Lembah Raja
Lembah Raja
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Kej
14: 17-20
Peristiwa
ini terjadi di lembah raja, terjadi jauh sebelum adanya hukum Taurat.
Tindakan Abraham memberikan persepuluhan kepada Melkisedek adalah
reaksi yang cerdas terhadap tawaran Tuhan.
Banyak orang yang melewatkan begitu saja kesempatan yang Tuhan tawarkan dalam hidupnya.
Tahun ayin dalet memberikan kita pintu yang terbuka, tapi tidak menarik atau memaksa kita masuk. Kitalah yang memutuskan untuk mengambil kesempatan yang Tuhan berikan atau tidak. Tahun ini harusnya kecerdasan bereaksi menjadi ciri kita.
Latar
belakang kisah di atas:
Lot
sebenarnya tidak pernah dilibatkan Tuhan dalam rencana membawa
Abraham ke Kanaan. Tapi karena rombongan yang keluar dari Ur-Kasdim
dipimpin Terah, maka Lot diajak. Proteksi dan berkat Tuhan turun
dalam hidup Lot karena keterikatannya pada Abraham.
Saat
para gembala-gembala Abraham bertengkar dengan gembala-gembala Lot,
Lot membiarkannya. Kemudian Abraham mempersilahkan Lot untuk berpisah
jalan. Di Sodom, walau Lot menjadi penatua, jiwanya tersiksa karena
melihat perbuatan di sekitarnya.
Suatu
ketika Sodom dikalahkan dan ditawan Kedorlaomer. Abraham bertindak
dan membebaskan Lot.
Di lembah shawe Abraham disambut raja Sodom dan Melkisedek. Melkisedek adalah raja Salem (Shallom) sekaligus imam dari Allah yang maha tinggi (El-Elyon).
Di lembah shawe Abraham disambut raja Sodom dan Melkisedek. Melkisedek adalah raja Salem (Shallom) sekaligus imam dari Allah yang maha tinggi (El-Elyon).
Melkisedek menyambut Abraham sambil membawa roti dan anggur. Begitu Abraham menerima roti dan anggur dari raja Salem, respon Abraham adalah memberikan sepersepuluh dari semua jarahan.
Elyon = עליון = ‛elyôn = adalah Tuhan yang menetapkan batas-batas dan warisan bangsa-bangsa.
When the High God gave the nations their stake, gave them their place on Earth, He put each of the peoples within boundaries under the care of divine guardians (Ul 32: 8, MSG)
Ayat
8B – El-Elyon meletakkan kelompok masyarakat / bangsa di dalam
suatu batasan, di bawah perlindungan malaikat-malaikat Ilahi.
Abraham sedang dalam perjalanan keluar dari Ur-Kasdim menuju tanah terjanji yang belum jelas lokasinya. Melkisedek memberkati Abraham dalam nama El-Elyon, yang berhak membagi-bagi tanah.
Saat
Melkisedek datang membawa roti dan anggur, artinya El-Elyon
menawarkan sebuah perjanjian/ covenant: jaminan
bahwa Allah menyediakan jatah
Kanaan bagi Abraham dan anak-cucunya.
Perjanjian/ covenant baru berlaku setelah ditanda-tangani oleh 2 belah pihak.
Roti dan anggur adalah tawaran sebuah perjanjian/ covenant dari Tuhan. Respon Abraham adalah memberi persepuluhan. Jika Abraham tidak me-respon, maka tawaran perjanjian itu akan berlalu. Setelah dua belah pihak memberikan “tanda-tangan”nya, maka tanah Kanaan resmi menjadi milik Abraham dan anak-cucunya. Kota Salem kelak berubah nama menjadi Yerusalem. Sejak dulu hingga hari ini, penguasanya adalah anak-anak Abraham.
