KESAKSIAN MUKENDI BAGIAN 2

KESAKSIAN MUKENDI BAGIAN 2



Shalom

Sahabat Joshua Ivan Kita akan melanjutkan Kesaksian MUKENDI selamat membaca :

# Ilmu Sihir Tingkat Dua,
Nenekku yang juga terlibat dalam sihir dan tenung, membantu ayahku untuk membentuk nasibku. Segera setelah nenek menerima surat ayahku yang mengabarkan bahwa ia telah memiliki bayi laki-laki, langsung saja nenekku memotong batang sejenis pohon yang berduri, membubuhkan sihir yang khusus ke atasnya dan merebusnya terlebih dahulu dalam sebuah kuali tradisional sebelum menanamnya di sekitar rumahnya. Pada saat itu aku baru berusia satu bulan. Pohon tersebut langsung tumbuh, cerita ayahku dan mereka yang lain yang merupakan saksi mata, dan nenekku memberi pohon itu namaku "Mukendi".

Hal ini menandakan bahwa seluruh hidupku tersimpan di dalam pohon tersebut. Nenekku harus menjaga pohon itu dengan sangat hati-hati dan tidak seorang pun di izinkan menyentuhnya, karena bila satu helai daun pohon tersebut gugur, bararti salah satu bagian tubuhku akan sakit, bila pohon itu di tebang aku akan mati. Pohon inilah yang pertama-tama harus kuhancurkan ketika aku berjalan menuju keselamatan dan kebebasan.

Pohon tersebut menguasai hidupku dengan cara yang begitu menakutkan sehingga setiap kali helai daun gugur, aku sungguh-sungguh merasakan sakit di sekujur tubuh. Begitu berbahayanya kehidupanku tersimpan di dalam pohon itu, sehingga bila ditebang, maka aku akan mati selama penebangan tersebut. Jadi nenekku harus berjaga-jaga terus. Ia menolak siapa saja yang ingin menyentuhnya atau mendekatinya, dan pohon tersebut dipagari secara penuh.

Ilmu sihir tingkat dua ini menyebabkan aku sangat sadar akan segala sesuatu yang terjadi dalam dunia sihir. Kami tidak dapat secara langsung memakan manusia, tetapi kami dapat mengubah mereka menjadi binatang untuk di sembelih dan dimakan, atau bahkan di transport dan dijual di pasar-pasar yang jauh. Dengan pengetahuan semacam ini, kami bahkan dapat mengambil janin dari beberapa wanita yang sedang hamil dan mengubahnya menjadi telur untuk dimakan. Akibatnya wanita itu akan menjadi mandul atau keguguran.

Suatu saat, ayahku sedang berjalan-jalan bersama ibuku dan melihat seorang pria yang berbadan besar, dan ia berkata kepada ibuku: "Pria itu sangat kuat, aku memerlukan orang semacam itu untuk menjaga keluargaku di saat aku sedang bepergian...!" Malam berikutnya, kami melihat seekor gorila besar memasuki perkarangan kami, dan ayah berkata kepada ibu bahwa itulah orang yang akan menjaga kami bila ia sedang pergi. Gorila tersebut dengan kejam mengendalikan tindakan-tindakan kami. Kami begitu ketakutan karena ia tidak mengizinkan kami keluar rumah.

Ayahku telah banyak sekali mempergunakan waktu kerjanya untuk mempersiapkan aku, selama bertahun-tahun.

# Tundingan Jari,
Suatu hari, majikan ayahku yang adalah orang kulit putih, mengancam akan memecat ayahku karena ia hanya bekerja sedikit sekali selama ia mempersiapkan diriku. Dan seperti singa yang terluka, ayahku mengutuknya. "lihat nanti" ayahku berkata sambil menundingkan jarinya kepada orang kulit putih tersebut.

Ketika majikan ayahku sampai di rumahnya, dengan sangat terkejut ia menemukan keempat anak gadisnya sedang menggeliat-geliat di lantai dengan tanpa daya; seluruh tulang-belulang mereka telah lenyap dari tubuh mereka. Sekali lagi kekuatan sihir ayahku berhasil. Ayahku telah menyimpan tulang-tulang mereka di rumah kami.

Saat mendengar kabar itu, seorang imam yang telah dipanggil untuk menengok putri-putri itu, mencari tahu di mana kami tinggal, dan dengan menaiki keretanya berkonfrontasi (dalam dunia roh) dengan ayahku. Ayahku menganggap serius campur tangan imam tersebut, menundingkan jari dengan cara yang sama seperti sebelumnya sambil berkata, "lihat saja juga...!!", saat imam tersebut memasuki keretanya meninggalkan kami, sebelum jauh keretanya meninggalkan rumah kami, musibah telah menimpa imam tersebut. Imam itu mati dalam kecelakaan fatal di jalan raya saat kendaraannya berguling berkali-kali, sampai akhirnya berhenti dalam keadaan rusak teruk.

Sebagai seorang anak Allah, aku ingin mengingatkan anda agar tidak menundingkan jari untuk menghakimi orang lain, karena dengan berbuat demikian anda telah mengalihkan mereka kepada setan. Mereka dapat saja mati atau dihancurkan, akan tetapi darah mereka ditanggung di atas kepala anda. Seperti di ketahui, roh-roh jahat itu berada dimana saja tidak terdapat keselamatan. Jadi bila anda menundungkan jari kearah orang lain ketika sedang marah, maka perkataan anda apapun yang diucapkan, akan ditangkap oleh roh-roh jahat yang berkeliaran disitu, digabungkan lagi dengan keinginan setan. Dengan tundingan jari dan kata-kata yang buruk, anda telah membuka pintu bagi roh-roh jahat untuk menyerang dan menguasai orang lain.

Tetapi bila anda berjalan di hadapan TUHAN dengan tidak bersalah, dan anda menikmati keamanan perlindungannya, maka anda tidak dapat diserang, terutama bila anda tidak melakukan apapun juga yang dapat mengakibatkan serangan tersebut.

Berhentilah Menunding Dengan Jari Anda..!!!

Bila anda memiliki kebiasan menunding, maka Allah akan meminta pertanggung jawaban anda untuk kehancuran hidup orang lain. Gossip, kemarahan dan fitnah adalah pintu-pintu yang lain yang dapat di manfaatkan setan untuk memasuki kehidupan orang lain. Bila anda seorang Kristen yang sudah lahir baru dan anda biasa melakukan hal-hal tersebut, maka anda harus bertobat dan meminta kepada Allah untuk mengubah anda dengan kekuatan-Nya menjadi manusia baru (Yesaya 58:9).

# Gereja Ayahku: Penatua lsrael,
"Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu." (Hosea 4:6)

Ayahku mendirikan suatu kelompok aliran pemujaan dan para pengikutnya begitu dihanyutkan oleh pesona keajaiban-keajaiban 'yang dikerjakannya, sehingga mereka tidak pernah mempersoalkan sumbernya. Sebagian besar dari waktu yang ada, di pergunakan ayahku untuk melemparkan kutukan-kutukan ke atas mereka, akan tetapi dengan terbuka ia mendustai mereka dengan berkata bahwa ia sedang memberkati mereka. Gereja ayahku itu diberinya nama: Penatua Israel.

Di ruang tidur pribadi ayahku, terletak sebuah berhala yang ditempatkan di atas sebuah perjanjian di antara tempat tidurku dan tempat tidur ayahku. Di dalam perjanjian itu, ayahku meletakkan tiga uang logam untuk mewakili tiga anggota keluarga kami, yaitu, ibuku dan aku sendiri. Di sudut yang lain, juga diletakkan sebuah botol yang berisi salib dan rosario. Dan bila ada di antara pengikut ayahku yang menghadapi masalah, maka mereka diizinkan memasuki perumahan kami dengan membayarkan sesuatu. Mereka harus menanggalkan kasut dan meninggalkannya di luar jalan masuk menuju perumahan kami, menghantukkan kepala mereka tiga kali pada lantai batu yang keras dan mengucapkan "doa bapa kami".

Mereka juga harus membawa benda-benda seperti uang, botol berisi bir atau anggur, kacang tanah, padi atau sejenis jagung sebagai persembahan. Baru setelah memenuhi persyaratan inilah mereka di izinkan untuk berlutut dan berbicara kepada tiga bunga yang berada di atas sebuah bukit kecil di perumahan kami, dan meminta bunga-bunga itu untuk memenuhi keperluan mereka yang beragam. Seorang pengikut akan menunggu terus sampai ia memperoleh jawaban dan seringkali terdengar suara yang jelas akan menanggapi keperluan-keperluan mereka melalui botol itu. Maka mereka akan pulang degan gembira dan yakin.

Setiap pengikut harus menganggap Sabtu sebagai hari yang kudus dan mereka di larang untuk memasak, atau melakukan kegiatan apa pun juga sebelum menyelesaikan kebaktian yang akan berlangsung dari pukul 09.00 pagi sehingga pada pukul 02.00 petang. Lagu-lagu pujian yang dinyanyikan kebanyakan merupakan lagu-lagu tradisional, yang segera diikuti oleh kothbah, terutama di dasarkan atas hikmat manusia dan bukan firman Allah. Kutipan ayat-ayat Alkitab dilakukan setengah-setengah dan di tafsirkan dengan cara yang salah untuk menyesuaikan dengan doktrin (fahaman) aliran pemujaannya sendiri.

Ayahku membuka satu kelas pengajaran setiap hari Rabu, untuk memberikan kepada para pengikutnya dasar-dasar doktrin (fahaman) dan asal usul aliran pemujaannya dan pertumbuhananya yang progresif di seluruh dunia. Untuk menguji dan meyakinkan keseriusan dan kemajuan tiap pengikut, ayah membuka sekolah-sekolah Minggu khusus, untuk melihat sejauh manakah mereka telah menangkap pengajaran-pengajaran yang diberikan pada setiap hari Rabu. Hanya bila seorang pengikut gagal menerima jawaban dari bunga-bunga itu, barulah ia akan berbicara secara pribadi dengan ayahku, dengan membuat janji yang khusus pada hari Minggu.

Ayahku sangat bangga akan aliran gerejanya dan ia menganggap semua gereja yang lain itu sebagai gereja yang sesat, penuh sihir dan okultisme. Ia begitu meremehkan gereja-gereja yang lain, sehingga bila ada seorang anggota yang meninggalkan gerejanya untuk bergabung dengan gereja yang lain, ayahku akan mengutukinya. Akibatnya, orang tersebut akan sangat menderita, bahkan sampai kehilangan nyawanya secara tragik.

Sesungguhnya aku katakan gereja yang sebenarnya adalah Kita tubuh KRISTUS dan KRISTUS adalah Kepala. Bangunan hanya gedung untuk kita berkumpul dan memberitakan Injil tetapi sebenarnya Injil itu sendiri akan terpancar dari diri kita apabila kita hidup kudus di dalam TUHAN YESUS KRISTUS (Isa Almasih).

Bersambung

Disalin : Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer