Dikuatkan Oleh Tuhan



Dikuatkan Oleh Tuhan
Ev. Indriati Tjipto Purnomo
 Hasil gambar untuk Tujuh Pilar Bahtera
Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya. (Amsal 31:17)

Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, s  karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat 1 . t (Kisah 14 : 3) 

Untuk menguatkan pondasi dan dasar kita tidak cukup dengan mengatakan : “Kuat....ya Kuat” Cara menguatkan sebuah bangunan adalah dengan menanamkan pilar atau rangka besi baja dengan cara dipukulkan sehingga masuk ke dalam tanah. Satu Pilar atau Tiang Pancang itu harus dipukul sebanyak 150 kali sampai mentok kedalamnya. Banyak orang berpikir, “Tuhan saya mau jadi besar, tapi jangan dipukul please baik-baik sama saya ya. Tuhan saya mau jadi kuat, saya mau jadi seperti bangunan besar tapi buat hidup saya baik-baik.” itu tidak bisa terjadi.
 Hasil gambar untuk Tujuh Pilar Bahtera
Tuhan menguatkan selalu dengan cara dihajar, dipukul, sehingga saya bersyukur sama Tuhan buat apa yang telah terjadi dalam hidup saya sampai hari ini. Saya bersyukur mendapatkan jodoh saya (suami saya) tidak seperti yang saya mau. Saya menginginkan pria yang romantis yang berkata : “Iin, engkau cantik sekali.” Terus kemudian saya Cuma melirik dan dia langsung bilang : “Mau apa yang ?” Tapi Tuhan berkata : “Tidak, Tidak, Tidak, Tidak, itu tidak menguatkan engkau. Aku beri pria yang menguatkan engkau. Ketika setiap kali wajah saya jelek (badmood), dia bertambah marah : “Kenapa Kamu ? Wajahmu kok Jelek ? Kenapa Kamu Badmood ?” itu menguatkan saya sehingga wajah saya selalu baik, tidak badmood dan menguatkan. Kita butuh dikuatkan, kalau saudara bertanya : “Bu, berapa banyak pilar dalam kehidupan saya ?” Seberapa besar yang Tuhan mau bangun. Kalau Tuhan mau berkata : “Wah ini orang besar. Aku akan tanam Pilar Kemurahan, Pilar Kekayaan, Pilar Kerendahan Hati, Pilar Kesanggupan.” Bayangkan kalau satu pilar saja 150 pukulan, berapa banyak pukulan yang harus kita terima ?

Setiap kali saya lihat hidup saya, saya berkata : “Tuhan...... Engkau itu Ajaib” Saya ke Belanda, saya merasa pandai, saya waktu di Indonesia sekolah selalu juara terus. Terus Tuhan berkata : “Bagus, aku beri kamu pilar kerendahan hati.” Sampai di Belanda semua kemampuan dan kepintaran saya hilang, selama empat tahun Tuhan ijinkan saya nol, nilai hanya do re mi fa tidak pernah sampai sol. Dan itu bukan berarti saya tidak pernah belajar, saya belajar dan itulah namanya pukulan.

Saya ingat waktu pertama kali peresmian Gedung Mahanaim, waktu saya tanya Tuhan, “Tuhan jam berapa harus kami mulai ?” Tuhan menjawab : “Jam 4”. Sampai tanggalnya Tuhan berikan saya penglihatan jelas, kalender dengan bulan dan tanggalnya dilingkari, Tuhan tentukan jamnya yaitu jam empat persis jam empat hujan turun. Saya berkata : “Tuhan, Engkau maunya apa ?” Lalu Tuhan jawab : “supaya kau tahu, Aku tanam kerendahan hati. Sekali waktu Aku akan buat engkau menguasai udara tapi kau harus tahu bukan karena engkau tapi Aku dan Aku yang tancap, butuh dipukul berkali-kali.”

Saya mempunyai teman sangat kaya sekali, sebelum dia kaya dia mengalami bangkrut lima kali, Tuhan berkata : “Engkau kaya bukan karena manusia tetapi karena Tuhan.” Saya berdoa kita mengerti bahwa kita butuh dikuatkan dan itulah kedalaman.

Setelah kita dikuatkan maka kita akan mengerti artinya kasih karunia. Ada begitu banyak orang tidak mengerti arti kasih karunia. Semakin kita mengerti arti kasih karunia itulah kedalaman. Lagu “You Are” berkata bahwa kita ini tidak akan jalan satu langkahpun tanpa Tuhan. Buat banyak orang itu hanya kata-kata bagus, tetapi buat saya itu adalah nyata.

Saya pernah menderita lumpuh pada saat usia delapan tahun, benar-benar lumpuh, sehingga waktu Tuhan sembuhkan saya, berjuang untuk menjejakkan kaki yang pertama saja saya gemetaran sangat hebat. Setiap kali saya nyanyikan lagu itu saya tahu itu kasih karunia. Semakin hari saya semakin mengerti arti kasih karunia.

Kemarin teman saya dari Belanda BBM saya dan berkata : “Bu, Pak Ahok dan Pak Jokowi butuh arsitek yang mengepalai proyek untuk Muara Angke.” Ia berkata : “Persoalannya, ini berhubungan dengan orang-orang miskin, berhubungan dengan nelayan jadi pemimpin proyeknya harus arsitek yang punya passion, yang punya hati buat orang-orang miskin. Kepala proyek yang pertama itu didemo, diusir, dan mau digebukin.” Jadi mereka kabur karena warga tidak suka dengan keputusannya. Beberapa orang nyeletuk : “Ibu, mau mencalonkan diri tidak ?” Saya tertawa dan anak saya Joshua menjawab : “Tidak mungkinlah, mama pasti sudah lupa semua tentang Arsitek” lalu suami saya menyahut : “Dulu tidak bisa, sekarang lupa” Saya rasa benar bahwa dulu saya tidak bisa dan sekarang lupa. Saya lulus karena Anugerah. Setiap kali saya ingat itu saya sadar, saya tahu yang namanya kasih karunia.

Dia pilih saya dan membuat saya sangat precious, sebuah honour buat saya. Dalam hal apapun, setiap kali punya kesempatan ke luar negeri atau cara apapun, kesempatan untuk menari saya tidak pernah bisa berikan sekedarnya. Buat saya sampai hari ini saya dipilih itu sungguh-sungguh karena kasih karunia. Seharusnya Dia bisa dapatkan sepuluh kali lebih baik dari saya. Dia bisa dapatkan orang-orang yang lebih ajaib. Teman-teman saya dari Belanda itu adalah arsitek-arsitek hebat, mereka lulus bukan seperti saya lulus karena anugerah. Ada empat orang arsitek dari Beland menawarkan diri untuk menjadi ketua proyek. Mereka lulus di bidang arsitek juga ekologi dan bahasa inggris, bahasa Belanda dan bahasa Indonesianya lancar. Pada waktu saya lihat dan dengar saya tahu nama-namanya, saya juga tahu pekerjaan mereka. Saya berkata : “Tuhan, saya ini yang paling bodoh, saya yang paling jelek gambarnya, saya yang paling mengerikan dari mereka.” Saya tidak mengerti kenapa Tuhan pilih saya dan itulah kasih karunia. Amin

Jatiwangi, 25 April 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat S

Komentar

Postingan Populer