Second Voice

Second Voice

John Avanzini

Setiap kali kita perlu membuat keputusan, Tuhan akan menolong kita dengan memberi petunjuk. Tapi kemudian selalu ada suara kedua yang berkata sebaliknya. Suara kedua ini bersama kita terus menerus.
Kita harus belajar untuk bisa membedakan antara suara Tuhan dan suara iblis.

1Raj 19:11 – Tuhan akan berbicara pada nabi Elia.
Datang angin keras, gempa, api, tapi Tuhan tidak ada di tengah semuanya itu. Itu iblis yang muncul, dia ingin pikiran Elia teralih dari yang Tuhan katakan. Itu semua suara kedua.
Akhirnya ada suara yang lembut pada angin sepoi-sepoi basah. Tuhan tidak perlu datang seperti angin, atau gempa, tapi biarlah telinga kita terbuka. Sehingga saat Tuhan berfirman dengan suara yang kecil, kita bisa mengenalinya.
Saat Elisa minta urapan kesulngan, Elia berkata Elisa akan mendapatkannya jika bisa melihat Elia naik, bukan melihat gempa, angin, api, dll.

Kita harus belajar tidak mendengarkan suara kedua.

Kis 5: 3 – Ananias dan Safira menjual tanah mereka, lalu membuat komitmen kepada Tuhan. Saat mereka terima uangnya, suara pertama berkata semua hasil penjualan diberikan kepada kerajaan Allah. Lalu muncul suara kedua yang berkata bahwa tidak perlu serahkan semua, dan tinggalkan sebagian. Akhirnya mereka tewas karena mendengarkan suara kedua.

Terus mendengarkan suara kedua akan membunuh iman kita, karena Allah ingin berbicara pada orang yang mendengarkanNya

Yos 24:14 – Israel mengejar Allah asing, lalu Yosua membuat pernyataan supaya Israel memilih siapa yang jadi Tuhan. Ada 2 pilihan: Allah berfirman, lalu iblis juga berkata-kata.

Mat 16: 21-23
Yesus berkata bahwa Dia akan ke Yerusalem dan mati. Petrus menolaknya dan Yesus menghardiknya sebagai iblis! Ini karena Tuhan tahu siapakah suara kedua yang mempengaruhi Petrus.

Jika Tuhan Yesus tidak naik ke kayu salib, maka saat ini tidak ada keselamatan.

Mat 21: 28-31
Matius bercerita tentang petani dengan 2 anak, dia minta anak pertamanya untuk menolongnya di ladang. Suara kedua muncul kepada anak pertama, dan berkata: jangan pergi. Anak itu dengarkan suara kedua dan tidak terima upah. Putra kedua awalnya menolak, tapi kemudian ubah pikirannya dan menolong.

Kadang-kadang kita siap melakukan hal-hal yang Tuhan katakan, tapi saat waktunya tiba – suara kedua datang dan tidak mengerjakan.
Kadang-kadang kita memulai dengan salah, tapi Tuhan akan menolong dan beri kesempatan kedua.

Saat kita dengarkan suara pertama maka ada berkat,
saat kita dengarkan suara kedua maka tidak ada berkat.

Iblis adalah pendusta, jangan pernah letakkan hidup kita di tangan pendusta.

Setiap kali ada keputusan, selalu ada suara kedua: suara Tuhan dan suara iblis. Ini selalu terjadi dan tidak berhenti karena kita diselamatkan, atau sekalipun kita dewasa di dalam Tuhan.

Masa depan ke Kristenan kita tergantung bagaimana kita mendengar suara Allah.

Tuhan akan bawa kehendakNya pada kita dengan suara yang lembut. Iblis akan berusaha menggerakkan kita dengan suara yang lantang, keributan, dll. Iblis sering tunjukkan jalan yang lebih mudah bagi kita.

Jalur yang Tuhan tunjukkan menuju berkat, jalur yang iblis sarankan mendatangkan kutuk

1Taw 21 – Daud disarankan tidak menghitung rakyatnya. Tapi iblis datang dan membujuk Daud: di depan ada perang besar dan Daud perlu menghitung pasukannya. Padahal Tuhan tidak perlu banyak pasukan untuk memenangkan pertempuran. Daud mendengarkan suara kedua karena lebih masuk akal, tidak taat, dan akibatnya 70 ribu orang israel mati. Keputusan kecil, akibatnya parah.

Tuhan berkata supaya kita membayar tunai, iblis gerakkan untuk mengambil pinjaman karena lebih pasti. Tapi Alkitab berkata bahwa perkataan nubuatan dari Tuhan lebih pasti!

Penalaran kita seringkali menjadi suara kedua, padahal kekuatan kita bukan dari penalaran – tapi dari mendengarkan suara Tuhan.

Bahkan untuk keputusan-keputusan yang kecil Allah mau menolong kita. Ini menentukan kita ada di jalan yang aman atau kehancuran. Suara Tuhan akan membawa kita dari glory to glory, ke tempat yang lebih baik.

Beberapa hal sulit harus datang dalam hidup kita, karena Tuhan tidak bisa jadikan kita pemenang jika tidak ada yang harus dimenangkan !

Ps John tidak pernah belajar apapun dalam kondisi enak, tapi justru di situasi sulit. Iblis menunjukkan jalan yang mudah, tapi tidak membuat kita jadi lebih baik, karena itu membuat kita berfikir bahwa kehidupan hanya yang enak-enak saja.

Saat Tuhan akan bawa kita ke suatu level, Tuhan akan berikan juga kekuatan untuk mencapainya

Di taman Eden Tuhan larang Adam makan buah pengetahuan. Iblis katakan sebaliknya, akibatnya seluruh umat manusia jatuh. Hawa mendengarkan ular dan membawa kehancuran total bagi seluruh umat manusia. Jika Hawa tidak lakukan keputusan yang salah, maka tidak ada orang-orang yang terhilang.

Suara pertama membuat umat manusia tetap tanpa dosa. Suara kedua membawa ketidaktaatan yang akhirnya membawa kematian.

12 pengintai dikirim ke tanah perjanjian. Beberapa pengintai melaporkan kondisi yang luar biasa dan mereka harus pergi menaklukkannya karena Allah berkata bahwa Israel bisa menaklukkannya. Tapi iblis bilang supaya jangan pergi dan beri gambaran-gambaran yang menakutkan: ada raksasa dan orang Israel seperti belalang.

Jika kita mentaati suara kedua, maka dunia yang memutuskan kita jadi seperti apa.

Saat mendengarkan suara kedua, maka Israel harus kembali tinggal di padang gurun. Tapi saat mendengarkan suara Tuhan, maka Israel terima negeri yang penuh susu dan madu.

Kebahagian/happiness berasal dari pikiran dan berlangsung hanya sementara. Tapi sukacita/ joy memenuhi hati kita dan bertahan dalam waktu yang lama.

Jangan takut kepada raksasa-raksasa yang datang ke kehidupan kita. Daud tidak akan pernah jadi raja jika tidak pernah berhadapan dengan Goliat dan membunuhnya. Daud hanya seorang pemuda, Goliat adalah prajurit terkenal. Tapi di akhir pertempuran Daud-lah yang menang, lalu memenggal kepala Goliat, dan itu jadi trophy kemenangan Daud.

Daud dengarkan suara Tuhan, karena Tuhan sudah sering tolong Daud membunuh singa dan beruang. Karena Filistin tidak punya perjanjian dengan Tuhan, maka orang Filistin akan bernasib sama dengan singa dan beruang yang sudah Daud kalahkan.

Kebanyakan kita saat bertemu raksasa akan lari, tapi Daud lari mengejar si raksasa dan mengalahkannya. Semua senjata dan atribut Goliat diambil oleh Daud. Sehingga setiap kali berperang, Daud melihat trophy kemenangannya dan itu memberinya keberanian.

Temukan salah satu kemenangan kita, taruh itu di dekat tempat tidur kita. Jika ketakutan datang, ambil benda yang mewakili kemenangan itu, lalu tunjukkan kepada iblis bahwa Tuhan pernah beri kita kemenangan. Karena di siang hari kita bisa teguh dalam iman kita. Tapi kadang di saat gelap kita ketakutan.

Jangan lihat raksasanya, tapi lihat singa dan beruang yang sudah kita kalahkan !

Suara kedua akan selalu bicara dan tidak pernah berhenti karena iblis ingin menghancurkan kita. Ketika Yesus di taman getsemani juga diserang suara kedua: jika ada cara selain jalan salib. Saat Yesus memilih untuk melihat pada upah, maka Dia bisa menanggung bebannya dengan sukacita (Ibr).

Jika ada harga yang harus dibayar- jangan lihat bebannya, tapi lihat reward-nya

Janji Tuhan kepada Abraham bahwa keturunannya seperti debu tanah. Di malam hari saat Abraham tidak bisa lihat debu tanah, Tuhan beri night-vision yaitu: keturunannya seperti bintang-bintang di langit. Maka Abraham mendapatkan pengelihatan siang dan malam.

Jika kita bangun dalam ketakutan, kita tidak punya kekuatan, akhirnya kita dengarkan iblis dan bernegosiasi dengan musuh.

Tuhan kirimkan kita ke arah panen besar, iblis tunjukkan kita ke arah berkat yang terbatas.

Hal yang pertama berlaku juga saat memberi persembahan. Suara pertama: tabur banyak, tuai banyak. Suara kedua berteriak: itu tidak cukup bagi kita. Akhirnya tidak ada tuaian bagi kita, tidak punya warisan bagi anak-anak kita.

Iblis tidak punya program bagi orang-orang miskin. Dalam saat persembahan: katakan ya pada suara pertama, dan katakan tidak kepada suara kedua. Tabur sesuai yang Tuhan perintahkan.

Cara Tuhan adalah membawa kita dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih tinggi.

Sebelum menetapkan hukum tabur-tuai, Allah mencoba/bereksperimen itu di taman Eden. Taman Eden bukan diciptakan secara ajaib, tapi Tuhan menanam taman itu, dan itu berhasil.

Petrus berjalan di atas air. Saat dia melihat sekeliling dan kondisinya, dia mulai tenggelam. Ada 11 rasul lain yang tidak keluar dari perahu, dan dia jadi pemimpin dan pelayanannya dikenal di mana-mana. Beberapa orang kondisi keuangannya buruk, dan Tuhan tidak ingin menenggelamkan perahu kita, tapi ajak kita untuk berjalan di atas air menuju perahu kita yang kedua. Saat kita tetap di perahu pertama, akibatnya kita akan tenggelam bersama perahu itu.

Suara pertama berkata bahwa Tuhan beri ps John kesehatan dan kekuatan, lalu mengajarkan kelimpahan pada bangsa-bangsa. Tapi suara kedua berkata bahwa tidak perlu karena sudah berbuat banyak. Ps John ikuti suara pertama yang dari Tuhan.

Tuhan ingin berikan panen besar: kekayaan asing masuk dalam hidup kita, sehingga kita berkelimpahan, dan bisa memberikan banyak pada pekerjaan Tuhan dan misi ke bangsa-bangsa.

Tuhan bukan mau mengambil uang kita, tapi mau meningkatkan standart hidup kita.

Komentar

Postingan Populer