Wadah Yang Siap
Wadah yang Siap
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Minggu, 10 Nopember 2013
Kisah
tokoh-tokoh di Alkitab bukan sekedar cerita, tapi Tuhan sedang
menunjukkan pola kerjaNya kepada umatNya. Pola kehidupan tokoh-tokoh
Alkitab tersebut sesuatu yang profetik, dan di dalamnya ada petunjuk
dan penjelasan tentang rahasia-rahasia kehidupan. Saat membaca
Alkitab, kita harus meminta Roh pengertian, sehingga kita bisa
mengerti apa yang Tuhan mau katakan untuk hidup kita.
Ada pola-pola tertentu di dalam Alkitab yang berulang: pola 40 hari, pola 40 tahun, dst.
Contoh:
Musa hidup 120 tahun, dan secara tepat terbagi menjadi 3 masa,
masing-masing 40 tahun. 40 tahun awal dia di Mesir, 40 tahun
berikutnya di padang gurun, 40 tahun terakhir memimpin umat Israel
keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian.
Pola ini juga dialami JKI Injil Kerajaan. JKI IK berdiri 1991. Suatu kali Roh Kudus hadir dan mengingatkan p Agung tentang pola hidup Yusuf: Yusuf mendapat mimpi usia 17 tahun, umur 30 tahun mimpinya jadi kenyataan, artinya Yusuf harus menunggu penggenapannya dan melalui proses selama 13 tahun. P Agung dan rekan-rekannya dilahirkan secara rohani pada maret 1979, sehingga pada 1992 usia kelompok itu 13 tahun. Kemudian Tuhan berjanji memberikan "sesuatu yang besar" pada bulan Maret 1992. Saat itu jemaat kira-kira 100 orang. Saran rekan-rekan p Agung: janji Tuhan itu disimpan dulu, sampai janji itu benar-benar terjadi.
Akhir
Februari 1992 ada gedung dijual, yaitu gedung yang sekarang adalah
gereja Permata. Maret akhir terjadi kesepakatan untuk membeli gedung
itu. Kapasitas gedung 1500 orang, padahal jemaat hanya 100 orang.
Tuhan menggunakan cerita Yusuf di Alkitab untuk menggambarkan apa yang akan p Agung alami saat itu: dari sebuah impian hingga menjadi kenyataan.
Sebelum menjadi gereja, JKI IK termasuk Yayasan Sangkakala, dan yayasan ini punya impian untuk mendirikan Christian center dengan nama Maranatha Indonesian Christian Center. Ada tempat doa, klinik, sekolah Alkitab, dll. Pada masa itu impian tidak terwujud. Saat ini impian itu sudah terwujud dengan komplek Holy Stadium. Dari sebuah impian menuju kenyataan dibutuhkan sekian waktu.
Kisah-kisah
di Alkitab bisa Tuhan aplikasikan dalam hidup kita
Trip ke Israel 2013 yang profetis
Di
konferensi ps Morris, p Agung diminta hadir di acara penutupan untuk
membantu pengurapan. Kemudian ps Morris minta P Agung untuk ikut
melayani di Israel pada akhir 2013.
Tema
KKR Bahtera Juli 2013 adalah Kingdom Explosion. Bulan Juni Tuhan
minta p Agung untuk menggenapi destiny gereja: membawa injil kerajaan
ke seluruh dunia. Sejak itu dalam 4 bulan red
carpet
telah selesai di kurang lebih 150 negara, dan benar-benar terjadi
kingdom explosion.
Maka
trip ke Yerusalem dijadikan trip profetis: menggelar karpet merah
dari seluruh dunia, kembali hingga ke Israel, hingga ke golden
gate, sekaligus menutup kingdom explosion.
Tim
ke Israel dibagi menjadi 3 bis: tim advance yang melakukan peperangan
rohani, tim expo-bisnis, dan tim p Agung.
Kebaktian
pertama di Amman-Yordania, tapi dipindah ke Sarka. Di Sarka terdapat
sungai Yabok, tempat Yakub bergulat dengan Tuhan, dan namanya
akhirnya berubah jadi Israel.
Orang
Yordan terdiri atas 3 bangsa: Edom (keturunan Esau), Moab dan Amon
(keturuna Lot). Di woman conference ibu Ruth-Mahanaim berkhotbah,
yang hadir 25 orang. Saat memperkenalkan namanya sebagai Rut,
ternyata semua yang hadir orang Moab, dan tidak ada yang dari suku
lain.
Pagi
sebelum masuk Betlehem, Tuhan datang dan berkata bahwa trip ini
profetis, karena perjalanan ini seperti perjalanan Rut dari Moab,
yang akhirnya menjadi salah satu leluhur Tuhan Yesus.
Di
Alkitab ada banyak orang yang bukan keturunan Israel, tapi masuk jadi
bagian orang Israel. Di antaranya Rahab (orang Kanaan dan pelacur)
dan Rut (orang Moab).
Ibadah
tim red carpet di Yordania seperti awal perjalanan Rut yang
merupakan orang Moab. Kebaktian kedua di Betlehem, ini seperti Ruth
masuk Israel, dan langsung menuju Betlehem.
Trip
profetis ini mengubah kita yang adalah ranting cangkokan
menjadi batang yang asli
Saat
menjadi bagian dari “batang yang asli”, hidup kita sejak tahun
depan akan mengalami penggenapan janji Tuhan secara luar biasa.
Hari berikutnya p Agung melayani di Yerusalem, dan ini meneruskan garis keluarga Ruth yang pindah ke Yerusalem, yaitu Daud. Karena kepadatan hari Jumat, maka tidak bisa parkir di kota lama. Bis berhenti di kota Daud, dan semua tiket rombongan adalah p Agung.
Malamnya
p Agung khotbah di gereja yang sekaligus stasiun TV TBN (Trinity
Broadcast Network), dan disiarkan di puluhan negara.
Hari Sabtu/ Sabat p Agung khotbah 2 kali di Tel Aviv. Kota ini pengembangan dari Yaffo/ Yope. Kota ini menggambarkan Daud dan Salomo. Ketika Yaffo di bawah raja Tirus: Hiram. Raja Hiram mengirim kayu kepada Daud untuk membangun kerajaannya. Saat Salomo memerintah, dia juga meminta Hiram untuk mengirim kayu.
Di
kebaktian malam p Agung terlambat 30 menit. Ps Morris bernubuat:
Generasi
yang tua akan die
off,
lalu muncul generasi yang baru.
Die off artinya mati satu persatu hingga punah. Di akhir acara, p Agung ulangi nubuatan ps Morris dan mendeklarasikannya:
Hari
ini generasi baru yang tidak terbatas (no limit) dilahirkan
Tanda
kecil dari Tuhan: saat pulang tiket p Agung di-upgrade menjadi 1st
class.
Rut 4: 11 – Ini adalah puncak perjalanan Rut, dan tua-tua kota mengucapkan berkat ini kepada Rut dan Boas. Dan ini juga menjadi janji Tuhan buat kita:
Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem (Rut 4: 11b)
Permasalahannya: apakah wadah kita sudah siap?
Tuhan tidak akan berikan hal besar apapun kepada kita jika wadahnya tidak ada atau tidak siap, karena Tuhan tidak mau ada berkatNya yang terbuang
Contoh
wadah yang siap:
- Kisah janda nabi yang berhutang. Elisa perintahkan janda itu untuk meminjam banyak wadah dari tetangganya. Mujizat pelipat-gandaan itu terhenti saat semua wadah penuh.
- Kisah 5 roti 2 ikan. Wadahnya adalah perut orang banyak. Setelah makan, Tuhan minta para murid untuk mengumpulkan sisanya hingga tidak ada yang terbuang. Jumlah roti yang sisa sesuai jumlah bakul yang ada.
- Luk 5: 1-11. Di pantai Galilea, ada nelayan-nelayan sedang bersihkan jala-jala mereka. Yesus mengajar dari perahu itu. Setelah mengajar, Yesus perintahkan mereka untuk menebarkan jala-jala mereka. Tapi nelayan-nelayan itu hanya menebarkan 1 jala. Akibatnya jala koyak, dan sebagian ikan kembali ke danau.
- Raja Israel-Yehuda-Edom berperang bersama, tapi suatu saat mengalami kehausan. Elisa memerintahkan untuk menggali parit-parit. Saat wadah itu siap, air masuk ke parit-parit itu.
Berkat
Tuhan seperti air terjun yang deras. Kita bisa ambil itu dengan
sendok, tapi jika terlalu dekat ait terjun maka sendok justru
terlempar dan hilang.
Iman
kita adalah urusan pribadi kita dengan Tuhan, dan bukan untuk
di-diskusikan dengan orang lain. Karena justru bisa melemahkan, atau
bahkan menghilangkannya.
Turis ke Israel dari berbagai negara rata-rata berusia tua. Sebaliknya rombongan Bahtera kebanyakan orang-orang muda, bahkan anak-anak. Ini artinya:
- Roh Tuhan sedang kerja di Indonesia. Karena jika tidak cinta Tuhan, maka anak-anak muda yang punya uang tidak akan pergi ke Israel, tapi memilih tempat-tempat lain seperti Monako, Swiss, Paris, dll.
- Uang ada di tangan orang Indonesia.
Tuhan perintahkan p Agung mempersiapkan wadah bagi jemaat. Maka pada hari kamis dan jumat diadakan seminar di Holy Stadium untuk menyiapkan wadah di roh, di jiwa dan di fisik/ skill.
Di
akhir acara dibagikan biji sesawi. Biji ini merupakan biji terkecil,
tetapi menjadi tanaman terbesar.
Anggur
yang baru membutuhkan kirbat yang baru. Untuk sesuatu yang baru,
perlu wadah yang baru.
Hati Tuhan dan berkat Tuhan itu satu paket: seperti tangan kanan dan kiri, atau mata kanan dan kiri. Maka dua hal ini tidak bisa dipertentangkan.
Komentar
Posting Komentar