Adam Dimana Engkau ?

Adam di Manakah Engkau
Pdt. Petrus Agung

Kej 3: 1-9
Adam termasuk orang yang memiliki 6 panggilan:
  • Raja – karena Tuhan berfirman “berkuasalah” (Kej 1: 28b).
  • Pilar – Adam adalah kepala rumah tangga dan bukan sekedar tudung, karena ketika atap suatu rumah jebol, rumah tidak dikatakan runtuh. Ketika pilar rumah tersebut jebol, barulah rumah dikatakan runtuh. Adam juga merupakan pilar karena manusia baru sadar telanjang saat Adam ikut makan buah, dan itulah saat keruntuhan manusia (Kej 3: 6-7).
  • Imam – Adam merupakan gambaran dari Allah (Kej 1: 26), seperti imam Harun yang merupakan gambaran dari Yesus.
  • Mempelai – Tuhan perintahkan untuk “beranak-cucu dan bertambah banyak” (Kej 1: 28a). Seorang mempelai melahirkan keturunan Ilahi.
  • Tentara – Tuhan perintahkan untuk “taklukkanlah bumi“ (Kej 1: 28a). Penaklukan dan pendudukan berkaitan dengan panggilan tentara.
  • Pekerja – Tuhan perintahkan Adam untuk mengerjakan dan mengelola taman eden (Kej 2: 20).

Tuhan bertanya "dimanakah engkau" kepada Adam karena adam tidak berada di posisi yang seharusnya. Adam ada saat ular membujuk Hawa, tapi pasif dan tidak berbuat apapun.

Saat Tuhan ciptakan Hawa dari rusuk Adam, dan Adam jatuh cinta. Tapi cinta ini mematikan, karena menyebabkan Adam diam, pasif dan membiarkan Hawa dibujuk ular, menjawab dengan salah, bahkan memakan buah yang dilarang. Yang dihitung sebagai dosa manusia adalah saat Adam ikut makan buah terlarang. Saat Hawa memakannya, belum dikatakan berdosa.

Seharusnya setiap kita sadar akan panggilan kita, dan reaksi kita bukan dari pikiran atau perasaan manusiawi kita, tapi dari manusia roh kita.

Contoh pertama: Seminggu terakhir ada roh maut di Semarang:
  • Raja-raja harusnya mulai deklarasikan shalom untuk Semarang.
  • Tentara-tentara mulai perangi roh maut dan lakukan doa keliling.
  • Pilar-pilar harus mulai masuk doa syafaat dan puasa, mengangkat kota Semarang di hadapan Tuhan.
  • Imam-imam harus berdiri memintakan ampun dan membuat pendamaian bagi kota.
  • Pekerja-pekerja mulai berdoa dan tanya kepada Tuhan hal apa lagi yang harus dikerjakan.
  • Mempelai-mempelai harus mulai tersungkur di depan Tuhan dan minta tongkat perkenanan Tuhan turun atas semarang.

Tapi jika kita hanya membicarakannya saja dan tidak melakukan apapun, bahkan mengaminkan situasi dengan perkataan-perkataan kita, maka kita sama dengan Adam yang diam saja dan pasif. Kehidupan manusia selalu ada tantangan. Maka jika kita sungguh-sugguh cinta pada kota ini, jangan diam dan pasif, tapi bertindak dan berfungsi sesuai bagian kita.

Tuhan bertanya "dimana engkau" bukan karena Tuhan tidak tahu di manakah Adam, tapi meminta pertanggung-jawaban Adam karena pasif dan tidak berbuat apapun.

Tuhan memberi kita kemenangan dan menjadikan kita lebih dari pemenang, tapi jika kita diam dan tidak gunakan otoritas, maka kita justru dikendalikan lawan.

Jika ada sesuatu yang tidak beres di sekeliling kita, jangan diam! Mari bertindak dan berfungsi sesuai panggilan kita!
  • Raja – deklarasi dan perkatakan Firman yang membalikkan keadaan.
  • Tentara – belajar melihat alam roh, kemudian lakukan peperangan rohani.
  • Imam – doakan, mintakan ampun, damaikan.
  • Pilar – bersyafaat dan minta ditopang oleh kekuatan Tuhan.

Saat kita jalankan fungsi masing-masing, akan ada banyak hal yang berubah dan berbeda!

Contoh ke-2: Mrk 3: 31-35
Maria dan anak-anaknya datang dan bertindak sebagai ibu secara daging dari Yesus, dan merasa paling dekat karena sedarah. Di kitab lain dikatakan Maria akan mengambil Yesus karena orang-orang berkata Yesus kerasukan setan.

Tuhan tidak berhenti pada kasih manusiawi, tapi bergerak hingga kasih agape: kehendak Tuhanlah yang jadi prioritas terutama.

Maka mereka yang melakukan kehendak Allah, itulah yang disebut saudara-saudara dan ibu Tuhan. Tuhan suka kehendakNya dinyatakan dalam hidup kita.

Seringkali saat kita mencintai seseorang, dan cinta itu tidak berdiri atas kehendak Tuhan, maka kita sedang membunuh orang tersebut. Niat dan perbuatan baik saja tidak cukup, karena Tuhan katakan ada yang baik-berkenan-sempurna. Hal yang sekedar baik adalah yang terkecil.

Saat ada problem ekonomi kita juga mestinya bertindak sesuai panggilan kita. Jika tidak kuat maka sebaiknya share ke MK (mezbah keluarga/ kelompok sel) sehingga bisa didoakan oleh anggota yang lain. Saat anggota-anggota MK lain berdiri di posisinya masing-masing, maka Tuhan akan buat mijizatNya.

Contoh ke-3: Kis 21: 10-14
Ay 11 – Nabi Agabus datang dengan pesan yang sepertinya negatif bagi Paulus. Muncul pilihan bagi Paulus: melakukan kehendak Tuhan, atau menuruti perasaan dan pilihan manusiawinya sendiri. Sebenarnya kehendak Tuhan adalah seluruh Romawi jadi murid Kristus, melalui Paulus yang ditangkap dan akhirnya naik banding hingga berhadapan dengan Kaisar Roma.

Jangan tangisi orang sakit, karena itu bisa hancurkan imannya dan mempercepat kematiannya.
Kadang kita harus menguatkan hati mereka, bahkan memarahi si sakit sehingga bangkit imannya.

Dalam kehidupan kadang kita seperti seorang kiper yang harus menghadapi adu pinalti dalam pertandingan sepak bola. Semua tergantung mentalitas dan latihan sehari-hari sang kiper. Rekan-rekan dan pelatihnya hanya bisa menonton.

Saat menghadapi seorang diri akan terlihat apakah manusia batiniah kita terbangun atau tidak

Seorang anak yang sedang ujian akan menghadapi tes sendirian, tidak bisa ditemani oleh siapapun. Hasilnya tergantung bagaimana si anak mempersiapkan dirinya sebelum ujian.

JKI baru memiliki ambulance yang canggih dan terkoneksi ke internet. Saat sedang mencoba sirine ambulance, banyak orang menyangka sakit p Agung kambuh. Ini respon yang salah, harusnya masing-masing berdiri dan bertindak sesuai panggilan masing-masing.

Contoh ke-4 : Mat 16: 21-23
Yesus menyatakan apa yang akan dialamiNya, tapi Petrus karena cintanya mencegah Tuhan. Tapi cinta Petrus itu bukan cinta yang membuat seseorang melakukan kehendak Tuhan. Walau Petrus sudah dihardik Yesus, dia tetap belum mengerti. Karena di taman Getsemani saat Tuhan Yesus berdoa, Petrus malah tidur. Padahal itulah saat tergenting, karena jika Yesus menolak cawan dari BapaNya maka tidak ada keselamatan. Saat Yesus ditangkap, Petrus bangkit dengan pedang dan kemarahan.

Jika di saat kritis roh kita tidur, maka daging kita akan bangkit dan bertindak.

Semua yang dari manusia tidak membawa kepada kehendak Tuhan yang sempurna.

Saat Yesus memikul kayu salib, para wanita menangisiNya. Yesus berkata bahwa seharusnya mereka menangisi dirinya sendiri, yang tidak tahu bahwa Yesus sedang menggenapkan kehendak Bapa.

Kita harusnya terhisap pada Adam kedua yaitu Tuhan Yesus, dan berdiri di posisi yang Tuhan mau.

Komentar

Postingan Populer