Aku Berseru
Aku Berseru
Senin, 25 February 2013
By : Joshua Ivan
Bahan
Renungan : Mazmur 4:2
Apabila aku berseru, jawablah aku, ya
Allah, yang membenarkan aku. Didalam kesesakan Engkau memberi kelegaan
kepadaku, kasihanilah aku, dan dengarkanlah doaku !
Renungan :
Tanggal 23 February 2013
malam seorang sahabat dari Bahtera Ministry menelpon saya, hari itu merupakan
hari pertama Purim. Menurut Dia, firman yang disampaikan oleh 6 hamba Tuhan
pada tanggal 22 February 2013 di Bandung.
Sahabatku berbicara
mengenai pembalikan keadaan, panggilan Tuhan, keadaanku dan mengenai curhatanku
di social media, kelemahanku adalah ketika ada seseorang menyampaikan pesan,
otakku langsung mengolahnya di pikiran sehingga membuat aku tidak bisa tidur,
kepalaku berat, sudah setahun lebih saya hanya bisa tertidur selama 3 – 4 jam
saja sehari. Itupun tidak nyenyak, secara manusia saya bertanya bagaimana
caranya hidup dengan iman dan mengandalkan Tuhan untuk setiap kebutuhanku
sehari – hari.
Saya mencantumkan no
rekening diblog adalah untuk siapa saja
yang terbeban untuk memberikan dukungan untuk membeli BB dan Laptop dan itupun
saya lakukan dengan diskusi dulu dengan Roh Kudus, sejak bulan Oktober 2012
sampai bulan February 2013, sedangkan untuk kebutuhan sehari – hari saya
meminta kepada saudara sepupu yang non Kristen, karena hal itu terpaksa keadaan
mepet dan uang yang dia berikan sisanya saya jadikan untuk modal membeli koyo
kesehatan, sedangkan teman – teman bahtera yang lain yang mengirimkan ke
rekeningku sebagian besar saya tidak tahu orang – orangnya.
Saya tidak mencantumkan
diblog jika saya berhubungan melalui sms, karena seorang ibu di Malang yang
mendukung saya sekali atau dua kali karena dia sedang mengalami hal yang sama
dengan saya, dia pun ingin menolong saya secara rutin namun saya menolaknya
karena saya takut salah dihadapan Tuhan, sehingga saya bergantung sama ibu
tersebut bukan sama Tuhan.
Pagi ini setelah saya
mengantarkan telur – telur pindang saya membuka buku renungan harian, saya
tergerak untuk mengambil ayat dari Mazmur 4 : 2, jika dalam versi bahasa
inggrisnya, Psalm 4 : 1 “Hear me when I call, O God of my righteousness ! You
have relieved me in my distress; Have mercy on me, and hear my prayer (NKJV).
Roh Kudus memberikan
penjelasan ketika Daud sedang dikejar – kejar oleh musuhnya, Daud berteriak
kepada Allahnya, ia sudah mengalami sangat banyak tekanan, sehingga bukan
stress saja yang dia alami, dia juga mengalami yang lebih berat dari stress
itu. Dia berteriak sama Tuhan setiap malam supaya ia mendapatkan kemurahan Tuhan
dan Tuhan menjawab doa – doanya.
Saya sudah hampir dua
tahun di Jatiwangi, tidak ada perubahan yang signifikan secara manusia,
walaupun sahabat saya berkata jangan memandang kota kecilnya, tetapi pandang
Tuhannya, secara manusia bagi orang yang mengalaminya akan bisa merasakan,
bagaimana beratnya menghadapi tekanan sendirian tidak ada komunitas yang
mendukung dan mengalami kesepian. Memang orang akan dengan mudahnya memberikan
jawaban cari Tuhan dan andalkan Tuhan, mereka akan memberikan ceramah dan kotbah,
oleh sebab itu saya sendiri tahu dan tidak mau merepotkan orang lain.
Saya juga berkata sama Tuhan Yesus dan Roh Kudus
bahwa saya tidak sanggup menghadapinya dan saya tidak mampu untuk mengampuni
semua orang yang mengecewakan saya, saya tahu bahwa ada kemarahan dalam diri
saya. Saya menuliskan renungan dan kisah saya ini bukan mau memberhalakan blog,
tapi saya ingin mencurahkan isi hati saya supaya ada sedikit kelegaan.
Saya juga menuliskan
ringkasan kotbah yang ibu Iin Tjipto kotbahkan di CD yang saya miliki hampir
semuanya berbicara mengenai penderitaan dan kekecewaan, saya tahu itu
memberkati saya banget, saya juga mencoba untuk melakukan apa yang diajarkan
sesuai dengan Firman Tuhan melalui kotbah ibu Iin Tjipto.
Salah satu yang saya ingat
dari kotbahnya ibu Iin Tjipto jangan jaga image, jika kita mengalami
kekecewaan, penderitaan jangan ditutupi, ceritakan apa yang kamu alami, siapa
tahu itu jadi berkat buat orang yang sedang mengalami masalah yang mungkin
mirip, memang ada orang – orang yang menganggap bahwa kita tidak mengandalkan
Tuhan dengan bercerita hal yang buruk,
namun yang mengerti kedalaman hati saya adalah Roh Kudus.
Banyak diantara anak –
anak Tuhan yang melihat saudaranya mengalami masalah bukannya menolong malahan
menghakimi dengan kata – kata karena mereka mengetahui keluhan kita.
Saya benar – benar ingin
menuliskan apa yang ada di hati saya, terima kasih buat yang telah membacanya.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Jatiwangi, 25 February 2013
By His Grace,
Joshua Ivan
memang jadi berkat tulisan kakak yang ini...
BalasHapusDia mengerti Dia peduli persoalan yang kita alami...
Namun 1 yang Dia minta agar kita percaya sampai MUJIZAT menjadi nyata...
JESUS LOVES U SO MUCH :)