangi kita. Perkara Sorga dan neraka adalah urusan antara masing – masing pribadi dengan Tuhan. Mari bereskan setiap hal yang mengganjal di hati kita. Jangan biarkan itu menjadi akar dari kepahitan di dalam kehidupan  kita, dan akhirnya malah membawa kita kepada kebinasaan.

2 Juli 2019

Only By His Grace

Ev Daniel Krestianto


Komentar

Postingan Populer