5-2-1
5 – 2 – 1
Pdt. Petrus Agung
Setiap
kita harus jalan dan dipimpin Roh Kudus hari demi hari. Karena akan
ada satu hari saat apapun hasil pergaulan dengan Roh Kudus tersebut
akan sangat menentukan kehidupan kita. Dalam menghadapi sebuah
situasi, respon orang yang terlatih bergaul dengan Roh Kudus akan
sangat berbeda dengan orang yang tidak terlatih.
Mat
25: 14-30 – Perumpamaan tentang talenta
Ada
3 tahapan/ tingkatan dalam kehidupan kita dengan Tuhan
1.
Tahap Pendidikan Tuhan
Level
di mana si tuan menggali/ meng-explore semua potensi yang ada
pada hamba-hambanya. Di level ini terlihat bahwa kesanggupan/ ability
mereka berbeda-beda
3
orang di kisah di atas kemungkinan di level yang sama dan salary yang
lama. Ini adalah saat mereka dididik oleh tuannya. Di level ini
banyak pendidikan dan hal yang tidak enak yang harus dilewati,
sehingga menghasilkan sikap hati berbeda di antara orang Kristen.
Sikap
hati inilah yang akan menentukan seberapa potensi kita tergali dengan
baik dan muncul, dan berikutnya menentukan seberapa besar kepercayaan
Tuhan kepada kita
Banyak
orang yang tidak mau diajar dan dibawa Tuhan dalam sebuah perjalanan
iman karena itu menyakitkan buat dagingnya.
Hari
depan kita ditentukan oleh seberapa kita mau dididik oleh Tuhan.
Kesaksian:
Raker di Bali.
Di
awal raker, yunior mendapat peringatan bahwa mereka diincar iblis.
Saat doa peperangan p Agung mendapat pengelihatan ada 3 mayat, maka
saat itu juga p Agung memerangi roh maut itu sendiri. Saat 6 hamba
Tuhan mendoakan yunior, Bu Iin merasa Samuel dalam incaran iblis.
Hari
itu kejadian yang dialami yunior: terkunci di lift dan hampir
tenggelam saat berenang di pantai Kuta. Pada kejadian di pantai,
Samuel sempat tergulung ombak sampai ke tengah laut hingga kakinya
kram. Oleh anugrah Tuhan semua yunior selamat.
Ternyata
peristiwa di pantai Kuta digunakan Tuhan untuk mendidik Samuel,
sehingga lebih serius dengan Tuhan dan tidak main-main dengan
hidupnya. Salah satu hasil didikan Tuhan, saat misi di Malaysia bisa
injili 2 orang secara one on one, mengajaknya terima Tuhan
Yesus dan kemudian membabtisnya.
Tuhan
ingin semua potensi kita keluar dan tergali
Jika
kita menanggapi didikan Tuhan dengan baik dan tidak kepahitan, maka
kita akan kembangkan diri kita secara luar biasa karena Tuhan. Tapi
jika kita menanggapinya dengan sakit hati dan kepahitan seperti hamba
yang menerima satu talenta, maka potensi kita tidak akan tergali
secara maksimal. Hamba ketiga menyimpulkan bahwa tuannya kejam dan
dia diperlakukan tidak adil.
Didikan
Tuhan harus diresponi dengan kerendahan hati, bukan dengan marah dan
kesombongan.
Ada
orang yang saat diberitahukan kesalahannya, maka memberontak,
pembelaan diri keluar, maka pada akhirnya orang jadi segan
membicarakan kebenaran kepadanya. Akhirnya kejatuhannya tinggal
menunggu waktu.
Didikan
Tuhan menuntut kejujuran akan keberadaan kita
Saat
Naaman diperintahkan mandi di sungai Yordan sebanyak 7 kali dia
marah. Alasan sebenarnya adalah kesombongan. Pakaian jendral Naaman
menutupi kusta di tubuhnya. Jika mandi di negerinya, dia bisa halangi
orang melihatnya mandi. Tapi itu tidak bisa dilakukannya di negara
lain.
Jika
hidup kita dikendalikan gengsi, maka saat kita harus lepaskan harga
diri kita, kita akan mempertahankannya mati-matian, bahkan mencari
berbagai alasan untuk membenarkan dirinya.
Kepahitan
membuat potensi seseorang tidak berkembang
Kesaksian
p Agung:
Saat
SMP nilai bahasa Inggris p Agung jelek. Awalnya p Agung menutupi hal
itu dengan alasan nasionalisme. Setelah pendidikan Tuhan dilewati,
sekarang bahasa Inggris itu menjadi berkat bagi hidup p Agung.
Daud
di masa mudanya dilatih Tuhan menghadapi Singa dan Beruang. Tiba-tiba
Tuhan beri investasi dalam hidup Daud: mengalahkan Goliat, sehingga
nama Daud terkenal di seluruh negeri.
Yusuf
sejak kecil harus bekerja di bawah anak-anak gundik Yakub. Saat masuk
sumur, rumah Potifar, dan penjara, Yusuf selalu jadi pemimpin. Yusuf
tidak punya kepahitan, terbukti dengan memberi nama anak sulungnya
Manasye (aku tidak ingat/ I dont remember)
2.
Tahap Investasi
Di
tahap ini hidup kita akan terlihat berkembang dengan baik.
- Pengusaha – maju dan berkembang
- Guru – saat mengajar, anak didiknya mengerti
- Manajer – leadership-nya terlihat
- Hamba Tuhan – ada hal khusus di dalam dirinya yang tidak dimiliki orang lain.
Ada
masa Tuhan akan melihat seberapa kita kembangkan investasi Tuhan atas
hidup kita.
Dalam
Alkitab terjemahan The Messege kisah 5-2-1 di atas berjudul
The story about investment – kisah tentang investasi.
3.
Tahap Partner
Saat
kita lalui tahap kedua dengan baik, maka posisi kita berubah dari
hamba yang digaji, kemudian dimodali, akhirnya menjadi partner Tuhan.
Artinya kita akan duduk dan memerintah bersama Tuhan.
His
master commended him: 'Good work! You did your job well. From now on
be my partner.' (Mat 25: 21, 23, MSG)
Janda
Sarfat diperintahkan Elisa meminta bejana dari tetangganya. Kata
meminta juga berarti konsultasi. Maka kita juga harus ber-konsultasi
dengan orang yang lebih maju dan cara pikirnya berkembang. Tapi ini
hanya terjadi saat kita punya hati yang terbuka dan mau diajari.
Sering
kita tidak bisa menerima saran orang lain karena kesombongan kita.
Komentar
Posting Komentar