Prioritas Hidup Dalam Hadirat Tuhan
Prioritas Hidup Dalam Hadirat Tuhan
Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: ....( Kejadian 4:1 )
Saat membaca ayat di atas, ada sebuah pertanyaan yang muncul di hati saya. Dari sejak diciptakan sampai mereka berbuat dosa, tidak ada kalimat yang mengatakan mereka bersetubuh. Baru pada pasal 4, setelah manusia itu diusir dari Taman Eden, baru dikatakan bersetubuhlah manusia itu dengan isterinya.
Kemudian Roh Kudus menjelaskan. Saat orang hidup dalam hadirat Tuhan, maka semua kebutuhan kita tiba-tiba genap, tidak ada gejolak, semuanya tenang. Baru setelah diusir keluar dari Taman Eden, yaitu yang ditulis pada Kejadian pasal 4 ayat 1, dibahas tentang persetubuhan. Jadi kita bisa mengerti bedanya hidup di dalam hadirat Tuhan dan di luar hadirat Tuhan. Saat orang hidup dalam hadirat Tuhan, maka prioritas hidup akan berubah.
Sekarang apa prioritas utama dalam hidup Saudara? Apakah membuat keluarga bahagia, mendapatkan pasangan hidup, membeli rumah atau kendaraan baru, atau apa? Jika salah satu di atas adalah prioritas utama dalam hidup Saudara, apakah Saudara dapat berkata Saudara hidup dalam hadirat Tuhan?
Saat kita ada dalam hadirat Tuhan, semua yang duniawi itu menjadi tidak penting lagi. Bahkan Pauluspun berkata, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus” Filipi 3:8.
Saat ada dalam hadirat Tuhan, semua nafsu dan keinginan kita tidak akan bisa bergejolak lagi. Walaupun semuanya itu tetap akan kita lakukan. Pada Adam dan Hawa, Tuhan juga berfirman untuk beranak cucu dan bertambah banyak, semuanya akan tetap dilakukan tetapi tidak dengan hasrat kedagingan dan bukan menjadi prioritas utama dalam hidup mereka. Prioritas utama dalam hidup kita saat ada di dalam hadirat Tuhan hanya satu, yaitu kita melakukan apapun untuk menyenangkan Tuhan dan bukan untuk memenuhi hawa nafsu dan keinginan daging kita.
Only By His Grace
Ev Daniel Krestianto
1 Juli 2019
Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: ....( Kejadian 4:1 )
Saat membaca ayat di atas, ada sebuah pertanyaan yang muncul di hati saya. Dari sejak diciptakan sampai mereka berbuat dosa, tidak ada kalimat yang mengatakan mereka bersetubuh. Baru pada pasal 4, setelah manusia itu diusir dari Taman Eden, baru dikatakan bersetubuhlah manusia itu dengan isterinya.
Kemudian Roh Kudus menjelaskan. Saat orang hidup dalam hadirat Tuhan, maka semua kebutuhan kita tiba-tiba genap, tidak ada gejolak, semuanya tenang. Baru setelah diusir keluar dari Taman Eden, yaitu yang ditulis pada Kejadian pasal 4 ayat 1, dibahas tentang persetubuhan. Jadi kita bisa mengerti bedanya hidup di dalam hadirat Tuhan dan di luar hadirat Tuhan. Saat orang hidup dalam hadirat Tuhan, maka prioritas hidup akan berubah.
Sekarang apa prioritas utama dalam hidup Saudara? Apakah membuat keluarga bahagia, mendapatkan pasangan hidup, membeli rumah atau kendaraan baru, atau apa? Jika salah satu di atas adalah prioritas utama dalam hidup Saudara, apakah Saudara dapat berkata Saudara hidup dalam hadirat Tuhan?
Saat kita ada dalam hadirat Tuhan, semua yang duniawi itu menjadi tidak penting lagi. Bahkan Pauluspun berkata, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus” Filipi 3:8.
Saat ada dalam hadirat Tuhan, semua nafsu dan keinginan kita tidak akan bisa bergejolak lagi. Walaupun semuanya itu tetap akan kita lakukan. Pada Adam dan Hawa, Tuhan juga berfirman untuk beranak cucu dan bertambah banyak, semuanya akan tetap dilakukan tetapi tidak dengan hasrat kedagingan dan bukan menjadi prioritas utama dalam hidup mereka. Prioritas utama dalam hidup kita saat ada di dalam hadirat Tuhan hanya satu, yaitu kita melakukan apapun untuk menyenangkan Tuhan dan bukan untuk memenuhi hawa nafsu dan keinginan daging kita.
Only By His Grace
Ev Daniel Krestianto
1 Juli 2019
Komentar
Posting Komentar