Tuhan suka melihat respon Abraham cerdas, yang menyambar perjanjian yang Tuhan tawarkan. Maka beberapa ribu tahun kemudian Tuhan tetapkan persepuluhan menjadi hukum, supaya anak-cucu Abraham juga berada dalam perjanjian dengan Tuhan.
Sikap
hati saat mengembalikan persepuluhan: aku terima covenan/ perjanjian
dengan Tuhan, dan jatah masa depan kita dan anak-cucu kita sudah
ditetapkan Tuhan.
Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN (Im 27: 30)
Persepuluhan
bukan pajak atau beban, dan Tuhan tidak butuh uang kita. Persepuluhan
adalah reaksi iman kita menanggapi tawaran dari Tuhan. Saat kita
kembalikan, persepuluhan itu kudus/ sakral, dan merupakan milik
Tuhan.
Kesaksian
tentang persepuluhan:
P
Agung sudah mulai pelayanan, khotbah di berbagai tempat, akan segera
menikah, dan sedang membangun rumah. Saat itu p Agung tidak membayar
persepuluhan, uangnya dipinjam untuk keperluan pribadi.
Suatu
ketika p Agung diundang melayanani di Jawa Timur selama hampir 2
minggu. P Agung sedang membutuhkan uang untuk membeli sofa buat ruang
tamu rumahnya. Saat pelayanan di satu kota, sepatu P Agung hilang
sebelah. Saat naik mobil, kaki p Agung tersengat listrik.
Sesampai
di tempat menginap, p Agung berdoa dan tanya kepada Tuhan mengapa
semua terjadi. Tuhan ingatkan bahwa persepuluhan adalah hak Tuhan,
dan p Agung sudah gunakan dalam jumlah yang banyak. P Agung bertobat,
lalu mengembalikan persepuluhan yang dihutang.
Tuhan
perintahkan persepuluhan itu diserahkan kepada pendeta yang ditempati
saat pelayanan di Surabaya. Semula pendeta itu tidak mau menerima.
Ketika ada orang datang membawa sepatu baru untuk p Agung, dan
ternyata ukurannya pas, maka pendeta itu akhirnya mau menerima uang
itu.
Saat kembali ke Semarang, ternyata sudah ada orang yang belikan sofa untuk p Agung.
Saat kembali ke Semarang, ternyata sudah ada orang yang belikan sofa untuk p Agung.
Kej 14: 21-24
Setelah
Abraham mengikat perjanjian dengan Melkisedek, datanglah Raja Sodom
menawarkan kekayaan kepada Abraham. Abraham tidak mau menerima
kekayaan Sodom, supaya raja Sodom tidak bisa berkata bahwa dia
membuat Abraham kaya.
Artinya Abraham berkata bahwa yang menjamin hidupnya dan membuat dia kaya adalah El-Elyon
Ada kemiripan penulisan kata “sepuluh” dengan kata “kaya” dalam huruf Yahudi: Kata 10 bagi orang Yahudi artinya sangat banyak, saat kita memiliki sangat banyak, artinya kita kaya. Abraham memberi sepersepuluh, artinya memberi sangat banyak.
Setan mati-matian menghalangi kita mengembalikan persepuluhan sesuai perintah Tuhan, karena setan tidak mau kita tetap memegang jaminan Kanaan kita.
P
Agung kenal dengan lagu “Mulialah namaMu Tuhan” dari seorang
hamba Tuhan. Dia dan saudara-saudaranya yatim piatu sejak kecil,
hidup di lingkungan yang jahat dan tidak ada yang perduli, tapi
mereka bersepakat untuk hidup bagi Tuhan. Mereka hidup dari berjualan
pisang goreng bergantian. Saat P Agung bertamu ke rumahnya, dan
istrinya menghidangkan pisang goreng, dia menangis terharu karena
merasa berkat Tuhan begitu melimpah. Dia bisa naik pesawat, menginjil
kemana-mana, semua karena anugerah Tuhan.
Komentar
Posting Komentar