DOA PUJIAN DAN PENYEMBAHAN BERSAMA SAMA DALAM UNITY SIANG DAN MALAM

Doa, Pujian & Penyembahan Bersama-sama Dalam Unity Siang Dan Malam
Pdt Ir Niko Njotorahardjo


YouTube: https://www.youtube.com/live/pXWWyLdo_Ms?feature=share

Yesaya 41:10
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

Tuhan menjawabnya melalui visi 2023 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang! The Year to Rise Up, be Victorious! Siapa yang dimaksud pemenang? Dalam bahasa Indonesia, kata 'menang' berarti mengalahkan musuh, lawan, saingan; memperoleh hadiah atau pendapatan; tekun, rajin, tidak tergesa-gesa.

Sedang dalam Alkitab bahasa Inggris, 'triumphant' yang memiliki pengertian 'great victory' (kemenangan besar), 'great achievement' (pencapaian atau keberhasilan besar), 'successful' (sukses), 'rejoice' (bergembira), dan 'joy' (sukacita).

Arti menang atau kemenangan dalam Alkitab bahasa Inggris atau 'triumphant' tidak pernah berbicara mengenai keuntungan atau berkat pribadi. Iblis dengan tipu muslihatnya membuat orang-orang memusatkan hati dan pikiran pada definisi sukses secara dunia, yang berkonotasi materi dan fokus pada keuntungan pribadi. Iblis mendorong mereka untuk hidup sukses menghalalkan segala cara di luar kebenaran firman Tuhan. Meski kita juga berbicara berkat materi, tetapi bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan penginjilan, pemuridan, membantu orang-orang miskin, dan lainnya.

Tuhan menghendaki kita bangkit dan menjadi pemenang. Tuhan Yesus adalah Sang Pemenang, dan kita harus menjadi serupa dengan-Nya. Mengapa Tuhan Yesus disebut sebagai pemenang? Sesuai 2 Korintus 2:14, Kristus adalah Sang Pemenang, dan jalan yang dilalui-Nya adalah jalan kemenangan.

2 Korintus 2:14
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

Bagaimana Yesus menjadi Sang Pemenang? Apakah selama hidup-Nya tidak pernah mengalami kesusahan, ditolak, disalahpahami banyak orang, mengalami pencobaan, ataupun masa-masa sengsara? Tuhan Yesus mengalami semuanya itu! Bahkan murid-Nya sendiri, Yudas Iskariot mengkhianati dan menyerahkan Dia ke orang-orang Yahudi sampai disalib. Ia juga dihujat oleh ahli Taurat, para imam, orang yang lalu-lalang, bahkan salah seorang penjahat di sebelah-Nya ikut menghujat. Akhirnya, Tuhan Yesus harus mati. 

Ibrani 2:14b-15
Supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Justru karena Tuhan Yesus mati, maka Dia keluar sebagai pemenang. Yesus telah mengalahkan Iblis yang berkuasa atas maut, maka orang-orang yang percaya pada-Nya akan diselamatkan dari kematian kekal. Pada hari yang ketiga, Ia bangkit dari kematian! Yesus mati menjadi pemenang melalui jalan salib. Karena itu, untuk menjadi pemenang, sebagai murid-murid-Nya, kita juga harus melalui jalan atau pikul salib.

Pikul atau jalan salib ini memang sudah tidak populer bagi sebagian orang Kristen. Mereka mengira, untuk masuk surga cukup mengalami kelahiran baru, setelah itu hidup semaunya. Padahal, Dia harus makin besar, kita harus semakin kecil. Artinya, kedagingan kita harus mati, dan manusia roh kita semakin kuat. Karena itu, kita terus diproses, dikuduskan oleh firman dan Roh Kudus, sehingga menjadi serupa dengan Yesus. Proses pengudusan (Sanctification) ini pasti sangat menyakitkan bagi kedagingan kita. Itulah jalan atau pikul salib.

Doa, Pujian & Penyembahan Bersama-sama Dalam Unity Siang Dan Malam
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Ibadah Live Streaming 1, Ibadah Live Streaming 2, Ibadah Live Streaming 3, Ibadah Live Streaming 4, Ibadah Live Streaming 5Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo19 Maret 2023Pk. 07:00, 09:00, 11:30, 14:00, 16:30 WIBPemesanan DVD Khotbah dapat dilakukan via telp di  021 2605 1888 /  021 2937 1333 atau melalui counter sekretariat pada saat Ibadah Raya Hari Minggu.

YouVersion, sebuah aplikasi berisi Alkitab dalam berbagai bahasa yang telah diunduh lebih dari 500 juta kali, menyatakan ayat yang paling banyak dibaca sepanjang 2022 di seluruh dunia adalah Yesaya 41:10 karena mengharapkan kemenangan dan menjadi pemenang.

Yesaya 41:10
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

Tuhan menjawabnya melalui visi 2023 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang! The Year to Rise Up, be Victorious! Siapa yang dimaksud pemenang? Dalam bahasa Indonesia, kata 'menang' berarti mengalahkan musuh, lawan, saingan; memperoleh hadiah atau pendapatan; tekun, rajin, tidak tergesa-gesa. Sedang dalam Alkitab bahasa Inggris, 'triumphant' yang memiliki pengertian 'great victory' (kemenangan besar), 'great achievement' (pencapaian atau keberhasilan besar), 'successful' (sukses), 'rejoice' (bergembira), dan 'joy' (sukacita).

Arti menang atau kemenangan dalam Alkitab bahasa Inggris atau 'triumphant' tidak pernah berbicara mengenai keuntungan atau berkat pribadi. Iblis dengan tipu muslihatnya membuat orang-orang memusatkan hati dan pikiran pada definisi sukses secara dunia, yang berkonotasi materi dan fokus pada keuntungan pribadi. Iblis mendorong mereka untuk hidup sukses menghalalkan segala cara di luar kebenaran firman Tuhan. Meski kita juga berbicara berkat materi, tetapi bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan penginjilan, pemuridan, membantu orang-orang miskin, dan lainnya.

Tuhan menghendaki kita bangkit dan menjadi pemenang. Tuhan Yesus adalah Sang Pemenang, dan kita harus menjadi serupa dengan-Nya. Mengapa Tuhan Yesus disebut sebagai pemenang? Sesuai 2 Korintus 2:14, Kristus adalah Sang Pemenang, dan jalan yang dilalui-Nya adalah jalan kemenangan.

2 Korintus 2:14
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

Bagaimana Yesus menjadi Sang Pemenang? Apakah selama hidup-Nya tidak pernah mengalami kesusahan, ditolak, disalahpahami banyak orang, mengalami pencobaan, ataupun masa-masa sengsara? Tuhan Yesus mengalami semuanya itu! Bahkan murid-Nya sendiri, Yudas Iskariot mengkhianati dan menyerahkan Dia ke orang-orang Yahudi sampai disalib. Ia juga dihujat oleh ahli Taurat, para imam, orang yang lalu-lalang, bahkan salah seorang penjahat di sebelah-Nya ikut menghujat. Akhirnya, Tuhan Yesus harus mati.

Ibrani 2:14b-15
Supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Justru karena Tuhan Yesus mati, maka Dia keluar sebagai pemenang. Yesus telah mengalahkan Iblis yang berkuasa atas maut, maka orang-orang yang percaya pada-Nya akan diselamatkan dari kematian kekal. Pada hari yang ketiga, Ia bangkit dari kematian! Yesus mati menjadi pemenang melalui jalan salib. Karena itu, untuk menjadi pemenang, sebagai murid-murid-Nya, kita juga harus melalui jalan atau pikul salib.

Pikul atau jalan salib ini memang sudah tidak populer bagi sebagian orang Kristen. Mereka mengira, untuk masuk surga cukup mengalami kelahiran baru, setelah itu hidup semaunya. Padahal, Dia harus makin besar, kita harus semakin kecil. Artinya, kedagingan kita harus mati, dan manusia roh kita semakin kuat. Karena itu, kita terus diproses, dikuduskan oleh firman dan Roh Kudus, sehingga menjadi serupa dengan Yesus. Proses pengudusan (Sanctification) ini pasti sangat menyakitkan bagi kedagingan kita. Itulah jalan atau pikul salib.

Dalam pelayanannya, rasul Paulus juga mengalami jalan atau pikul salib untuk menjadi pemenang. Ia bersaksi pernah diangkat ke tingkat ketiga dari surga, yaitu Firdaus, dan mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia (2 Korintus 12). Ia mengatakan, supaya jangan meninggikan diri karena perkataan-perkataan luar biasa itu, maka ia diberi suatu "duri dalam daging", yakni utusan Iblis untuk menggocoh dia. Paulus sudah berseru tiga kali kepada Tuhan supaya utusan Iblis mundur daripadanya, tetapi Tuhan menjawab, cukuplah kasih karunia-Nya baginya sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Nya menjadi sempurna. Paulus berkata, sebab itu ia terlebih suka bermegah atas kelemahannya supaya kuasa Kristus turun menaungi dia. Ia senang serta rela dalam kelemahan, siksaaan, kesukaran, penganiayaan, dan kesesakan oleh karena Kristus, sebab jika ia lemah, maka ia kuat.

Dalam melayani pekerjaan Tuhan, saya pun mengalami itu. Supaya tidak sombong, Tuhan juga mengizinkan 'duri dalam daging', sesuatu yang menyakitkan. Itulah jalan atau pikul salib. Saya rela dan mengerti untuk menjadi pemenang harus mengalami ini.  

Lukas 14:27
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

Lukas 12:4-5
Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!

Takutlah pada Sang Pemenang, Yesus Kristus, sebab Ia mempunyai kuasa melemparkan orang ke dalam neraka. Kita harus bangkit menjadi pemenang. Pemenang adalah orang yang takut akan Tuhan.

Amsal 8:13
Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Mazmur 34:10
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!

Kita akan melihat berkat-berkat yang Tuhan sediakan bagi orang yang takut akan Dia. Memasuki 2023 yang berat ini, kita percaya tidak akan kekurangan suatu apa pun karena kita takut akan Tuhan.

Mazmur 25:12-14
Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.  TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Pesan-Nya juga bagi kita semua adalah bangkit dan jadi pemenang dalam hal unity.  Yohanes 17 merupakan doa Yesus untuk murid-murid-Nya. Ia berdoa kepada Bapa: "Bapa, Aku telah memberikan kemuliaan yang Kau berikan kepada-Ku kepada mereka (kita), supaya mereka (kita) menjadi satu. Kalau mereka (kita) sudah sempurna menjadi satu, dunia akan melihat, dunia akan tahu dan dunia akan percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka (kita), sama seperti Engkau mengasihi Aku." Ini berarti, kalau kita menjadi satu atau unity, maka akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran!

Awal 2000-an, saya pernah ditegur Tuhan, "Niko, kamu sombong, kamu arogan." Tuhan melihat, karena pelayanan sukses, membuat saya sombong, arogan sehingga banyak hamba Tuhan terluka hatinya karena jemaatnya pindah gereja. Padahal, saya tidak merasa sombong atau arogan sampai Tuhan sendiri menegur saya keras. Saya menangis, bertobat, serta bertanya kepada-Nya apa yang harus dilakukan. Tuhan berkata dua hal: Yang pertama, menurunkan nama Bethany yang saya banggakan; yang kedua, meminta maaf ke gereja-gereja dan hamba-hamba Tuhan. Saya melakukan perintah Tuhan itu. Lalu, apa yang terjadi? Tiba-tiba, rekonsiliasi tercurah antara gereja-gereja. Di tengah rekonsiliasi itu, kebangunan doa terjadi di Indonesia. Tahun 2003, ada NPC (National Prayer Conference) di Gelora Bung Karno, Jakarta. Setelah itu, terbentuk menara-menara doa dan rumah-rumah doa di Indonesia. Terjadi kebangkitan rohani. Indonesia mengalami transformasi!

Unity merupakan faktor utama penuaian jiwa besar-besaran. Kita sekarang berada dalam era Pentakosta Ketiga, yang akan mengakibatkan penuaian jiwa terbesar dan terakhir. Hari-hari ini, kita harus berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam. 

Di zaman Elia, terjadi pertobatan Israel. Orang-orang Israel bertobat karena melihat api Tuhan turun melalui doa Elia. Pada waktu zaman raja Ahab, dengan istrinya Izebel, Israel melakukan dosa besar terhadap Tuhan karena menyembah Baal. Elia diutus Tuhan untuk membuat Isarel bertobat kembali. Elia mengumpulkan dan menantang nabi-nabi Baal dan Asyera, serta mengalahkan mereka di hadapan seluruh orang Israel oleh karena perkenanan Allah.

1 Raja-raja 18:36-37
Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."

Apa yang terjadi setelah Elia berdoa? Api Tuhan turun menyambar habis kurban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang ada dalam parit itu. Ketika seluruh rakyat melihatnya, mereka sujud serta berkata, "Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!" Terjadi pertobatan besar-besaran. Sebelum Elia berdoa, ia membuat mezbah dari 12 batu, melambangkan 12 suku Israel, yang berbicara tentang unity. Jadi, unity faktor utama penuaian jiwa besar-besaran. Hari-hari ini, kita perlu berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam.

Hari-hari ini, terjadi kebangunan rohani di antara anak-anak muda di Asbury University, Wilmore, Kentucky dan itu sudah menyebar, termasuk Lee University, Church of God, dan ORU (Oral Robert University). Kebangunan rohani ini dimulai ketika mereka berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan dalam unity, kemudian api Tuhan yang kita kenal dengan api Pentakosta Ketiga turun. Mereka hari-hari ini berdoa, memuji, menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam. Ini yang kita sebut Restorasi Pondok Daud. Terjadi pertobatan, revival, dan kesembuhan. Api Pentakosta Ketiga sedang tercurah di Amerika.

Hari-hari ini, perbanyak berada di menara doa untuk berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan bersama-sama dalam unity siang dan malam. Terutama, anak-anak muda. Seperti nubuatan Ev. Cindy Jacobs di SICC pada 2018, ketika api Pentakosta Ketiga turun, gerakan ini akan terjadi dari Timur ke Barat, dan kembali ke Yerusalem. Barat itu adalah Amerika Serikat, sehingga saya mempersiapkan di Amerika, kegerakan melalui Church of God dan ORU, serta saat ini membangun The Third Pentecost Azusa Street Prayer Tower.

Karena Tuhan mengatakan, melalui Amerika, kegerakan ini akan menyebar ke seluruh dunia, dan sekarang nubuatan itu terjadi. Api Pentakosta Ketiga sedang tercurah di Amerika, dan itu akan menyebar ke seluruh dunia. Ini akan mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kali. Ini akan mengakibatkan bangkitnya Generasi Yeremia, yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa, dan akan memenangkan banyak jiwa. Ini akan mengakibatkan penyelesaian Amanat Agung, dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali. Amin.

Tuhan Yesus memberkati

Sumber : https://www.gbiprj.org/ringkasan-khotbah/doa-pujian-penyembahan-bersama-sama-dalam-unity-siang-dan-malam-5335.html

Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer