KESAKSIAN MUKENDI BAGIAN 4

KESAKSIAN MUKENDI BAGIAN 4



Shalom
Sahabat Joshua Ivan kita akan melanjutkan Kesaksian MUKENDI

# Kejahatan Dalam Kerajaan Sihir,
Dalam dunia sihir, bertambah halus cara-cara seseorang, bertambah pula penghargaan yang diberikan kepadanya. Hal ini memberi kemampuan kepada seseorang untuk menyingkirkan rekan-rekan tukang sihir yang lainnya. Aku ingat bahwa ayahku ingin menjadi pemimpin dari daerah kami.

Jadi pada suatu hari, para penatua mengatakan kepadanya bahwa untuk memperoleh gelaran tersebut, ia harus mempersembahkan seekor kambing sebagai korban. Ayah menjadi begitu bersemangat dan tidak mempertimbangkannya dengan saksama. Pada waktu itu, isteri kedua ayahku memiliki seorang anak laki-laki. Jadi pada waktu ayah memberikan kambingnya sebagai korban, mereka mempergunakannya sebagai tangga untuk dapat merebut salah seorang anaknya. Itulah adik tiriku yang masih kecil; ia mati mendadak tanpa sebab.

Ketika hal itu terjadi, ayahku bersumpah untuk membalas dendam terhadap mereka. Selama upacara pengkebumian, ia menangis dengan satu mata, sedangkan matanya yang lain dipergunakannya untuk mengamat-amati. Dan ketika aku bertanya mengapa ia melakukannya, ayah menjawab bahwa ia ingin berjaga-jaga supaya tidak seorang pun dapat merebut diriku selagi kami sedang berkabung.

Tiba-tiba, seekor burung hantu terbang dan hinggap di atas sebuah pohon di dekat situ yang menyimpan hidupku. Ayahku langsung mengetahui bahwa itu adalah seseorang yang mengancam nyawaku. Ia segera melirik kepada burung itu dengan satu mata dan burung itu kemudian jatuh dari pohon dalam keadaan mati. Pada saat yang sama, seseorang yang sedang menghadiri upacara pengkebumian kami, tiba-tiba jatuh dan mati. Aku yakin orang tersebut memiliki hubungan dengan burung hantu itu.

# Keberangkatanku Bersama Bibi Ndaya Ke Shaba,

Efesus 1 : 21-22, "Kedudukan KRISTUS itu jauh lebih tinggi daripada kedudukan segala pemerintah, segala penguasa, segala pemimpin, segala tuan-tuan dan siapapun yang sudah diberikan kedudukan tinggi; baik yang hidup di zaman ini maupun yang hidup di zaman yang akan datang. Allah menaklukkan semuanya ke bawah kekuasaan KRISTUS dan memberi KRISTUS kepada jemaat sebagai kepada dari segala sesuatu."

Setelah menyaksikan kematian adikku, bibi meyakinkan ayahku agar aku boleh pergi bersamanya ke Shaba, di mana para tukang sihir desa kami tidak dapat mencelakakan aku. Ayah menyetujui perkataan bibiku lalu ia dapat bertemu dengan pemimpin tradisional Shaba. Ayah sendirilah yang menghantar aku ke sana. Kami diterima dengan baik waktu kami tiba. Sebelum kembali ke rumah, ayah berkata kepada pemimpin tersebut, "aku meninggalkan putraku disini di bawah pengawasanmu. Jagalah dia baik-baik."

Pemimpin itu memandang aku dua kali dan berkata kepada ayahku , "Putramu Mukendi bukanlah seorang anak kecil. Ia adalah seorang dewasa di dalam dunia roh, tetapi ia masih kurang dalam satu hal yang vital dan itu adalah kekuasaan di atas dunia."

Pemimpin Shaba itu kemudian meminta ayahku untuk memberikan kepadanya tiga ekor ayam, tiga lembar kain putih dan tiga kuali tanah liat tradisional. Ayahku mengatakan kepadanya agar membeli saja semuanya dan nanti ia akan membayarnya kembali. Setelah semuanya beres, aku kemudian masuk ke dalam rumahnya di mana aku diberi minum dari tengkorak kepala manusia dan mereka membuat bagi ku sebuah jimat dari kelapa sawit. Nama jimat itu adalah 'Munkulumbu Mukakala Kuyuka'. Jimat itu dibuat bagiku selagi aku duduk dikelilingi oleh para istri dan putra-putri pemimpin tersebut.

Munkulumbu artinya pohon yang memiliki kayu yang sangat keras, Mukakala Kuyuka artinya orang yang akan selalu berkata-kata buruk tentang diriku, tetapi mereka selaku akan dikalahkan.

Munkulumbu artinya pohon yang memiliki kayu yang sangat keras, Mukakala Kuyuka artinya orang yang akan selalu berkata-kata buruk tentang diriku, tetapi mereka selaku akan dikalahkan.

Jimat itu diberikan kepadaku di dalam sebuah upacara besar-besaran dan aku diharuskan memakainya di sekeliling pinggangku. Setiap kali aku memerlukan pertolongan, aku harus menekannya sambil berkonsentrasi pada masalah yang kuhadapi dan aku segera menemukan jalan keluarnya. Munkulumbu itu penuh dengan kuasa yang menyebabkan aku dapat melakukan banyak hal-hal yang gaib. Salah satu keajaiban yang langsung kuterapkan adalah ketika aku ingin menghantar ayahku kembali ke desa kami sambil berjalan beberapa saat bersamanya. Ketika kembali, aku tersesat. Aku tidak dapat menemukan arah ke desa, tetapi ketika aku menekan jimatku, aku tiba-tiba saja menemukan diriku sendiri berada di perumahan pemimpin di mana aku tinggal.

Tidak lama setelah itu aku diterima masuk asrama sekolah yang jauhnya 24 kilometer dari rumah di mana aku tinggal dan 4 kilometer jauhnya dari rumah bibiku. Setiap saat aku ingin pergi ke rumah bibi atau pemimpinku, aku tinggal menekan jimat dan tiba-tiba saja aku akan menemukan diriku sudah berada di sana. Aku ingat pada suatu kali, bibiku menjadi begitu marah karana seringnya kunjungan-kunjunganku ke rumahnya pada waktu-waktu sekolah. Ia mengatakan bahwa aku seharusnya di sekolah dan bukannya membuang waktu berkeliaran di sekitar situ. "Mengapa kau kemari ?" tanyanya dengan marah. Aku harus meninggalkan rumah bibi untuk menghindarkan kemarahannya dan pada saat aku berada sendirian, aku kemudian menemukan diriku telah berada disitu kembali tanpa mengeluarkan tenaga.

# Anak-anak Kristen Berada Di bawah Perlindungan,
Kekuatan gaibku yang baru membuat kukagum dan aku sangat menikmatinya. Misalnya, aku seorang murid yang sangat bodoh di dalam kelas dan sebagai akibatnya, aku merampas otak anak-anak lainnya. Ketika aku melihat seseorang yang pandai dan sering mengangkat tangannya bila guru bertanya, maka aku akan merampas otaknya. Aku akan menujukan pandanganku kepadanya dan menekan jimatku, untuk mencuri otaknya. Beberapa waktu kemudian, guru besar memperhatikan bahwa sebagian besar murid di kelasku secara akademik merosot sekali, akan tetapi aku masuk di dalam kelompok murid-murid pandai. Aku mempergunakan kekuatan gaib yang sama untuk merintangi kemampuan mereka belajar dan berprestasi di kelas. Anak-anak yang berada di bawah perlindungan hanyalah mereka yang berasal dari keluarga Kristen.

Aku juga teringat saat aku menjadi begitu jemu di dalam kelas. Aku menekan jimatku sambil berkonsentrasi memandang keluar jendela dan segera kau berada di luar, berkeliaran di sekitar situ. Guruku dapat melihatku berada di luar dan pada waktu ia sedang terheran-heran memikirkan bagaimana aku dapat keluar di tengah-tengah pelajaran, aku menekan jimatku dan berada di dalam kelas kembali sebelum ia dapat memanggilku. Guruku menjadi amat binggung, ia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Aku melihatmu di luar, bagaimana kau dapat berada di sini? Dan bagaimana kau keluar kelas? Bukankah pindu terkunci?" tanyanya guruku ini. Aku akan memanipulasi otaknya dan membual kepadanya, "Jangan hiraukan diriku. Bukankah guru melihat betapa baiknya prestasiku di dalam kelas? Mengapa bingung?"

Aku juga berkelahi dan memukul murid-murid lain untuk memperpendek usia mereka. Setiap kali sebuah pukulan mengenai korbanku, maka hidupnya akan di pendekkan. Aku juga mempergunakan kesempatan tersebut untuk memasukkan penyakit ke dalam tubuh mereka. Guru besar sekolah kemudian mengambil keputusan untuk memulai "doa pagi bagi seluruh kelas-kelas" sebelum pelajaran dimulai. Kami harus pergi ke gereja di dekat sekolah dan berdoa. Segera aku menjadi sadar bahwa aku kemudian tidak dapat lagi merampas fikiran murid-murid lain. Disinilah aku menyedari bahwa sebagian besar daripada anak-anak, berada di bawah perlindungan Ilahi yang menyeluruh setelah berdoa.

Satu-satunya sasaranku hanyalah guruku yang adalah seorang pemabuk dan pendusta. Ia telanjang sama sekali di hadapanku dan aku mengambil keputusan untuk mempermainkannya. Walaupun ia yang memimpin kami ke gereja, akan tetapi ia sendiri tidak pernah berdoa. Ia adalah seorang pemabuk berak dan pendusta berat, sehingga ia merupakan sasaran empuk bagi kekuatan gaibku. Dengan jelas aku dapat melihat seluruh pertanyaan dan jawaban di balik otaknya. Semua yang berada di dalam kelas termasuk guruku sendiri, begitu kagum akan kemampuanku. Mereka sama sekali tidak tahu bahwa sumber kekuatanku adalah setan. Hal ini berlanjutan sampai pada tingkatan dimana guruku akan dicekik oleh tangan-tangan yang tidak kelihatan bila ia mencoba mengusik diriku.

Suatu ketika di dalam sebuah pertandingan tinju dengan seorang murid laki-laki yang lain, aku menekan jimatku dan lawanku kemudian menyangka bahwa aku adalah seekor singa yang garang, yang siap untuk menerkam. Ketika ia masuk ke dalam gelanggang tinju, ia tidak melihat diriku, tetapi seekor singa yang siap menerkamnya. Itulah yang kemudian diceritakannya kepada seluruh sekolah. Jadi sebelum aku dapat berbuat apa-apa atas dirinya, ia mulai menjerit-jerit sambil lari terbirit-birit keluar gelanggang. Automatik ia mengalami diskualifikasi.

Kepala sekolah yang kebetulan hadir sebagai penonton pada saat itu, sangat binggung melihat diri ku di atas gelanggang tanpa pengetahuannya. Ia lalu memutuskan untuk kembali lagi ke sekolah dan memeriksa apakah yang dilihatnya itu benar-benar diriku atau bukan. Ia tidak dapat mempercayai penglihatannya. Ketika ia memasuki keretanya, aku segera menekan jimatku dan berada di sekolah kembali sebelum ia tiba.

Satu jam kemudian, seluruh murid dipimpin oleh pengetua sekolah datang menemuiku di kamarku. Mereka semuanya sangat kebinggungan dan pengetua sekolah kemudian memecat aku dari sekolah. "Kumpulkan barang-barang mu dan pulanglah. Kami tahu sekarang bahwa kau adalah seorang tukang sihir." Katanya. Aku tidak mempunyai pilihan lain, selain kembali lagi ke rumah pemimpin itu, yang kemudian berkata bahwa ia akan mengkhabarkannya kepada ayahku yang berada 135 kilometer jauhnya dari tempat kami.

Inilah yang dilakukannya, ia memetik daun dari sebuah pohon dan mulai berbicara dengan ayahku. Aku dapat mendengar mereka berbicara dan ayahku berkata bahwa ia akan menjemput aku malam itu, karena saat itu ia masih sibuk di ladang. Malam itu ketika ayahku tiba, ia mengirimkan kerumunan lebah untuk menyengat seluruh isi sekolah. Semua mereka kena sengat, kecuali anak-anak dari keluarga Kristen yang memiliki perlindungan, kerena darah YESUS di atas hidup mereka senantiasa melindungi mereka.

Berhati-hatilah para guru, mungkin saja beberapa murid anda berasal dari latar belakang seperti itu. Dan bila anda tidak berada di dalam TUHAN YESUS KRISTUS (Isa Almasih), maka anda telanjang sama sekali di hadapan mereka. Anda juga merupakan sasaran empuk bagi kekuatan-kekuatan gaibnya. Tetapi bila anda berada di dalam TUHAN YESUS KRISTUS (Isa Almasih), maka anda memiliki perlindungan yang menyeluruh. Guruku menjadi korban kekuatan gaibku karena ia adalah seorang yang hidup di dalam dosa.

Berhati-hatilah para orang tua (ibu ,bapa), kehidupan kristen anda itu penting yang artinya adalah bagi perlindungan anak-anak anda. Bila anda bukan seorang kristen yang lahir baru, maka anak-anak anda akan menderita seumur hidupnya. Ada orang-orang yang menerima keselamatan, akan tetapi mereka terus bermabuk-mabukan dan merokok. Mereka merosakkan tubuh mereka yang dikhususkan sebagai bait Roh Kudus. Anda harus selalu sadar setiap saat dan tidak memberikan tempat atau celah bagi musuh untuk merusakkan kehidupan anda.

#Ayahku Masuk Ilmu Sihir Yang Lebih dalam lagi atas Prakarsa seorang pemimpin,

Ayahku menghabiskan tiga bulan berikutnya untuk masuk ilmu sihir yang lebih dalam lagi atas prakarsa saudara si pemimpin, yang merupakan seorang dukun yang sangat kuat. Setiap hari, ayah dan aku memulai malam hari kami bersama dengannya, dengan diberi ramuan yang sangat kuat. Sihir tersebut melibatkan seekor siput yang berjalan lambat dari Mwene-Ditu ke desa kami, suatu perjalanan yang harus diselesaikannya setelah tiga tahun.

Ketika akhirnya siput itu mencapai desa kami, diperkirakan ia telah membunuh 155 orang dewasa. Sihir inilah yang akhirnya menyebabkan kematian ayahku. Ketika siput itu sampai di depan rumah kami, terjadilah peperangan yang ganas antara siput tersebut dengan roh-roh yang bekerja bagi ayahku. Roh-roh itu menolak roh-roh siput itu untuk masuk ke dalam rumah kami. Lama-kelamaan, roh-roh yang bekerja bagi ayahku memutuskan untuk merampas nyawa ayahku agar ayahku tidak lepas dari cengkeraman mereka. Dengan cara itulah ayahku mati.

Aku diterima masuk sekolah mekanik profesional yang dimaksudkan sebagai Sekolah Tinggi Sihir. Di waktu pagi, kami adalah calon-calon mekanik seperti murid-murid yang lain, tetapi di malam hari terjadilah hal-hal yang tidak tampak; kursus sihir besar-besaran diajarkan disitu. Suatu hari, aku sangat letih, jadi seperti biasanya aku menekan jimatku dan menemukan diriku telah berada di luar kelas dan masuk ruang pengetua sekolah dengan santai. "Apa yang ingin kau tanyakan?" tanyanya. "Guru menyuruhku mengambil kapur tulis."

Ketika aku berjalan keluar, pengetua sekolah mengikutiku masuk kelas untuk mengetahui apakah aku berdusta atau tidak. Aku tahu aku berada dalam kesulitan dan sekali lagi kutekan jimatku untuk kemudian dalam beberapa detik telah berada di dalam kelas. Ketika pengetua sekolah mengetahui siapa aku sebenarnya, ia mengusir aku dari sekolah.

Bibiku menganggap pengusiran diriku dengan mengambil sebilah pisau dan sebuah baldi dan mengancam akan memotong-motong diriku untuk mengetahui apa yang telah dilakukan ayahku sehingga aku begitu dimanjakan. Aku telah diperingatkan oleh ayahku untuk tidak membuka rahasia kepada siapa pun tentang apa yang telah diajarkannya kepadaku. Aku menangis sambil bersumpah kepada bibiku bahwa aku tidak mengetahui apa yang dimaksudkannya.

"Lebih baik bibi membunuh aku saja daripada menyiksa aku dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak ku ketahui," jawabku.

Seorang tukang sihir diharuskan memegang rahasia dan bila tidak bisa patuh, ia akan dihukum berat. Itulah peraturannya dan aku harus menepatinya.

Sekali lagi aku di terima di sebuah sekolah profesional tidak jauh dari tempat di mana kami tinggal. Suatu hari, sedang kami membuat uji kaji menurut formula yang diberikan kepada kami, aku telah menggunakan terlalu banyak cuka sehingga hasil uji kaji kurusak. Guruku menjadi begitu marah dan memaki diriku. Sebaliknya, akupun menjadi begitu jengkel sehingga aku menyihirnya dan melemparkan kutuk ke atasnya. Tidak lama setelah itu, ia mengalami persoalan dengan pemerintah dan sekolah pribadinya ditutup untuk selama-lamanya. Bibiku menangis sejadi-jadinya karena sekali lagi aku telah kehilangan sebuah kesempatan untuk belajar. Ia mengalami despresi dan mengeluarkan keluhan-keluhan yang pahit, sampai aku akhirnya berhasil masuk pada sekolah yang lain di mana teman-teman lamaku juga diterima.

Karena melihat bibiku sangat menaruh perhatian, maka aku mengambil keputusan untuk belajar dengan keras dan memperoleh ijazah dan juga menurutku, adalah lebih baik jika aku melepaskan Munkulumbuku untuk sementara waktu. Aku menyembunyikannya di antara lapisan-lapisan besi atap rumah kami.

Pada tahun 1983, aku berhasil berkerja keras dan memperoleh ijazah. Aku kemudian diundang untuk mengikuti latihan di sebuah perusahaan pertambangan. Ketika kursus dimulai, ada seorang rekan sekelasku yang mempergunakan jimat agar dapat lebih dari yang lain. Jimatnya berupa kabel besi yang dipakainya seperti gelang pada tangannya. Ia selalu memperoleh angka-angka yang lebih baik daripadaku, dan hal itu membuatku begitu iri sehingga aku memutuskan untuk mengambil jimatku kembali dari tempat bibiku.

Tujuanku adalah untuk mengalahkannya dalam prestasi kelas. Inilah yang kulakukan : aku menguasai fikiran guruku untuk menundukkannya, lalu aku melanjutkan dengan menjadikan fikiran rekan sekelasku itu dungu dalam latihan itu, untuk menundukkan dia juga. Bila ia diberikan sebuah mesin untuk di uji, maka aku akan menekan jimatku untuk merusakkan hasilnya sehingga dialah yang harus bertanggung jawab tentang kerusakan tersebut. Aku mengulangi beberapa kali dan dalam waktu yang sama, aku juga mempergunakan kepandaiannya untuk berhasil. Sebagai akibat kejayaanku, aku boleh mengikuti latihan lanjutan dan bibiku sangat puas melihat hasil-hasil ku.

Bersambung

Disalin oleh Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer