Radical Faith
Radical Faith (Iman yang Radikal)
Lukas Kusuma
sebab
semua yang lahir dari Allah, mengalahkan
dunia. Dan inilah kemenangan yang
mengalahkan dunia: iman kita.
(1 Yoh 5: 4)
Sejak
kita percaya Yesus sebagai juru selamat, kita mengalami kelahiran
baru. Tuhan memberikan destiny baru buat kita: tidak lagi dikalahkan
oleh apapun, dan kita adalah pemenang. Kita bisa
mengalahkan
dunia dengan iman kita.
Orang
benar akan hidup oleh iman
(Rm 1: 17b)
Orang benar hidup karena iman, bukan karena melihat. Orang Kristen lemah dan goyah karena pemahaman tentang iman mulai kabur/ kurang jelas.
Iman
yang radikal:
1.
Percaya walaupun belum melihat.
Karena
iman
kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah,
sehingga apa yang kita
lihat telah terjadi
dari apa
yang tidak dapat kita lihat
(Ibr
11: 3)
Semua
yang kita butuhkan di alam jasmani sudah Tuhan sediakan di alam roh.
Supaya semua yang Tuhan sediakan di alam roh itu terjadi di alam
jasmani, dibutuhkan iman percaya.
Percaya
setelah melihat bukanlah iman, tapi fakta.
Kata
Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau
percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
(Yoh 20:29)
Kecaplah
dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! (Mzm 34: 8a)
Kita
harus mengecap dan mengalami terlebih dulu, baru kemudian kita akan
melihat kebaikan Tuhan.
Orang percaya harus tetap menggunakan otak dan logika, tapi seringkali iman diluar logika, kelihatan mustahil, tapi bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil.
1997 Tuhan panggil p Lukas untuk fulltime, sebelumnya kerja sekuler. Selama 3 tahun beliau menggembalakan gereja di Makasar. Awal 2000 p Lukas pelayanan di Amerika. Dalam pelayanan itu p Lukas harus putus dari pacarnya. P Lukas belajar percaya pada janji Tuhan walau belum melihat penggenapan janji Tuhan masalah jodoh.
Akhirnya
p Lukas mendapat jodoh dari Philadelphia, seorang anak Tuhan dari
keluarga pendoa, yang sejak1998 pindah ke Amerika. 6 bulan kemudian
mereka menikah. Ternyata setelah menikah p Lukas baru menyadari bahwa
istrinya memenuhi 10 kriteria istri yang pernah dia ajukan pada
Tuhan.
2. Taat walaupun belum mengerti
Karena
iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang
belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk
menyelamatkan keluarganya; (Ibr 11: 7a)
Karena
iman
Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan
diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak
mengetahui tempat yang ia tujui (Ibr
11:8)
Nuh
mendapat perintah Tuhan, dia tidak tahu kapan air bah akan datang,
tapi dia taat.
Abraham
mendapat perintah Tuhan, dia tidak tahu kemana arah yang dituju, tapi
dia taat.
Banyak hal dalam hidup yang kita belum mengerti dan seolah-olah misteri. Walau belum mengerti, jika itu perintah Tuhan maka kita harus belajar taat. Hasil ketaatan kita: Tuhan akan bekerja dan membela hidup kita.
3. Tekun walaupun tidak menyukainya
Karena
iman maka
ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia
bertahan
sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan (Ibr 11: 27)
Musa
rela meninggalkan istana raja Mesir karena iman, walau sebenarnya
Musa tidak suka berada di gurun Median, karena Musa tahu ada rencana
Tuhan yang besar.
Dunia
mengajarkan supaya kita hanya melakukan apa yang kita sukai dan
menjadi passion kita. Tapi seringkali perintah Tuhan tidak
menyukakan daging kita, dan bertentangan dengan keinginan kita.
Saat mengawali pelayanan di Amerika, p Lukas kurang nyaman karena iklim yang ekstrim, dan segala sesuatu harus dikerjakan sendiri. Jemaat yang dilayani adalah orang Indonesia di perantauan yang hidupnya sederhana. Gereja dimulai dengan minim dana. P Lukas bertekun walau tidak menyukainya. Kebaktian perdana 97 orang, hingga saat ini jemaatnya 1000 orang.
Tahun
2007 gereja membeli gedung bekas “medical center” dan
namanya diganti menjadi “miracle center”
Asal
kita bertekun, tidak mudah menyerah walau banyak tantangan, akan
terbukti bahwa Tuhan setia
4. Memperkatakan janji Tuhan walaupun belum menerima
Karena
iman maka
Yusuf menjelang matinya memberitakan
tentang keluarnya orang-orang Israel
dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya (Ibr 11: 22)
Sebelum
matinya, Yusuf mendeklarasikan kemerdakaan Israel dari perbudakan
Mesir.
Setiap
hari kita deklarasikan janji-janji Tuhan, jangan perkatakan hal-hal
negatif.
Dalam perumpamaan 5-2-1, hamba dengan 1 mina menuduh tuannya kejam. Maka dia dihakimi sesuai perkataannya.
Katanya kepada orang
itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut
perkataanmu sendiri. (Luk 19: 22a)
Hati-hati dengan perkataan kita, karena itu adalah benih masa depan kita, yang kelak akan kita tuai. Setiap hari perkatakan kata-kata iman, kata-kata pengagungan, kata-kata berkat, maka hidup kita akan diubah Tuhan:
- Saya diberkati Tuhan
- Saya sukses dan berhasil
- Saya dicintai Tuhan
- Destiny saya menaklukkan dunia
- Saya tidak dikalahkan oleh persoalan
- Saya adalah pemenang
5. Memberi Persembahan terbaik walaupun belum ditolong
Karena
iman Habel
telah mempersembahkan kepada Allah korban
yang lebih baik dari pada korban Kain
(Ibr 11: 4)
Orang
yang beriman pasti membawa korban yang terbaik, dan bukan
korban asal-asalan. Beri yang terbaik dari kekurangan kita. Sehingga
saat diberkati melimpah, kita bisa persembahkan lebih lagi.
Pada malam Paskah, orang Israel mengorbankan domba yang terbaik, sehingga terluput dari tulah. Ujungnya mereka menjarahi orang Mesir dan menjadi konglomerat-konglomerat.
Saat kita bawa persembahan kepada Tuhan, Tuhan melihat hati dan jumlah persembahan kita.
Yesus berdiri di depan kotak peti persembahan, dan melihat orang-orang memberikan persembahan. Yesus tidak tahu jumlah banyak atau sedikit jika tidak melihat jumlahnya.
Pada
suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan
bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak
orang kaya memberi jumlah yang besar.
Lalu
datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser,
yaitu satu duit. (Mrk 12: 41-42)
Tuhan
tidak mau kita memberikan persembahan secara asal-asalan, tapi harus
dengan iman dan yang terbaik. Maka perkenanan Tuhan akan membuat kita
hidup dalam kelimpahan.
Suatu
kali p Lukas mendapat perintah Tuhan untuk menabur pada pembangunan
Holy Stadium, padahal mereka belum memiliki gedung sendiri. Tuaian
tidak langsung datang. Desember 2006, gedung yang disewa untuk
kebaktian terbakar habis. Saat itu p Lukas dan jemaatnya belajar
bersyukur dan percaya bahwa taburannya tidak sia-sia. Di Januari 2007
istri p Lukas keguguran anak yang kedua. Mereka tetap percaya dan
taat, Agustus 2007 gereja p Lukas berhasil membeli gedung “medical
center”.
Orang yang menabur tidak pernah berkekurangan!
Good giver is good receiver; seorang pemberi yang baik akan menjadi penerima yang baik.
Mari
kita menjadi pemenang dalam hidup ini dengan memiliki iman yang
radikal ! Upah dari iman kita tersebut adalah: kita akan melihat
semua janji Tuhan terjadi dalam hidup kita.
Komentar
Posting Komentar