Anak Sekolah Minggu Dibawa Tuhan Ke Surga
Anak Sekolah Minggu Dibawa Tuhan Ke Surga
Dewi Caroline Darmadi
Dewi
Caroline Darmadi adalah seorang Murid Sekolah Minggu dari Gereja Kristen
Indonesia, Desa Klampok Purworejo. Pengalamannya dibawa Tuhan ke Surga
membuktikan bahwa Surga itu Nyata, walaupun Dewi ini seorang anak sekolah
minggu dari GKI Purworejo namun Tuhan sanggup memberikan pengalaman yang luar
biasa dalam hidupnya.
14:1 "Janganlah gelisah
w
hatimu; percayalah x
kepada Allah, y
percayalah juga kepada-Ku. 14:2 Di rumah Bapa-Ku 1 banyak tempat tinggal. Jika tidak
demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ z
untuk menyediakan tempat bagimu. 14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali 2 a
dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, b
kamupun berada. 14:4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke
situ." 14:5 Kata Tomas c
kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana
kami tahu jalan ke situ?" 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah d
jalan e
dan kebenaran f
dan hidup. g
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. h
14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga
i
mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
(Yohanes 14:1-7)
3:20 Karena kewargaan
d
kita adalah di dalam sorga 1 ,
e
dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus f
sebagai Juruselamat, 3:21 yang akan mengubah tubuh g
kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya h
yang mulia, menurut kuasa-Nya i
yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. (Filipi 3:20-21)
Sebelum
nenek buyut (makco) saya meninggal, tante saya bertanya kepada Pak Yusak,
mengapa nenek buyut saya sudah koma tetapi tidak segera meninggal. Kami tentu
saja ingin mengetahui apa penyebabnya, apa yang belum dilakukannya, apa yang
belum diselesaikannya. Pak Yusak memberitahu kepada tante saya, agar nenek
buyut saya disuruh mengampuni. Tanpa pikir panjang tante saya langsung menuju
ruang ICU dan disana ia membacakan Alkitab tentang pengampunan dengan
membisikkan ayat-ayat tersebut ke telinga nenek buyut saya. Sekalipun dia sudah
sulit bernafas, bila bernafas terasa sesak, ternyata setelah dimandikan oleh
perawat bisa tersenyum.
Waktu
itu saya melihat ada malaikat yang sudah menunggu dan memberitahukan kepada
nenek saya untuk mengampuni, tapi nenek saya merasa berat untuk mengampuni
karena ia mengingat akan penderitaan yang dialaminya selama hidup bersama kakek
buyut saya, kakek buyut saya sudah berbuat jahat kepada nenek buyut saya.
Kemudian saya lihat Tuhan Yesus datang dan berbicara kepada roh nenek buyut saya
: “kalau kamu tidak bisa mengampuni, Aku pun tidak bisa mengampuni kamu.”
Setelah
itu nenek buyut berkata kepada Tuhan Yesus bahwa memang cucunya juga sudah
mengingatkan dia dan membacakan Firman Tuhan tentang pengampunan dan nenek
buyut juga sudah tidak tahan lagi. Akhirnya ia menyerah dan mau mengampuni
suaminya. Rupanya ayat-ayat Firman Tuhan yang dibacakan oleh tante saya supaya
nenek buyut saya mengampuni, Firman itu bekerja dengan indah menembus roh nenek
saya, biarpun nenek buyut saya sudah tidak sadar, tidak bisa berbicara ternyata
rohnya masih menangkap dan menerima Firman itu.
Tuhan
memberikan penglihatan kepada saya tentang kakek buyut saya, kakek buyut saya
sedang digantung bersama dengan perempuan selingkuhannya. Mereka berdua sedang
ditusuk-tusuk dan ditancapi dengan pedang oleh setan-setan yang berjubah hitam.
Terlihat banyak sekali pedang yang menancap ditubuh kakek buyut saya, namun
sesudah nenek buyut saya mau mengampuni kakek buyut saya, tancapan pedang
ditubuh kakek buyut saya berkurang.
Akhirnya
saya melihat nenek buyut saya mau mengampuni, kemudian terlihat ada papan tulis
dan tulisan dipapan tulis yang berisikan dosa-dosa nenek buyut saya dihapus.
Nenek buyut saya memang sulit mengampuni karena suaminya selama hidupnya sangat
jahat sama nenek buyut saya, tetapi betapa hebatnya nenek buyut saya dia tetap
melayani suaminya dengan setia sampai akhirnya suaminya meninggal.
Pada
saat kebaktian penutupan peti nenek buyut saya, saya mendengar Tuhan
memanggil-manggil nama nenek buyut saya yang meninggal. Kemudian saya melihat
nenek buyut saya tersenyum dan kemudian bangkit menaiki anak tangga ke atas
sambil melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal dan kemudian ia menaiki
kereta dan kereta itu naik menuju ke Sorga. Di alam roh saya melihat semuanya
dengan jelas.
Pada
waktu penguburan nenek buyut saya, saya juga melihat nenek buyut saya sedang
bercakap-cakap dengan dengan dua anaknya yang sudah meninggal, salah satunya adalah
kakek saya (engkong/opa).
Lima
hari kemudian setelah nenek saya meninggal, Tuhan membawa saya ke surga untuk
melihat rumah nenek buyut saya di Sorga, rumahnya besar dan bagus. Tante-tante
saya bilang ingin melihat surga tetapi ketika tante saya dipanggil mereka tetap
tidur tidak mendengarkan suara panggilan itu.
Ketika
saya melihat nenek buyut saya, saya menjadi ragu karena saya tidak melihat
wajahnya yang keriput karena dia meninggal diusia 99 tahun, saya melihat nenek
buyut saya berusia sekitar 40 tahun. Rambutnya hitam semua, tidak ada gigi yang
ompong semuanya utuh.
Kemudian
saya diajak naik kereta yang hanya berisi tiga orang yaitu saya, nenek saya dan
pengemudi kereta. Waktu akan naik kereta, mata saya ditutup dengan sebuah kain
karena kereta ini memiliki kecepatan yang sangat tinggi supaya saya tidak
melihat dan ketakutan.
Waktu
kereta sudah sampai, kereta itu berhenti persis didepan rumah nenek saya. Saya
turun dari kereta dan saya melihat rumah nenek saya sangat bagus, disana
rumahnya besar dan bagus.
Pada
waktu hidupnya didunia, nenek buyut saya sangat sabar sekali dalam merawat
mamanya yang buta selama 13 tahun dan ia juga merawat cucu-cucunya dengan penuh
kesabaran, karena menantunya meninggal maka nenek yang merawat cucunya. Setiap
hari hidupnya penuh dengan ucapan syukur dan tidak suka mengomel. Hanya
kadang-kadang nenek saya memegang dadanya dan menarik nafas panjang, sedikit
mengeluh namun setelah itu dia langsung minta ampun sama Tuhan Yesus dengan
sujud menyembah Tuhan karena dia mengeluh. Biarpun cucunya nakal, nenek buyut
tetap sabar dan dengan rendah hati ia melayani dengan sepenuh hati. Rupanya itu
diperhitungkan Tuhan yaitu buah-buah roh yang keluar dalam hidupnya.
Kemudian
saya melihat nenek buyut saya bertemu dengan kedua anaknya yang sudah
meninggal. Waktu itu kedua anaknya datang dari arah yang berbeda, mereka lari
dan berebut untuk menemui nenek buyut saya untuk melepas kangen mereka. Mereka
bertiga bersukacita bisa bertemu lagi di Sorga sehingga mereka berlarian saling
memeluk. Karena saking bersemangatnya mereka hampir bertabrakan, kemudian ada
malaikat yang mengangkat mereka sehingga mereka terhindar dari tabrakan. Ketika
melihat pemandangan itu saya geli dan tertawa, pertemuan mereka itu sangat
mengharukan.
Dua
anak nenek saya yang sudah meninggal mengetahui kalau mama mereka sudah
meninggal dari pengumuman yang disampaikan oleh malaikat, mereka kemudian
bertemu dan berpelukan diurutkan dari yang sudah lama meninggal. Dua anak nenek
buyut saya yang sudah meninggal itu kelihatan muda sekali.
Kemudian
saya diajak masuk ke rumahnya yang mirip istana. Warna rumahnya putih cemerlang
dari batu permata. Rumah itu sangat besar dan tiga lantai, memiliki halaman
yang luas. Didalam rumah itu ada lima asisten rumah tangga dan memiliki tukang
taman.
Pekarangan
nenek buyut saya sangat luas sekali dan ditanami dengan beraneka jenis
bunga-bungaan yang selalu segar dan tidak pernah layu. Bedanya jika didunia
bunga dipetik akan menunggu lama untuk tumbuh bunga baru sedangkan di surga
bunga itu dipetik maka akan segera tumbuh bunga yang baru. Tukang Kebun yang
bertugas merawat kebun itu sangat luar biasa penampilannya gagah seperti
malaikat, wajahnya putih bersih, berambut pendek.
Para
Asisten Rumah Tangga itu bertugas membuat masakan untuk nenek buyut dan
anak-anaknya yang pada waktu itu sedang berkunjung. Namun yang bisa memerintah
asisten rumah tangga itu hanya nenek buyut saya.
Di
Rumah Nenek Buyut saya ada Televisi yang menayangkan film tentang Tuhan Yesus.
Ceritanya soal pengampunan. Setiap ada pengumuman nenek saya tahunya dari
televisinya yang ada diruangan keluarga.
Ketika
nonton televisi nenek buyut saya sambil makan makanan kecil kesukaannya, saya
juga ditawari oleh nenek buyut saya, karena nenek buyut saya berkata rasanya
enak sekali. Dirumah nenek buyut saya terdapat toples-toples yang berisi
makanan kesukaan nenek saya, disitu juga saya lihat mikser untuk membuat kue,
ada blender buat bikit juice dan masih banyak barang-barang lainnya.
Didalam
rumah itu terdapat kolam renang, karena sewaktu didunia nenek buyut tidak bisa
berenang dan disurga langsung bisa berenang. Nenek saya mempunyai banyak baju
dilemarinya semuanya berwarna putih tetapi modelnya bermacam-macam. Tempat
tidurnya besar sekali lengkap dengan Bantal dan Gulingnya.
Selama
di rumah nenek buyut saya di Sorga saya mendengarkan para malaikat membantu
nenek saya untuk menaikkan puji-pujian bagi Tuhan Yesus, disana semua
keadaannya penuh dengan sukacita dan damai sejahtera.
Janji
mengenai langit yang baru dan bumi yang baru
65:17 "Sebab
sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi n
yang baru 1 ;
hal-hal yang dahulu tidak akan diingat o
lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. 65:18 Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak p
untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku
menciptakan Yerusalem q
penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan. 65:19 Aku akan bersorak-sorak r
karena Yerusalem, dan bergirang s
karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan t
dan bunyi erangpun tidak. 65:20
Di situ tidak akan ada lagi bayi u
yang hanya hidup beberapa hari 2
atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, v
sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan
siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. 65:21
Mereka akan mendirikan rumah-rumah w
dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan
buahnya x
juga. 65:22 Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya
orang lain mendiaminya, y
dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab
umur z
umat-Ku akan sepanjang umur pohon, a
dan orang-orang pilihan-Ku b
akan menikmati pekerjaan tangan mereka. 65:23 Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma
c
dan tidak akan melahirkan anak yang akan mati mendadak, d
sebab mereka itu keturunan orang-orang yang diberkati e
TUHAN, dan anak cucu f
mereka ada beserta mereka. 65:24 Maka sebelum mereka memanggil, g
Aku sudah menjawabnya 3 ; h
ketika mereka sedang berbicara, i
Aku sudah mendengarkannya. 65:25 Serigala dan anak domba j
akan bersama-sama makan rumput 4 , singa akan makan jerami seperti
lembu k
dan ular l
akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk
di segenap gunung-Ku m
yang kudus," firman TUHAN. (Yesaya 65 : 17-25)
Jatiwangi,
26 April 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar