WaktuNya Sudah Sangat Singkat
AOC BANDUNG
15 DESEMBER 2014
Wahyu 22:9-11
9: Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan
berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan
saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala
perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"
10: Lalu ia berkata kepadaku: "Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.
11: Barangsiapa yang berbuat jahat,
biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus
cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran;
barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
Kalau Firman Tuhan berkata seperti itu, artinya waktunya sudah bukan
menitan, tapi detik, karena apa? Tidak ada waktu untuk bertobat! Tetapi
hal seperti ini tidak akan bisa kita mengerti kalau kita tidak mengalami
sendiri. Apa yang menyebabkan kita ini terhalang? Tuhan itu luar biasa
sabarnya, caranya, sehingga pada waktu sekarang ini kalau anak-anak dan
hamba-hamba Tuhan yang mati dan belum menyelesaikan, di sana masih
diberi daun pohon kehidupan. Lalu timbul pertanyaan, kalau Tuhan Yesus
sudah datang, apakah masih ada waktu itu untuk diobati? Kita tidak tahu,
banyak hal kita tidak mengerti.
Tetapi apa yang kita alami? Ini sudah waktunya kita mengenal Tuhan lebih
dekat, lebih intim, lebih mengerti Dia. Sebab kita semua itu memang
ingin dekat Tuhan, mengerti Tuhan, tapi tidak bisa mengerti. Karena itu
Salomo berkata, kalau kita mau mengerti Tuhan, bahkan kita tidak bisa
berkata kita sudah mengenal Tuhan, justru apa yang kita katakan sudah
tahu itu sebenarnya belum tahu, karena ini hal yang sulit. Kenapa?
Contohnya kalau kita mau mengadakan apapun, kita merencanakan, dan itu
selalu berdasarkan yang kita mengerti, padahal justru itu yang Tuhan
tidak suka. Kita selalu mau mempersembahkan yang menurut kita yang
dulunya Tuhan senang, dan kita ulangi lagi, Tuhan belum tentu suka,
karena Tuhan mau yang selalu baru. Yang kita mau, Tuhan belum tentu mau,
dan sebaliknya.
Kita hidup di dalam dunia ini roh, jiwa, dan tubuh, dan engkau disiapkan
untuk hidup di dalam dunia roh yang lebih, karena di surga kita hidup
di dalam roh jiwa dan tubuh, hanya kadarnya yang berbeda. Kalau di
dunia, roh jiwa tubuh, dan kadar yang paling besar adalah tubuh. Jika di
surga, roh jiwa dan tubuh, kadar yang paling besar adalah roh. Jiwa
tetap ada, tubuh juga tetap ada. Engkau mau, Tuhan belum tentu mau, dan
sebaliknya!
Apa yang menjadi penghambat kita masuk surga? Watak, perangai,
kelemahanmu, itu yang menjadi penghambat. Berbuah roh, apa itu?
Perubahan watak. Watak kita harus diubah. Mata keranjang, mata duitan,
sombong, dll. Hineni itu belajar kepada Tuhan, karena Dia lemah lembut
dan rendah hati, dan itu harus engkau latih dari sekarang. Jangan
terlambat! Karena orang bisa lemah lembut itu sulit. Lemah lembut itu
bukan lemah gemulai, tapi lemah lembut itu mudah dibentuk, mudah diubah,
menuruti Tuhan lebih dari segala-galanya. Kalau engkau mau ikut Tuhan,
yang pertama yaitu sangkal diri. Sangkal diri, karena manusia itu egois.
Contoh, cemburu, padahal cemburu itu juga sebenarnya wataknya Tuhan,
tapi Tuhan cemburu agar kita tidak binasa, tapi manusia cemburu itu
membuat orang lain sengsara. Cara menghilangkannya bagaimana? Perkatakan
jiwamu, tanya jiwamu, ada apa, kenapa cemburu, cemburu ya buat apa,
marah ya buat apa, dll, diskusi dengan jiwamu, alami! Sebab apa yang
engkau lakukan itu luar biasa.
Firman Tuhan itu ya dan amin. Tapi kenapa kita tidak mengalami? Kita
hidup menurut pikiran kita sendiri, kita tidak sadar kalau itu
sebenarnya mengecilkan kuasa Allah dalam hidup kita. Kita harus percaya
segala sesuatu pada Tuhan, hati pikiran kita harus tertuju pada Tuhan
Yesus dan Roh Kudus. Segala sesuatu, tanya Dia, setelah itu lakukan saja
sekalipun tidak logis. Hidup dengan Tuhan itu tidak masuk akal, tapi
luar biasa, dan itulah Tuhan!
Kita seringkali tidak bisa mengerti sama sekali. Bisakah kita mengucap
syukur, apapunya ng Tuhan kehendaki terjadi dalam hidup kita itu sudah
ada di dalam perencanaanNya, dan itu baik? Seringkali kita tidak bisa
terima karena otak kita mempengaruhi kita. Belajar menyerahkan hidup
kita kepada Tuhan, percayalah bahwa Tuhan itu yang menetapkan langkah
kita, dan semua itu baik, dan selalu ada jalan keluar dan itu Tuhan,
karena kalau bukan, tidak akan ada jalan keluar. WaktuNya sangat
singkat, kita tidak tahu kapan, bagaimana.
Hujan awal dan hujan akhir dicurahkan bersama itu adalah akhir, karena
tidak ada waktu lagi, dan ini sekarang waktunya kita harus segera,
karena Firman Tuhan berkata, semua jangan dimateraikan tapi selesaikan,
sebab kalau waktunya tiba, yang jahat tetap jahat, yang baik tetap baik,
yang kudus tetap kudus, tidak ada waktu pertobatan, waktunya sudah
habis. Karena itu kita harus sadar, kita harus tanya Tuhan, dilatih, apa
yang harus kita lakukan. Bangun tidur, tanya Tuhan apa yang harus kita
lakukan, agar hati kita tu belajar melekat, supaya jangan sampai kita
ketinggalan. Kalau ketinggalan bagaimana? Ada beberapa kategori orang
yang ditinggal, ada yang mau dipakai sebagai saksi, ada yang harus
membayar keselamatan dengan jiwanya yaitu mati syahid, ada yang dipakai
untuk menguatkan saudara-saudara yang lain.
Maukah engkau ditinggal? Pasti banyak yang berkata tidak mau, padahal
baru diajarkan untuk percaya, melekat ke Tuhan. Jangan mengatur Tuhan,
sebab kalau engkau tidak mau, Tuhan mau, tapi kalau engkau tidak mau,
Tuhan mau. Jadi harus bagaimana? Terserah Tuhan, belajarlah mengucap
syukur, Tuhan lebih tahu, karena Firman Tuhan sudah berkata, Dia tidak
akan menghendaki seorangpun binasa, Dia sudah punya rencana, tidak akan
dibiarkan engkau binasa. Kalau engkau mengucap syukur, Dia yang
mengatur, hanya masalahnya panjang atau pendek. Ada yang dilihat Tuhan
kalau dibiarkan nanti ketinggalan, akhirnya Tuhan ambil, dll. Jangan
takut, semua sudah diatur. Banyak yang membatasi dengan pengetahuan,
padahal Tuhan dan FirmanNya itu tidak terbatas, tidak bisa dibatasi.
Karena itu hiduplah karena Firman, bukan karena pengetahuan.
Engkau jangna hanya mendengar kesaksian, tapi alami sendiri. Kalau
engkau mau mengalami, mengalami apa? Sikap hatimu ini penting, dan ini
yang menjagamu dalam 1-2 tahun ini agar engkau lebih dekat kepada Tuhan,
ini sikap hati, supaya jangan sampai engkau ketinggalan. Ini membuatmu
bisa mengenal Tuhan, peka, dan mengerti. Kejatuhan Adam dan Hawa itu
hanya karena memakan buah, tapi sebelum makan, setan berkata apa? Engkau
lihat buah itu, kalau engkau makan buah itu, engkau akan memiliki
pengertian seperti Allah. INGIN seperti Allah. Demikian juga seperti
kita, kepingin seperti Tuhan. Jangan ingin apa-apa, kembalikan semua ke
Tuhan, "Engkau mau apa? Engkau mau jadikan aku apa saja terserah
Engkau.." Engkau itu kerapkali kepingin. Apapun yang ditetapkan Tuhan,
selalu mengucap syukur, bahwa Tuhanmu baik.
Ini sudah akhir tahu, dan engkau harus banyak mengucap syukur, karena
tahun depan apa yang engkau hadapi tidak ada yang tahu. Jangan batasi
Tuhan, tapi percayalah Tuhanmu menetapkan yang terbaik. Sekarang kita
harus periksa diri, apa yang ada di dalam diri kita yang masih banyak
menjadi penghalang untuk kita diangkat. Apakah mata keranjang, iri hati,
kepahitan, mata duitan, dll. Semuanya harus dibereskan, karena waktunya
sudah begitu singkat. Ngucap syukur.
By: Ev. Daniel Krestianto
Koreksi hati. Kita berada di ujung tahun, kita harus "beres-beres"
sebelum kita mengakhiri tahun ini. Mungkin ada dosa atau sifat yang
mungkin kita anggap itu sepele, tapi sebenarnya itu adalah lubang
sehingga pada saat berkat mengalir, urapan mengalir, tidak maksimal kita
terima, dan itu akan membuat kita menjadi kecewa, kita makin kecewa
dengan Tuhan, marah, protes, melihat orang lain dan menjadi iri,
cemburu, hari ini bereskan. Tidak suatu kebetulan mengenai Firman ini,
Tuhan rindukan untuk kita bersih. Kita tinggal di Bait Allah, biarlah
hati kita tetap bersih, tulus, sikap hati kita berkenan di hadapan
Tuhan. Buka hati kita, izinkan Tuhan koreksi, apakah kita kecewa dan
protes kepada Tuhan, hari ini benahi. Dia terlalu baik, jangan suruh
orang lain berubah, tapi biar kita yang berubah terlebih dahulu.
Semua yang sudah terjadi, mengucap syukurlah. Yang penting engkau
berubah dan engkau melekat kepada Tuhan dan engkau keluar sebagai
pemenang, tidak ada penyesalan! Yang sudah berlalu biarlah berlalu,
Tuhan sanggup untuk memulihkan semuanya. Jangan menyesal terus, mari
datang kepada Tuhan. Apapun yang saat ini terjadi, Tuhan sudah pilihkan,
ini yang terbaik. Mari jalani bersama dengan Tuhan, yang lalu sudah
berlalu, yang baru sudah datang, di depanmu ada kemuliaan demi
kemuliaan, tapi bereskan hatimu, kepahitan, sakit hati, cemburu, iri
hati, kuatir, ayo bereskan! Tuhan mengasihi kita lebih dari segalanya,
tidak Dia inginkan satu orangpun binasa. Kita diberikan satu janji yang
pasti terjadi, tidak ada lagi kegagalan, tidak ada lagi penundaan,
pemulihan terjadi!
Apapun masalah hidupmu, apapun yang engkau sedang alami, Tuhan berkata,
itu proses, karena kalau tidak ada proses, emas tidak akan jadi murni.
Tapi biarlah engkau relakan hidupmu untuk masuk dalam proses, karena
akhir dari semuanya itu adalah sesuatu yang besar, sesuatu yang mulia,
sesuatu yang murni akan muncul. Kalau engkau dituduh tapi engkau tidak
melakukan, mengucap syukur, jangan marah, karena berkat itu akan datang
dalam hidupmu, dan Tuhan akan jadi pembelamu. Saat ini, pegang Yesus,
janjiNya ya dan amin, Dia tidak pernah ingkar janji, apa yang Dia
janjikan itu terjadi. Ini waktu percepatan, waktu yang dipadatkan, janji
itu akan jadi kenyataan! Setia sampai akhir, jangan pakai cara sendiri,
masuk dalam kepenuhan Tuhan. JanjiMu ya dan amin, janjiMu seperti
fajar.
Ajar kami Tuhan untuk masuk dalam trackMu, tidak menginginkan seperti orang lain, tapi masuk dalam destiny kami,
ajar kami, pimpin kami hingga akhirnya masuk dalam kemuliaan dan
tinggal bersamaMu di surga. Jangan pernah menyerah! Jangan seperti dan
ikuti orang lain, jadilah dirimu sendiri!
- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -
- HIS KINGDOM BE ESTABLISHED IN ALL NATIONS -
Jurnalis : Bobby Hartanto
Komentar
Posting Komentar